Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Strategi Pembelajaran Inkuiri”.
Pemakalah menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini pemakalah menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan dengan
selesainya makalah ini akan memberikan manfaat yang dapat membantu para pembaca makalah
ini. Diharapkan makalah ini dapat diambil sebagai ilmu yang bermanfaat.
Kemudian kami mengharapkan makalah ini dapat diterima sebagai sumbangan untuk
khazanah ilmu pengetahuan kependidikan yang dapat digunakan sebagai referensi untuk para
pembacanya. Pemakalah menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, pemakalah telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Semoga dengan segala keterbatasan dan
kekurangan yang masih ditemui dalam makalah ini, tidak akan mengurangi maksud dan tujuan
awal penyusunan makalah ini. Aamiin

Padang, 22 April 2019

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam pendekatan
konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan pendidikan.
Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi
pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan
eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan
yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan
dengan penuh percaya diri.
Dalam proses pembelajaran yang menggunakan model inkuiri, guru sebagai “fasilitator
pembelajaran”. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan, menimbulkan hipotesis, penelitian dan
percobaan, menganalisis data, dan memberikan penjelasan sebagai bukti. Adapun pembahasan
dalam makalah ini mengenai konsep strategi pembelajaran inkuiri, prinsip-prinsip penggunaan
inkuiri, , Langkah-langkah pembelajaran inquiri, kelebihan dan kekurangan model inkuiri dan hal-
hal yang berkaitan dengan pembelajaran inquiri.

B. Rumusan masalah
1. Apa konsep SPI dan pengertian inkuiri
2. Prinsip-prinsip apa saja yang ada dalam penggunaan SPI
3. Bagaimana Langkah-langkah atau prosedur dalam SPI
4. Apa-apa saja kelebihan da kelemahan yang terdapat dalam SPI

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dalam SPI
2. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip pengguanaan SPI
3. Mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam SPI
4. Mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan dalam SPI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Belajar SPI
Strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaina kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan siswa. SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia,
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Sejak kecil manusia
memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera pengecapan, pendengaran,
penglihatan, dan indra-indra lainnya.
Ada bebrapa halyang menjadi ciri utama SPI, yaitu :
 Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksiml untuk mencari
dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam
proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara vebal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri.
 Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri ( self belief). Dengan demikian, SPI menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
 Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sestematis, logis, kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam SPI siswa tidak
hanya dituntut agara menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya.

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang


berorientasi kepada siswa. Sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat
dominan dala proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip penggunaan SPI :


1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.
Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selalu berorientasi kepada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pemeblajaran
dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat
menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siwa beraktivitas mencari dan
menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan oleh siswa melalui siswa
proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh
sebab itu setiap gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan,
2. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara
siswa maupun interaksi dengan guru, bahkan interaksi antar siswa dengan lingkungan.
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu
sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui interaksi mereka.

3. Prinsip bertanya
Peran guru harus dilakukan dalm menggunakan SPI adalha guru sebagai penanya.
Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya
dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu
dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian
siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau
bertanya untuk menguji.

4. Prinsip belajar untuk berpikir


Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses
berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik
pootak kiri maupun otak kanan . pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan
Belajara adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu
mungkin saja terjadi,. Oleh sebab itu, anak perlu diberkan kebebasan untuk mencoba sesuai
dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna
adalah pemebelajaran yang menyediakan berbagia kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya.

B. Prosedur pelakasanaan SPI

1) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang resposif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agara siswa siap
melaksanakn proses pembelajaran. Keberhasilan SPI sangat bergantung pada
kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam tahapan orientasi ini adalah:
 Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa.
 Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta
tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai
dengan merumuskan kesimpulan.
 Menjelaskna pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir untuk memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-
teki dalam rumusan masalh yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa di dorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam dalam strategi inkuiri, oleh
karena itu melalui proses tesebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses bepikir. Dengan
demikian, teka-taki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang
mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dala
pembelajaran inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah:
 Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki
motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan
masalah yang hendak dikaji.
 Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya yang tepat dan pasti.
 Konsep-konsep dalam masalah adalhnkonsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa. Artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh
melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah
memahami konsep-konsep yang ada dalam rumusan maslah.

3) Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang dikaji. Sebagai
jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru untuk mengembangkan kemempuan menebak (berhipotesis) pada
setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan
berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangt penting dalm
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran
guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa
atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdsarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6) Merumuskan kesimpulan
merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.

C. Keunggulan dan kelemahan SPI


Keunggulan:
 SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi
ini dianggap lebih bermakna.
 SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
 SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adaalh proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belajar.

Kelemahan:
 Jika SPI digunakan sebagia strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan
dan keberhasilan siswa.
 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, perlu memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
PENUTUP

Inkuiri adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama
Schuman. Schuman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh dengan rasa ingin
tahu akan segala sesuatu. Strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaina kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Yang dibedakan
menjadi tiga ciri utama, yakni: Srategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan, Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, dan tujuan dari penggunaan
strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis
dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental

Dalam strategi pembelajran inkuiri terdapat terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan oleh setiap guru. Adapun prinsip-prinsip tersebut meliputi: prinsip berorientasi pada
pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir,
prinsip keterbukaan.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut yakni: orientasi, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai