Cavum Oris, Lingua, Perkembangan Gigi PDF
Cavum Oris, Lingua, Perkembangan Gigi PDF
PENDAHULUAN
DESKRlPl SINGKAT:
Bab ini membicarakan tentang pembagian cavum oris menjadi cavum oris propium dan
vestibulum oris lengkap dengan batas sekelilingnya, otot-otot pembentuknya, vaskularisasi
dan inervasinya. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai lingua dan glandula
salivarius di daerah mulut.
MANFAAT DAN RELEVANSINYA:
Mahasiswa akan mengerti bahwa cavum oris masih terbagi menjadi 2 bagian yang
berbeda sama sekali dengan bangunan-bangunan yang terdapat di dalamnya. Pembahasan
mengenai lidah, glandula salivarius, gigi dan susunan mikroskopisnya akan lebih menambah
bekal bagi para mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah selanjutnya seperti oral medicine,
konservasi, dental anatomi, periodontologi dan oodonsi.
TIK:
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci tentang cavum
oris, lingua dan glandula salivarius. Selain itu mahasiswa mampu membedakan gigi susu
dan permanen, mengetahui anatomi gigi dan dan susunan mikroskopis gigi
Platinum durum
Palatum durum dibentuk oleh processus palatinus ossis maxilaris dan pars
horisontalis lamina horizontalis ossis palatini, yang dilapisi oleh tunica mucosa. Processus
maxilaris membentuk 2/3 depan palatum durum, sementara pars horisontalis lamina
horizontalis ossis palatini membentuk 1/3 permukaan palatum durum. Di belakang gigi 1I1
rahang atas akan dijumpai suatu tonjolan tepat di depan foramen incivum suatu tonjolan
yang disebut papilla incisive. Papilla ini merupakan tempat untuk menganestesi n.
nasopalatinus. Ke arah laterocaudal dari papilia inciciva akan dijumpai 6 atau lebih crista
transversalis yang sejajar yang disebut rugae palatina. Rugae ini membantu dalam
mengunyah makanan . Dibelakang rugae akan dijumpai raphe palati. Selain bangunan
tersebut diatas di dalam palatum durum terdapat 3 foramen yang membuka ke permukaan
platinum durum yaitu:
1. Foramen incisivum yang membuka ke distal diantara gigi 1 1. Foramen ini merupakan
tempat keluarnya arteri adan n. nasopalatinus
2. Foramen palatinum majus yang membuka pada medial pada apek gigi 8 8. Foramen ini
merupakan tempat keluarnya arteri dan n. palatinus mayor.
3. Forammna palatina minora membuka ke posterior ke foramen palatinum majus Dan ke
medial ke tuber maxillae serta mengeluarkan aa. dan nn. palatini minores.
Palatum molle
Palatum molle merupakan suatu bangunan dibelakang palatum durum penyusun 1/3
palatuma, yang dapat bergetar. Bangunan ini tidak memiliki rangka tulang, dan berakhir di
posteior sebagai tepi bebas dengan proyeksi tonjolan yang disebut uvula. . Palatum molle
2. M. palatoglossus
M. palatoglossus berorigo pada dataran bawah aponeurosis palatinus. Serabut -
serabut yang kanan dan kiri bersilangan di linea mediana. Otot ini berinsersi pada lateral
lidah. Otot ini dilapisi oleh tunika mukosa dan merupakan otot penyusun arcus
palatoglossus. Otot ini bekerja dengan m. palatopharyngeus untuk menutup isthmus
faucium dengan melekatkan lingua ke palatum molle.
3. M. palatopharyngeus
Muskulus ini beronigo pada aponeurosis palatina, dan berjalan ke belakang dan ke
bawah untuk beninsersi di dinding lateral pharynx dan tepi posterior cartilago tiroidea.
Muskulus ini menyusun arcus palatopharyngeus. Bila berkontraksi akan menyebabkan
terangkatnya pharink dan larink, dan menutupnya isthmus faucium.
4. M. palatoglossus
M. palaglossus berorigo pada dataran bawah aponeurosis palatinus. Serabut -
serabut yang kanan dan kiri bersilangan dilinea mediana. Otot ini menuju ke lidah dan
sebagian serabut - serabutnya berjalan ditepi lidah ke frontal, sebagian lagi berjalan ke
medial masuk ke dalam Iidah. Muskulus ini merupakan penyusun arcus toglossus.
