Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Instansi : SMK Abdi Negara Binjai


Mata Pelajaran : Dasar - Dasar Konstruksi dan Teknik Pengukuran
Tanah
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 7 x 45 menit ( dua kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian/kerja Bahasa
dan lingkup kajian/kerja Bahasa Inggris.
Inggris pada tingkat teknis, Menampilkan kinerja di bawah
spesifik, detil, dan kompleks, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
berkenaan dengan ilmu yang terukur sesuai dengan standar
pengetahuan, teknologi, seni, kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi mengolah, dan menyaji secara efektif,
diri sebagai bagian dari keluarga, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
sekolah, dunia kerja, warga kolaboratif, komunikatif, dan solutif
masyarakat nasional, regional, dan dalam ranah abstrak terkait dengan
internasional. pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

RPP DKBTPT Page 1


B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.1 Menerapkan Keselamatan 3.1 1. Menerapkan prosedur keselamatan kerja pada


dan Kesehatan Kerja serta pekerjaan bangunan
Lingkungan Hidup K3LH 3.1 2. Menerapkan kesehatan kerja pada pekerjaan
pada pekerjaan bangunan bangunan
3.1.3. Menerapkan prosedur menjaga lingkungan
hidup pada pekerjaan bangunan
4.1 Melaksanakan K3LH pada 4.1.1. Melaksanakan keselamatan kerja pada
pekerjaan bangunan pekerjaan bangunan
4.1.2. Melaksanakan kesehatan kerja pada pekerjaan
bangunan
4.1.3. Melaksanakan menjaga lingkungan hidup
pada pekerjaan bangunan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan bangunan
2. Siswa mampu menerapkan kesehatan kerja pada pekerjaan bangunan
3. Siswa mampu menerapkan prosedur menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan
bangunan
4. Siswa mampu melaksanakan keselamatan kerja pada pekerjaan bangunan
5. Siswa mampu melaksanakan kesehatan kerja pada pekerjaan bangunan
6. Siswa mampu menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan bangunan

D. Materi Ajar
1. Pengertian Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
2. Tujuan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
3. UU Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
4. Prosedur bekerja dengan aman dan menjaga lingkungan hidup/ lingkungan kerja
pada pekerjaan bangunan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatanpembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PJBL)
Metode : Demontrasi, Tanya Jawab, Diskusi dan Praktek

RPP DKBTPT Page 2


F. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Slide Power point, Board marker, white board, LCD
Proyektor
2. Sumber Belajar : Modul, Buku DDKB, Internet

G. Langkah- langkah pembelajaran


Pertemuan 1 (Minggu ke-1)
Pertemuan ke 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Orientasi:
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
 Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
 Motivasi: 15 menit
Pendahuluan  Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk
memotivasi
 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Apersepsi:
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik
 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
yang akan diajarkan
 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi
(Paduan Sintaks Model Pembelajaran dan 5M)

1. Pemberian stimulus:
 Guru meminta siswa untuk melihat tayangan LCD
tentang Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada
pekerjaan bangunan .
Mengamati
 Siswa melihat dan menyimak materi yang disajikan
guru berkaitan dengan Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada 205
Inti pekerjaan bangunan. menit

Menanya
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

RPP DKBTPT Page 3


untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertannyaan yang berkitan dengan penjelasan yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
 Siswa menggambar situasi pekerjaan bangunan sesuai
dengan contoh yang diberikan.

Mengeksplorasi
 Siswa mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi.

Mengasosiasi
 Membuat kesimpulan tentang pokok bahasan.

Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan hasil konseptualisasi tentang
Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan bangunan.

2. Mengidentifikasi masalah :
 Siswa diminta mengumpulkan data yang diperoleh
dari berbagai sumber tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan
bangunan
 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi
dan merumuskan masalah pada tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan
bangunan
 Siswa diminta mengeksplor pengetahuannya
dengan membaca buku referensi.
 Siswa mendiskusikan tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan
bangunan
 Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan
pembelajaran.
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan 20 menit
Penutup yang sudah dilaksanakan dengan cara menanyakan
kesulitan yang dihadapi Peserta didik
 Menginformasikan kepada Peserta didik tentang
materi untuk pertemuan berikutnya.

RPP DKBTPT Page 4


Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
 Orientasi:
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
 Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi
 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
Pendahuluan  Motivasi: 15 menit
 Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk
memotivasi
 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
 Apersepsi:
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
peserta didik
 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya
 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi
(Paduan Sintaks Model Pembelajaran dan 5M)
1. Pemberian stimulus:
 Guru meminta siswa untuk melihat tayangan LCD
tentang tentang Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH
pada pekerjaan bangunan.
Mengamati
 Siswa melihat dan menyimak materi yang disajikan
guru berkaitan dengan Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada
pekerjaan bangunan 145 menit
Inti Menanya
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertannyaan yang berkitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
 Guru menugaskan siswa menggambar situasi
pekerjaan bangunan sesuai dengan contoh yang
diberikan.
Mengeksplorasi
 Siswa mengumpulkan data tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup K3LH pada pekerjaan bangunan.

