Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA


TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
(STUDI KASUS PADA GURU DAN KARYAWAN SMAN 1 PLUMPANG
TUBAN)

DWI PUJININGSIH
NIM : 022335291
E-mail : kusumaa754@gmail.com
Mahasiswa Universitas Terbuka Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen

ABSTRAK
Cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam memengaruhi anggotanya agar
hendak melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan bentuk dari gaya kepempimpinan.
Didukung oleh lingkungan yang kondusif dan nyaman akan menciptakan kinerja yang
optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru dan karyawan SMAN 1 Plumpang, pengaruh
lingkungan kerja terhadap guru dan kinerja karyawan, dan pengaruh gaya kepemimpinan
dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru dan karyawan. Variabel yang digunakan
adalah gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja sebagai variabel independen dan kinerja
guru karyawan sebagai variabel dependen. Dari 39 sampel guru dan karyawan SMAN 1
Plumpang didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial dan simultan antara variabel gaya kepemimpinan, dan
lingkungan kerja terhadap variabel kinerja guru dan karyawan dengan nilai Adj. R Square
sebesar 0,751 atau memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 76,4%.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Kinerja

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
melalui program sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.
Selain itu, tugas kepemimpinan kepala sekolah tersebut akan berhasil dengan
baik apabila seorang kepala sekolah memahami akan tugas yang harus
dilaksanaknya. Untuk keberhasilan dalam pencapaian tujuan sekolah
diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang profesional, yaitu kepala
sekolah memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin,
serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin melalui gaya
kepemimpinannya.
SMA Negeri 1 Plumpang merupakan salah satu muara pendidikan
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang didirikan tahun 2007 di
bawah naungan SMA Negeri 3 Tuban dengan kepala sekolah Ibu Dra. Kusrini,
M. M selaku kelapa SMAN 3 Tuban Berdasarkan sejarah berdirinya dan
perkembangannya hingga sekarang, SMAN 1 Plumpang sudah mengalami
pergantian kepemimpinan (kepala sekolah) selama empat kali. Selama
pegantian kepemimpian, setiap pemimpin memberikan kontribusi yang
berbeda-beda. Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyelaraskan sumber daya
pendidikan yang tersedia demi keberhasilan mewujudkan tujuan.
Menurut keterangan salah seorang karyawan yang bekerja di SMAN 1
Plumpang menyatakan bahwa kepala sekolah secara sadar atau tidak telah
melakukan upaya yang digolongkan dalam kepemimpinan, yaitu menjadi
contoh yang baik bagi karyawan, kepala sekolah memberikan reward jika target
pekerjaan atau tingkat kedisiplinan berhasil dicapai, kepala sekolah mau
mendengarkan dan memberi masukan-masukan kepada bawahan, dan kepala
sekolah memberi hukuman jika target tidak berhasil dicapai.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruhnya gaya kepemimpinan dengan kinerja guru dan
karyawan di SMAN 1 Plumpang Tuban?
2. Bagaimanakah pengaruhnya lingkungan kerja dengan kinerja guru dan
karyawan di SMAN 1 Plumpang Tuban?
3. Bagaimanakah pengaruhnya gaya kepemimpinan dengan kinerja guru dan
karyawan di SMAN 1 Plumpang Tuban?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Menganalisis gaya, aturan ataupun kebijakan yang diterapkan oleh seorang
pemimpin.
2. Menganalisis situasi dan kondisi lingkungan kerja secara simultan
(bersama–sama) di SMAN 1 Plumpang – Tuban
3. Menganalisis peningkatan kinerja guru dan karyawan SMA Negeri
Plumpang - Tuban

