Dalam jenis dan sifat tanah sangat bervariasi, hal ini ditentukan oleh –
perbandingan banyaknya fraksi-fraksi (kerikil, pasir, lanau dan lempung), sifat
plastisitas butir halus. Klasifikasi bermaksud membagi tanah menjadi beberapa
golongan tanah dengan kondisi dan sifat yang mirip diberi simbul nama yang sama.
Ada cara klasifikasi yang umum yang digunakan yaitu:
Klasifikasi menurut sistem UNIFIED
Setiap tanah diberi simbul dua hurup, dan dari simbul tersebut dapat diketahui
jenisnya dan sifatnya.
Hurup pertama menunjukkan jenisnya, misal
G = kerikil (gravel)
S = pasir (sand)
M = lanau (silt)
C = lempung (clay)
O = tanah organik
Huruf kedua menunjukkan sifatnya
W = bergradasi baik (well graded)
P = bergradasi jelek (poorly graded)
M = mengandung lanau
C = mengandung lempung
L = bersifat plastis rendah (low plasticity)
H = bersifat plastis tinggi (high plasticity)
Sifat Index (sifat general) yang digunakan untuk mengklasifikasikan tanah adalah :
1. Perbandingan buttir kasar dan butir halus, banyaknya fraksi kerikil dan pasir.
2. Gradasi tanah (Cu dan Co).
3. Batas konsistensi tanah butir halus (WL dan IP).
4. Sifat organik tanah.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di
wilayah Indonesia.
Tanah Organosol
Tanah ini terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini biasanya bersifat
subur. Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
Tanah Gambut merupakan tanah hasil pembusukan yag tidak sempurna dari di
daerah yang kadang-kadang tergenang oleh air (rawa). Tanah ini kurang baik
untuk pertanian karena sifatnya yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah
ini banyak terdapat di daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan
pantai selatan Barat Papua.
Tanah humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna kecoklatan dan cocok di
tanami tanaman padi, kelapa, dan nanas. Tanah jenis ini banyak terdapat di
daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Tanah Vulkanik
Tanah ini terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah jenis
ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Regosol
Merupakan tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu sampai
kuning dan sedikit berbahan organik. Jenis tanah ini sangat cocok untuk menanam
tanaman palawija seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, dan Papua.
b. Latosol
Tanah aluvium merupakan tanah yang diendapkan dari hasil erosi di dataran
rendah. Jenis tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna kelabu dan subur Tanaman yang
cocok ditanam di tanah jenis ini adalah palawija, tebu,kelapa, tembakau dll. Tanah
jenis ini banyak ditemukan didaerah Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara dan
kalimantan bagian selatan dan barat.
anah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah.
Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna
merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente.
Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera,
maluku, kalimantan dan puapua
Tanah Laterit
Tanah Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena kehilangan
unsur hara dan tandus. Awalnya tanah ini subur, namun karena unsur haranya
dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai
merah dan cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak
terdapat di daerah Jawa Tengah. Lampung, Jawa Barat.
Tanah Litosol
Tanah litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga mempunyai butiran yang besar. Ciri-ciri tanah jenis ini adalah
miskin akan unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar-besar.
Tanah litosol kurang subur sehingga tanaman yang cocok dengan tanah ini adalah
tanaman-tanaman yang besar di hutan. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatera,
jawa, maluku, dan nusa tenggara.
Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan kapur. Jenis
tanah ini dibagi menjadi 2, yaitu :
b. Mediteran merupakan tanah dari hasil pelapukan batuan kapur keras dan bauan
sedimen. Warna tanah ini kemerahan hingga coklat. Jenis tanah ini Cocok untuk
tanaman palawija.
Tanah pasir
Tanah pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen dengan butiran sangat kasar dan
berkerikil. Jenis tanah ini banyak di jumpai dimana-mana.