Mengasosiasi

RPP DKBTPT Page 5


 Membuat kesimpulan tentang pokok bahasan.
Mengkomunikasikan
 Siswa menyampaikan hasil konseptualisasi tentang
tentang Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan
bangunan.

2. Mengidentifikasi masalah :
 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi
masalah pada pekerjaan bangunan tentang
Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup K3LH.
 Siswa mengidentifikasi masalah – masalah pada
pada pekerjaan bangunan tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH.
 Siswa membaca bukuuntuk mendapatkan
informasi tentang Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH
pada pekerjaan bangunan.
 Siswa menanyakan hal tentang Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH.
 Berdasarkan hasil pemaparan dari bapak guru
siswa harus dapatmemahami hal-hal apa yang
hrs diperhatikan dalam Keamanan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
K3LH pada pekerjaan bangunan

 Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan


pembelajaran.
 Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan
Penutup yang sudah dilaksanakan dengan cara menanyakan 20 menit
kesulitan yang dihadapi Peserta didik
 Menginformasikan kepada Peserta didik tentang
materi untuk pertemuan berikutnya.

H. Teknik Penilaian
1. Teknik Penilaian : Pengamatan, penugasan (proyek) dan tes tertulis
2. Prosedur Penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
pembelajaran yang dilakukan . saat diskusi
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.

RPP DKBTPT Page 6


No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
d. Jujur dalam menjawab
permasalahan yang diberikan
e. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan LKS yang
ditugaskan
2. Pengetahuan
a. Mengetahui prosedur K3LH Penilaian kinerja Selama proses
secara tepat,kritis,kreatif, dan berdasarkan langkah- pembelajaran inti
penuh tanggung jawab. langkah pembelajaran
b. Menjelaskan prosedur K3LH saintifik
secara tepat, sistematis,
kreatif, toleransi dan penuh Penilain Tertulis
tanggung jawab serta Diakhir
menggunakan simbol yang Penyampaian
benar. Materi (Evaluasi
c. Menyajikan prosedur K3LH akhir)
struktur secara tepat, kritis
dan kreatif.
3. Keterampilan Penilaian projek Setelah laporan
Menyelesaikan laporan projek dan selesai (dengan
memaparkan hasilnya di depan batas waktu yang
kelas ditentukan 1
minggu) dan
selama presentasi

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tes tertulis
1. Jelaskan yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Aspek apa sajakah yang terdapat dalam prosedur pengelolaan K3?
3. Sebutkan prosedur pelaksanaan K3LH pada pekerjaan konstruksi

Mengetahui , Binjai, 2019


Kepala SMK Abdi Negara Binjai

Suparmin S.Pd., M.M. Noviyani Puspita , S.Pd.

RPP DKBTPT Page 7


Lampiran 1: MATERI
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Terdapat beberapa pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan


Kerja) yang dapat diambil dari beberapa sumber, di antaranya ialah pengertian dan definisi
K3 menurut Filosofi, Keilmuan serta menurut standar OHSAS 18001:2007.
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 :
Secara Filosofi menurut Mangkunegara : Suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya
dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur.
Secara Keilmuan : Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan. OHSAS 18001:2007 : Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Pengertian dan definisi K3 Menurut Para Ahli : Menurut Simanjuntak (1994),
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip
oleh Boby Shiantosia (2000, p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah
suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut.
Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Menurut Mangkunegara (2002,
p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:
1. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
a. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

RPP DKBTPT Page 8


c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
a. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan
penerangan.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan
kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai
setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang
mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur
penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat.

Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di bidang Konstruksi


Bidang konstruksi adalah salah satu bidang pekerjaan yang mempunyai risiko
tinggi bagi para tenaga kerja. Penerapan sistem K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja
di perusahaan kontraktor merupakan keharusan. Baik kontraktor dengan grade rendah
ataupun grade tinggi. Upaya untuk mengurangi kecelakaan tenaga kerja selalu ditingkatkan
oleh pemerintah terbukti dengan keluarnya peraturan-peraturan baru baik dari Peraturan
Kementrian maupun Undang-undang.
Beberapa kasus yang terjadi di proyek besar memang selalu terjadi kecelakaan
tenaga kerja, namun dengan penerapan sistem K3 ini mampu mengurangi jumlah
kecelakaan di Proyek. Sistem K3 di proyek harus benar-benar diterapkan dan menjadi
pedoman bagi seluruh orang yang bergerak dibidang konstruksi.
Di dunia proyek sendiri saat ini sudah banyak tersedia sub kontraktor K3 atau
keselamatan dan kesehatan kerja. Subkon tersebut bertugas melakukan pengawasan dan
penindakan terhadap pelanggaran kepada tenaga kerja yang tidak mematuhi peraturan K3
di proyek tersebut. Adapun peraturan yang paling ketat di proyek antara lain
1. Para tenaga kerja wajib menggunakan perlengkapan safety seperti helm, sepatu safety,
tanda pengenal, dan sebagainya.
2. Para tenaga kerja di larang membuang sampah sembarang

