Kimia
Kimia
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan.Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum
2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan
penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru
secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 2
D. Landasan Hukum
3
BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik 5
B. Penilaian Autentik 8
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis 10
B. Hasil Analisis 16
BAB IV PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
Lampiran Contoh RPP 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan
nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan
strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi
pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang
dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada
peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.Penilaian
memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang
tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori
pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di
33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk
mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti
dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku
sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Commented [AT1]: Buku yang mana
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara
khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata
pelajaran
(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(4) Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
(2) Langkah-langkah analisis kompetensi;
(3) Penilaian otentik; dan
(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana
tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian
autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran,
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral
terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan
sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-
lain.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio
dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu
metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan
minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi
utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar
teman.Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau
penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar teman.Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat
penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria penilaian jurnal
adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan
curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik
diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh
dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata
pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya.Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang
peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau
rombongan belajar.Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta
didik penilai menjadi pembelajar yang baik.Instrumen sesuai dengan kompetensi
dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran
makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.Tes tertulis terdiri
dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.Memilih jawaban terdiri dari
pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat.
Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua
jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban
terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara
lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan
karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian
dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).
Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut
harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,
mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data.Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya.Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal
yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan
data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang
diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan.Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi.Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus.Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas
dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk.Penilaian
secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan produk tertentu.Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau
kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan
beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/
literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain.Atas dasar penilaian itu, guru
dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan
guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok
seperti tabel berikut ini.
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Memahami hakikat ilmu 4.1 Menyajikan hasil Hakikat dan
kimia, metode ilmiah dan pengamatan tentang Peran Kimia
keselamatan kerja di hakikat ilmu kimia, dalam
laboratorium serta peran metode ilmiah dan kehidupan serta
kimia dalam kehidupan. keselamatan kerja dalam Metode Ilmiah
mempelajari kimia serta Peran kimia
peran kimia dalam dalam
kehidupan. kehidupan.
Hakikat ilmu
kimia
Metode ilmiah
dan
keselamatan
kerja
3.2 Menganalisis 4.2 Mengolah dan menganalisis Perkembangan
perkembangan model perkembangan model model atom
atom atom.
Dan seterusnya …
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Alternatif
Materi Kegiatan Indikator
Lulusan yang :
Pembelajara Pembelajaran: Sikap,
Mengamati, Cerdas,
n Pengethuan,
Menanya, Kreatif,
Fakta, Mencoba, dan
Produktif, dan
Konsep, Mengasosiasi, Keterampilan
Bertanggung
Prinsip, dan dan untuk
Mengomunikasi jawab
Prosedur Penilaian
kan
3.2. Menganalisis Struktur Atom Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Membandingkan Portofolio Presentasi
perkembangan model dan Tabel Partikel Mengamati partikel partikel sikap positip Sikap ilmiah perkembangan Mempresentasika Kelompok
atom Periodik partikel penyusun atom dan (individu dan saat diskusi teori atom mulai tugas n peta konsep aspek:
3.3. Menganalisis struktur Partikel partikel penyusun menentukan nomor atom sosial) dalam dan presentasi teori atom Dalton membuat mengenai 1. Penguasaan Isi
atom berdasarkan teori penyusun atom atom dan nomor massa suatu dengan lembar hingga teori atom peta konsep perkembangan
atom Bohr dan teori diskusi 2. Teknik Bertanya/
Nomor atom Sistem unsur serta Isotop, isobar, pengamatan Niels Bohr. mengenai teori atom
mekanika kuantum. kelompok Aspek sikap Menentukan Menjawab
dan nomor periodik isoton perkembanga Menuliskan
3.4. Menganalisis hubungan massa unsur Sifat Mengamati perkembangan 2. Menunjukkan ilmiah: jumlah proton, konfigurasi 3Metode Penyajian
n teori atom
konfigurasi elektron dan Isotop, isobar, unsur model atom untuk perilaku dan 1. Menerima elektron, dan tugas elektron suatu
diagram orbital untuk isoton Konsep menentukan konfigurasi sikap 2. menghargai, netron suatu terstruktur atom /ion jika Portofolio/Produk
menentukan letak unsur Perkembangan Nomor elektron, diagram orbital, menerima, 3. disiplin atom unsur mandiri yaitu diketahui (fokus penilaian pada
dalam tabel periodik model atom atom dan bilangan kuantum dan 4. tanggung berdasarkan mengerjakan nomor atomnya
menghargai, aspek:
dan sifat-sifat periodik nomor bentuk orbital serta jawab nomor atom dan latihan atau sebaliknya
