Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATRIKULASI

ILMU KEPERAWATAN DASAR II


“PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER”

Oleh :
OKY AYU WULANDARI
131811123011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas matrikulasi untuk mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 2 dengan
judul “Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskuler”.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Surabaya, 20 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

1. KONSEP SISTEM KARDIOVASKULER.............................................................................4


1.1 Anatomi Jantung..............................................................................................................4
1.2 Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:.........................................................................5
1.3 Bagian- bagian dari jantung:............................................................................................6
1.4 Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:......................................................................6
1.5 Tepi jantung( margo kordis) yaitu:..................................................................................6
1.6 Alur permukaan jantung:.................................................................................................6
1.7 Ruang-ruang jantung........................................................................................................7
1.8 Peredaran darah jantung...................................................................................................7
1.9 Sistem Konduksi Jantung.................................................................................................8
1.10 Siklus Jantung...................................................................................................................8
1.11 Curah jantung...................................................................................................................8
1.12 Bunyi Jantung...................................................................................................................8
1.13 Anatomi sistem pembuluh darah.....................................................................................9
1.14 Sistem Pembuluhan Limfe...............................................................................................9
1.15 Fisiologi Vaskuler.............................................................................................................9
1.16 Aliran Darah...................................................................................................................10
1.17 TEKANAN DARAH.....................................................................................................10
2. PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER..................................................................11
2.1 Pengertian Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler.............................................................11
2.2 Prosedur Pemeriksaan Kardiovaskuler.............................................................................11
3. KONSEP EKG.........................................................................................................................15
3.1. Pengertian EKG...............................................................................................................15
3.2. Pemasangan EKG............................................................................................................15

iii
1. KONSEP SISTEM KARDIOVASKULER

1.1 Anatomi Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik


dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis (
anterior-inferior ICS – V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat
aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh
balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita
dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada
orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat
sekitarnya yaitu:

a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis


setinggi kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

1
a) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta
pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
b) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
c) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

1.2 Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:


a) Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong


pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di
belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan
fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b) Tengah/ miokardium

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.

Susunan miokardium yaitu:

i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua
lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik(
atrium dan ventrikel).
b) Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang


mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.

2
1.3 Bagian- bagian dari jantung:
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan
pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian
oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

1.4 Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:


a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan
dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel
dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh
dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil
dinding ventrikel sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas
dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel
sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
1.5 Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena
kava superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari
bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
1.6 Alur permukaan jantung:
a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis

b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan


aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan
muara vena cava inferior menuju apeks kordis.

3
1.7 Ruang-ruang jantung

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:


1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian
dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:

1) Vena cava superior

2) Vena cava inferior

3) Sinus koronarius

4) Osteum atrioventrikuler dekstra

b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis

c. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum


atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan
terdiri dari:
a. Valvula triskuspidal

a. Valvula pulmonalis

2. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula

3. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum


atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri
dari:
a. Valvula mitralis

b. Valvula semilunaris aorta

1.8 Peredaran darah jantung


Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke
atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa
darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel
sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri
pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke
atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari
ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.

4
1.9 Sistem Konduksi Jantung

Sistem konduksi jantung meliputi:


a. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam
dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
b. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum
atrium dekat muara sinus koronari.
c. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi
posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
d. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada
endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
1.10 Siklus Jantung

Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa
tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya
disebut siklus jantung.
1.11 Curah jantung

Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama
besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut
curah jantung (cardiac output).

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:

e. Beban awal

f. Kontraktilitas

g. Beban akhir

h. Frekuensi jantung

Periode pekerjaan jantung yaitu:

1. Periode systole

2. Periode diastole

3. Periode istirahat
1.12 Bunyi Jantung

Tahapan bunyi jantung:

i. Bunyi pertama: lup

5
j. Bunyi kedua : Dup

k. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda

l. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama

1.13 Anatomi sistem pembuluh darah

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah
dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran darah koroner

2. Aliran darah portal

3. Aliran darah pulmonal

4. Aliran darah sistemik

1.14 Sistem Pembuluhan Limfe

Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut
protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan
dengan absorbs secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe
terdiri dari:

1. Duktus limfatikus dekstra: Duktus limfatikus jugularis dekstra,


subclavia, dan bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan
limfa sisi kepala dan leher.
2. Duktus limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong
limfe yang memanjang.
3. Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di
sepanjang pembuluh limfe.
4. Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh
limfe.

1.15 Fisiologi Vaskuler

Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler


karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.

6
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:

1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.

2. Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali
ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone
dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap

5. Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali


ke jantung.
1.16 Aliran Darah

Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara


kedua ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:

1. Aliran darah dalam pembuluh darah

2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.

3. Gelombang nadi.

4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi,


irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

1.17 TEKANAN DARAH

Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan


sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga
40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang
mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.

7
2. PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER
2.1 Pengertian Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-


kelainan dari suatu sistem atau suatu organ bagian tubuh dengan cara melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi)

Umumnya pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan (inspeksi, palpasi, perkusi


dan auskultasi). Khusus untuk pemeriksaan abdomen, sebaiknya auskultasi dilakukan
sebelum palpasi.
Sebelum kita melakukan pemeriksaan fisik, maka terlebih dahulu kita harus
melakukan komunikasi dokter(pemeriksa) dengan pasien (anamnesis). Kegiatan ini
penting sebagai awal dari pemeriksaan fisik dan dapat membantu pemeriksa dalam
mengarahkan diagnosis penyakit pada pasien. Begitu pentingnya anamnesis ini, maka
kadang-kadang belum kita lakukan pemeriksaan fisik maka diagnosis sudah dapat
diperkirakan.

Secara khusus pemeriksaan fisik kardiovaskuler dalam pelaksanaannya tidak beda


jauh dengan sistim lain yaitu secara berurutan dilakukan pemeriksaan melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).

Pemeriksaan fisik kardiovaskuler biasanya dimulai dengan pemeriksaan tekanan


darah dan denyut nadi . Kemudian diperiksa tekanan vena jugularis, dan akhirnya baru
pemeriksaan jantung.

Dalam pemeriksaan selanjutnya pada jantung disamping ditemukan adanya hasil


pemeriksaan normal, juga bisa kita dapati kelainan-kelainan hasil pemeriksaan fisik
yang meliputi antara lain : batas jantung yang melebar, adanya berbagai variasi
abnormal bunyi jantung dan bunyi tambahan berupa bising (murmur).
2.2 Prosedur Pemeriksaan Kardiovaskuler

1. Tahap Pra interaksi

No Tahap Pra interaksi

1. Verifikasi order/tindakan
2. Menyiapkan Alat
a. Stetoskop
b. Pena spidol felt-tipped
c. Handscoon
d. Jam Tangan
e. Cuci Tangan

8
3. Tahap Orientasi

No. TAHAP ORIENTASI

1. Berikan salam dengan menyebutkan nama


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menjaga privasi

4. Tahap Kerja
NO LANGKAH KLINIK INSPEKSI DAN PALPASI
1 Melakukan inspeksi dari sisi kanan pasien dan dari arah kaki penderita untuk
menentukan apakah simetris atau tidak simetris
2. Kemudian lakukan inspeksi dari sisi sebelah kanan tempat tidur pada
dinding depan dada dengan cermat, perhatikan adanya pulsasi
3. Perhatikan daerah apex kordis, apakah iktus kordis nampak atau tidak
Nampak
4. Mempalpasi iktus kordis pada lokasi yang benar
5. Meraba iktus kordis dengan ujung jari-jari, kemudian ujung satu jari
6. Meraba iktus kordis sambil mendengarkan suara jantung untuk
menentukan durasinya
7 Mempalpasi impuls ventrikel kanan dengan meletakkan ujung jari-jari pada sela
iga 3,4 dan 5 batas sternum kiri
8 Meminta penderita untuk menahan napas pada waktu ekspirasi sambil
mempalpasi daerah diatas
9 Mempalpasi daerah epigastrium dengan ujung jari yang diluruskan untuk
merasakan impuls/pulsasi ventrikel kanan
10 Arah jari ke bahu kanan
11 Mempalpasi daerah sela iga 2 kiri untuk merasakan impuls jantung pada waktu
ekspirasi
12 Mempalpasi daerah sela iga 2 kanan untuk meraskan impuls suara jantung
dengan tekhnik yang sama
NO LANGKAH KLINIK Perkusi
1. Melakukan perkusi untuk menentukan batas jantung yaitu dengan
menentukan batas jantung relatif yang merupakan perpaduan bunyi pekak
dan sonor
2. Menentukan batas jantung kanan relatif dengan perkusi dimulai dengan
penentuan batas paru hati, kemudian 2 jari diatasnya melakukan perkusi dari
lateral ke medial

9
3. Jari tengah yang dipakai sebagai plessimeter diletakkan sejajar dengan sternum
sampai terdenganr perubahan bunyi ketok sonor menjadi pekak relatif (normal
batas jantung kanan relatif terletak pada linea sternalis
kanan)
4. Batas jantung kiri relatif sesuai dengan iktus kordis yang normal, terletak pada
sela iga 5-6 linea medioclavicularis kiri
5. Bila iktus kordis tidak diketahui, maka batas kiri jantung ditentukan dengan perkusi
pada linea axillaris media ke bawah. Perubahan bunyi dari sonor ke tympani
merupakan batas paru-paru kiri. Dari Batas paru-paru
kiri dapat ditentukan batas jantung kiri relatif
6. Dari atas (fossa supra clavicula) dapat dilakukan perkusi ke bawah

7. Mencatat hasil perkusi untuk mentukan batas jantung

NO LANGKAH KLINIK Auskultasi


1. Penderita diminta untuk rileks dan tenang
2. Penderita dalam posisi berbaring dengan sudut 30o
3. Dalam keadan tertentu penderita dapat dirubah posisinya (tidur miring, duduk)
4. Penderita diminta bernapas biasa
5. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung, baru perhatikan adanya
suara tambahan
6. Mulailah Melakukan auskultasi pada beberapa tempat yang benar :
 Di daerah apeks / Iktus kordis untuk mendengar bunyi jantung yang berasal
dari katup mitral ( dengan corong stetoskop)
 Di daerah sela iga II kiri untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari
katup pulmonal (dengan membran)
 Di daerah sela iga II kanan untuk mendengan bunyi jantung berasal dari aorta
(dengan membran)
 Di daerah sela iga 4 dan 5 di tepi kanan dan kiri sternum atau ujung sternum
untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup trikuspidal (corong
stetoscop)
2. Perhatikan irama dan frekuensi suara jantung
3. Bedakan antara sistolik dan diastolik
4. Usahakan mendapat kesan intensitas suara jantung
5. Perhatikan adanya suara-suara tambahan atau suara yang pecah
6. Tentukan apakah suara tambahan (bising) sistolik atau diastolik
7. Tentukan daerah penjalaran bising dan tentukan titik maksimunnya
8. Catat hasil auskultasi

TAHAP TERMINASI

1. Akhiri dan simpulkan kegiatan


10
2. Evaluasi perasaan klien
3. Kontrak dengan kegiatan selanjutnya
4. Bersihkan alat dan cuci tangan
No
DOKUMENTASI
.
1 Metode pendokumentasian SOAPIE mencakup komponen berikut : data subjektif
(riwayat), data objektif (fisik), pengkajian, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.

11
3. KONSEP EKG

3.1. Pengertian EKG


Elektrokardiografi (EKG) adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung
secara goresan. Dalam perjalanan abad ini, perekaman EKG sebagai cara pemeriksaan tidak invasif,
sudah tidak dapat lagi dihilangkan dari klinik. Sejak di introduksinya galvanometer berkawat yang
diciptakan oleh EINTHOVEN dalam tahun 1903, galvanometer berkawat ini merupakan suatu
pemecahan rekor perangkat sangat peka dapat merekam setiap perbedaan tegangan yang kecil
sebesar milivolt.Perbedaan tegangan ini terjadi pada luapan dan imbunnan dari serat-serat otot
jantung. Perbedaan tegangan ini dirambatkan ke permukaan tubuh dan diteruskan ke sandapan-
sandapan dan kawat ke perangkat penguat EKG. Aktivitas listrik mendahului penguncupan sel otot.

Elektrokardiografi (EKG) merupakan pemeriksaan noninfasif paling sering digunakan


sebagai alat bantu diagnosis penyakit jantung. Alt ini sudah lama ditemukan, murah dan aman
digunakan tetapi peranannya sekarang belum dpat digantikan oleh alat lain. Berbagai keadaan
jantung dapat dideteksi dengan tepat oleh alat ini, baik kelainan berupa kelainan elektris (mis.
Aritmia), kelainan anatomis (mis. Hipertropi bilik dan serambi), maupun kelainan lain (mis.
Perikarditis). Untuk pemeriksaan secara rutin biasanya dilakukan pengambilan 12 sandapan (lead)
yaitu I, II, III, aVR, AVL, aVF, v1-6. Tetapi kadang-kadang dilakukan cara lain untuk keperluan
tertentu, mis. Monitor terus menerus (24 jam sehari) yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan-perubahan di jantung penderita dalam keadaan darurat (mis. Di ICCU dan bedah
jantung). Untuk mengetahui perubahan EKG pada kegiatan sehari-hari dilakukan rekaman secara
terus menrus dengan alat monitor holter. Serial EKG untuk jangka waktu tertentu dapat untuk
menegakkan diagnosis infark miokard akut secara pasti. Untuk lebih memastikan apakah seseorang
menderita penyakit jantung koroner atau tidak sering dilakukan uji latih jantung.

3.2. Pemasangan EKG


NO LANGKAH KLINIK

12
a. Melakukan persiapan alat antara lain :
1 Alat EKG lengkap dan siap pakai
2. Kapas alkohol dalam tempatnya
3. Kapas / kasa lembab

b. Mempersiapkan pasien
1. Pertama-tama pemeriksaan melakukan penejelasan
kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menyuruh pasien untuk tidur terlentang datar

c. Urutan perekaman EKG


1. Melakukan cuci tangan
2. Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas. Bila
pasiennya memakai jam tangan, gelang dan logam lain
dilepas.
3. Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas pada
daerah dada, kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai dilokasi pemasangan manset elektroda
4. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda. Bila tidak
ada jelly, gunakan kapas basah
5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai
6. Memasang arde
7. Menghidupkan monitor EKG
8. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai pasien, untuk rekam ekstremitas lead (lead I, II,
III, aVR, aVF, AVL) dengana cara sebagai berikut :
- Warna merah pada tangan kanan
- Warna hijau pada kaki kiri
- Warna hitam pada kaki kanan
- Warna kuning pada tangan kiri
9. Memasang elektroda dada untuk rekaman precordial lead :
 Sela iga ke 4 pada garis sternal kanan = V1
 Sela iga pada garis sternal kiri = V2
 Terletak diantara V2 & V4 adalah = V3
 Ruang iga ke 5 pada garis tengah klavikula = V4
 Garis aksila depan sejajar dengan V4 = V5
 Garis aksila tengah sejajar dengan V4 = V6
 Garis aksila belakang sejajar dengan V4 = V7
 Garis skapula belakang sejajar dengan V4 = V8
13
 Batas kiri dari kolumna vertebra sejajar dengan V4 =
V9
 Lokasi sama dengan V3 tetapi pada sebelah kanan = V3R
 V7  V3R kadang diperlukan
 Pada umumnya perekaman hanya 12 lead yaitu lead I, II,
III, aVR, aVF, aVL, V1-V6
10. Melakukan kalibrasi 10 mm dengan keadaan 25
mm/volt/detik
11. Membuat rekaman secara berurutan sesuai dengan pilihan lead
yang terdapat pada mesin EKG
12. Melakukan kalibrasi kembali setelah perekaman selesai
13. Memberi identitas pasien hasil rekaman : nama, umur,
tanggal dan jam rekaman serta nomor lead dan nama pembuat
rekaman EKG
14. Merapikan alat-alat
15. Melakukan cuci tangan kembali

14
Daftar Pustaka

Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem


kardiovaskuler. Jakarta. Penerbit: Salemba Medika

Syaifuddin,H. 2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk


keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbit EKG

Syaifuddin,Haji.2006.Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta


Penerbit:EKG

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan.


Jakarta Penerbit: Salemba Medika.

15

Anda mungkin juga menyukai