RPP DKBTPT Page 9


3. Tenaga kerja yang berada pada ketinggian tertentu diwajibkan menggunakan safety
belt.
4. dan sebagainya.
Peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga sudah diatur dalam
dasar-dasar hukum konstruksi. Adapun peraturan-peraturan terkait Keselamatan dan
kesehatan Kerja adalah.
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dimana di dalam UU tersebut memuat
seluruh tentang ketenagakerjaan termasuk keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang pedoman sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan
umum.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0.1/Men/1980 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja dibidang konstruksi bangunan.
5. Surat keputusan bersama menteri pekerjaan umum dan menteri tenaga kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986 tentang pedoman keselamatan dan kesehatan
kerja pada tempat kegiatan konstruksi.
Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Jenis Pekerjaan

Konstruksi merupakan suatu kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana.


Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan
atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas
konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-
bagian struktur. Misalnya, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara
keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi
Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.
Pekerjaan konstruksi banyak mengandung resiko, karena itu diperlukan sekali
suatu ilmu dalam pengendaliannya, ilmu tersebut dinamakan Manajemen Resiko.Pada
Manajemen Resiko yang harus dilakukan adalah identifikas bahaya, penilaian resiko dan
pengendalian resiko

RPP DKBTPT Page 10


Gambar. Manajemen Resiko
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi : modifikasi dari proses suatu metode atau material
untuk menghilangkan bahaya seluruhnya.
 Subsitusi : mengganti material, bahan atau proses dengan
yang kurang berbahaya.
 Pemisahan : menghindari bahaya dari pekerja dengan memakai
pengaman, atau dengan memberi jarak dan jangka
waktu.
 Administrasi : mengatur waktu atau kondisi dari kemungkinan
munculnya resiko
 Pelatihan : meningkatkan keterampilan sehingga mengurangi
bahaya bagi orang –orang yang terlibat.
 Alat Pelindung Diri (APD) : dirancang secara tepat dan peralatan dipasang
dengan benar di mana kontrol lain dianggap tidak
praktis.
Untuk keselamatan pekerja yang paling utama adalah dengan memakai Alat
Pelindung Diri ( APD ). Kontraktor berkewajiban untuk menyediakan APD dimana
sebelumnya harus sudah dianggarkan dalam perencanaan proyek.

RPP DKBTPT Page 11


Alat Pelindung Diri ( APD ), antara lain :
1. Pelindung Kepala (Helm )

Pada proyek dapat ditemukan bermacam-macam warna helm tergantung


penggunanya :

RPP DKBTPT Page 12


Melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh, terkena pipa batang, sengatan listrik,
dan harus standard ANSI Z 89.1-1986.
2. Pelindung Kaki

Melindungi kaki dari :kejatuhan batang berat, benda benda tajam, permukaan yang
basah, licin , sengatan listrik, dan harus standard ANSI Z 41.1-1991.
3. Pelindung Tangan

Contoh sarung tangan :


• Kulit : Kanvas tahan panas
• Katun : Melindungi dari abrasi, tahan kotor, anti selip
• Karet : Tahan aliran listrik dan tahan kimia
4. Pelindung Pernapasan

Penggunaan : Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi yang tinggi mensyaratkan


pelindung pernapasan dan harus memenuhi persyaratan ANSI Z 88.2.
5. Pelindung Pendengaran

Pemakaian pelindung telinga tergantung tingkat kebisingan dan waktu pemakaian

RPP DKBTPT Page 13


 Standard : kebisingan 85 db untuk waktu 8 jam
 Ear plug : menutupi lubang telinga waktu dipakai diluar sumber kebisingan
 Ear muff : menutupi daun telinga untuk dipakai disumber kebisingan

6. Jas Hujan (RainCoat)


Berfungsi melindungi dari percikanair saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan
atau sedang mencuci alat).

7. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Kacamata pengaman (safety glassess)


Goggles : melindungi terhadap impak
Masker las : melindungi sinar radiasi yang kuat dari pengelasan, percikan las dan
harus Standard ANSI Z 87.1-1989.

8. Pelindung Wajah (Face Shield)


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda).

RPP DKBTPT Page 14


9. Pelindung Bahaya Jatuh

Contoh pelindung bahaya jatuh :


• Safety belt
• Safety harness
• Safety net (jaring pengaman)
• Catch platform
• Jaket pelampung
• Rompi pelampung
Penggunaan Alat Pelindung Diri diwajibkan untuk semua anggota/ yang terlibat dalam
proyek mulai dari Project Manager sampai ke pekerja. Di bawah ini table penggunaan
APD untuk tiap tingkat di proyek :

RPP DKBTPT Page 15

Anda mungkin juga menyukai