Download
Beranda
Masuk
Cari Dokter
Cari Rumah Sakit
Proteksi Alodokter
Penyakit A - Z
Obat A - Z
Tanya Dokter
Privasi
Syarat & Ketentuan
Kontak
Tentang Alodokter
Paraplegia
Paraplegia spastik. Otot-otot tubuh pada bagian yang mengalami kelumpuhan dalam
kondisi kaku dan tegang.
Paraplegia flaksid. Otot-otot tubuh pada bagian yang mengalami kelumpuhan dalam
kondisi lemas dan terkulai. Kondisi otot ini cenderung bisa mengkerut.
Penyebab Paraplegia
Umumnya, paraplegia terjadi akibat adanya gangguan di rangkaian sistem saraf yang
mengendalikan otot-otot di area tersebut. Beberapa hal yang menyebabkan seseorang
mengalami paraplegia, antara lain:
Cedera saraf tulang belakang. Saraf tulang belakang berfungsi menyalurkan sinyal
dari otak ke seluruh tubuh. Cedera saraf tulang belakang di bawah bagian leher dapat
menyebabkan paraplegia.
Multiple sclerosis. Kondisi ini dapat menyebabkan rusaknya selaput pelindung saraf
pada otak dan saraf tulang belakang akibat serangan sistem kekebalan tubuh
sendiri. Multiple sclerosis dapat menyebabkan paraplegia tergantung dari selaput
pelindung saraf mana yang terkena.
Sindrom Guillain-Barré, merupakan kondisi rusaknya sistem saraf perifer yang
mengendalikan pergerakan dan sensasi rasa yang diterima tubuh. Umumnya kelemahan
pada sindrom Guillain-Barremulai dari kedua tungkai, namun bisa menyebar ke atas.
Spina bifida, adalah sebutan untuk kondisi cacat lahir yang memengaruhi
perkembangan tulang belakang dan sistem saraf.
Hereditary spastic paraplegia, adalah kumpulan gangguan akibat kelainan genetik
yang mengakibatkan tubuh bagian bawah penderita melemah secara perlahan dan
menjadi kaku.
Tropical spastic paraparesis, terjadi akibat infeksi virus T-cell lymphotrophic tipe 1
yang menyerang sistem saraf dan mengakibatkan kelemahan dan kekakuan kedua
tungkai.
Tumor saraf tulang belakang, baik yang berasal dari saraf tulang belakang maupun
akibat penyebaran dari organ lain, dapat menekan saraf tulang belakang dan
menyebabkan paraplegia.
Infeksi, seperti tuberkulosis saraf tulang belakang (Pott’s paraplegia) atau polio, dapat
menyebabkan paraplegia.
Sindrom pasca polio, merupakan kelumpuhan yang muncul beberapa dekade setelah
terinfeksi virus polio.
Penyakit dekompresi, merupakan komplikasi akibat menyelam yang menyebabkan
kelumpuhan akibat gelembung gas yang terbentuk dan mengganggu sistem saraf.
Gejala Paraplegia
Paraplegia dapat terjadi tiba-tiba maupun secara bertahap. Kelumpuhan tersebut juga
dapat terjadi hilang timbul tergantung penyebabnya. Kelumpuhan yang terjadi tidak
hanya di kedua tungkai, namun juga terjadi pada otot di daerah panggul termasuk organ
di dalamnya. Sehingga, penderita paraplegia juga dapat mengalami hilangnya kontrol
terhadap buang air besar dan buang air kecil. Aktivitas seksual dan kesuburan juga
dapat terganggu. Selain kelumpuhan, kedua tungkai dapat mati rasa atau malah menjadi
kesemutan dan nyeri.
Diagnosis Paraplegia
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang
riwayat kesehatan keluarga dan gejala-gejala yang pasien alami. Kemudian, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf motorik dan sensorik
penderita.
Dokter juga mungkin akan melakukan serangkaian tes pencitraan untuk mendapatkan
gambar bagian dalam tubuh secara detail. Beberapa jenis tes pencitraan untuk
mendiagnosis paraplegia, antara lain:
Foto Rontgen. Untuk mendeteksi adanya tumor atau retakan pada tulang belakang.
CT scan. CT scan dapat memahami lebih jauh tentang tingkat keparahan cedera tulang
belakang yang dialami.
MRI bagian otak dan tulang belakang. Untuk melihat kelainan yang memiliki risiko
menekan saraf tulang belakang.
Elektromiografi (EMG). Pada pemeriksaan ini, sensor akan mengukur aktivitas listrik
pada otot dan saraf penderita.
Pengobatan Paraplegia
Obat. Obat diberikan untuk mengurangi rasa sakit, mengobati otot yang kaku, dan
tegang. Selain itu, kortikosteorid dapat mengurangi peradangan di saraf tulang
belakang.
Fisioterapi. Fisioterapi dapat membantu penderita meningkatkan kekuatan otot dan
kemampuan bergerak.
Pembedahan. Biasa dilakukan pada penderita cedera saraf tulang belakang.
Pembedahan yang biasa dilakukan adalah mengangkat pecahan tulang, benda asing, dan
bantalan tulang yang menekan saraf, sehingga akan menimbulkan regenerasi saraf.
Alat bantu gerak, seperti tongkat atau kursi roda, dapat membantu pasien untuk
bergerak.
Komplikasi Paraplegia
Penderita paraplegia akan kehilangan kendali pada tubuh bagian bawah, sehingga
menyebabkan munculnya beberapa komplikasi yang meliputi:
Ulkus dekubitus, yaitu luka yang terjadi pada kulit yang terus tertekan akibat tidak
dapat menggerakan bagian tersebut.
Penggumpalan darah pada pembuluh darah tungkai (deep vein thrombosis).
Pneumonia atau infeksi paru-paru.
Depresi.
Kelumpuhan otot pernapasan.
Info Terkait
Kesehatan
Diskusi Terbaru
Apakah infeksi lambung bisa menyebabkan trombosit turun?
Oleh: falexdra
Dok, apa infeksi lambung bisa menyebabkan trombosit turun? Kira2 apa penyebabnya &
langkah apa yang dilakukan agar tidak kembali terulang? Thank you...
1 Balasan
Dok, anak saya berumur 12 tahun, ketika saat saat tertentu dia sering terasa nyeri di tulang
tulang kaki , contohnya saat banyak...
1 Balasan
1 Balasan
Selanjutnya
CHAT DOKTER
Lainnya