Anda di halaman 1dari 4

Hukum Euthanasia di Beberapa Negara

Beberapa negara sudah mengatur hukum euthanasia secara tegas. Beberapa contoh yang
dapat disebutkan antara lain:
1. Belanda
Pada tanggal 10 April 2001 Belanda menerbitkan undang-undang yang mengizinkan
euthanasia, undang-undang ini dinyatakan efektif berlaku sejak tanggal 1 April 2002,
yang menjadikan Belanda menjadi negara pertama di dunia yang melegalisasi praktik
euthanasia. Pasien-pasien yang mengalami sakit menahun dan tak tersembuhkan, diberi
hak untuk mengakhiri penderitaannya
2. Australia
Negara bagian Australia, Northern Territory, mengizinkan euthanasia dan bunuh diri
dengan bantuan orang lain meski reputasi ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1995
Northern Territory menerima UU yang disebut “Right of the terminally ill bill” (UU
tentang Hak Pasien Terminal). Undang-undang baru ini beberapa kali dipraktikkan, tetapi
bulan Maret 1997 ditiadakan oleh keputusan Senat Australia sehingga harus ditarik
kembali. Di negara bagian yang lain, euthanasia adalah tindakan ilegal dan melawan
hukum.
3. Belgia
Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan euthanasia pada akhir September 2002. Para
pendukung euthanasia menyatakan bahwa ribuan tindakan euthanasia telah dilakukan
setiap tahun sejak legalisasi tersebut. Namun mereka masih mengkritik sulitnya prosedur
pelaksanaan euthanasia ini sehingga timbul suatu kesan adaya upaya untuk menciptakan
“birokrasi kematian”.
4. Amerika
Euthanasia agresif dinyatakan ilegal dibanyak negara bagian di Amerika. Saat ini satu-
satunya negara bagian di Amerika yang hukumnya secara eksplisit mengizinkan pasien
terminal mengakhiri hidupnya adalah negara bagian Oregon. UU euthanasia ditetapkan
pada tahun 1997 tentang kematian yang pantas (Oregon Death with Dignity Act). Tetapi
undang-undang ini hanya menyangkut bunuh diri dengan bantuan syarat-syarat yang
diwajibkan cukup ketat: usia minimal 18 tahun, kemungkinan hidup tinggal 6 bulan,
harus mengajukan secara tertulis sebanyak 3 kali dan 2 kali secara lisan dengan saksi.
Dokter kedua harus mengkonfirmasikan diagnosis penyakit dan prognosis serta
memastikan bahwa pasien dalam mengambil keputusan itu tidak berada dalam gangguan
mental. Sebuah lembaga jajak pendapat terkenal yaitu Polling Gallup (Gallup Poll)
menunjukkan bahwa 60% orang Amerika mendukung dilakukannya euthanasia.
5. Kanada
Secara tegas Kanada menolak euthanasia. Euthanasia adalah tindakan ilegal dan melawan
hukum.
6. Kolumbia
Secara hukum, Kolumbia masih ambigu dalam menetapkan peraturan yang jelas. Pada
tahun 1997, euthanasia diterima oleh mahkamah konstitusional tetapi belum pernah
diratifikasi oleh kongres/parlemen.
7. Indonesia
Berdasarkan hukum di Indonesia, euthanasia adalah sesuatu perbuatan yang melawan
hukum, melawan Pasal 344 Kitab Undang-undang Hukum Pidana: ”Barang siapa
menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutkannya
dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun”, dan
pasal 345, ““Barangsiapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya
dalam perbuatan itu, atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana
paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.”
8. Swiss
Di Swiss, obat yang mematikan dapat diberikan baik kepada warga negara Swiss ataupun
orang asing apabila yang bersangkutan memintanya sendiri.
9. Luxemburg
Baru-baru ini, Luxemburg menjadi negara selanjutnya yang menyetujui tindakan
euthanasia. Ketetapan ini baru diberlakukan 19 Februari 2008 yang lalu. Parlemen telah
menyetujui UU yang mengatur euthanasia ini.
10. Inggris
Di Inggris, masih merupakan suatu tindakan melawan hukum. Kebijakan resmi dari
Asosiasi Kedokteran Inggris (British Medical Association-BMA) yang secara tegas
menentang euthanasia dalam bentuk apa pun.
11. Jepang
Jepang tidak memiliki suatu aturan hukum yang mengatur tentang euthanasia. Demikian
pula Pengadilan Tertinggi Jepang (supreme court of Japan) tidak pernah mengatur
mengenai euthanasia tersebut. Ada 2 kasus euthanasia yang pernah terjadi di Jepang yaitu
di Nagoya pada tahun 1962 yang dapat dikategorikan sebagai “euthanasia pasif” . Kasus
yang satunya lagi terjadi setelah peristiwa insiden di Tokai University pada tahun 1995
yang dikategorikan sebagai “euthanasia aktif.
12. Republik Ceko
Di Republik Ceko euthanasia dinyatakan sebagai suatu tindakan pembunuhan
berdasarkan peraturan setelah pasal mengenai euthanasia dikeluarkan dari rancangan
Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Sebelumnya pada rancangan tersebut, Perdana
Menteri Jiri Pospíšil bermaksud untuk memasukkan euthanasia dalam rancangan KUHP
tersebut sebagai suatu kejahatan dengan ancaman pidana selama 6 tahun penjara, namun
Dewan Perwakilan Konstitusional dan komite hukum negara tersebut merekomendasikan
agar pasal kontroversial tersebut dihapus dari rancangan tersebut.
13. India
Di India euthanasia adalah suatu perbuatan melawan hukum. Aturan mengenai larangan
euthanasia terhadap dokter secara tegas dinyatakan dalam bab pertama pasal 300 dari
Kitab Undang-undang Hukum Pidana India (Indian penal code-IPC) tahun 1860. Namun
berdasarkan aturan tersebut dokter yang melakukan euthanasia hanya dinyatakan bersalah
atas kelalaian yang mengakibatkan kematian dan bukannya pembunuhan yang
hukumannya didasarkan pada ketentuan pasal 304 IPC, namun ini hanyalah diberlakukan
terhadap kasus euthanasia sukarela di mana si pasien sendirilah yang menginginkan
kematian di mana si dokter hanyalah membantu pelaksanaan euthanasia tersebut (bantuan
euthanasia). Pada kasus euthanasia secara tidak sukarela (atas keinginan orang lain)
ataupun euthanasia di luar kemauan pasien akan dikenakan hukuman berdasarkan pasal
92 IPC.
14. China
Di China, euthanasia saat ini tidak diperkenankan secara hukum. Euthanasia diketahui
terjadi pertama kalinya pada tahun 1986, di mana seorang yang bernama “Wang
Mingcheng” meminta seorang dokter untuk melakukan euthanasia terhadap ibunya yang
sakit. Akhirnya polisi menangkap juga si dokter yang melaksanakan permintaannya,
namun 6 tahun kemudian Pengadilan tertinggi rakyat (Supreme People’s Court)
menyatakan mereka tidak bersalah. Pada tahun 2003, Wang Mingcheng menderita
penyakit kanker perut yang tidak ada kemungkinan untuk disembuhkan lagi dan ia
meminta untuk dilakukannya euthanasia atas dirinya namun ditolak oleh rumah sakit
yang merawatnya. Akhirnya ia meninggal dunia dalam kesakitan.

Anda mungkin juga menyukai