Vestibulurn oris
Vestibulum oris ialah ruangan yang dibatasi disebelah luar oleh bibir dan pipi,
sementara sebelah dalam oleh procesus alveoIaris dan arcus dentalis. Bila gigi - gigi
lengkap, antara vestibulum oris dan cavum oris propiun hanya ada hubungan distal
(belakang) di dens molaris ketiga. Pipi dan buccal dibentuk oleh m. buccinator.
Bibir atau labium dibentuk oleh m. orbicularis oris, m. triangularis, m. incicivus labli
superioris, m. quadratus labii inferioris, m. incisivus labli superioris, m. quadratus labii
superioris, m,caninus, m. zygomaticus dan m. risorius. Labium ada dua yaitu labium superior
dan inferior, keduanya membatasi rima oris. Pada labium superior dan interior di linea
mediana terdapat alur dari basal ke oral yang disebut phitirum. Masing - masing labium
dihubungkan dengan gingiva di linea mediana dengan lipatan tunica mucosa disebut
frenulum labiorum otis. Bila labium superior terdapat celah disebut Iabioschisis (sumbing).
Bibir dan pipi disebelah dalam dilapisi oleh tunica mucosa.
Linguae
Linguae terdiri otot ekstrinsik dan intrinsik . Otot intrisik adalah otot - otot yang ada
daIam lidah, terdiri dari m. longitudinalis superior, m. longitudinalis inferior, m. transversus
M. transversus berjalan transversal diantara atas dan bawah mm. longitudinalis. Bila
berkerut, lidah menjadi sempit dan memanjang.
M. verticalis berjalan vertikal disebelah lateral dan diantara mm. Longitudinalis. Bila
berkerut lidah menjadi besar dan lebar.
Otot ekstrinsik adalah otot – otot yang menghubungkan lidah dengan tulang – tulang
disekitarnya dan dengan palatum molle, terdiri dari m. genioglossus, m. hyoglossus, m
styloglossus dan m. palatoglossus. M. genioglossus berorigo dispina mentalis dan insersinya
dilidah, dimana serabutnya menyebar ke arah occipital. Muskulus ini berfungsi menarik lidah
keluar M. hyoglossus berorigo di corpus ossis hyoidei dengan insersinya di lidah. Serabutnya
berjalan dari dorsokaudal ke ventrokranial. Muskulus ini berfungsi menarik lidah ke bawah
dan ke belakang. M. styloglossus origonya di processus styloideus sementara insersinya
pada tepi lidah serabut — serabutnya pergi ke arah frontal. Fungsi muskulus ini untuk
Tunica mucosa
Tunica mucosa yang melapisi lidah, pipi bibir, palatum dan processus alveolaris
terdiri atas epithelium squamos komplek yang tidak mengalami kornifikasi, membran propia
dan lamina propia. Didalam lapisan epithelium squamos komplek dinding papilla vallata dan
diantara papilla yang lain terdapat calyculus gustatorius yang terdiri atas
- sel — sel gustus berbentuk fusiform dengan ujung distalnya terdapat kelanjutan
berbentuk bulu.
- Sel — sel penyokong yang berbentulk fusiform dan poligonal. Sel berbentuk fusiform
terletak diantara dan diluar sel —sel gustus dan sel yang berbentuk poligonal terletak
pada lapisan basal.
Didalam lamina propia terdapat glandula platina (di palatum) , glandula buccalis di pipi
dan glandula lingualis di lidah. Tunica mucosa di processus alveolaris disebut gingiva.
Antara dataran frontal gingiva dan dataran dalam bibir di linea mediana ada suatu
lipatan selaput lendir yang disebut frenulum Iabii, baik diatas maupun dibawah.