unsur. dan 1. Visual laporan
Konfigurasi massa hubungannya dengan letak nomor Menentukan
4.2. Mengolah dan melaksanakan 2. kelengkapan.
menganalisis elektron Isotop, unsur dalam tabel periodik. kejujuran, massanya. Tes tertulis elektron valensi 3. jawaban pertanyaan
perkembangan model dan diagram isobar, Mengamati perkembangan ketelitian, Menentukan uraian: Menentukan
atom. orbital isoton tabel periodik unsur untuk disiplin dan isotop, isobar, Menentuka bilangan
4.3. Mengolah dan Bilangan Bilangan menentukan golongan dan dan isoton n jumlah kuantum
tanggung jawab
menganalisis truktur kuantum dan kuantum perioda berdasarkan kulit beberapa unsur. elektron, elektron
atom berdasarkan teori bentuk orbital. dan bentuk dan subkulit atom serta proton, dan tertentu
atom Bohr dan teori Sistem periodik orbital. sifat keperiodikan unsur Menuliskan netron dalam Menggambarkan
mekanika kuantum. unsur (sifat Prinsip Menanya (Questioning) konfigurasi atom bentuk-bentuk
4.4. Menyajikan hasil keperiodikan Aufbau Mengajukan pertanyaan elektron suatu Menentuka orbital.
analisis hubungan unsur) Pauli berkaitan dengan partikel atom. /ion jika n konfigurasi Menentukan kulit
konfigurasi elektron dan partikel penyusun atom, diketahui nomor dan sub kulit
Hund elektron dan
diagram orbital misalnya: adakah unsur atomnya atau diagram serta
untukmenentukan letak yang sama mempunyai sebaliknya orbital hubungannyaden
unsur dalam tabel Prosedur
netron berbeda? Menentuka gan bilangan
periodik dan sifat-sifat Konfigurasi kuantum.
Mengajukan pertanyaan Menentukan n bilangan
periodik unsur elektron Mempresentasika
yang berkaitan dengan elektron valensi kuantum dan
dan n peta konsep
struktur atom, misalnya: suatu atom. bentuk
diagram mengenai
bagaimana partikel dasar berdasarkan orbital
orbital perkembangan
tersusun dalam atom nomor atom Mengan
(konfigurasi elektron)? alisis letak tabel periodik
dimana kemungkinan Menjelaskan unsur dalam
keberadaan elektron dalam kelemahan teori tabel periodik Menentukan
orbital (bilangan kuantum)? atom Bohr berdasarkan periode dan
Mengajukan pertanyaan konfigurasi golongan unsur-
berkaitan dengan tabel Menjelaskan elektron unsur dalam
periodik, misalnya: apa gagasan utama Menganalisis tabel periodik.
dasar pengelompokan teori atom kecenderung Mengaitkan
unsur dalam tabel periodik, mekanika konfigurasi
an sifat
bagaimana hubungan kuantum elektron suatu
konfigurasi elektron dengan keperiodikan
unsur dengan
letak unsur dalam tabel unsur dalam letaknya dalam
Menentukan satu
periodik, apa yang sistem periodik
bilangan
menyebabkan keteraturan golongan Mengklasifikasika
kuantum
sifat unsur dalam tabel atau periode n unsur ke dalam
periodik? (kemungkinan
elektron berada) berdasar kan logam, non
Mengumpulkan Data logam, dan
data
(Experimenting) metaloid.
Menggambarkan
Mengamati nomor atom Menunjukkan
bentuk-bentuk
dan nomor massa massa atom
orbital.
beberapa unsur dalam relatif dari tabel
tabel periodik untuk periodik.
menentukan jumlah Menggunakan Menganalisis
prinsip aufbau,
elektron, proton dan netron aturan Hund dan tabel atau grafik
unsur tersebut. azas larangan sifat keperiodikan
Menganalisis jumlah Pauli untuk unsur.
proton, elektron, dan netron menuliskan
suatu unsur untuk konfigurasi
menentukan isotop, isobar elektron dan
dan isoton. diagram orbital.
Menganalisis
perkembangan model atom Menentukan kulit
untuk menentukan dan sub kulit
konfigurasi elektron, serta
diagram orbital, bilangan hubungannya
kuantum dan bentuk orbital dengan bilangan
serta hubungannya dengan kuantum.
letak unsur dalam tabel
periodik. Membandingkan
Menganalisis tabel dan perkembangan
grafik hubungan antara sistem periodik
nomor atom dengan sifat melelui studi
keperiodikan unsur (jari-jari kepustakaan.
atom, energi ionisasi,
afinitas elekton, dan
Menentukan
keelektronegtifan)
periode dan
Mengasosiasi
golongan unsur-
(Associating)
unsur dalam
Menyimpulkan bahwa tabel periodik.
golongan dan perioda
unsur ditentukan oleh
nomor atom dan konfigurasi Mengaitkan
elektron. konfigurasi
elektron suatu
Menyimpulkan adanya
unsur dengan
hubungan antara
letaknya dalam
konfigurasi elektron suatu
sistem periodic
unsur dengan sifat
keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, Mengklasifikasika
afinitas elekton, dan n unsur ke dalam
keelektronegtifan) logam, non
Mengkomunikasikan logam, dan
(Communicating) metaloid.
