BAB 5
METODE STATISTIK
5.1 TUJUAN
a. Mengetahui definisi metode statistik
b. Menentukan arah umum dari data struktur lapangan yang diambil di
lapangan
5.2 DEFINISI
Metode Statistik
Metode statistik adalah suatu metode yang diterapkan untuk
mendapatkan kisaran harga rata-rata atau harga maksimum dari sejumlah data
acak, dari metode ini maka dapat diketahui kecenderungan-kecenderungan
bentuk pola ataupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang
dianalisa. Metode statistik disini terdiri dari dua metode yang
pengelompokannya didasarkan atas banyaknya parameter yang digunakan.yaitu:
1. Metode statistik dengan satu parameter
2. Metode statistik dengan dua parameter
a) Diagram kipas
Tujuan diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan
umum yang datanya hanya menggunakan satu unsur pengukuran saja (data
bearing dan mengabaikan trend. Contoh data liniasi adalah arah-arah kelurusan
sungai, kelurusan morfologi, kelurusan kekar (kekar vertikal), kelurusan liniasi
mineral, dll. Data-data pengukuran dimasukkan dalam suatu tabel sehingga
mempermudah proses dalam pembuatan diagramnya.
Gambar 5.1
Jari – jari diagram setengah lingkaran dalam pembuatan diagram roset
350 0 10 20
340
330 30
320 40
310 50
300 60
290 70
280 80
270 90
0 4 8 12 16 20 24
Gambar 5.2
Gambar 7.1.b pembagian interval dari pusat bujur
Pembagian interval dari pusat bujur
350 0 10 20
340
330 30
320 40
310 50
300 60
290 70
280 80
270 90
0 4 8 12 16 20 24
Gambar 7.1.c Hasil analisis
Gambar 5.3arah umum kekar.
Hasil analisis arah umum kekar
b) Diagram roset
Tujuan: Diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan
umum dari data-data dengan satu parameter, yaitu trend. Tabulasi data: Data-
data yang ada dimasukkan dalam tabel dengan tujuan untuk mempermudah
akan tetapi tabelnya berbeda dengan tabel pada diagram kipas.
N
360
350 0 10
340 20
330 30
320 40
310 50
300 60
290 70
280 80
270 90
260 100
250 110
240 120
230 130
220 140
210 150
200 160
190 180 170
Gambar 5.4 Analisis diagram roset
c) Histogram
Tujuan: Seperti yang lain yaitu mengetahui arah kelurusan umum dari
unsur–unsur struktur. Tabulasi data dan prinsip sama dengan diagram kipas
yaitu data bearing tanpa memperhatikan trend dimasukkan dalam satu tabel
(tabulasi data) seperti pada diagram kipas (Tabel 5.2)
Cara pembuatan Histogram:
Contoh pembuatan histogram yang diberikan disini diambil dari data data
pengukuran kekar gerus vertikal sebanyak 50 buah (Tabel 5.1). Dari pemasukan
data pengukuran ke (Tabel 5.2) diperoleh prosentase 0%, 4%,…..24%. Harga-
harga ini diperoleh pada ordinat (sumbu vertikal), dari 0% ke atas hingga harga
maximum 21% dengan skala bebas (Gambar 5.5). Pada absis (sumbu horizontal)
diplot arah-arah dari barat ke timur dengan patokan arah utara dibagian
tengahnya (Gambar 5.5).
Langkah terakhir, masukkan basil perhitungan (Tabel 5.2) ke dalam
gambar 5.3 sehingga didapatkan diagram berupa batang dengan puncak yang
paling menunjukkan hasil analisa arah umum kekar gerus N007°E / 30° (Gambar
5.5). Maka harga kedudukan umum akan sama dengan yang ditunjuk oleh
diagram kipas (lihat Gambar 5.3)
Frekuensi maksimum
arah kekar gerus
24
20
16
12
TAHAP 1:
Mengeplotkan 25 data kedudukan kekar tarik yang ada ke dalam Polar Equal
Area sehingga didapatkan 25 titik yang merupakan proyeksi kutubnya
Gambar 5.7
Memplotkan kedudukan di Polar Equal
TAHAP 2:
Menghitung kerapatan titik-titik tersebut ke dalam Kalsbeek Counting
Net. Setiap segi enam dari segitiga-segitiga yang bersebelahan dalam jaring ini
membentuk suatu segi enam (hexagonal) yang luasnya berharga 1 % terhadap
luas total jaring. Letakkan kalkir berisi hasil pengeplotan tahap 1 di atas Jaring
kalsbeek pada suatu posisi yang tetap dan tidak tergantung pada arah-arah mat
angin, posisi tetap ini diusahakan tidak berubah sampai proses perhitungan
kerapatannya selesai. Hitunglah jumlah titik-titik yang masuk ke dalam setiap
bentuk segi enam dan cantumkan angka pada titik pusat segi enam yang
bersangkutan, sesuai dengan jumlah (kerapatan) titik yang masuk ke dalam segi
enam yang bersangkutan.
Gambar 5.8
Plot hasil perhitungan kerapatan titik pada pusat-pusat segi enam pada jaring Kalsbeek
Gambar 5.9. Diagram kontur yang dihasilkan, dengan kerapatan data tertinggi
ditunjukan oleh warna merah yang dianggap sebagai kedudukan umum data kekarnya,
di peroleh arah umum Shear 1 N 0230E/670, Shear 2 N 0700E/600