Anda di halaman 1dari 16

SISTEM GNSS (GPS, GLONASS, GALILEO, COMPASS)

Diajukan untuk memnuhi tugas mata kuliah GD3105 Survei GNSS

Disusun oleh;

Vinka Aprilla Patricia 15117014

PRODI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
A. GPS (Global Positioning System)
Pada awalnya GPS dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan
nama NAVSTAR GPS (diberikan oleh John Walsh) dan memiliki sebanyak 24 satelit MEO
(Medium Earth Orbit) yang membagi bumi menjadi 3 bagian. Mulanya sistem ini merupakan
sistem navigasi militer yang dirancang, dilaksanakan, dibiayai dan dikelola oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat sejak tahun 1973. Sistem ini adalah hasil gabungan program U.S
Navy's TIMATION dan proyek U.S Air Force's 621B dibawah tanggung jawab Joint Program
Office.

Adapun segmen-segmen penyusun GPS antara lain :


 Segmen Sistem Satelit
Segmen ini berfungsi sebagai stasiun radio yang berada di luar angkasa yang
dilengkapi dengan sinyal-sinyal gelombang. Sinyal-sinyal tersebut diterima
oleh receiver GPS yang berada di dekat permukaan bumi untuk digunakan
sebagai informasi penentuan posisi, kecepatau ataupun waktu. Satelit GPS
terbagi menjadi beberapa generasi, yaitu : blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan
blok IIF. Hingga April 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit
blok IIR yang operasional.
 Segmen Sistem Kontrol
Sesuai dengan namanya sistem kontrol berfungsi untuk mengontrol dan
memantau operasional satelit selain itu berfungsi juga untuk memastikan
apakah satelit masih berfungsi dengan baik atau tidak. Segmen sistem kontrol
memiliki beberapa tugas, yaitu :
1) Memantau status dan kesehatan dari semua sub-satelit
2) Menjaga agar semua satelit masing-masing berada di posisi orbit yang
seharusnya
3) Menentukan dan menjaga waktu sistem GPS
4) Memantau panel matahari satelit, level daya baterai, dan propellant
level yang digunakan untuk manuver satelit.

Selain berfungsi untuk memonitor satelit, sistem kontrol juga berfungsi


untuk menentukan orbit satelit dari seluruh satelit GPS. Sistem kontrol
terdiri dari Ground Antena Station (GAS), Monitor Station (MS), Prelaunch
Compatibility Station (PCS), dan Master Control Station (MCS).

gambar 1 Lokasi Stasiun Sistem Kontrol GPS

 Segmen Sistem Receiver


Segmen ini merupakan para pengguna satelit GPS yang berada di darat, laut
ataupun angkasa. Secara umum segmen receiver memiliki komponen utama
yakni GPS receiver dimana alat penerima sinyal (receiver) menerima dan
memproses sinyal yang di dapat untuk menentukan posisi, kecepatan dan juga
waktu. GPS receiver memiliki beberapa komponen utama, yaitu :
 Antena dengan pre-amplifeier
 Bagian RF (Radio Frequency) dengan pengidentifikasi sinyal dan
pemroses sinyal
 pemroses mikro untuk pengontrol receiver, data sampling, dan
pemroses data
 Osilator presesi
 Catu daya
 Unit perintah dan tampilan
 memori serta perekam data
gambar 2 Komponen Utama Segmen Receiver

Selain itu terdapat pula klasifikasi berdasarkan jenis data yang diterima atau
diberikan, seperti berikut ini :

 Receiver kode-C/A (contohnya receiver tipe navigasi dan tipe


pemetaan)
 Receiver kode-C/A + fase-L1 (contohnya receiver tipe geodetik satu
frekuensi)
 Receiver kode-C/A + fase-L1 + fase-L2 (contohnya receiver tipe
geodetik dua frekuensi yang menggunakan teknik signal squaring )
 Receiver kode-C/A + kode-P + fase-L1, L2 (contohnya receiver tipe
geodetik dua frekuensi kode-P)

Jika berdasarkan fungsi, receiver GPS dapat di skemakan seperti berikut :

gambar 3 Skema Fungsi Receiver GPS


B. GLONASS
Pada mulanya GLONASS (Global Navigation Satellite System) disusun sekiatr
tahun 1960-an yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah Uni Soviet pada tahun
1976 agar satelit ini dikembangkan. Peluncuran pertama dilakukan pada tahun 1982
namun bubar di tahun 1991 dan pengembangannya dilakukan oleh Federasi Rusia.
GLONASS merupakan sistem satelit navigasi yang dioperasikan oleh Angkatan
Pertahanan Luar Angkasa Rusia dan mulai beroperasi pada tahun 1991. GLONASS
memiliki 24 buah satelit fungsional serta berada dalam 3 bidang orbit yang beroperasi
pada ketinggian 19.100 km di atas permukaan bumi dengan inklinasi 64.8° serta
memiliki siklus putaran satelit mengelilingi bumi selama 11 jam 15 menit.
Satelit GLONASS mentransmisikan dua kode (C/A dan P) pada dua frekuensi
(L1 dan L2) yang memungkinkan untuk menghilangkan kesalahan signal dari ionosfer.
Frekuensi rata-rata untuk L1 adalah di sekitar 1602MHz (antara 1597 dan 1617MHz)
dan untuk L2 adalah 1246 MHz (antara 1240 dan 1260MHz), namun frekuensi ini akan
berubah-ubah dalam tahun-tahun berikutnya.
Berikut merupakan segmen-segmen pada Satelit GLONASS :
 Segmen Sistem Satelit
Desain satelit GLONASS dibuat melalui kerja sama antara perusahaan
Reshetnev Information Satellite Systems (sebelumnya disebut NPO-PM) yang
terletak di Zheleznogorsk dengan Institute for Space Device Engineering
Russian Institute of Radio Navigation and Time. Kemudian untuk produksi
berkala satelit dilakukan oleh perusahaan Polyot PC di Omsk.
GLONASS memiliki 3 generasi, yaitu:
1) Generasi Pertama (Uragan)
 Memiliki 3 sumbu yang stabil dengan berat 1.250 kg dan dilengkapi
dengan sistem propulsi sederhana untuk memungkinkan relokasi
dalam konstelasi.
 Mengalami pengembangan menjadi Blok IIa, IIb, dan IIV
 Enam satelit IIa diluncurkan pada tahun 1985-1986 dengan
menunjukkan umur hidup rata-rata 16 bulan operasional.
 Satelit Blok IIb muncul di tahun 1987 dengan desain 2 tahun masa
hidup. Total terdapat 12 satelit diluncurkan. Terdapat enam satelit
yang berhasil mencapai orbit dan bekerja dengan baik, beroperasi
selama rata-rata hampir 22 bulan.
 Blok IIV digunakan secara eksklusif dalam rentang tahun 1988-2000
dan terus dimasukkan dalam peluncuran sampai 2005 dengan total
25 satelit yang telah diluncurkan. Didesain untuk hidup selama tiga
tahun, namun beberapa satelit melebihi tiga tahun, dengan satu
model yang hidup sampai 68 bulan.

gambar 4 GLONASS Uragan

2. Generasi kedua (GLONASS-M)

gambar 5 GLONASS-M

 Dikembangkan sejak tahun 1990 namun pertama kali diluncurkan


pada tahun 2003.
 Glonass-M memiliki masa hidup 7 tahun dengan berat sekitar
1.480kg.
 Ukuran satelit ini sekitar 2,4 m (7 ft 10 in) dengan diameter 3,7 m
dan tinggi (12 kaki), dengan rentang panel surya 7,2 m (24 kaki)
yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 1600
watt pada saat peluncuran.
 Struktur payload belakang menjadi tempat 12 antena utama untuk
transmisi Lband.
 Reflektor laser sudut kubus juga dilakukan untuk membantu dalam
penentuan orbit yang tepat dan penelitian geodesi.
 Satelit ini juga menggunakan jam atom Cesium.
 Total sebanyak 14 satelit generasi kedua diluncurkan sampai akhir
2007.
 Satelit generasi kedua diluncurkan sebanyak 3 buah dalam sekali
peluncuran menggunakan Proton-K Blok-DM-2 atau Proton-K Briz-
M boosters.
2) Generasi ketiga (GLONASS-K)

gambar 6 GLONASS-K

 Satelit GLONASS-K pertama berhasil diluncurkan pada 26 Februari


2011.
 Bobot satelit GLONASS-K sekitar 750 kg.
 GLONASS-K dapat diluncurkan berpasangan dari lokasi peluncuran
pada sekali waktu dari Kosmodrom Baikonur menggunakan Proton-
K Briz-M.
 Satelit ini memiliki masa hidup operasional 10 tahun.
 Glonass-K memiliki sinyal navigasi yang lebih banyak untuk
meningkatkan akurasi sistem, termasuk sinyal CDMA.
 Satelit GLONASS-K dipersenjatai peralatan yang canggih dari Rusia
sehingga memiliki akurasi dua kali lipat.
 Segmen Sistem Kontrol
Segmen sistem kontrol darat terdiri dari System Control Center (SCC) yang
terletak di wilayah Moskow, dan beberapa stasiun Telemetry, Tracking, dan
Control (TT & C) yang terdistribusikan ke seluruh wilayah Rusia. Segmen
kontrol darat melakukan tugas sebagai berikut :
- Pemantauan orbit konstelasi
- Menyesuaikan parameter orbit satelit secara berkelanjutan
- Mengupload program waktu, perintah kontrol, dan informasi khusus

gambar 7 Sebaran Stasiun Kontrol Darat GLONASS

 Segmen Sistem Receiver


Agar operasional sistem navigasi satelit menjadi normal, sangat penting
untuk menyinkronkan semua proses yang terjadi selama operasi sistem.
Artinya, proses ini akan berlangsung pada skala waktu yang tunggal. Untuk
memenuhi persyaratan ini, Synchronization System yang memuat Central
Synchronizer yang merupakan sebuah stasioner standar frekuensi hidrogen
ultra-stabil, yang digunakan sebagai dasar untuk skala waktu GLONASS. Semua
skala waktu pada satelit disinkronisasi dengan skala waktu sistem.
Central Synchronizer disinkronisasikan dengan Waktu Negara dan Referensi
Frekuensi, yang terletak di C. Mendeleev (wilayah Moskow). Penyebaran dan
pemeliharaan orbital konstelasi dilakukan oleh dua roket sistem ruang
angkasa, satu berdasarkan peluncur "Proton" dan satu lainnya berdasarkan
peluncur "Soyuz". Setiap sistem roket ruang meliputi:
- Sistem peluncur
- Sistem booster
- Sistem satelit
Dari jenis data yang dikirim atau direkam, satelit GLONASS mengirimkan
dua jenis sinyal, yaitu sinyal Standard Precission (SP) dan sinyal High Precission
(HP). Sinyal menggunakan pengkodean DSSS dan modulasi Binary Phase-Shift
Keying (BPSK) yang sama seperti pada sinyal GPS.
GLONASS menggunakan datum koordinat bernama "PZ-90", di mana
lokasi yang tepat dari Kutub Utara diberikan sebagai rata-rata posisinya 1900-
1905. Hal ini berbeda dengan datum koordinat GPS, WGS 84, yang
menggunakan lokasi Kutub Utara pada tahun 1984. Pada tanggal 17
September 2007, datum PZ-90 telah diperbarui agar berbeda dari WGS 84
kurang dari 40 cm (16 in) dalam arah tertentu. Merk receiver GLONASS sangat
beraneka ragam, seperti Septentrio, Topcon, JAVAD, Magellan Navigation,
Novatel, Leica Geosystems, Trimble Inc, dan lain-lain.
C. Galileo

gambar 8 Satelit Galileo

Satelit Galileo merupakan sistem satelit navigasi global Eropa pertama dengan
tingkat akurasi yang tinggi dan dikontrol serta dikelola oleh pihak sipil Uni Eropa. Uni
Eropa menciptakan satelit baru ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap
pemakaian GPS dan untuk dapat bersaing dalam dunia persatelitan dengan negara-
negara maju seperti Amerika Serikat.
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan 3D serta informasi
mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung pada waktu dan
cuaca kepada banyak orang secara simultan.
Satelit ini masih baru dan mulai diluncurkan pada tahun 2005 dan mulai beroperasi
penuh pada tahun 2008. Pada prinsipnya penentuan posisi dengan satelit Galileo
hampir sama dengan penentuan posisi dengan GPS. Kedua satelit navigasi ini hanya
berbeda pada spesifikasi dan kemampuannya.
Segmen-segmen penyusun Satelit Galileo, antara lain :
 Sistem Segmen satelit
 Satelit Galileo memiliki 3 komponen yaitu, komponen angkasa (space
segment), komponen kontrol bumi (ground segment), dan komponen
pengguna (user segment).
 Satelit Galileo terdiri dari 30 satelit, dimana terdapat 27 satelit yang
aktif dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth Orbit (MEO)
pada ketinggian 23600 km. Satelit akan melakukan perjalanan
sepanjang tiga orbit sirkular pada inklinasi 56°. Dengan waktu orbit 14
jam.
 Konfigurasi dari konstelasi akan menjamin sekurang-kurangnya 10
satelit yang kelihatan akan memberikan informasi posisi dan waktu
untuk semua lokasi, termasuk daerah kutub.
 Wahana Satelit Galileo diharapkan akan dapat bertahan selama 10
tahun.
 Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di
suatu tempat di Eropa yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo
(GSS).
 Sebanyak 15 stasiun penghubung akan dipasang di sekitar permukaan
bumi untuk memudahkan dalam hal transfer data.

gambar 9 Sebaran Satelit Galileo di Angkasa

 Segmen Sistem Kontrol


 Sebagai komponen kontrol bumi (ground segment), stasiun kontrol
akan bertanggungjawab untuk melakukan manajemen satelit,
mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.
 Orbit dan akurasi sinyal sistem dikontrol oleh segmen tanah yang
terdiri dari : 2 Pusat Kontrol Tanah, terletak di Oberpfaffenhofen dan
Fucino untuk Kontrol Satelit dan Misi. 6 stasiun telemetri, pelacakan &
kontrol (TT&C), berlokasi di Kiruna , Kourou , Nouméa , Sainte-Marie,
Réunion , Redu & Papeete. 10 stasiun uplink data misi (ULS), dua per
situs, berlokasi di Svalbard , Kourou , Papeete , Sainte-Marie, Réunion
& Nouméa.
 Beberapa stasiun sensor referensi terdistribusi di seluruh dunia.
 Jaringan penyebaran data antara semua lokasi yang didistribusikan
secara geografis.
 1 Pusat Layanan, yang terletak di Madrid, untuk membantu pengguna
Galileo.

gambar 10 Pusat Kontrol Satelit Galileo Di Italia

 Segmen Sitem Receiver


Analisis pasar memberikan klasifikasi pendahuluan tentang tipe receiver
Galileo yaitu: Tipe konsumen, Tipe profesional, dan Tipe Safety of Life.
 Tipe konsumen sendiri terdiri dari dua jenis yaitu A1 dan A2. Jenis A1
berdiri sendiri yang merupakan receiver navigasi utama Galileo, dan A2
digunakan untuk bantuan komunikasi (NAV/COM).
 Tipe profesional terdiri dari empat jenis yaitu B1 (Single frequency
ditambah Local Element (LE)), B2 (Dual frequency ditambah LE), B3
(Triple frequency ditambah LE), dan B4 (Single frequency ditambah
bantuan komunikasi).
 Tipe Safety of Life terdiri dari dua jenis yaitu C1 dan C2. Jenis C1
merupakan receiver yang memiliki spesifikasi Dual frequency plus LE
(+EGNOS) with integrity. Jenis C2 memiliki spesifikasi Triple frequency
plus LE (+EGNOS) with integrity.
D. Compass / BeiDou

gambar 11 Satelit COMPASS/BeiDou

Compass/BeiDou pertama kali direncanakan untuk tujuan militer, tetapi


pemerintah Cina telah mengumumkan akan bebas untuk warga sipil juga. Sistem baru
ini terdiri dari konstelasi 35 satelit, yang meliputi 5 satelit Geostationary Orbit (GEO)
dan 30 satelit Medium Earth Orbit (MEO).
COMPASS akan menyiarkan setidaknya 3 band frekuensi, yaitu 1207,14 Mhz
(dekat dengan Galileo E5B), 1268,52 Mhz (dekat dengan Galileo E6), dan 1561,2 Mhz
(dekat dengan Galileo E1). Demikian pula seperti GNSS lainnya, akan ada dua level
layanan penentuan posisi: terbuka dan terbatas (militer). Jumlah satelit saat ini
berjumlah 35 dengan status 4 satelit masih berada di orbit.
 Segmen Sistem Satelit
Sistem COMPASS direncanakan akan terdiri dari lima satelit GEO dan
30 satelit non-GEO. Masing-masing satelit GEO ditempatkan pada 58.75°E,
80°E, 110.5°E, 140°E, dan 160°E. Satelit non-GEO terdiri dari 27 satelit
MEO dan tiga satelit IGSO. Satelit MEO beroperasi pada ketinggian orbit rata-
rata 21.500 km dengan inklinasi 55° yang terdistribusi pada tiga bidang orbit.
Satelit IGSO beroperasi pada ketinggian orbit 36.000 km dengan inklinasi 55°
yang terdistribusi pada tiga bidang orbit. Segmen kontrol sistem COMPASS
saat ini menggunakan satu Master Control Station (MCS), dua Upload Station
(US), dan 30 jaringan Monitor Station (MS) yang tersebar secara global.
Komponen-komponen segmen kontrol ini mempunyai tugas yang berbeda-
beda satu sama lain. Segmen pengguna sistem COMPASS terdiri dari beragam
jenis receiver yang kompatibel dengan sistem satelit navigasi lainnya. Sistem
COMPASS menggunakan BeiDou Coordinate System (BDC) sebagai sistem
koordinatnya dan BeiDou Time (BDT) untuk sistem waktunya. Sistem
COMPASS telah digunakan dalam berbagai bidang seperti transportasi,
kelautan dan perikanan, pencegahan kebakaran hutan, mitigasi bencana,
keamanan nasional dan banyak bidang lainnya. Perbedaan utama sistem
COMPASS dengan sistem GNSS lainnya terletak pada jumlah konstelasi satelit
dan layanan yang ditawarkan.

gambar 12 Sebaran Satelit BeiDou di Angkasa

 Segmen Sistem Kontrol


Segmen kontrol tanah BeiDou didasarkan pada skema terpusat klasik
termasuk jaringan stasiun pengukur satu arah yang memantau sinyal navigasi
semua satelit secara terus menerus dan mengirimkan semua pengamatan
semua satelit untuk diproses ke pusat kendali sistem yang menghasilkan data
orbit dan jam yang tepat untuk setiap satelit yang akan diunggah ke satelit
melalui stasiun up-link.
Jaringan stasiun satu arah terletak di seluruh Cina. Strategi jangka
panjang pengembangan sistem menunjukkan bahwa jaringan stasiun global
harus digunakan untuk meningkatkan kinerja BeiDou.
gambar 13 Stasiun Kontrol Satelit COMPASS/BeiDou

 Segmen Sistem Receiver


Segmen pengguna BeiDou terdiri dari terminal pengguna BeiDou yang
menerima sinyal navigasi BeiDou, menentukan pseudoranges (dan yang dapat
diamati lainnya) serta menyelesaikan persamaan navigasi untuk mendapatkan
koordinatnya. Penerima Beidou adalah perangkat yang mampu menentukan
posisi pengguna, kecepatan dan waktu presisi (PVT) dengan memproses sinyal
yang disiarkan oleh satelit Beidou.
Setiap solusi navigasi yang disediakan oleh Penerima GNSS didasarkan
pada perhitungan jaraknya ke satu set satelit, dengan cara mengekstraksi
waktu propagasi sinyal yang masuk yang bepergian melalui ruang dengan
kecepatan cahaya, menurut satelit dan penerima jam lokal [5] . Perlu dicatat
bahwa dalam versi pertama sistem, BeiDou-1 , posisi pengguna dihitung oleh
stasiun bumi dan diteruskan kembali ke pengguna melalui satelit GEO. Konsep
ini tidak diadopsi dalam evolusi BeiDou yang menggunakan cara biasa
menghitung posisi pengguna di sisi penerima.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Academia, “Tugas 1 GNSS,” 2014. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/8313251/Tugas_1_GNSS. [Diakses Minggu Agustus 2019].

[2] ESA. [Online]. Available: https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/BeiDou_Receivers. [Diakses


Minggu Agustus 2019].

[3] DOCPLAYER. [Online]. Available: https://docplayer.info/35912219-Bab-iv-sistem-satelit-navigasi-


compass.html. [Diakses Minggu Agustus 2019].

[4] K. G. ITB, ITB, 2007. [Online]. Available: https://geodesy.gd.itb.ac.id/2007/01/16/teknologi-gps/.


[Diakses Minggu Agustus 2019].

[5] R. System, “GPS,” 2012. [Online]. Available: http://www.rider-system.net/2012/03/gps-global-


positioning-system.html. [Diakses Minggu Agustus 2019].

[6] Blogspot, “Mardhika Online,” 3 2008. [Online]. Available:


http://imadara.blogspot.com/2008/01/3-segmen-gps.html. [Diakses Minggu Agustus 2019].

Anda mungkin juga menyukai