II. LANDASAN TEORI


II.1 Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus dapat mendorong kinerja bawahannya untuk
melaksanakan segala sesuatu dengan serius dan cermat untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dengan gaya kepemimpinan yang tepat. Kepemimpinan
yang digunakan secara menyeluruh akan menghasilkan tingkat dan kepuasan
kinerja terhadap bawahannya. Menurut Agustinus (2014:234) kepemimpinan
adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang yang oleh karena tugas yang
diembannya berusaha untuk memberikan pengaruh kepada pengikutnya dengan
mematuhi terhadap apa yang menjadi instruksi dari orang yang memimpinnya.
Kepala sekolah merupakan pemimpin yang bertanggung jawab dalam
tingkat satuan pendidikan, serta maju mundurnya sekolah yang dipimpin.
Sehingga keberadaannya dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik
berkaitan dengan masalah manajemen maupun kepemimpinan. Menurut
Kompri (2015:1), kepala sekolah adalah orang yang memiliki kekuasaan serta
pengaruh dalam menentukan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu,
kehidupan di sekolah diatur dengan sedemikian rupa melalui kepemimpinan
seorang kepala sekolah.
II.2 Gaya Kepemimpinan
Pemimpin perlu memikirkan dan memerhatikan gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan kepada pegawainya untuk menyukseskan dalam
organisasi. Gaya kepemimpinan atasan dapat memengaruhi kesuksesan
pegawai dalam berprestasi, dan akan berujung keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuannya (Suranta, 2002:5). Menurut pendapat Soekarso (2010:69),
gaya kepemimpinan adalah perilaku atau tindakan seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugas-tugas pekerjaan manajerial, sedangkan menurut pendapat
Thoha (2013:98) dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan cara yang
digunakan oleh seorang pemimpin dalam memengaruhi bawahan agar hendak
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan yang diharapkan agar
tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpin adalah
pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan pemimpin, dengan
menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam
rangka mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi komitmen bersama.
II.3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung (Sedarmayanti, 2009:26). Lingkungan kerja
dibagi dalam dua kategori yaitu lingkungan yang langsung berhubungan
dengan karyawan dan lingkungan perantara atau lingkungan umum yang
mampu mempengaruhi kondisi manusia., dapat disimpulkan bahwa lingkungan
kerja adalah tempat para pegawai melakukan tugas dan segala aktivitas dan
kewajibanya dalam suatu pekerjaan. Lingkungan kerja yang kondusif baik
lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik mampu
mempengaruhi semangat serta motivasi kerja karyawan sehingga mereka
mampu bekerja dengan optimal.
II.4 Kinerja
Kinerja menurut Mangkunegara (2000:78) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kunatitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya, sedangkan menurut Hasibuan (2001:40) kinerja atau prestasi kerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Adapun faktor yang memengaruhi kinerja menurut
Mathis & Jackson (2006:39), yaitu (1) kemampuan individual, (2) usaha yang
dicurahkan, dan (3) dukungan organisasional. Selain itu, Mathis & Jackson pun
menambahkan bahwa kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan
pekerjaan biasanya meliputi (1) kuantitas dari hasil, (2) kualitas dari hasil, (3)
ketepatan waktu dari hasil, (4) kehadiran atau abensi, dan (5) kemampuan
bekerja sama.
Hipotesis
H1 : Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dengan kinerja.
H2 : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja.
H3 : Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
simultan terhadap kinerja

III. METODOLOGI PENELITIAN


III.1 Tempat dan waktu peneitin
Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 1 Plumpang – Tuban Jln.
Raya Pakah Plumpang Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban mulai tanggal
15 April–20 April 2019.
III.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat asosiatif untuk mengetahui pengaruh antara dua
variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:10). Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
data yang bersifat statistik agar dapat menguji hipotesis. Kuesioner digunakan
sebagai instrumen utama dalam penelitian ini dengan memberikan pertanyaan
yang berbentuk pernyataan kepada guru dan karyawan SMAN 1 Plumpang
dengan menggunakan skala likert1. Pemberian skor dalam skala likert dijelaskan
sebagai berikut.
Sangat tidak setuju (STS) = 1
Tidak setuju (TS) =2
Cukup setuju (CS) =3
Setuju (S) =4
Sangat setuju (SS) =5
Metode penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut
adalah jenis penelitian explanatory reaserch 2dengan pendekatan kuantitatif.
(Singarimbun, 2006:5). Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 43 guru
dan karyawan. Dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan derajat
kesalahan sebesar 5% maka diperoleh sampel sebesar 39guru dan karyawan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program aplikasi
statistik SPSS 17.0 dapat diperoleh data data yang dianalisis sebelum disajikan
dalam bentuk informasi.
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Comulative Percent
Valid Laki-laki 25 64.1 64.1 64.1
Perempuan 14 35.9 35.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
1
Noor, J., “Metodologi Penelitian”, (Jakarta 2011), hlm 34.
2
Singarimbun, M. & Sofian, E., “Metode Penelitian Survei (Editor)”. (Jakarta 2006), hlm 45.
Usia
Frequency Percent Valid Percent Comulative Percent
Valid <25 Tahun 2 5.1 5.1 5.1
>25-30 Tahun 5 12.8 12.8 17.9
>30-35 Tahun 10 25.6 25.6 43.6
>35-40 Tahun 13 33.3 33.3 76.9
>40 Tahun 9 23.1 23.1 100.0
Total 39 100.0 100.0

Pada penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data meliputi pengolahan


data dan penyajian data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data,
dan melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik (Siregar,
2013:125). Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis statistik inferensial. Analisis regresi linier
berganda dalam analisis statistik inferensial adalah alat analisis yang bertujuan
untuk mengetahui besar pengaruh dua atau lebih satu variabel bebas terhadap
satu variabel terikat.

III.3 Uji Instrumen Penelitian


Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian
validitas dan reliabilitas. Penelitian ini melakukan uji coba kepada 39 guru dan
karyawan SMAN 1 Plumpang untuk melihat bahwa item yang digunakan
dalam kuisioner bersifat valid dan reliabel. Pegolahan data hasil penelitian ini
dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS versi 17.0.
III.3.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Hasil uji validitas dapat dilihat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari r-tabel, maka pernyataan tersebut
dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai Corrected Item-Total Correlation
lebih kecil dari r-tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
(Trihendradi, 2013:201). Hasil uji validitas berdasarkan SPSS versi 17.0
disajikan dalam ringkasan tabel berikut.

Variabel No. Nilai Corrected r-tabel Keterangan


(N=39, α=5%)
Item Item-Total
Correlation
1 0,473 0,316 Valid
2 0,605 0,316 Valid
3 0,889 0,316 Valid
4 0,732 0,316 Valid
Gaya Kepemimpinan 5 0,676 0,316 Valid
(X1) 6 0,458 0,316 Valid
7 0,889 0,316 Valid
8 0,889 0,316 Valid
9 0,732 0,316 Valid
10 0,676 0,316 Valid
11 0,873 0,316 Valid
12 0,701 0,316 Valid
13 0,931 0,316 Valid
14 0,778 0,316 Valid
Lingkungan Kerja 15 0,885 0,316 Valid
(X2) 16 0,847 0,316 Valid
17 0,870 0,316 Valid
18 0,782 0,316 Valid
19 0,850 0,316 Valid
20 0,843 0,316 Valid
21 0,473 0,316 Valid
22 0,605 0,316 Valid
23 0,889 0,316 Valid
24 0,732 0,316 Valid
25 0,676 0,316 Valid
Kinerja (Y)
26 0,458 0,316 Valid
27 0,889 0,316 Valid
28 0,889 0,316 Valid
29 0,732 0,316 Valid
30 0,676 0,316 Valid

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing


pernyataan untuk setiap variabel X1, X2 dan Y memiliki nilai Corrected
Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel (0,316). Oleh sebab itu,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid.

III.3.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk menguji pertanyaan-pertanyaan
yang telah melalui pengujian validitas dan sudah dinyatakan valid.
Menurut Sarwono (2006:43), reliabilitas menunjukan pada suatu
pengartian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai pengumpul data. Teknik yang digunakan untuk
pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah Cronbach’s Alpha.
Item pernyataan dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s
Alpha > 0,60, sebaliknya apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka
item pernyataan tersebut dinyatakan tidak reliabel (Tridendradi,
2013:201). Hasil uji reliabilitas berdasarkan SPSS versi 17.0 disajikan
sebagai berikut.

Cronbach’s
Variabel Nunnally Keterangan
Alpha
Gaya Kepemimpinan (X1) 0,890 0,60 Reliabel
Lingkungan Kerja (X2) 0,952 0,60 Reliabel
Kinerja (Y) 0,930 0,60 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing pernyataan
untuk setiap variabel X1, X2 dan Y memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,60. Oleh sebab itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan
reliabel. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini sudah layak.

IV. PEMBAHASAN
IV.1 Gambaran Umum
IV.1.1 Analisis Statistika Inferensial
Dengan hasil penelitian yang telah diolah komputer melalui program
SPSS dengan analisis regresi linier berganda secara parsial dan simultan maka
diperolehlah hasil sebagai berikut.
1. Nilai Std.Eror dalam koefisien arah variabel gaya kepemimpinan (X 1)
menunjukkan angka 0,077, artinya variabel gaya kepemimpinan
berpengaruh positif sebesar 0,077 terhadap kinerja guru dan karyawan
SMAN 1 Plumpang, jika variabel lainnya dianggap konstan.
2. Nilai Std.Eror dalam koefisien arah variabel lingkungan kerja (X 2)
menunjukkan angka 0,093, artinya variabel lingkungan kerja berpengaruh
positif sebesar 0,093 terhadap kinerja guru dan karyawan SMAN 1
Plumpang, jika variabel lainnya dianggap konstan.
IV.1.2 Uji Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua (Uji t)
Nilai t Tabel pada alpha sebesar 5% dapat diperoleh angka
sebesar 2,026 pada taraf nyata 5% (=0,05) atau perbandingan nilai
signfikan t. Apabila t hitung > t.Tabel atau nilai Sig.t < 0,05 berari
H1 ditolak dan sebaliknya.
Coefficients
Model Standardize
Unstandardized
d
Coeffiicients
Coeffiicients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -0.81 3.863 -0.22 .983
Gaya Kepemimpinan (X1) .093 .077 .098 1.209 .235
Lingkungan Kerja (X2) .990 .093 .861 10.603 .000