N lingualis
N. Ingualis, ialah cabang n. mandibularis. Masuk ke dalam mulut medial corpus mandibulae,
cranial m. mylohyoideus. Ia berjalan frontal, lateral ductus submandibularis, kemudian
menyilang disebelah kaudal datang disebelah medialnya. Kemudian ia pergi ke selaput
lendir lidah disebelah frontal sulcus terminalis. Ia memberi cabang sensibel ke tunica
mucosa, cabang-cabang sensoris ke calyculi gustatorii dan cabang-cabang efferent
parasimpatis ke ganglion linguale. Cabang-cabang sensoris tersebut ialah dendrit-dendrit
sel-sel yang ada di dalam ganggion geniculi n. fasialis yang berjalan di dalam chorda
tympani menghubungkan n. lingualis dan n. fasialis. Pada ketika menyilangi ductus
submandibularis, n. fasialis mempercabangkan r. sublingualis yang pergi ke glandula
sublingualis, dan tunica mucosa di kranialnya. R. sublingualis mengandung serabut efferent
simpatis, parasimpatis dan sensibel.
N. glossopharyngeus
N. glossopharyngeus mencapai radix linguae medial insertio m. styloglossus. Tepat sebelum
mencapai lidah ia memberi cabang-cabang rr. tonsilares yang pergi ke tunica mucosa tonsila
palatina dan arcus palatoglossus. Setelah datang di radix linguae Ia memberi cabang rr.
Lingualis yang pergi ke tunica mucosa lidah di dorsal sulcus terminalis. Mereka membawa
serabut-serabut viscerosensibel dan tunika mucosa, serabur-serabut sensoris dan calyculi
gustatoril dan serabut-serabut parasimpatis untuk suatu ganglion bagi glandula lingualis
posterior.
Nn.palatini
Nn.palatini dikenal 3 buah yaitu n. palatinus posterior, n. palatinus medius, dan n. palatinus
anterior. Ketiganya merupakan cabang ganglion sphenopalatinum yang terdapat didalam
fossa terygopalatina. Setelah berjalan ke kaudal di dalam kanalis pterygopalatinus, n.
N.nasopalatinus
Nervus ini keluar dari ganglion pterygopalatinum Dan berjalan melewati cavum nasi serta
membantu mensuplai cavum nasi. Nervus ini berjalan ke bawah dan ke depan sepanjang
vomer Dan keluar dari cavum nasi melalui foramen incisivum dan mensuplai gingiva sisi
palatal didepan caninus rahang atas.
M.mylohyodeus dan venter anterior m. digastricus yang ikut membentuk dasar mulut di
inervasi n. mylohyodeus. Musculus yang ikut membentuk bibir dan pipi di inervasi oleh n.
fasialis.
Vaskularisasi
Arteri lingualis merupakan arteri utama yang memvaskularisasi linguae dan struktur dasar
mulut. ini merupakan cabang kolateral a. carotis eksterna tepat diatas ujung cornu majus
ossis hyodei. Berjalan melewati trigonum submandibularis dan berjalan ke anterior antara m.
genioglossus yang lebih dalam dan hyoglossus yang lebih superficial. Arteri ini berjalan
berliku-liku terbagi dalam tiga cabang:
1. Rami dorsalis linguae keluar mensuplai sepertiga belakang lingua
2. Arteri sublingualis berjalan ke dalam untuk mensuplai glandula sublingualis dan dasar
mulut.
3. Bagian terminal dari a. lingualis yang melingkar ke atas untuk mensuplai duapertiga
lingua
Didalam mulut, yang perlu disebut selain a. lingualis adalah v. profunda linguae, berjalan dari
apex linguae lateral m. hyoglossus ke occipital keluar antara m. hyoglossus dan m.
mylohyoideus menjadi v. hnguahs. Vena yang lain mengikuti kembali arteri. Ductus
submandibularis setelah melingkari tepi occipital m. mylohyoideus berjalan ke frontal medial
cranial m. mylohyoideus. Pada permulaan terdapat medial n. lingualis. Kemudian
disilanginya dan sebelah kaudal, sehingga akhirnya terletak di sebelah lateralnya. Ia berakhir
di curuncula subhngualis yang terletak tepat paramedian kaudal apex linguae.
Glandula parotidea
Pars secretonia yang menghasilkan getah bersifat serous tersusun sebagai berikut
mempunyai rongga yang sempit, sel-sel epithelium berbentuk piramidal, sitoplasma bersifat
granular, ada canaliculi intracellular dan canaliculi intercellular.
Pars secretonia dikelilingi oleh sel-sel yang mempunyai lanjutan seperti tangan dengan jari-
jarinya sedang memegang sebuah bola. Sel-sel ini dapat mengkerut sehingga pars
secretonia dapat terpijat. Ia disebut sel-sel myoepithelial atau sel keranjang.
Pars secretonia yang menghasilkan getah bersifat mucus mempunyai sel-sel epithehum
dengan sifat sebagai berikut sitoplasma bersifat basophil, sitoplasma mengandung granula
kasar, sitoplasma menarik zat pulas untuk mucus.
Pada pars secretonia yang menghasilkan getah bersifat tercampur, pada ujung pars
secretoria yang menghasilkan getah yang bersifat mukus ada selapis sel-sel dengan
sitoplasma bersifat dophil. Pada potongan, lapisan ini kelihatan sebagai bulan sabit.
Glandula parotis terletak di fossa retromandibularis kaudal dan auricula. Ia meluas ke frontal
di lateral m. masseter. Ductus excretorius berjalan ke frontal di sebelah lateral m. masseter
saat di tepi frontal musculus tersebut membelok ke medial dan menembus m. buccinator. Ia
bermuara ke dalam vestibulum oris setinggi dens molaris kedua atas.
Gladula submandibularis
Terletak di dalam trigonum submandibulare, dibungkus oleh dua lembar fascia colli
superficialis. Ductus excretonius membuat suatu lipatan pada selaput lendir dasar mulut
disebut plica sublingualis.
Glandula sublingualis
Dikenal lebih dari satu gI. sublingualis yaitu glandulae sublinguales minores ( 50
buah) dan glandula sublingualis major.
Glandula sublinguales minores, terletak lateral ductus submandibularis dan bermuara
masing-masing dengan ductus excretorius yang pender, pada plica sublingualis. Glandula
sublingualis major, terletak pada ujung tronta ductus submandibularis dan bermuara dengan
ductus sublingualis major pada caruncula sublingualis.
Glandula lingualis
Ada dua macam gl. lingualis yaitu glandula lingualis anterior dan glandulae linguales
posteriores.
Glandula palatina
Terletak dida lam lamina propia dan tunica mucosa palatum.
Glandula buccalis
Terletak di dalam lamina propia dan tunica mucosa pipi, frontal muara ductus
parotideus.
GlanduIa molaris
Terletak lateral m. buccinator, tepat oksipital muara ductus parotideus. Ductus
excretorius menembus m. buccinator dan bermuara di vestibulum onis.
Glandula labialis
Terletak dl dalam lamlna propla dan tunlca mucosa bibir.
Glandula submandibularis
Glandula submandibularis mendapat serabut saraf efferent parasimpatis dan
ganglion submandibulare yang terletak frontal dan tepi frontal m. pterygoideus internus.
Serabut-serabut preganglionarnya ialah neurit-neurit dan sel-sel di nucleus safluarius
superior, salah satu n. facialis. Neurit-neurit ini ikut dengan n. facialis masuk ke dalam
meatus acusticus internus kemudian canahs facialis dan sebagai chordae tympani melalui
canahculus chordae, apertura canaliculi chordae, datang di cavum tyrnpani berjalan diantara
menubrium mallel dan crus longum incudis ke fissura petrotympanica dan keluar dari cavum
tympani. Selanjutnya pergi ke frontal kaudal dan menggabungkan diri dengan n. lingualis.
Pada ketika n. lingualis terdapat di sebelah frontal m. pterygoideus internus, serabut-serabut
tadi meninggalkan n. lingualis dan masuk ke dalam ganglion submandibulare.
Serabut saraf efferent simpatis dan plexus maxillaric,s, mengelilingi a. maxiliaris
externa. Serabut-serabut mi pergi dulu ke ganghon .submandibulare kemudian bersama
serabut postganglionar parasympat his pergi ke glandula submandibulare.
Glandula sublingualis
Glandula subhngualis mendapat serabut-serabut efferent parasimpatis juga dan
ganghon subman dibulare. Dari ganglion submandibulare ada serabut-serabut yang
menggabungkan diri lagi dengan n. lingualis untuk kemudian memisahkan diri lagi sebagai n.
sublingualis.
Serabut-serabut simpatis datang juga dan plexus maxillaries externus yang melalalui
ganglion subm andibu lane terus mengikuti serabut-sérabut parasimpatis.
Glandula lingualis anterior mendapat serabut-serabut parasimpatis dan ganglion
linguale, yaitu ganghon yang terletak dekat gl. lingualis anterior. Ia mendapat juga serabut-
serabut preganglionar yang berasal dan nucleus salivarius superior, yang berjalan melalui n.
facialis chorda tympani dan n. lingualis. Serabut-serabut simpatis merupakan cabang plexus
yang mengikuti a. linguaks.
Glandula llng ualis posterior mendapat serabut-serabut efferent panasimpatis dan
ganglion yang letaknya dekat padanya. Ganglion mi mendapat serabut-serabut
preganghonar dan nucleus salivanius inferior yang mengikuti n. glossopharyngeus, ramus
hngualis. Serabutserabut simpatisnya merupakan cabang plexus yang mengikuti rn. dorsales
linguae.
glandula tersebut.
Serabut - serabut simpatis memperoleh cabang - cabang plexus yang mengelilingi
arteri yang pergi ke daerah pipi dan bibir ialah a. maxiltaries externa dengan cabang -
cabang ramus labialis inferior dan superior r. mentalis, a. atveolaris inferior dan r. labialis
superior a. infraorbitalis.
Pada gigi incisivus facies masticatorianya berupa suatu tepi yang tajam, disebut margo
incisiatis.
Lengkung tempat gigi tersusun disebut arcus dentalis, yang terdiri dari arcus dentalis
superior dan arcus dentalis inferior. Kedua arcus tersebut tidak sama satu dengan lainnya,
karena arcus dentalis superior berbentuk setengah ellips, sedang arcus dentalis inferior
berbentuk parabo.
Gigi-gigi atas dan gigi-gigi bawah dapat membentuk oklusi dan dapat terjadi garis oklusi.
Oklusi
Garis oklusi merupakan suatu garis yang dibentuk oleh facies masticatoria gigi-gigi atas
dan gigi-gigi bawah pada saat gigi-gigi atas bertemu dengan gigi-gigi bawah. Garis ini tidak
lurus tetapi merupakan suatu garis Iengkung kaudal dengan tempat paling kaudal pada gigi
P2 dan M1. Ini sering disebut juga lengkung dari Spee.
Artikulasi
Gigi melakukan geraken memotong, jadi melakukan gerakan ke arah atas dan
bawah. Gigi premolar dan molar melakukan gerakan mengunyah jadi ke arah lateral dan
medial, sehingga gigi-gigi bawah bergeser terhadap gigi-gigi atas, daerah-daerah
pergeseran ini lama kelamaan licin dan terjadi facet-facet. Pada gigi incisivus atas facet
terdapat pada facies palatinal, sedang pada gigi incisivus bawah terdapa pada facies labialis.
Untuk gigi-gigi premolar dan molar facet-facet ini terdapat pada tubercula. Lama kelamaan
tubercula berkurang tingginya. Pacia waktu mengünyah gigi-gigi juga dapat bergerak di
dalam alveolusnya, berakibat gigi-gigi atas atau gigi-gigi bawah bergerak satu terhadap yang
lain, sehingga clapat terjadi facet-facet pada fades coniactus.
Di antara radix dan alveolus oleh jaringan periodontium. Di dalam perio-dontium
terdapat serabut yang datang dan cernenlum, yaitu serabut Sharpey dan cementum menuju
ke dinding alveolus.
Dinding alveolus disebut : lamina dura
Dibedakan tiga macam serabut menurut arahnya
- Serabut dan lamina dura menuju ke arah corona untuk masuk ke radix dekat corona
dapat menahan keluarnya gigi.
- Serabut dari lamina dura menuju ke arah apex untuk masuk ke dalam radix memegang
gigi di diam alveolus sehingga apex tidak menekan ke dasar alveolus
- Serabut seperti spiral dan famina dura ke arah radix.
Lamina dura, periodontium dan cemeritum bersama disebut : paradonfium. Didalam
odontium terdapat pembuluh-pembuluh darah, lymphe dan syaraf. Pembuluh darah ada