Anda di halaman 1dari 13

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik korelatif numerik

tidak berpasangan, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional dan secara

substansial tergolong dalam penelitian faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi hubungan nyeri musculoskeletal terhadap kemampuan

fungsional fisik lansia. Dalam penelitian ini, pengukuran dilakukan satu kali

terhadap variabel-variabelnya, pada waktu yang bersamaan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Proses pengumpulan data berlangsung pada tanggal 1 - 7 Juli tahun 2019 di

Negeri Hutumuri, Kota Ambon.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi target

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal

di kota Ambon.

3.3.2 Populasi terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal

di kota Ambon, khususnya di Negeri Hutumuri, Tahun 2019.


43

3.3.3 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode Purposive Sampling, yang dimaksudkan untuk membatasi ciri-ciri

sampel dan wilayah pengambilan data.

3.3.4 Besar sampel

Perhitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus :


2
(𝑍𝛼 + 𝑍𝛽)
𝑛=( ) +3
1+𝑟
0,5 ln 1 − 𝑟

Keterangan:

𝑛 = Jumlah sampel

𝑍𝛼 = Kesalahan tipe I, ditetapkan 5% = 1,64

𝑍𝛽 = Kesalahan tipe II, ditetapkan 10 % = 1,28

𝑟 = Nilai korelasi, dari penelitian sebelumnya = 0,5

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel minimal yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


2

(1,64 + 1,28)
𝑛=( ) +3
1 + 0,5
0,5 ln
1 − 0,5

8,5264
𝑛=( )+3
0,3166647933151

𝑛 = 26,92 + 3

𝑛 = 29,92 = 30
44

Untuk mengurangi peluang terjadinya bias, maka total minimal

sampel akan ditambahkan sebanyak 10 % dari jumlah minimal

sampel:

𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑛 + (𝑛 × 10 %)

𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 30 + (30 × 10 %)

𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 33

3.4 Kriteria Restriksi Penelitian

3.4.1 Kriteria inklusi

1) Lansia yang tinggal di Negeri Hutumuri tahun 2019.

2) Lansia jenis kelamin laki-laki dengan usia lebih dari atau sama dengan

60 tahun.

3) Lansia jenis kelamin perempuan dengan usia lebih dari atau sama

dengan 60 tahun.

3.4.2 Kriteria eksklusi

1) Lansia yang memiliki gangguan jiwa dan disabilitas dalam

berkomunikasi (afasia, disatria, afonia), melihat (katarak, buta), atau

mendengar (tuli), yang dikonfirmasi melalui anamnesis.

2) Lansia yang bersedia menjadi sampel namun tidak mengikuti

pemeriksaan secara lengkap.

3) Lansia yang tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian.


45

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel independen

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang dapat

menyebabkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah nyeri musculoskeletal

3.5.2 Variabel dependen

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang akan

berubah akibat pengaruh dari variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kemampuan fungsional fisik.

3.6 Kerangka Konsep

Kemapuan fungsional fisik


Nyeri muskuloskeletal
(pada lansia)

Gambar 3.1. Kerangka konsep hubungan nyeri musculoskeletal terhadap kemampuan


fungsional fisik lansia.

Keterangan:

= Variabel bebas yang diteliti

= Variabel terikat yang diteliti


46

3.7 Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Penilaian Skala


Pengukuran
keluhan yang terjadi
pada bagian-bagian Nilai pengukuran
otot skeletal yang menggunakan skor 1
dirasakan oleh Kuesioner (nilai terendah)
Nyeri
1. seseorang mulai dari Nordic Body sampai 5 (skor Interval
muskuloskeletal
adanya keluhan yang Map (NBP) tertinggi)
sangat ringan sampai
keluhan sangat
sakit.27
kemampuan dari
pasien untuk
Instrument
melakukan aktivitas Nilai pengukuran
Fuctional
Kemampuan sehari-hari, dimulai dari 18 (nilai
2. Independence Interval
fungsional fisik keterbatasan aktivitas terendah) sampai 126
Measure
pada pasien dapat (nilai tertinggi)
(FIM)
disebabkan karena
adanya nyeri.31

1 = 60 – 69 tahun
Rentang kehidupan
Kuesioner 2 = 70 – 79 tahun
3. Usia yang diukur dalam Ratio
demografi 3 = 80 –89 tahun
tahun.35
4 = ≥ 90 tahun

Istilah untuk
menjelaskan
perbedaan antara Kuesioner 1 = Perempuan
4. Jenis kelamin Nominal
laki-laki dan wanita demografi 2 = Laki-Laki
yang bersifat
bawaan.36
47

1 = IRT
Aktivitas yang 2 = Petani/Nelayan
Kuesioner
5. Aktivitas sosial dilakukan sehari- 3 = Pensiunan Nominal
demografi
37
hari. 4 = Wiraswasta
5 = Pengendara
Mereka yang hidup
bersama dan sah
secara hukum (adat, 1 = Menikah
agama, negara dan 2 = Belum menikah
Status Kuesioner
6. sebagainya) serta 3 = Janda Nominal
pernikahan demografi
oleh masyarakat 4 = Duda
sekelilingnya
dianggap sebagai
suami-istri.38
Suatu proses jangka
panjang yang
menggunakan
prosedur sistematis
1 = SD
dan terorganisir,
2 = SMP
Tingkat dimana tenaga kerja Kuesioner
7. 3 = SMA Ordinal
pendidikan manajerial demgrafi
4 = Sarjana
mempelajari
pengetahuan
konseptual dan
teoritis untuk tujuan-
tujuan umum.39

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner demografi,

kuesioner nyeri Nordic Body Map (NBP) dan kuesioner Fuctional Independence

Measure (FIM).
48

3.9 Alur penelitian

Persiapan penelitian
(Persiapan alat yang digunakan untuk penelitian)

Identifikasi subjek yang berpotensi menggunakan kriteria retriksi


(kriteria inklusi dan eksklusi)

Tidak memenuhi kriteria Memenuhi kriteria

Inform consent

Tidak bersedia Bersedia

Pengambilan data (Purposive Sampling)


Menggunakan kuesioner demografi, kuesioner NBP
dan kuesioner FIM

Analisis data

Gambar 3.2. Alur penelitian.


49

3.10 Manajemen Analisis Data

3.10.1 Metode pengolahan data

1) Tahap editing, yaitu mengecek data yang diperoleh dari kuesioner

demografi, kuesioner NBP dan kuesioner FIM.

2) Tahap entry, yaitu memasukkan data yang diperoleh ke dalam

program komputer dengan menggunakan software Microsoft Excel

2010.

3) Tahap cleaning, yaitu pemeriksaan data yang telah dimasukkan ke

dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam

pemasukkan data.

4) Tahap saving, yaitu penyimpanan data yang sudah ada untuk

selanjutnya akan dianalisis.


50

3.10.2 Tahap Analisis Data

3.10.2.1 Analisis univariat

Analisis data yang digunakan untuk melihat distribusi data dan

menggambarkan secara deskriptif variabel-variabelnya adalah analisis

univariat. Variabel yang akan dianalisa adalah variabel dependen dan

independen, serta beberapa variabel tambahan lainnya yakni:

distribusi usia, jenis kelamin, aktivitas sosial, status pernikahan,

tingkat pendidikan terakhir. Pada variabel independen (nyeri

muskuloskeletal akan dideskripsikan nyeri berdasarkan kejadian nyeri,

lamanya nyeri, lokasi nyeri, sifat nyeri, jenis nyeri, keadaan yang

mengurangi nyeri dam keadaan yang memperberat nyeri. Analisis

univariat akan menggunakan rumus berikut:

𝐹
𝑝= × 100%
𝑛

Keterangan:

𝑝 = Persentase

𝐹 = Frekuensi

𝑛 = Jumlah sampel

3.10.2.2 Analisis bivariat

Analisis bivariat akan digunakan untuk mengetahui hubungan

nyeri muskuloskeletal dengan kemampuan fungsional fisik pada

lansia di Negeri Hutumuri.


51

Rancangan awal analisis yang digunakan adalah Uji Korelasi

Pearson. Uji ini digunakan karena sangat sesuai dengan desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yakni desain analitik

korelatif numerik tidak berpasangan. Berikut rumus yang digunakan

dalam Uji Korelasi Pearson:40

𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi r pearson

n = Jumlah sampel

x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

Hipotesis statistik:

 Ho : Korelasi antara nyeri muskuloskeletal dan kemampuan

fungsional fisik lansia di Negeri Hutumuri Tahun 2019 tidak

bermakna.

 Ha : Korelasi antara nyeri muskuloskeletal dan kemampuan

fungsional fisik lansia di Negeri Hutumuri Tahun 2019 bermakna.

Kriteria pengambilan keputusan :

 Jika probabilitas > 0,05 maka Ho dan Ho diterima.

 Jika probabilitas < 0,05 maka Ho dan Ho ditolak.


52

Tabel 3.2. Panduan interpretasi uji hipotesis korelatif.40

No. Parameter Nilai Interpretasi


1. Kekuatan korelasi 0,0 - <0,2 Sangat lemah
secara statistic 0,2 - <0,4 Lemah
0,4 - <0,6 Sedang
0,6 - <0,8 Kuat
0,8 – 1,00 Sangat kuat
2. Arah korelasi Positif Semakin tinggi variabel A,
semakin tinggi variabel B.
Negatif Semakin tinggi variabel A,
semakin rendah variabel B.
3. Nilai p Nilai p > 0,05 Korelasi tidak bermakna
Nilai p < 0,05 Korelasi bermakna
4. Kemaknaan klinis r yang diperoleh < r minimal Korelasi tidak bermakna
r yang diperoleh > r minimal Korelasi bermakna

Syarat penggunaan uji korelasi ini adalah:

1) Wajib variabel yang dihubungkan adalah variabel numerik-

numerik.

2) Distribusi data harus normal.

Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila syarat distribusi normal tidak

terpenuhi maka analisis data akan menggunakan uji Non-parametris

Rank Spearman:

6 ∑ 𝑑𝑖2
𝑝=1−
𝑛(𝑛2 − 1)
53

Keterangan :

p = Nilai korelasi

d2 = Seleksi setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk spearman

Penyelesaian analisis bivariat dalam penelitian ini selanjutnya

akan dibantu menggunakan aplikasi Statistical Package for the Social

Science (SPSS) versi 23.

3.10.3 Penyajian data

Setelah data diolah dan dianalisis, selanjutnya hasil penelitian akan

disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan narasi.

3.11 Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal penelitian

Tahap Penelitian Juni Juli 2019


2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Penyusunan
rancangan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Input dan analisis
data
Penyusunan hasil
penelitian
54

3.12. Etika Penelitian

3.12.1 Informed consent

Peneliti membutuhkan persetujuan dari pihak responden yang akan

diteliti melalui kuesioner demografi, kuesioner NBP dan kuesioner FIM,

oleh karena itu formulir inform consent dibutuhkan untuk menjamin

persetujuan yang diberikan oleh responden dan juga untuk memenuhi

kelengkapan dokumen. Formulir inform consent akan ditulis menggunakan

bahasa awam sehingga lebih mudah dimengerti oleh responden. Formulir ini

juga akan memuat penjelasan mengenai maksud, tujuan dan manfaat dari

penelitian ini.

3.12.2 Anonimity

Kuesioner data identitas pasien dalam penelitian ini diperlukan untuk

mengetahui variabel bebas yakni tempat tinggal dan jenis kelamin, namun

pada bagian nama akan dilakukan modifikasi sehingga nama responden

tidak dicantumkan. Nama responden akan digantikan dengan menggunakan

Inisial.

3.12.3 Confidientally

Setiap informasi yang diberikan oleh responden dalam kuesioner ini

akan dirahasiakan. Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan, namun hanya data yang terkait variabel penelitian saja yang

akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai