JUDUL: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA KOPERASI UNIT DESA MANDIRI

TUNAS MUDA DESA TELUK MERBAU KECAMATAN DAYUN KABUPATEN

SIAK

A.Latar belakang masalah

koperasi merupakan badan usaha yang beranggotaan orang seorang atau badan hukung
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan perinsip koperasi dengan tujuan untuk
memajukan kesejateraan anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
(UU No:25 Tahun 1992). koperasi memiliki karakteristik yang membedakan dengan badan
usaha lainnya yaitu koperasi memiliki identitas ganada (the dual identity of the member).dalam
hal ini yang dimaksudkan adalah anggota dalam koperasi berperan sebagai pemilik dan
pengguna jasa koperasi itu sendiri.selain untuk meningkatkan kesejateraan anggota dalam hal
perekonomiaan, maka koperasi juga dituntut untuk meningkatakan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus yang supaya semangkin kedepan
memiliki anggota yang profisional serta kopeten dalam mengelola usahanya yang tentunya
dengan kaidah- kaidah koperasi.

Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial koperasi secara perinsip dan tata
kelola organisasi memang banyak perbedaan dengan organisasi atau perushaan lainnya.
pelaporan keuangan merupakaan satu sarana yang digunkan oleh badan usaha dalam
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan khususnya dalam hal keuangan,
dari perushaan tersebut.Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi
keuangaan, kinerja usaha yang dijalankan serta perubahan posisi keuangaan. selain itu
untuk koperasi laporan keuangan juga berfungsi sebagai bentuk pertanggung jawaban
pengurus sebagai manajemen kepada anggota sebagai pemiliknya dan pihak yang
berkepentingan lainnya

Informasi yang andal,relevan, mudah dipahami dan mempunyai daya banding yang
tinggi maka laporan keuangaan yang disusun harus mengacu pada setandar atau pedoman
yamg sudah berlaku.Begitu pula sebaliknya jika laporan keuangaan yang disusun tidak
berdasarkan standar dan perinsip yang berlaku maka akan ditanyakan tingkat keandalan
dan revansinya serta akan menyesatkan penggunanya. Berbagai informasi yang akan
diperoleh dari laporan keuangaan yang dibuat oleh pihak perushaan ini peroses
penyediaan yang dilakuka melalui siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah suatu proses
penyediaan laporan keuangan perushaan untuk suatu periode waktu tertentu. Selain itu
dalam penyusunan laporan keuangaan, akuntansi juga di hadapkan dengan kemungkinan
adanya penyimpanan ketidak tepatan atau kerancauan dan double accounting.
 Dalam hal penerapan akuntansi perlu memperhatikan konsep dan perinsip dasar
dari akuntansi menurut IAI(2009) yang terdiri dari Biaya Historis (Historisical cost
principle) yaitu perinsip yang menghendaki di gunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva ,utang modal dan biaya perinsip pengakuan pendapatan (Revenue
Recogntition principle) yang merupakan cara penentuan pendapatan berkala yang dapat
memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya,
Perinsip mempertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode
akuntansi yang sama ,prinsip konsintensi (Consistensi principle) agar laporan keuangaan
dapat dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya harus diterapkan dengan konsitensi
perinsip pengungkapan penuh (full Disclosure principle) yang merupakan penyajian
informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

Menurut kebijakan yang diterbitkan oleh DSAK IAI , pada 1 januari 2011 suatu
entitas tanpa akuntanbilitas publik dapat untuk memiliki untuk menerapkan SAK ETAP
atau SAK umum.Apabila pada tahun 2011 suatu entitas tanpa akuntanbilitas pubik
menetapkan penggunan SAK umum,maka entitas tersebut setelah tahun 2011 tidak boleh
merevisi kebijakan akuntansinya dengan menggunakan SAK ETAP. oleh karna adanya
kebijakan tidak boleh merevisi ke SAK ETAP itu ,tahun 2011 ini menjadi tahun yang sangat
menentukan dan strategik bagi pengambilan keputusan SAK mana yang akan dipakai.