Mempresentasikan
perkembangan teori atom Menunjukkanmas
sa atom relatif
dan perkembangan tabel dari tabel
periodik unsur dengan periodik.
menggunakan tata bahasa menentukan
yang benar. hubungan
antara nomor
atom dengan
sifat
keperiodikan
unsur (jari-jari
atom, energi
ionisasi, afinitas
elekton, dan
keelektronegtifa
n)
membandingkan
besaran nillai
jari-jari atom,
energi ionisasi,
afinitas elekton,
dan
keelektronegtifa
n unsur satu
dengan yang
lain berdasarkan
nomor atomnya
atau letaknya
dalam SPU
3.5. Membandingkan proses Senyawa Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Menjelaskan Portofolio Menggambarkan Presentasi
pembentukan ikatan kovalen polar Senyawa Mengamati struktur sikap positip Keg.1 Sikap kecenderungan Laporan susunan elektron Kelompok
ion, ikatan kovalen, dan non ion, Lewis beberapa unsur. (individu dan ilmiah dalam suatu unsur percobaan valensi atom gas aspek:
ikatan kovalen polar. kovalen Membaca tabel titik mencatat data untuk mencapai mulia (duplet dan
sosial) dalam 1. Penguasaan Isi
koordinasi dan ikatan Ikatan logam polar dan leleh beberapa senyawa hasil percobaan kestabilannya Tes tertulis oktet).
logam serta interaksi diskusi 2. Teknik Bertanya/
Gaya antar non polar. ion dan senyawa dengan lembar dengan cara uraian Menggambarkan
antar partikel (atom, ion, kovalen kelompok pengamatan berikatan dengan elektron valensi Menjawab
molekul Sifat fisik
molekul) materi dan 2. Menunjukkan Aspek sikap unsur lain. Membandin 3Metode Penyajian
Sifat fisik senyawa Membaca titik didih suatu unsur
hubungannya dengan perilaku dan Menjelaskan gkan proses menggun
senyawa. Konsep senyawa hidrogen halida. ilmiah:
sifat fisik materi. hubungan antara pemben- akan struktur
ikatan ion, Menanya (Questioning) sikap 1. Menerima Portofolio/Produk
3.6. Menganalisis kepolaran susunan elektron tukan ion
ikatan Bagaimana hubungan menerima, 2. menghargai, Lewis. (fokus penilaian pada
senyawa. valensi dengan dan ikatan
kovalen, antara susunan elektron menghargai, 3. disiplin aspek:
3.7. Menganalisis teori struktur Lewis kovalen.
ikatan valensi dengan struktur dan 4. tanggung Me nggambar- 1. Visual laporan
jumlah pasangan Menjelaskan Membedak
kovalen Lewis? jawab kan proses
elektron di sekitar inti melaksanakan prosesterbentukn an ikatan 2. kelengkapan.
atom (Teori Domain koordinasi Dari tabel titik leleh kejujuran, ya ikatan ion. kovalen terbentuknya 3. jawaban pertanyaan
Elektron) untuk ikatan muncul pertanyaan, ketelitian, tunggal dan ikatan ion
menentukan bentuk logam mengapa ada senyawa disiplin dan Menjelaskan ikatan Me nggambar-
molekul. interaksi yang titik lelehnya proses kovalen kan proses
tanggung jawab
4.5 Mengolah dan antar partikel rendah dan ada yang terbentuknya rangkap terbentuknya
3. Menunjukkan
menganalisis kepolaran titik lelehnya tinggi? ikatan kovalen Menganalisi ikatan kovalen
Mengapa atom logam perilaku dan s kepolaran tunggal, rangkap
perbandingan proses senyawa. tunggal, rangkap
cenderung melepaskan sikap dua, dan rangkap senyawa dua, dan rangkap
pembentukan ikatan
Prinsip elektron sedangkan menerima, tiga. Menganalisi tiga.
ion, ikatan kovalen,
Teori atom nonlogam menghargai, s hubungan
ikatan kovalen cenderung menerima antara jenis Menyajikan hasil
Domain dan Menyebutkan
koordinasi, dan ikatan elektron? ikatan analisis
Elektron melaksanakan contoh senyawa
logam serta interaksi Bentuk Mengapa atom oksigen yang berikatan dengan sifat perbandingan
kejujuran,
antar partikel (atom, molekul dapat mengikat dua ion dan kovalen fisis pembentukan
atom hidrogen ketelitian, senyawa ikatan.
ion, molekul) materi dan Teori dalam kehidupan
sedangkan atom disiplin dan Menganalisi
hubungannya dengan VSEPR sehari-hari
nitrogen dapat mengikat tanggung jawab Menjelaskan s bentuk Menghitung
sifat fisik materi. Bentuk
Prosedur tiga atom hidrogen? sifat-sifat molekul jumlah PEB dan
4.6 Merancang, melakukan, molekul Apakah ada hubungan senyawa ion dan PEI suatu
dan menyimpulkan Langkah kerja antara ikatan kimia sifat-sifat molekul
serta menyajikan hasil percobaan dengan sifat fisis
kepolaran senyawa kovalen
percobaan kepolaran senyawa? Menjelaskan Menggambarkan
senyawa.Langk
senyawa. Mengapa titik didih air mengapa ada bentuk molekul
ah-langkah
4.7 Meramalkan bentuk tinggi pada hal air senyawa yang berdasarkan teori
meramalkan
molekul berdasarkan mempunyai massa titik lelehnya pasangan
bentuk
molekul relatif kecil? rendah dan ada elektron.
teori jumlah pasangan molekul
Mengumpulkan Data yang titik
elektron di sekitar inti
(Experimenting) lelehnya tinggi? Merancang
atom (Teori Domain
Mengingatkan susunan percobaan
Elektron). elektron valensi dalam Menganalisis kepolaran
orbital. penyebab beberapa
Menggambarkan awan perbedaan titik senyawa
elektron valensi leleh antara
berdasarkan susunan senyawa ion dan Menyimpulkan
elektron dalam orbital. kovalen. hasil percobaan
Menganalisis Menjelaskan tentang
pembentukan senyawa proses kepolaran
berdasarkan terbentuknya senyawa dan
pembentukan ikatan ikatan koordinasi mempresentasika
(berhubungan dengan pada beberapa n hasil
kecenderungan atom senyawa. percobaan
untuk mencapai kepolaran
kestabilan). Menunjukkan beberapa
Membandingkan proses PEB dan PEI senyawa dengan
terbentuknya ikatan ion Menentukan tipe menggunakan
dan ikatan kovalen. molekul bahasa yang
Menganalisis penyebab Menentukan benar.
perbedaan titik leleh bentuk molekul Menyajikan
antara senyawa ion dan berdasarkan teori gambar bentuk
kovalen. pasangan molekul
Menganalisis beberapa elektron. berdasarkan
contoh pembentukan Menentukan teori jumlah
senyawa kovalen dan bentuk molekul pasangan
senyawa ion. berdasarkan ektron di sekitar
Menganalisis beberapa teori hibridisasi. inti atom.
contoh senyawa kovalen Menyajikan
tunggal, kovalen Menjelaskan hubungan
rangkap dua, kovalen hubungannkepol kepolaran
rangkap tiga dan aran beberapa senyawa dengan
kovalen koordinasi. senyawa dengan bentuk molekul.
Menganalisis sifat logam keelektronegatifa
dengan proses n
pembentukan ikatan Membedakan
logam. gaya-gaya
Menganalisis hubungan antarmolekul
antara Menjelaskan
keelektronegatifan unsur hubungan antara
dengan kecenderungan ikatan kimia
interaksi antar dengan sifat fisis
molekulnya senyawa?
Menganalisis pengaruh
interaksi antarmolekul Menjelaskan
terhadap sifat fisis perbedaan sifat
materi. fisik (titik didih,
Merancang percobaan titik beku)
kepolaran beberapa berdasarkan
senyawa (mewakili perbedaan gaya
senyawa kovalen, antar molekul
kovalen polar dan (gaya Van Der
senyawa ionik) serta Waals, gaya
mempresentasikan London, dan
hasilnya untuk ikatan hidrogen)
menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan
Menjelaskan
terkait kepolaran
beberapa senyawa proses
(mewakili senyawa pembentukan
kovalen, kovalen polar ikatan logam dan
dan senyawa ionik). hubungannya
Mengamati dan dengan sifat fisis
mencatat hasil logam.
percobaan kepolaran Menghubungkan
senyawa. sifat fisik materi
Menganalisis dan dengan jenis
menyimpulkan hasil ikatannya.
percobaan dikaitkan Memprediksi
dengan data jenis ikatan yang
keelektronegatifan. terjadi pada
Mengasosiasi berbagai
(Associating) senyawa.
Menganalisis konfigurasi
elektron dan struktur
Lewis dalam proses
pembentukan ikatan
kimia.
Menyimpulkan bahwa
jenis ikatan kimia
berpengaruh kepada
sifat fisik materi.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan hasil analisis
perbandingan
pembentukan ikatan.
Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
kepolaran senyawa dan
mempresentasikan
dengan menggunakan
bahasa yang benar.
Mengamati (Observing)
Mengamati bentuk
molekul beberapa
senyawa melalui
gambar/
molymod/animasi.
Menanya (Questioning)
Bagaimana
menentukan bentuk
molekul suatu
senyawa?
Bagaimana hubungan
antara bentuk molekul
dengan kepolaran
senyawa?
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk
meramalkan bentuk
molekul dan
mengkaitkan hubungan
bentuk molekul dengan
kepolaran senyawa.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan bentuk
molekul berdasarkan
teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti
atom.
Menyimpulkan
hubungan bentuk
molekul dengan
kepolaran senyawa.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan gambar
bentuk molekul
berdasarkan teori
jumlah pasangan
ektron di sekitar inti
atom.
Menyajikan hubungan
kepolaran senyawa dengan
bentuk molekul.
3.8 Menganalisis sifat Larutan Fakta Mengamati (Observing) 1.Menunjukan Observasi Menyebutkan Tugas Merancang Laporan
larutan elektrolit dan larutan elektrolit dan Konduktor Mengkaji literatur tentang sikap positip Sikap ilmiah pengertian Membuat percobaan untuk praktikum
nonelektrolit berdasarkan nonelektrolit Isolator larutan elektrolit dan (individu dan saat merancang larutan elektrolit peta konsep menyelidiki sifat kinerja:
daya hantar listriknya. nonelektrolit. sosial) dalam dan melakukan dan non elektrolit tentang larutan
Pelarut percobaan serta *Mengidentifikasi berdasarkan
Menanya (Questioning) larutan Menyajikan laporan
Terlarut diskusi
4.8 Merancang, melakukan, Konsep Mengajukan pertanyaan kelompok saat presentasi sifat-sifat larutan elektrolit dan daya hantar hasil percobaan
dan menyimpulkan serta Larutan apakah semua larutan 2. Menunjukkan dengan lembar elektrolit dan non nonelektrolit listriknya tentang daya hantar
menyajikan hasil percobaan Larutan dapat menghantarkan arus perilaku dan pengamatan elektrolit melalui Portofolio Melakukan listrik larutan elektrolit
elektrolit listrik? Mengapa ketika Aspek sikap percobaan Peta konsep percobaan.daya
untuk mengetahui sifat sikap kuat, larutan elektrolit
Larutan banjir orang bisa tersengat ilmiah: *Mengelompokka Tes tertulis hantar listrik
larutan elektrolit dan larutan menerima, n larutan ke lemah, dan larutan
nonelektrolit arus listrik? Apa manfaat 1. Menerima uraian pada beberapa
non- elektrolit . larutan elektrolit dalam menghargai, dalam larutan larutan. nonelektrolit.
Reaksi 2. menghargai, Menganalisis
ionisasi kehidupan? dan 3. disiplin elektrolit dan non Mengamati dan PresentasiKelompok
elektrolit penyebab
Mengumpulkan Data melaksanakan 4. tanggung mencatat data aspek:
berdasarkan sifat larutan
Prinsip (Experimenting) kejujuran, jawab hasil 1. Penguasaan Isi
hantaran listriknya elektrolit
Merancang percobaan ketelitian, percobaan.daya 2. Teknik Bertanya/
Peran ion *Menjelaskan dapat
untuk menyelidiki sifat disiplin dan hantar listrik Menjawab
dalam penyebab menghantark
larutan berdasarkan daya pada beberapa
hantaran listrik tanggung jawab kemampuan an arus listrik 3Metode Penyajian
hantar listrik dan larutan.
larutan(teori 3. Menunjukkan Mengelompo
mempresentasikan larutan elektrolit Menyimpulkan
archenius) perilaku dan menghantarkan kkan larutan Portofolio/Produk
hasilnya untuk sifat larutan
Kekuatan sikap arus listrik elektrolit dan (fokus penilaian pada
menyamakan persepsi. berdasarkan
elektrolit *Mendeskripsikan nonelektrolit
Melakukan percobaan.daya menerima, daya hantar listrik aspek:
menghargai, bahwa larutan serta larutan larutan elektrolit 1. Visual laporan
Prosedur hantar listrik pada
elektrolit dapat elektrolit kuat dan larutan non-
Langkah kerja beberapa larutan. dan 2. kelengkapan.
berupa senyawa elektrolit.
percobaan daya Mengamati dan mencatat melaksanakan dan elektrolit 3. jawaban pertanyaan
ion dan senyawa Menyimpulkan
hantar listrik data hasil percobaan.daya kejujuran, lemah
kovalen polar. bahwa larutan
dalam larutan hantar listrik pada berdasar-kan
ketelitian, elektrolit dapat
beberapa larutan. data
Mengasosiasi disiplin dan berupa senyawa
tanggung jawab percobaan. ion atau senyawa
(Associating)
Menganalisis data hasil kovalen polar
percobaan untuk Mengkomunikasi
menyimpulkan sifat larutan kan hasil
berdasarkan daya hantar percobaan
listriknya (larutan elektrolit larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit). dan non elektrolit
Mengelompokkan larutan
berdasarkan jenis ikatan
dan menjelaskannya.
Menyimpulkan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion atau
senyawa kovalen polar
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan laporan hasil
percobaan tentang daya
hantar listrik larutan
elektrolit kuat, larutan
elektrolit lemah, dan larutan
nonelektrolit.
3.9 Menganalisis Reaksi Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi menjelaskan Observasi menentukan Merancang percobaan
perkembangan Oksidasi dan Perkaratan Mengamati ciri-ciri sikap positip Keg.1 Sikap perkembangan tugas bilangan reaksi pembakaran
konsep reaksi Reduksi Pembakaran perubahan kimia (reaksi (individu dan ilmiah dalam konsep reaksi membuat oksidasi, dan serah terima
oksidasi-reduksi Konsep respirasi kimia), misalnya buah sosial) dalam mencatat data oksidasi-reduksi peta konsep oksidator, elektron
serta menentukan reaksi Konsep (apel, kentang atau pisang) hasil percobaan menyebutkan 3 mengenai reduktor, hasil Presentasi
bilangan oksidasi diskusi
oksidasi - reaksi yang dibelah dan dibiarkan dengan lembar contoh reaksi perkembanga oksidasi, dan Menyajikan hasil
atom dalam molekul reduksi di udara terbuka serta kelompok pengamatan redoks dlm n reaksi hasil reduksi percobaan reaksi
oksidasi –
atau ion. Bilangan mengamati karat besi untuk 2. Menunjukkan Aspek sikap kehidupan redoks Merancang, pembakaran dan
reduksi
3.10 Menerapkan aturan oksidasi menjelaskan reaksi perilaku dan ilmiah: sehari-hari tugas melakukan, dan serah terima
oksidatord
IUPAC untuk unsur dalam oksidasi-reduksi. sikap 1. Menerima Menentukan terstruktur menyimpulkan elektron.
an reduktor
penamaan senyawa senyawa Menyimak penjelasan menerima, 2. menghargai, bilangan oksidasi mandiri yaitu serta menyajikan Menyajikan
bilangan
anorganik dan atau ion tentang perkembangan 3. disiplin atom unsur mengerjakan hasil percobaan penyelesaian
oksidasi menghargai,
organik sederhana. konsep reaksi oksidasi- 4. tanggung dalam senyawa latihan reaksi oksidasi- penentuan bilangan
4.9 Merancang, dan
Prinsip reduksi dan bilangan jawab atau ion dalam reduksi. oksidasi unsur
melakukan, dan oksidasi unsur dalam melaksanakan diskusi kelas. Menalar aturan dalam senyawa atau
Tes tertulis
menyimpulkan serta Aturan senyawa atau ion. kejujuran, Menuliskan Menganalisis IUPAC dalam ion.
menyajikan hasil penentuan Menanya (Questioning) ketelitian, reaksi unsur yang penamaan
percobaan reaksi bilangan
Mengajukan pertanyaan disiplin dan pembakaran hasil mengalami senyawa Kelompok
oksidasi-reduksi. oksidasi
mengapa buah apel, tanggung jawab percobaan. oksidasi dan anorganik dan aspek:
4.10 Menalar aturan aturan kentang atau pisang yang organik
IUPAC untuk 3. Menunjukkan unsur yang 1. Penguasaan Isi
IUPAC dalam tadinya berwarna putih Menerapkan sederhana.
penamaan perilaku dan mengalami 2. Teknik Bertanya/
penamaan senyawa setelah dibiarkan di udara aturan IUPAC
senyawa sikap reduksi Menjawab
anorganik dan menjadi berwarna coklat? untuk penamaan
anorganik dan Menuliskan 3Metode Penyajian
organik sederhana. Mengapa besi bisa menerima, senyawa
organik persamaan
berkarat? menghargai, anorganik dan reaksi
Bagaimana menentukan dan organik oksidasi Portofolio/Produk
Prosedur bilangan oksidasi unsur sederhana.
melaksanakan reduksi (fokus penilaian pada
percobaan dalam senyawa atau ion? aspek:
kejujuran, Menganalisis
Tata nama reaksi oksidasi- Mengumpulkan Data
ketelitian, bilangan 1. Visual laporan
senyawa reduksi (Experimenting)
disiplin dan oksidasi 2. kelengkapan.
Merancang percobaan tanggung jawab
unsur dalam 3. jawaban pertanyaan
reaksi pembakaran dan senyawa atau
serah terima elektron serta ion
Portofolio
mempresentasikan Memberi
hasilmya untuk nama Laporan percobaan
menyamakan persepsi. senyawa-
Melakukan senyawa
percobaanreaksi kimia
pembakaran dan serah menurut
terima elektron. aturan IUPAC
Mengamati dan mencatat
hasil percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Mendiskusikan hasil kajian
literatur untuk menjawab
pertanyaan tentang
bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa atau ion.
Mengasosiasi
(Associating)
Menganalisis data untuk
menyimpulkan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron
Menuliskan reaksi
pembakaran hasil
percobaan.
Menyamakan jumlah unsur
sebelum dan sesudah
reaksi.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi
pembakaran.
Menuliskan reaksi serah
terima elektron hasil
percobaan.
Berlatih menuliskan
persamaan reaksi serah
terima elektron.
Menganalisis dan
menyimpulkan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan hasil
percobaan reaksi
pembakaran dan serah
terima elektron.
Menyajikan penyelesaian
penentuan bilangan
oksidasi unsur dalam
senyawa atau ion.
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Menanya (Questioning)
Bagaimana menerapkan
aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa.
Mengumpulkan Data
(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk
menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan
tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Mendiskusikan aturan
IUPAC untuk memberi
nama senyawa.
Mengasosiasi
(Associating)
Menyimpulkan penerapan
aturan tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
Berlatih memberi nama
senyawa sesuai aturan
IUPAC.
Mengkomunikasikan
(Communicating)
Menyajikan penerapan
aturan tata nama senyawa
anorganik dan organik
sederhana menurut aturan
IUPAC.
3.11 Menerapkan konsep Stoikiometri Fakta Mengamati (Observing) 1. Menunjukan Observasi Menyebutkanpe Tes tertulis Merancang Tugas
massa atom relatif dan Massa atom Atom Membaca literatur tentang sikap positip Sikap ilmiah ngertian massa uraian percobaan untuk Merancang
massa molekul relatif, relatif (Ar) dan Massa zat massa atom relatif dan (individu dan saat diskusi, atom relatif dan Menentuka membuktikan percobaan untuk
persamaan reaksi, hukum- Massa molekul massa molekul relatif, sosial) dalam merancang dan massa molekul n massa hukum Lavoisier membuktikan hukum
Reaksi kimia
relatif (Mr) persamaan reaksi, hukum melakukan relatif. atom relatif mempresentasik Lavoisier
hukum dasar kimia, dan diskusi
Persamaan dasar kimia dan konsep percobaan (Ar) dan an hasil Portofolio
konsep mol untuk reaksi Konsep mol. kelompok dengan lembar Menyebutkan rancangan untuk
Massa atom
massa Laporan percobaan
menyelesaikan perhitungan Hukum dasar Mengkaji literatur tentang 2. Menunjukkan pengamatan cara menyamakan
molekul
kimia kimia relatif (Ar) dan penerapan konsep mol perilaku dan Aspek sikap menentukan persepsi.
relatif (Mr)
- hukum Lavoisier Massa molekul dalam perhitungan kimia. sikap ilmiah: massa atom Melakukan
relatif (Mr) Menentukan
4 .11 Mengolah dan - hukum Proust Menanya (Questioning) menerima, 1. Menerima relatif dan rumus percobaan untuk
Persamaan Mengajukan pertanyaan massa molekul membuktikan
menganalisis data terkait - hukum Dalton menghargai, 2. menghargai, empiris dan
reaksi bagaimana cara relatif. hukum Lavoisier.
massa atom relatif dan - hukum Gay dan 3. disiplin rumus
menentukan massa atom 4. tanggung menentukan molekul serta Mengamati dan
massa molekul relatif, Lussac Konsep Mol relatif dan massa molekul melaksanakan massa molekul
jawab senyawa mencatat data
persamaan reaksi, hukum- - hukum - massa molar relatif suatu senyawa? kejujuran, relatif. Jika hasil percobaan
hidrat.
hukum dasar kimia, dan Avogadro - volume molar Bagaimana cara ketelitian, diketahui massa Menentukan hukum Lavoisier.
konsep mol untuk Konsep Mol gas menyetarakan persamaan disiplin dan atom relatif kadar zat Menyajikan
menyelesaikan perhitungan - massa molar - Rumus empiris reaksi? tanggung jawab menyetarakan dalam cara menentukan
- volume molar dan rumus Bagaimana membedakan persamaan campuran massa atom
kimia 3. Menunjukkan
gas molekul. rumus empiris dengan reaksi. Menyetaraka relatif dan massa
perilaku dan
- Rumus empiris - Senyawa rumus molekul? menyebutkanhu n persamaan molekul relatif
sikap
dan rumus hidrat. Mengapa terbentuk kum Proust , reaksi serta persamaan
- Kadar zat senyawa hidrat? menerima, hukum Dalton, reaksi.
molekul. Menerapkan
(persentase Bagaimana menentukan menghargai, hukum Gay Mempresentas
- Senyawa hidrat. konsep mol
- Kadar zat massa, kadar zat? dan Lussac dan dalam ikan hasil kajian
(persentase persentase Mengajukan pertanyaan melaksanakan hukum perhitungan tentang hukum
massa, volume, yang berkaitan dengan kejujuran, Avogadro. kimia Proust, hukum
persentase bagian per penerapan konsep mol ketelitian, Menerapkan Dalton, hukum
volume, bagian Juta atau part dalam perhitungan kimia. hukum Proust Gay Lussac dan
disiplin dan
per Juta atau per million, Mengumpulkan Data untuk hukum Avogadro.
molaritas, tanggung jawab memecahkan Menyajikan
part per million, (Experimenting)
molaritas, molalitas, masalah cara menentukan
Mendiskusikan cara
molalitas, fraksi fraksi mol). menentukan massa atom Menerapkan rumus empiris
mol). Perhitungan relatif dan massa molekul hukum Dalton dan rumus
Perhitungan kimia relatif. untuk molekul serta
kimia - hubungan memecahkan senyawa hidrat.
Mendiskusikan cara
- hubungan antara antara jumlah menyetarakan persamaan
masalah Menyajikan
jumlah mol, mol, partikel, reaksi. Menerapkan penentuan kadar
partikel, massa massa dan hukum Gay zat dalam
dan volume gas volume gas Merancang percobaan Lussac untuk campuran.
dalam dalam untuk membuktikan hukum memecahkan Menyajikan
persamaan persamaan Lavoisier serta masalah penerapan
reaksi. reaksi. mempresentasikan hasil Menerapkan konsep mol
Pereaksi pembatas Pereaksi rancangan untuk hukum untuk
pembatas menyamakan persepsi. Avogadro untuk menyelesaikan
Prinsip Melakukan percobaan memecahkan perhitungan
Hukum dasar untuk membuktikan hukum masalah kimia
kimia Lavoisier. Menyebutkan
- hukum Mengamati dan mencatat pengertian
Lavoisier data hasil percobaan massa molar,
- hukum Proust hukum Lavoisier. volume molar
Mendiskusikan hukum gas, rumus
- hukum Dalton
Proust , hukum Dalton, empiris dan
- hukum Gay rumus molekul
hukum Gay Lussac dan
Lussac hukum Avogadro. serta senyawa
- hukum Mendiskusikan massa hidrat.
Avogadro molar, volume molar gas, Menghitung
rumus empiris dan rumus massa suatu zat
Prosedur molekul serta senyawa jika diketahui
hidrat. satuan lain atau
percobaan sebaliknya
untuk Mendiskusikan penentuan
kadar zat dalam campuran. Menghitung
membuktikan
Menganalisis konsep mol volume suatu
hukum
untuk menyelesaikan gas jika
Lavoisier
perhitungan kimia diketahui satuan
Langkah- lain atau
langkah (hubungan antara jumlah
mol, partikel, massa dan sebaliknya
perhitungan
volume gas dalam Menghitung
kimia
persamaan reaksi serta jumlah partikel
pereaksi pembatas). suatu zat jika
Mengasosiasi diketahui satuan
(Associating) lain atau
Berlatih menghitung massa sebaliknya
atom relatif dan massa Menentukan
molekul relatif kadar zat dalam
Berlatih menyetarakan campuran.
persamaan reaksi. Menerapkan
Menganalisis data untuk konsep mol
membuktikan hukum untuk
Lavoisier. menyelesaikan
Menganalisis hasil kajian perhitungan
kimia (hubungan
untuk menyimpulkan antara jumlah
hukum Proust , hukum mol, partikel,
Dalton, hukum Gay Lussac massa dan
dan hukum Avogadro. volume gas
Berlatih menentukan dalam
massa molar dan volume persamaan
molar gas. reaksi serta
Menghubungkan rumus pereaksi
empiris dengan rumus pembatas).
molekul Menentukan
Menghitung banyaknya rumus molekul
molekul air dalam senyawa dari rumus
hidrat empiris
Menghitung banyaknya zat Menghitung
dalam campuran (% banyaknya
massa, % volum, bpj, molekul air
molaritas, molalitas, dan dalam senyawa
fraksi mol) . hidrat
Menyimpulkan Menghitung
penggunakan konsep mol banyaknya zat
untuk menyelesaikan dalam campuran
perhitungan kimia. (% massa, %
Mengkomunikasikan volum, bpj,
(Communicating) molaritas,
Menyajikan cara molalitas, dan
menentukan massa atom fraksi mol) .
relatif dan massa molekul
relatif serta persamaan
reaksi.
Menyajikan hasil
percobaan untuk
membuktikan hukum
Lavoisier.
Mempresentasikan hasil
kajian tentang hukum
Proust, hukum Dalton,
hukum Gay Lussac dan
hukum Avogadro.
Menyajikan cara
menentukan rumus empiris
dan rumus molekul serta
senyawa hidrat.
Menyajikan penentuan
kadar zat dalam campuran.
Menyajikan penerapan
konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan
kimia.
BAB IV PENUTUP
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No.
78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
Lampiran:Contoh RPP
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada larutan
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
4. Siswa dapat menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan iswnon elektrolit
melalui percobaan
6. Siswa dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
7. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan
arus listrik
8. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen polar.
9. Siswa dapat merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan
daya hantar listriknya
10. Siswa dapat melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
11. Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik
pada beberapa larutan.
12. Siswa dapat menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion
atau senyawa kovalen polar
13. Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan larutan berdasarkan daya hantar
listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
14. Siswa dapat menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
o Konduktor
o Isolator
o Pelarut
o Terlarut
Konsep
o Larutan
o Larutan elektrolit
o Larutan non elektrolit
o Reaksi
o ionisasi
Prinsip
o Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori Arrhenius)
o Kekuatan elektrolit
o Prosedur
o Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan
Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan larutan
elektrolit.Kekuatan menghantarkan listrik tergantung pada jumlah ion yang
terdapat dalam larutan tersebut.Semakin banyak jumlah ionnya semakin kuat sifat
elektrolitnya.Hal ini disebabkan oleh derajat ionisasi zat yang terlarut.
1. LARUTAN ELEKTROLIT KUAT
Mempunyai derajat ionisasi 1 ( = 1 )
Terion sempurna
Contoh : HCl(aq), H2SO4(aq), NaCl(aq), NaOH(aq)
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
NaOH(aq)Na+(aq) + OH-(aq)
2. LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH
Mempunyai derajat ionisasi ( 0< < 1 )
Terion sebagian
Contoh : CH3COOH(aq), NH4OH(aq)
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
3. LARUTAN NON ELEKTROLIT
Mempunyai derajat ionisasi ( =0)
Tidak terion
Contoh :CO(NH2)2(aq), C12H22O11(aq)
CO(NH2)2(aq) CO(NH2)2(aq) ( tidak terion )
C12H22O11(aq) C12H22O11(aq) ( tidak terion )
4. JENIS SENYAWA ELEKTROLIT
Sifat Senyawa
No Jenis Senyawa ( elektrolit / non elektrolit )
Padat Lelehan Larutan
1. Senyawa ion (NaCl, MgCl2) Non elektrolit Elektrolit Elektrolit
2. Senyawa kovalen polar Non elektrolit Non elektrolit Elektrolit
(HCl, HBr)
Pada senyawa ion yang berwujud lelehan dan larutan ion-ionya dapat bergerak
bebas, sedangkan pada wujud padat tidak.Demikian pula pada senyawa
kovalen hanya yang berwujud larutanlah yang ionnya dapat bergerak
bebas.Jadi sifat elektrolit suatu senyawa ditentukan oleh ionnya.
METODE PEMBELAJARAN:
1. Eksperimen
2. Diskusi Kelompok
3. Inquiri
H. Penilaian
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi
Kelompok
2. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
- Tes Tertulis - Soal Objektif
3. Ketrampilan - Kinerja - Kinerja
Presentasi Presentasi
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
- Laporan Praktik - Rubrik Penilaian
Jakarta, .....................
Kepala SMA Negeri ........ Guru Mata Pelajaran KIMIA
............................ ............................
NIP. ........................ NIP. ........................
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
Lampiran 2
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan
presentasi
Presentasi
Kejujuran
Tanggung
Jml
Disiplin
Jawab
peduli
Visual
No Nama Siswa
Kerja
sama
juml
Skor
Isi
(1 (2 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Abdus Shamad 4 4 4 4 3 24 4 3 3 10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
PresentasiKelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dlm
kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi
awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Lampiran 3
Laporan praktikum
Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat,
larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.