Pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan terhadap berbagai gejala fisik yang terdapat
pada anak tunadaksa. Pemeriksaan ini dapat dilaksanakan dengan jalan inspeksi dan
pulpasi terhadap perubahan- perubahan bentuk bagian tubuh anak serta adanya tanda-tanda
yang tidak wajar pada permukaan fisik anak tunadaksa. Pelaksanaan pemeriksaan klinis
yang baik dan teliti adalah pemeriksaan yang menggunakan sistem area, dimana
pemeriksaan dengan sistem ini menganjurkan pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan
dengan proses sebagai berikut :
1) Pemeriksaan kepala dan leher
Pemeriksaan pada bagian ini meliputi pemeriksaan mata, telinga, wajah, hidung,
mulut, dan leher. Sebelum dilakukan pemeriksaan dapat dilihat terlebih dahulu
ukuran perbandingan antara kepala dan leher serta bentuk mata, telinga, wajah,
hidung, mulut, kepala, leher sesuai dengan ukuran berdasarkan usianya atau tidak.
2) Pemeriksaan tulang belakang dan organ gerak
Pemeriksaan tulang belakang dan anggota gerak ini meliputi pemeriksaan terhadap
tulang belakang, anggota gerak atas, anggota gerak bawah, dan kesemuanya yang
berhubungan dengan sikap dan kemampuan gerak.
3) Gangguan perkembangan
Perkembangan anak perlu diketahui sebelum memberikan intervensi. Perkembangan
anak harus dibandingkan dengan kemampuan anak normal sesuai dengan usianya
sehingga jelas tampak kelainan yang dialaminya.
5) Lateralisasi
Lateralisasi adalah suatu istilah untuk menjelaskan tentang penggunaan bagian tubuh
yang dominan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Lateralisasi ini merupakan
indikasi dari kematangan dan kesiapan fungsi hemisphere.