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah


sebesar 0,235 > 0,05 dan nilai t hitung 1,209 < t tabel 2,026,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak yang berarti tidak
terdapat pengaruh X1 terhadap Y, sementara nilai Sig. untuk
pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t
hitung 10,603 > t tabel 2,026, sehingga dapat disimpulkan bahwa
H2 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh X 2 terhadap Y.
2. Pengujian Hipotesis Ketiga (Hasil Uji F)
Untuk mengetahui apakah variabel independent secara
simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependent atau tidak berpengaruh maka digunakan uji F (F-test),
dengan membandingkan Fhitung dan FTabel pada taraf nyata 5%
(=0,05) maka Ftabel 4,11 atau perbandingan nilai signfikan F.
Apabila Fhitung > FTabel atau nilai Sig.F < 0,05 berari H 3 ditolak
dan sebaliknya.

ANOVA
Model Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 999.618 2 497.309 58.292 .000
Residual 307.126 36 8.531
Total 1301.744 38

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai signifikasi untuk


pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05
dan nilai F hitung 58,292 > F tabel 4,11, sehingga dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima yang berarti terdapat pengaruh X 1 dan X2 secara
simultan terhadap Y.
3. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .874 .764 .751 2.92084
Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang
telah dilakukan menunjukkan kemampuan model dalam
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen adalah besar, hal tersebut dapat dilihat pada nilai Adj. R.
Square (R2) yaitu sebesar 0,751. Dengan demikian berarti bahwa
model regresi yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh
variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja
guru dan karyawan SMAN 1 Plumpang. Berdasarkan nilai R Square
sebesar 0,764, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel X 1
dan X2 secara simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 76,4%.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja pada guru dan karyawan SMA Negeri 1
Plumpang, maka dapat disimpulkan bahwa.
1. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara gaya kepemimpinan (X 1) terhadap kinerja guru dan
karyawan (Y) di SMAN 1 Plumpang.
2. Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukan bahwa
variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh negatif secara parsial terhadap
kinerja guru dan karyawan (Y) di SMAN 1 Plumpang.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari masing-masing
variabel gaya kepemimpinan (X1), dan lingkungan kerja (X 2) hasilnya
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
variabel terikat yaitu kinerja guru dan karyawan (Y) di SMAN 1 Plumpang.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti terhadap SMAN 1
Plumpang terkait dengan judul yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan data yang didapat menunjukan bahwa gaya kepemimpinan
tidak berpengaruh terhadap kinerja guru dan karyawan, maka disarankan
untuk meningkatkan dan lebih memberikan fokus terhadap pelaksanaannya
seperti pemberian hadiah dan hukuman yang lebih jelas karena berdasarkan
data yang ada mayoritas responden atau karyawan masih ragu terhadap
pelaksanaannya terutama pemberian hukuman.
2. Bagi peneliti lain yang ingin mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan serta
lingkungan kerja terhadap kinerja dapat menambahkan variabel bebas lain
yang dapat memengaruhi kinerja seperti sikap dan tindakan rekan kerja atau
dapat dikatakan sebagai lingkungan kerja non fisik, iklim organisasi, atau
motivasi karyawan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, H. 2016. Manajemen Kemarahan Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasibuan, M. S.P. 2001. Organisasi dan Motivasi., Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kompri. 2015. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mangkunegara, A. A. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mathis, R. & Jackson. J. H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
Robbins, S. P. & Timothy, A. J. 2008. Perilaku Organisasi Edisi Kedua Belas. Jakarta:
Salemba Empat.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar
Maju.
Singarimbun, M. & Sofian, E. 2006. Metode Penelitian Survei (Editor). Jakarta: LP3ES.
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Soekarso, I. P. 2015 Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis Volume 1 Edisi 1. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suranta, S. 2002. Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya
Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.Vol 15. No
2.
Thoha, M. 2013. Kepemimpinan dalam Manajemen Edisi 1. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Trihendradi, C. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai