Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum R-LAB

Disipas Kalor Hot Wire

Nama : Hakan Tandjono


NPM : 1606904560
Fakultas : Teknik
Departemen/Jurusan : Teknik Mesin
Kode Praktikum : KR 01
Tanggal Praktikum : 14-11-2016

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu


Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia Depok
Disipasi Kalor Hotwire

A. Tujuan

Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

B. Alat

1. kawat pijar (hotwire)


2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

C. Teori

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua
kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan.
Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi
energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus
listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i Δ t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka
perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga
berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio
yang dirumuskan sebagai:

Overheat ratio = RW/RA


Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur
ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang
hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang
diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Konveksi adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan molekuldari satu
tempat ke tempat yang lain. Sementara konduksi hanya melibatkan molekul (dan atau
elektron) yang hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan, konveksi
melibatkan pergerakan molekul dalam jarak yang besar. Tungku dengan udara yang
dipaksa, di mana udara dipanaskan, dan kemudian ditiup oleh kipas angin ke dalam
ruangan, merupakan satu contoh konveksi yang dipaksakan. Konveksi alami juga
terjadi, dan satu contoh yang banyak dikenal adalah bahwa udara panas akan naik.
Misalnya, udara di atas radiator (atau pemanas jenis lainnya) memuai pada saat
dipanaskan, dan kerapatannya akan berkurang; karena kerapatan menurun, udara
tersebut naik, sama seperti sebatang kayu yang diceburkan ke dalam air akan terapung
ke atas karena massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air. Air samudra yang hangat
atau dingin, seperti Gulf Stream yang sejuk, menunjukkan konveksi alami dalam skala
besar. Angin merupakan contoh konveksi yang lain, dan cuaca pada umumnya
merupakan hasil dari arus udara yang konvektif. Energi konveksi dapat dihitung
dengan,

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain. Itu
sebabnya mengapa ketika hot wire probe disambungkan ke kawat, energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor. Seiring terjadinya konveksi, energi kalor ikut terbawa
oleh udara sehingga energi sistem ikut berkurang.

D. Cara Kerja

Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman ini.

1. Mengaktifkan Web cam (men-klik icon video pada halaman web r-Lab) !
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik” pilihan
drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada
icon “menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik
icon “ukur”.
5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230
m/s !

E. Tugas & Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan


Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan
kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.
F. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan

Waktu Kec Angin V-HW I-HW


1 0 2.111 53.9
2 0 2.111 53.9
3 0 2.111 54.1
4 0 2.111 54.3
5 0 2.111 54.0
6 0 2.111 53.9
7 0 2.111 53.9
8 0 2.111 54.1
9 0 2.111 54.3
10 0 2.111 54.1
1 70 2.112 54.3
2 70 2.112 54.2
3 70 2.112 53.9
4 70 2.112 53.9
5 70 2.112 54.0
6 70 2.112 54.2
7 70 2.112 54.2
8 70 2.112 54.0
9 70 2.112 53.9
10 70 2.112 54.0
1 110 2.103 54.3
2 110 2.102 54.0
3 110 2.102 53.9
4 110 2.103 54.0
5 110 2.102 54.2
6 110 2.102 54.5
7 110 2.102 54.2
8 110 2.103 54.0
9 110 2.102 53.9
10 110 2.103 54.0
1 150 2.095 54.0
2 150 2.096 54.0
3 150 2.096 54.4
4 150 2.096 54.5
5 150 2.096 54.1
6 150 2.096 53.9
7 150 2.096 54.1
8 150 2.096 54.5
9 150 2.096 54.5
10 150 2.096 54.1
1 190 2.092 54.5
2 190 2.091 54.5
3 190 2.091 54.2
4 190 2.092 54.0
5 190 2.092 54.1
6 190 2.091 54.5
7 190 2.092 54.5
8 190 2.092 54.1
9 190 2.092 54.0
10 190 2.091 54.1
1 230 2.088 54.2
2 230 2.089 54.0
3 230 2.089 54.2
4 230 2.089 54.6
5 230 2.089 54.5
6 230 2.089 54.1
7 230 2.089 54.0
8 230 2.089 54.2
9 230 2.089 54.6
10 230 2.089 54.6
G. Pengolahan Data

Grafik Tegangan Terhadap Waktu

1. Kecepatan angin 0 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 0


M/S
2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
0 2 4 6 8 10 12

2. Kecepatan angin 70 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 70


M/S
2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
0 2 4 6 8 10 12
3. Kecepatan angin 110 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 110


M/S

2,103

2,103

2,103

2,102

2,102

2,102

2,102
0 2 4 6 8 10 12

4. Kecepatan angin 150 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 150


M/S
2,096

2,096

2,096

2,096

2,096

2,095

2,095

2,095

2,095
0 2 4 6 8 10 12
5. Kecepatan anging 190 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 190


M/S

2,092

2,092

2,092

2,091

2,091

2,091

2,091
0 2 4 6 8 10 12

6. Kecepatan angin 230 m/s

TEGANGAN TERHADAP WAKTU ,KECEPATAN 230


M/S
2,089

2,089

2,089

2,089

2,089

2,088

2,088

2,088

2,088
0 2 4 6 8 10 12
Data Rataan

Pengukuran xi(Kecepatan yi ( Rataan Xi2 Yi2 xiyi


Angin) m/s V-HW)
ke
1 0 2.111 0 4.456.321 0
2 70 2.112 4.900 4.460.544 147840
3 110 2.102,60 12100 4.420.927 231286
4 150 2.095,90 22500 4.392.797 314385
5 190 2.091,40 36100 4.373.954 397366
6 230 2.088,50 52900 4.361.832 480355
Jumlah 750 12.601 128500 26.466.375 1571232

Rataan V terhadap kecepatan angin


2,120

2,115

2,110

2,105

2,100

2,095

2,090

2,085
0 50 100 150 200 250
Mencari Persamaan Grafik Rataan

Dengan simpangan sebesar

=1687,761554

=9.053858136

=1324,980919

Maka kesalahan relatif sebesar Sb/b x100% yaitu 62%


H. Analisis Praktikum

1. Analisis percobaan
Single probe adalah salah satu tipe dari hotwire ,atau disebut juga kawat pijar, yang
paling sering digunakan untuk mengukur kecepatan udara. Hotwire mengubah energi
listrik menjadi energi kalor yang besarnya kekal. Kedua ujung kawat disambungkan
dengan baterai sehingga memiliki tegangan. Kawat tersebut juga memiliki resistansi
tersendiri sehingga tegangan dari kedua ujung probe juga memiliki arus yang mengalir
didalamnya. Besarnya arus yang mengalir besarnya sebanding dengan tegangan dibagi
dengan resistansi. Energi kalor yang dihasilkanpun sebanding dengan hasil kali
tegangan, arus, dan resistansi.
Ketika hotwire ditiup oleh udara, maka sesuai teori bahwa tegangan dari hotwire akan
berubah. Terjadi perpindahan kalor dari kawat terdisipasi kepada udara yang debitnya
berbanding lurus dengan kecepatan udara. Energi kalor dari kawat pijarpun menurun
dan mengakibatkan adanya perubahan dari hubungan energi listrik yaitu tegangan, arus
, dan hambatan. Perubahan variabel tersebut dapat digunakan untuk mengukur
kecepatan angin. Penurunan resistansi besarnya berbanding lurus dengan kenaikan
kecepatan angin. Penurunan resistansi tersebut tentu mengakibatkan penurunan
tegangan dan hal inilah yang dipakai sebagai parameter untuk mengukur kecepatan
angin.

2. Analisis hasil
Pengamat berhasil mendapatkan data-data yang dibutuhkan yaitu besarnya perubahan
tegangan terhadap kecepatan udara. Dapat dilihat pada tabel, perubahan kecepatan
angin hanya merubah tegangan tetapi tidak untuk arus. Dari hal ini pengamat dapat
mengambil titik temu bahwa sebenarnya perubahan kecepatan angin hanya merubah
nilai resistansi dan pengaruhnya terhadap tegangan.
Tak hanya itu, pengamata juga mendapatkan hasil rataan tegangan terhadap kecepatan
angin dan dapat mengambil teori bahwa sebenarnya hubungan antara kecepatan angin
dan resistansi benar adanya. Dapat dilihat pada tabel diatas, ada perubahan tegangan
yang signifikan seiring berubahnya kecepatan angin. Semakin besar kecepatan angin,
semakin besar juga penurunan resistansi dapat dilihat dari tegangan yang menurun dan
arus yang konstan. Pengamat mendapatkan persamaan garis yang cukup linear
3. Analisis grafik
Grafik yang didapat linear. Hal ini terjadi akibat perubahan dari hambatan atau
resistansi sendiri berbanding lurus dengan perubahan kecepatan. Seperti yang
dijelaskan pada dasar teori, seiring mengalirnya angin yang melewati hot wire, angin
ikut membawa energi kalor bersamanya (heat transfer) sehingga energi dalam turun.
Hal ini menyebabkan resistansi turun dan berimbas terhadap menurunnya tegangan
(arus stabil). Tak hanya itu, pengamat menemukan bahwa waktu tidak mempengaruhi
perubahan tegangan pada kecepatan udara. Dapat dilihat pada semua grafik tegangan
terhadap waktu dengan kecepatan yang berbeda bahwa seiring waktu sepuluh detik
tersebut tak ada perubahan tegangan yang signifikan.
Peneliti menggunakan metode least square untuk mendapatkan persamaan linear garis
dari percobaan yaitu tegangan terhadap perubahan kecepatan udara karena diketahui
waktu tidak memberi dampak terhadap tegangan.

4. Analisis kesalahan
Peneliti mendapatkan hasil dengan kesalahan sebesar 62% dengan cara membagi
simpangan dengan subjek. Hal ini terjadi akibat data rataan hanya 6, sehingga titik yang
sedikit memperbesar kemungkinan sebuah data untuk meleset. Data yang lebih banyak
membuat percobaan lebih akurat sehingga lebih baik agar lebih banyak variabel
kecepatan udara yang dicoba. Sistim pengerjaan menggunakan e-laboratory atau lab
online berupa simulasi sehingga kesalahan diakibatkan oleh data yang diambil acak.
I. Kesimpulan

 Hotwire atau kawat pijar dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan udara
 Kecepatan angin berbanding lurus terhadap penurunan tegangan hotwire dan
penurunan resistansi kawat
 Perubahan resistansi tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu

J. Refrensi

1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. 4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas(terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai