Apresiasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Desy susanti Tel

Nim : 17020005

Tugas : Apresiasi dan Kritik Seni Rupa

Menurut Ridwan Wan,“Berapresiasi (to appreciate) berarti menghargai. Kata menghargai


melibatkan dua pihak, yaitu subjek sebagai pihak yang memberi penghargaan dan objek yang
bernilai sebagai pihak yang dihargai.

Menurut Ridwan Wan,“Apresiasi seni Merupakan suatu proses penghayatan karya seni,
selain melihat karya secara langsung proses apresiasi disini merupakan pencarian informasi
sedalam - dalamnya mengenai latar belakang dan form (bentuk) pada sebuah karya,Sehingga
terbentuklah pengalaman menerima atau menolak, setuju atau tidak, senang atau kurang
menyenangi sesuatu ,sehingga pada akhirnya mereka memiliki kepekaan baik sebagai apresiator
maupun memiliki gaya individual sebagai creator/seniman

Menurut Sobandi, B,Apresiasi merupakan kegiatan mental individu dalam proses


penilaian. Pandangan lain mengenai istilah ini ditujukkan kepada khalayak sebagai proses
pertukaran pemikiran yang berhubungan untuk mengagumi suatu nilai.

Menurut Sobandi, B Secara etimologis, perkataan “apresiasi” berasal dari kata


appreciation (Inggris), appreciatie (Belanda), dan menurut kamus-kamus dalam bahasa Inggris
di antaranya” to appreciate, yaitu bentuk kata kerjanya, berarti to judge the value of; understand
or enjoy fully in the right way (Oxford).

Menurut Sobandi, B “Apresiasi” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1988: 46)
adalah: “1 kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya; 2 penilaian (penghargaan) terhadap
sesuatu…”.

Menurut Sobandi, B ,Apresiasi seni adalah pemahaman dan pengenalan, pertimbangan,


dan penilaian yang tepat tentang hal ihwal seni.

Menurut Sobandi, B, Apresiasi merupakan jawaban seseorang yang sudah matang dan
sudah berkembang ke arah nilai yang lebih tinggi, sehingga ia siap untuk melihat dan mengenal
nilai dengan tepat, dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik (Derlan, 1987: 5).

Menurut Sobandi, B ,Emmons dan McCullough (2004: 231) Apresiasi seni adalah
menghargai seni lewat kegiatan pengamatan yang menimbulkan respon terhadap stimulus yang
berasal dari karya seni sedemikian sehingga menimbulkan rasa keterpesonaan pada awalnya,
diikuti dengan penikmatan serta pemahaman bagi pengamatnya
Menurut Feagin (1996: 23) dalam jurnal Sobandi, B membahas fenomena apresiasi
menurut pandangan ontologis. Menurutnya, apresiasi dapat dikembangkan menurut tiga
komponen, yaitu: affective (objek utamanya adalah perhatian), theoretical (komponen ini
mengandung aspek penafsiran terhadap suatu pekerjaan/karya), dan reflective (mengandung
pengertian renungan (refleksi) yang berkaitan dengan hubungan kecocokan/kepantasan dan
kebenaran respon afektif).

Jadi apresiasi seni ialah salah satu cara menilai sebuah karya seseorang dengan
memberikan suatu penghargaan yang menimbulkan atau menciptakan rasa ketertarikan pada
karya tersebut dan diikuti dengan pemahaman bagi para pengamat karya tersebut

Kritik seni pedagogic merupakan kegian kritik seni yang biasa terjadi di sekolah atau
instansi seni, kritik pedagogic merupakan tipe kritik yang dilakukan oleh seorang guru
(pendidik) terhadap karya siswanya dalam mengembangkan proses pembelajaran kreasi dan
apresiasi
Jadi, kritik seni ialah cara seorang pengamat memberikan sebuah kritikan terhadap suatu
karya seni seseorang dalam proses berlangsung nya kegiatan apresiasi seni dengan kaidah-kaidah
yang telah ditetapkan.

Daftar pustaka

Husen, W. R. (2017). Pengembangan Apresiasi Seni Rupa Siswa Sekolah Dasar Melalui
Pendekatan Kritik Seni Pedagogik. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 2(1), 53-61.

Sobandi, B. Konsep Pembelajaran Apresiasi Seni. dalam Artikel lepas,(Tt), 1-28.

Sobandi, B. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KRITIK DAN APRESIASI SENI DI


SEKOLAH DASAR.

Anda mungkin juga menyukai