PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Milleneum Development Goals (MDGs) telah berakhir pada tahun 2015, tetapi indonesia
masih belum mampu memenuhi penurunan target angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB). Seiring dengan berakhirnya MDGs Persyarikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) memfasilitasi kesepakatan baru yang disebut Sustainable Development Goals
(SDGs) AKI, AKB dan AKN masuk dalam tujuan SDGs ketiga.
Pada goals ketiga yaitu kesehatan yang baik dengan menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia pada 2030 dengan mengurangi
AKI hingga dibawah 70 per 100.000 KH, mengakhiri kematian dan balita yang dapat
dicegah dengan menurunkan AKN hingga 12 per 1000 KH dan AKB 25 per 1.000 KH.
Menurut WHO (2014), kematian AKB dan AKN sebesar 150 kematian per 1.000 KH.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih mengalami kesulitan
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pada tahun 2015 berdasarkan survei penduduk
antar sensus (SUPAS) untuk angka kematian bayi (AKB) sebesar 22,3 per 1.000 KH (target
23 per 1.000), AKN sebesar 19 per 1.000 KH. Kematian tersebut terjadi karena
keterbatasan dalam pengambilan keputusan merujuk dan mengobati (Kemenkes RI, 2015).
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita adalah
penyediaan fasilitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di
puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) dirumah sakit untuk mendukung pelayanan obstetric neonatal emergensi
dibutuhkan pembentukan system rujukan yang sesuai standar agar upaya pencapaian
target terkait Aki dan AKB.
Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu telah memberikan pelayanan PONEK 24 jam dengan
memperkuat kuantitas pelayanan dan segi sarana dan prasarana serta dari segi SDI.
Perkuatan kualitas pelayanan ini diharapkan mampu mendukung program menurunkan AKI
dan AKB sesuaiterget SDGs 2030.
B. TUJUAN
a. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya penurunan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi di RS Muhammadiyah Kalitidu
b. Khusus
1. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan
PONEK
2. Terbentuknya tim PONEK RS
3. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola kabupaten/kota, propinsi dan
pusat dalam manajemen program PONEK
BAB II
PENGERTIAN
Pelayanan Kesehatan Maternal merupakan pelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir
usia 0-28 hari sesuai dengan level pelayanan
BAB III
RUANG LINGKUP
Pelayanan Neonatal di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu dilakukan di IGD dan Ruang
Neonatologi dengan bimbingan dan pengawasan petugas dari tim PONEK.
KEBIJAKAN
TATALAKSANA
DOKUMENTASI
Pelayanan kesehatan neonatal pada Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu pada standar
pelayanan PONEK 24 jam yang dijadikan prioritas dalam penurunan angka kematian dan
kecacatan neonates. Dengan melakukan pelayanan kesetahan yang bermutu dan sesuai
kemampuan RS, sehingga mampu meningkatan kesehatan bayi pada usia 1000 hari pertama
kehidupan.