Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui bahwa Badan Peradilan Agama adalah merupakan

salah satu badan pelaksana kekuasaan kehakiman di bawah Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh

sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam

lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer,

lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan

amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut,

khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan

penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi

dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing

lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan

lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut,

lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal

1
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai

penyempurnaan dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan

kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Sebagai lembaga negara, Pengadilan Agama Luwuk merupakan Pengadilan

Tingkat Pertama di bawah kekuasaan Mahkamah Agung yang mempunyai tanggung

jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana yang diamanatkan oleh

pearturan perundang-undangan yang merupakan pengejawantahan kehendak

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas amanat tersebut Pengadilan Agama Luwuk telah

menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan

melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengasumsikan capaian kinerja

Pengadilan Agama Luwuk dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses

pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat

kinerja yang dicapainya.

B. Maksud dan Tujuan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas

2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan,

Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip- prinsip

partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan

kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme.

Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program

membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan

pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur

negara/pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama

Luwuk tahun 2018 merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun

dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

1385/SEK/OT.01.2/11/2018 tanggal 12 November 2018 dan Surat Ketua Pangadilan Tinggi

Agama Palu Nomor : W19-A/1300/OT.01.2/XII/2018 Tanggal 03 Desember, Perihal

Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 Dan

Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

C. Struktur Organisasi

Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama sebagaimana diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun

2006 dan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka struktur organisasi Pengadilan Agama

Luwuk terdiri dari :

1. Ketua Pengadilan Agama

2. Wakil Ketua Pengadilan Agama

3. Hakim

4. Sekretaris

4.1. Kasubbag Kepegawaian dan Ortala

4.2. Kasubbag Umum dan Keuangan

4.3. Kasubbag Perencanaan, TI, dan Pelaporan

4.4. Kelompok Fungsional (Pranata Komputer, Pustakawan dan Arsiparis)

5. Panitera

5.1. Panitera Muda Permohonan

5.2. Panitera Muda Gugatan

5.3. Panitera Muda Hukum

5.4. Panitera Pengganti ( kosong )

5.5. Jurusita

5.6. Jurusita Pengganti dan Pranata Peradilan

D. Tugas Pokok dan Fungsi

Pengadilan Agama, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan

berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di

tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris,

4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah sebagaimana

diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas

Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara

tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi.

2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan

kembali serta administrasi peradilan lainnya.

3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan

Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan).

4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada

instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam

pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2009

tentang Peradilan Agama.

5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan penetapan kepertolongan pembagian

harta peninggalan diluar sengketa atau penetapan ahli waris antara orang-orang yang

beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam

pasal 107 ayat (2) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama.

5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

6. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah sesuai dengan

pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai

yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009.

7. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum,

memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah.

Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama

telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,

administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.

E. Sistematika Penyajian

Sistematika penulian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun

2018 adalah sebagai berikut :

BAB. I Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang penulisan

laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan,

Struktur organisasi, tugas dan fungsi, serta

sistematika penulisan laporan.

BAB. II Perencanaan Kinerja Menjelaskan mengenai rencana strategis dan

rencana kinerja. Pada bab ini akan disampaikan

tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan

serta indikator kinerja yang akan dilaksanakan

dalam rangka pencapaian visi dan misi serta

6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

rencana kinerja Pengadilan Agama Luwuk

Tahun mendatang.

BAB. III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi

dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di

dalamnya menguraikan secara sistematis

keberhasilan dan pencapaian kinerja serta

perbandingan pencapaian dengan tahun

sebelumnya

BAB. IV Penutup Mengemukakan tujuan secara umum tentang

keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan

kendala utama yang berkaitan dengan kinerja

Pengadilan Agama Luwuk serta strategi

pemecahan masalah yang akan dilaksanakan

ditahun mendatang.

7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

BAB. II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019.

Pengadilan Agama Luwuk sebagai salah satu Pengadilan Tingkat Pertama yang

berada dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Palu telah berupaya pada tahun

keempat dari Rencana Strategis (Renstra 2015-2019) membuktikan dirinya benar-benar

dapat berkiprah sebagai aparatur Mahkamah Agung di daerah dalam memberikan

pelayanan keadilan dan menjembatani sengketa di tengah-tengah masyarakat atau

berupaya sebagai fasilitator kesepakatan antara pihak yang memerlukan mediasi

pengadilan.

Dengan berjalannya waktu dan seiring perkembangan dinamika hukum dan

masyarakat yang semakin dinamis, kompleks dan didukung keterbukaan komunikasi dan

informasi, tantangan yang dihadapi Pengadilan Agama Luwuk untuk lebih berperan aktif dan

menunjukkan peran dirinya di masyarakat serta dituntut kepeloporan dalam perubahan-

perubahan yang cerdas, inovatif serta bermartabat.

Untuk menjawab tantangan tersebut dan pasca diberlakukannya Reformasi Birokrasi

jilid II Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan cetak birunya (blue print) pada

Rakernas di Balikpapan, dan tindak lanjut Hasil Rakernas Mahkamah Agung di di Jakarta

(Tahun 2011), dan di Manado (Tahun 2012), diperlukan pandangan visioner, didukung

kemampuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis, dimana langkah tersebut

8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

dikehendaki menjadi keyakinan bersama oleh semua pihak yang akan terlibat dalam

pelaksanaan menuju pencapaian visi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010-2035.

Rencana Strategis 2015 - 2019 ini (selengkapnya pada Bundel Renstra 2015 -

2019 tersendiri) merupakan kelanjutan Rencana Strategis sebelumnya dan merupakan

upaya perbaikan secara kontinu sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi. Renstra

2015-2019 ini merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya yang terencana

dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan,

penataan, perbaikan, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem dan kebijakan

bidang aparatur peradilan termasuk pembinaan terhadap akhlak dan perilaku aparatur serta

pengawasan dan pengendalian manajemen, agar tercapai efektivitas, efisiensi dan

produktivitas dalam pelaksanaan fungsi yudikatif.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Luwuk dijiwai oleh

semangat dan komitmen untuk melakukan reformasi dirinya pada sektor yang sangat berkait

erat dengan pelayanan masyarakat dalam rangka mewujudkan pembaharuan dan perbaikan

terhadap kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan.

Reformasi birokrasi dan Keterbukaan Informasi serta pemanfaatan Teknologi

Informasi dalam menjalankan fungsi yudikatif pada hakekatnya merupakan tindakan atau

kegiatan pembaharuan secara konsepsional sistematis dan berkelanjutan.

1. Visi Dan Misi

a. VISI

9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Visi Pengadilan Agama Luwuk mengacu pada Visi Mahkamah Agung yang

dirumuskan sebagai berikut:

“ TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG ”

(Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010 – 2035)

“ TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA LUWUK YANG MANDIRI, KREDIBEL DAN

TRANSPARAN MENUJU PENGADILAN YANG AGUNG ”.

(Visi Pengadilan Agama Luwuk 2015 – 2019)

b. MISI

(Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. MENJAGA KEMANDIRIAN BADAN PERADILAN.


2. MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN KEPADA PENCARI
KEADILAN.
3. MENINGKATKAN KWALITAS KEPEMIMPINAN BADAN PERADILAN
4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARASI BADAN PERADILAN

( Misi Pengadilan Agama Luwuk )

1. MENJAGA KEMANDIRIAN PENGADILAN AGAMA LUWUK;


2. MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN KEPADA PENCARI
KEADILAN;
3. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PENGADILAN AGAMA LUWUK
4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARANSI PENGADILAN AGAMA LUWUK;

10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

2. Tujuan Dan Sasaran Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.

Seluruh aparatur Pengadilan Agama Luwuk telah mengupayakan agar seluruh langkah

kinerja dalam rangka memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun

ke depan yang diformulasikannya dengan tujuan strategis, tentu dengan

mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,

perumusan tujuan strategis juga diupayakan seluruh aparatur Pengadilan Agama

Luwuk dapat mengukur sejauh mana visi misi lembaga yang telah dicapai mengingat

tujuan strategis yang dirumuskan, merujuk pada visi misi Mahkamah Agung secara

bertahap.

Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan

strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja

(performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2) Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

3) Publik percaya bahwa Pengadila Agama Luwuk memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015

11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

sampai dengan tahun 2019, Sasaran Strategis Pengadilan Agama Luwuk adalah

sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

3. Program Utama Dan Kegiatan Pokok

Program utama pembangunan peradilan khususnya Pengadilan Agama Luwuk

2015-2019 diupayakan fokus pada reformasi birokrasi yang mengacu pada rancangan

Cetak Biru (blue print) Mahkamah Agung Tahun 2010-2035.

Empat sasaran strategis yang telah diuraikan di atas, merupakan arah bagi

Pengadilan Agama Luwuk untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan

untuk mencapai sasaran strategis tersebut Pengadilan Agama Luwuk menetapkan

program utama dengan indikator kinerja atau kegiatan pokok yang uraiannya sebagai

berikut :

1. Program pelaksanaan proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Program ini bertujuan untuk mewujudkan proses peradilan yang pasti,

transparan dan akuntabel dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a) Sisa perkara yang diselesaikan

b) Penyelesaian Perkara tepat waktu

c) Penurunan sisa perkara

12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

d) Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding, Kasasi dan

peninjauan kembali

e) Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

2. Program peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

Program ini bertujuan untuk mewujudkan efektivitas pengelolaan

penyelesaian perkara dengan indikator kinerja sebagai berikut sebagai berikut :

a. Pemberitahuan isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

b. Penyelesaian perkara yang melalui Mediasi

c. Penyeleaian berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK

yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

d. Putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah ) yang dapat

diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.

3. Program peningkatan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses peradilan bagi masyarakat

miskin dan terpinggirkan dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Perkara Prodeo yang diselesaikan.

b. Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan

c. Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum

d. Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan

Hukum (Posbakum)

4. Program Peningkatan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

13
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Program ini bertujuan untuk mewujudkan meningkatnya kepatuhan terhadap

putusan pengadilan dengan indikator kinerja Putusan Perkara Perdata yang

Ditindaklanjuti (dieksekusi).

Sebagai pendukung dalam pelaksanaan program dan kegiatan pokok diatas Pada

tahun 2018 Pengadilan Agama Luwuk mendapatkan dua alokasi anggaran yang

terbagi dalam dua yang terdiri dari Daftar Isian Penggunaan Anggaran Badan Urusan

Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 005.01.2.307300/2018

Tanggal 05 Desember 2017 sebesar Rp. 2.683.939.000 (dua milyar enam puluh

delapan tiga juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan kode Satker

307300 yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Daftar

Isian Penggunaan Anggaran Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

Agung Republik Indonesi Nomor: 005.04.2.309066/2018 Tanggal 05 Desember 2017

sebesar Rp. 176.000.000,- (seratus tujuh puluh enam juta rupiah) dengan kode

Satker 309066 yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

B. PERJANJIAN KINERJA 2018

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk rnelaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Meialui pejanjian kinerja,

terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber

daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

14
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud

akibat kegiatan tahun-tahun sebelurnnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan

juga rnencakup outcome yarrg dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja antara lain adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pernberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Pengadilan Agama Luwuk telah membuat perjanjian/penetapan kinerja tahun 2018

secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanjian kinerja

ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2018.

Perjanjian kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018 disusun berdasarkan pada

Evaluasi Rencana Kinerja Tahun 2017 yang telah ditetapkan. akan tetapi dengan adanya

Reviu Indikator Kinerja Utama yang telah dilakukan oleh Tim Reviu Indikator Kinerja Utama

Pengadilan Agama Luwuk tanggal 15 Februari 2018 menyebabkan substansial perjanjian

15
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018 berubah dan berbeda dengan substansial

perjanjian kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun 2017. Untuk lebih jelasnya perjanjian

Kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018 yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA
UNIT KERJA : PENGADILAN AGAMA LUWUK

TAHUN ANGGARAN 2018

NO SASARAN STRATGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4
1. Terwujudnya Proses a. Persentase sisa perkara yang
Peradilan yang Pasti, diselesaikan 100 %
Transparan dan
Akuntabel b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu 100 %

c. Persentase penurunan sisa 10 %


perkara.
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum : 100 %
 Banding
 Kasasi
 PK

e. Index responden pencari keadilan


yang puas terhadap layanan 100 %
peradilan
2. Peningkatan Efektivitas a. Persentase Isi putusan yang
Pengelolaan Penyelesaian diterima oleh para pihak tepat 100 %
Perkara waktu

b. Persentase Perkara yang 8%


Diselesaikan melalui Mediasi

16
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

c. Persentase berkas perkara yang


dimohonkan Banding, Kasasi dan
PK yang diajukan secara lengkap 100 %
dan tepat waktu

d. Persentase putusan yang


menarik perhatian masyarakat
(ekonomi syariah ) yang dapat 100 %
diakses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus
3. Meningkatnya Akses a. Persentase Perkara Prodeo yang 100 %
Peradilan bagi Masyarakat diselesaikan
Miskin dan Terpinggirkan
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung 100 %
Pengadilan
c. Persentase Perkara Permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum 100 %

d. Persentase Pencari Keadilan 100 %


Golongan Tertentu yang
Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)

4. Meningkatnya Kepatuhan Persentase Putusan Perkara Perdata


Terhadap Putusan yang Ditindaklanjuti (dieksekusi). 100 %
Pengadilan

No Kegiatan Anggaran

1 Dukungan Manajeman & Tugas Teknis Lainnya Rp. 2.683.939.000


2 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp. 176.000.000
Jumlah Rp. 2.859.993.000

17
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2020

Rencana Strategi lima tahunan (2015 – 2019) Pengadilan Agama Luwuk yang telah di

reviu sebagai Rencana Jangka Pembangunan Menengah (RJPM) yang telah ditetapkan dan

dijadikan sebagai pedoman perencanaan jangka pendek yang dibuat setiap tahun anggaran.

Untuk merealisasikan tahapan perencanaan lima tahunan tersebut, Pengadilan

Agama Luwuk telah menyusun Rencana Kinerja Tahunan 2020 sebagaimana dikehendaki

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Penyusunan Rencana Kinerja (RKT) 2020 telah diupayakan seiring dan sejalan pasca

diberlakukannya Reformasi Birokrasi jilid II Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan

cetak birunya (blue print) dan sesuai dengan Rencana Startegis 2015-2019 Pengadilan

Agama Luwuk.

Rencana Kinerja Tahunan 2020, sebagai kelanjutan Pengadilan Agama Luwuk dalam

menancapkan pondasi-pondasinya dalam membangun sebuah sistem pelayanan berbasis

jaminan kepastian bagi masyarakat dengan penerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) serta Alur Kerja yang telah dibangun, hal ini dioptimalkan dan sebagai upaya

perbaikan secara kontinyu sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 Pengadilan Agama Luwuk masih tetap

mengacu dan berdasarkan pada matriks rencana strategis Pengadilan Agama Luwuk Tahun

2015 sampai dengan tahun 2019 yang telah sesuaikan dengan Reviu indikator Kinerja

18
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Pengadilan Agama Luwuk tertanggal 15 Februari tahun 2018 yang subtansinya tersebut

pada daftar dibawah .

RENCANA KINERJA
PENGADILAN AGAMA LUWUK TAHUN 2020

NO SASARAN STRATGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4
1. Terwujudnya Proses a. Persentase sisa perkara yang
Peradilan yang Pasti, diselesaikan 100 %
Transparan dan b. Persentase perkara yang 100 %
Akuntabel diselesaikan tepat waktu

c. Persentase penurunan sisa perkara. 10 %

d. Persentase perkara yang Tidak


Mengajukan Upaya Hukum :
 Banding 98 %
 Kasasi
 PK
e. Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan 100 %

2. Peningkatan Efektivitas a. Persentase Isi putusan yang diterima


Pengelolaan oleh para pihak tepat waktu 100 %
Penyelesaian Perkara
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan 8%
melalui Mediasi

19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

c. Persentase berkas perkara yang


dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara lengkap dan 100 %
tepat waktu
d. Persentase putusan yang menarik
perhatian masyarakat (ekonomi
syariah ) yang dapat diakses secara 100 %
online dalam waktu 1 hari sejak diputus
3. Meningkatnya Akses a. Persentase Perkara Prodeo yang 100 %
Peradilan bagi diselesaikan
Masyarakat Miskin dan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan 100 %
Terpinggirkan
di luar Gedung Pengadilan

c. Persentase Perkara Permohonan 100 %


(Voluntair) Identitas Hukum
d. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) 100 %
4. Meningkatnya Persentase Putusan Perkara Perdata yang 100 %
Kepatuhan Terhadap Ditindaklanjuti (dieksekusi).
Putusan Pengadilan

20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2018

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun 2018 dilakukan

dengan cara membandingkan persentase antara target capaian kinerja sebagaimana

ditetapkan dalam penetapan perjanjian kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun2018 dengan

realisasi capaian kinerja masing-masing indikator kinerja utama sebagaimana tercantum

dalam reviu indikator kinerja utama Pengadilan Agama Luwuk serta perbandingan dengan

capaian kinerja tahun sebelumnya. Adapun rincian hasil capaian kinerja Pengadilan Agama

Luwuk untuk masing-masing indikator kinerja dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di

bawah.

Tabel 1

PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1 2 3 4 5 6
Terwujudnya a. Persentase sisa perkara 100 % 67/67 x100% 100 %
Proses Peradilan yang diselesaikan.
1. yang Pasti, b. Persentase perkara yang 100 % 918/976 x100% 94,06 %
Transparan dan diselesaikan tepat waktu.
Akuntabel c. Persentase penurunan 10 % 67-58/67x100% 13,43 %
sisa perkara.
d. Persentase perkara yang
Tidak Mengajukan Upaya

21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Hukum :
 Banding 100 % 915/918 99,67 %
 Kasasi 100 % 917/918 99,89 %
 PK 100 % 918/918 100 %
e. Index responden pencari
keadilan yang puas 100 % IKM 7,9
terhadap layanan
peradilan.

Berdasarkan tabel 1 diatas realisasi dan capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk

dalam mewujudkan proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel untuk masing

indikator kinerja atau kegiatan pokok dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Tabel 1 kolom 3 huruf a menjelaskan bahwa realisasi capaian kinerja dalam indikator

kinerja sisa perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Luwuk pada tahun 2018

mencapai sesuai target yang telah ditetapkan karena dari 67 perkara yang tidak dapat

diselesaikan pada tahun 2017 dan menjadi sisa perkara tahun 2018 dapat diselesaikan

100 % pada tahun 2018. Capaian ini bila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja

tahun 2017 adalah sama dimana dari 58 sisa perkara tahun 2016 dapat diselesaikan 100

% pada tahun 2017.

b. Tabel 1 kolom 3 huruf b menjelaskan bahwa realisasi capaian kinerja dalam indikator

kinerja perkara yang diselesaikan tepat waktu yang dicapai oleh Pengadilan Agama

Luwuk pada tahun 2018 adalah sebesar 94,06 % dari 100 % target yang telah ditetapkan.

Capaian tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila jumlah sisa perkara tahun 2017

22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

sebanyak 67 perkara diakumulasi dengan jumlah perkara yang diterima oleh Pengadilan

Agama Luwuk pada tahun 2018 sebanyak 909 perkara, maka secara keseluruhan

perkara yang harus diselesaikan oleh Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018 adalah

sebanyak 976 perkara dan dari jumlah perkara tersebut diselesaikan sebanyak 918

perkara sehingga sisa perkara tahun 2018 sebanyak 58 perkara atau 5,94 %. Capaian ini

bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 meningkat sekitar 2,22 % karena

capaian kinerja dalam penyelesaian perkara tepat waktu pada tahun 2017 sebesar 91,84

% dari target yang ditetapkan, karena pada tahun 2017 dari 822 perkara yang harus

diselesaikan oleh Pengadilan Agama Luwuk dapat diselesaikan sebanyak 755 perkara

dan tersisa sebanyak 67 perkara atau 8,16 %. Dan bila jumlah perkara yang harus

diselesaikan oleh Pengadilan Agama Luwuk pada Tahun 2018 sebanyak 976 perkara

dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan oleh Pengadilan Agama

Luwuk pada Tahun 2017 sebanyak 822 perkara, maka jumlah perkara yang harus

diselesaikan oleh Pengadilan Agama Luwuk pada Tahun 2018 meningkat sekitar 18,73

% lebih banyak meskipun jumlah hakim dan pegawai pada Pengadilan Agama Luwuk

tidak rasional dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu sebagai

harapan dalam rangka lebih menjamin kelancaran proses penyelesaian perkara pada

Pengadilan Agama Luwuk dimasa yang akan datang kiranya pihak yang berwenang

dapat menambah jumlah hakim dan pegawai Pengadilan Agama Luwuk.

c. Dari tabel 1 kolom 3 huruf c dapat diketahui bahwa realisasi capaian kinerja Pengadilan

Agama Luwuk pada tahun 2018 dalam indikator kinerja penurunan sisa perkara melebihi

23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

dari target yang telah ditetapkan karena Pengadilan Agama Luwuk pada tahun 2018

dapat menyelesaikan 918 perkara dari 976 perkara yang harus diselesaikan sehingga

pengadilan Agama Luwuk memilki sisa perkara sebanyak 58 perkara. Sedang pada

tahun 2017 pengadilan Agama Luwuk memilki sisa perkara sebanyak 67 perkara 822

yang harus diselesaikan. Dari uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa capaian

kinerja Pengadilan Agama Luwuk pada tahun 2018 dalam indikator kinerja penurunan

sisa perkara mencapai angka 13,43 % dari 10 % target capaian kinerja yang ditetapkan.

Dan capaian ini bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sangat jauh berbeda

karena persentase volume jumlah sisa perkara pada tahun 2017 dan volume jumlah sisa

perkara pada tahun 2016 tidak terjadi penurunan jumlah sisa perkara akan tetapi terjadi

kenaikan jumlah sisa perkara dimana sisa perkara pada tahun 2016 sebanyak 25

perkara dan pada tahun 2017 meningkat sebanyak 67 perkara.

d. Dari tabel 1 kolom 3 huruf d dapat diketahui bahwa realisasi capaian kinerja Pengadilan

Agama Luwuk pada tahun 2018 dalam indikator kinerja Index responden pencari

keadilan yang puas terhadap layanan peradilan mencapai angka 7,9. Angka tersebut

diperoleh berdasarkan nilai persepsi dan harapan yang diperoleh melalui quisioner yang

diedarkan kepada pencari keadilan pada tahun 2018.

Tabel 2

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1 2 3 4 5 6
Meningkatnya a. Persentase 100 % 183/183 100 %
Efektivitas pemberitahuan isi
1. Pengelolaan putusan yang diterima
Penyelesaian oleh para pihak tepat
Perkara waktu.
b. Persentase perkara 8% 6/103 5,8 %
yang diselesaikan
melalui mediasi.
c. Persentase berkas 100% 4/4 100 %
perkara yang
dimohonkan Banding,
Kasasi dan PK yang
diajukan secara
lengkap dan tepat
waktu.
d. Persentase putusan 100% - -
yang menarik
perhatian masyarakat
(ekonomi syariah )
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 hari sejak
diputus

25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Berdasarkan tabel 2 diatas realisasi dan capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk

dalam program peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara untuk masing-

masing indikator kinerja atau kegiatan pokok dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Tabel 2 kolom 3 huruf a menjelaskan bahwa realisasi capaian kinerja dalam indikator

kinerja pemberitahuan isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu telah

mencapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100 %. Capaian ini dapat

diketahui karena dari 183 putusan yang harus sampaikan pemberitahuan isi putusannya

kepada para pihak telah disampaikan dan telah diterima secara keseluruhan oleh para

pihak tepat waktu. Capaian ini tidak berbeda bila dibandingkan dengan capaian tahun

2017 dalam indikator kinerja yang sama.

b. Tabel 2 kolom 3 huruf b menjelaskan bahwa realisasi capaian kinerja dalam indikator

kinerja perkara yang diselesaikan melalui mediasi yang dicapai oleh Pengadilan Agama

Luwuk pada tahun 2018 adalah adalah sebayak 6 perkara dari 103 perkara yang

dilakukan mediasi. Sehingga bila dipersentasekan capaian kinerja dalam indikator kinerja

perkara yang diselesaikan melalui mediasi yang dicapai oleh Pengadilan Agama Luwuk

pada tahun 2018 adalah sebesar 5,8 % dari 8 % target capaian yang telah ditetapkan.

Kurangnya mediator dan hakim yang ada pada Pengadilan Agama Luwuk adalah

penyebab utama tidak tercapainya target capaian kinerja yang telah ditetapkan, oleh

sebab itu dalam rangka untuk meningkatkan capaian kinerja dalam indikator kinerja

perkara yang diselesaikan melalui mediasi yang dicapai oleh Pengadilan Agama Luwuk

26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

pada tahun berikutnya dimohon kiranya dapat diberikan tambahan personil mediator

( Hakim ).

c. Dari tabel 2 kolom 3 huruf c dapat diketahui bahwa realisasi capaian kinerja Pengadilan

Agama Luwuk pada tahun 2018 dalam indikator kinerja berkas perkara yang dimohonkan

Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu telah mencapai

100 % sesuai dengan target yang telah ditetapkan,karena dari 4 perkara yang

dimohonkan upaya hukum banding dan kasasi, seluruhnya telah diajukan secara

lengkap dan tepat waktu dan capaian ini sama dengan capaian tahun sebelumnya.

d. Dari tabel 2 kolom 3 huruf d dapat diketahui bahwa realisasi capaian kinerja Pengadilan

Agama Luwuk pada tahun 2018 dalam indikator putusan yang menarik perhatian

masyarakat (ekonomi syariah ) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari

sejak diputus adalah nihil karena selama tahun 2018 tidak ada perkara ekonomi syari’ah

yang terdaftar pada Pengadilan Agama Luwuk dan capaian sama dengan capaian tahun

sebelumnya.

Tabel 3

PENINGKATAN AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT

MISKIN DAN TERPINGGIRKAN

27
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya a. Persentase Perkara 100% 3/3 100 %
Akses Peradilan Prodeo yang
bagi Masyarakat diselesaikan.
Miskin dan b. Persentase Perkara 100% 234/234 100 %
Terpinggirkan yang diselesaikan di
luar Gedung
Pengadilan.
c. Persentase Perkara 100% 218/218 100 %
Permohonan
(Voluntair) Identitas
Hukum.
d. Persentase Pencari 100% 487/487 100 %
Keadilan Golongan
Tertentu yang
Mendapat Layanan
Bantuan Hukum
(Posbakum)

Berdasarkan tabel 3 diatas realisasi dan capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk

dalam program Peningkatan Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan Terpinggirkan

untuk masing indikator kinerja atau kegiatan pokok dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Berdasarkan pada tabel 3 kolom 3 huruf a dapat diketahui bahwa realisasi capaian

kinerja dalam indikator kinerja Perkara Prodeo yang diselesaikan telah mencapai sesuai

28
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100 %. Capaian ini dapat diketahui karena

sebanyak 3 perkara prodeo yang terdaftar pada Pengadilan Agama Luwuk semua dapat

diselesaikan oleh Pengadilan Agama Luwuk secara prodeo dan capaian ini sama

dengan capaian tahun sebelumnya dan kegiatan ini menyerap biaya sebesar 92, 73 %

dari pagu biaya yang tersedia pada Pengadilan Agama Luwuk karena dari pagu

anggaran yang tersedia sebesar Rp. 3.000.000 terealisasi sebesar Rp. 2.782.000.

b. Berdasarkan pada tabel 3 kolom 3 huruf b dapat diketahui bahwa realisasi capaian

kinerja dalam indikator kinerja Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan

telah mencapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100 %. Capaian ini

dapat diketahui karena sebanyak 234 yang harus diselesaikan melalui sidang di luar

Gedung Pengadilan telah diselesaikan semuanya melalui sidang di luar Gedung

Pengadilan dan capaian ini sama dengan capaian tahun sebelumnya dan kegiatan ini

menyerap biaya sebesar 99,89 % dari pagu biaya yang tersedia pada Pengadilan Agama

Luwuk karena dari pagu anggaran yang tersedia sebesar Rp. 125.000.000 terealisasi

sebesar Rp. 124.870.000.

c. Berdasarkan pada tabel 3 kolom 3 huruf c dapat diketahui bahwa realisasi capaian

kinerja dalam indikator kinerja Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum telah

mencapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100 %. Capaian ini dapat

diketahui karena sebanyak 218 Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum yang

terdaftar pada Pengadilan Agama Luwuk semua dapat diputus dan diselesaikan dengan

29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

baik oleh Pengadilan Agama Luwuk dan capaian ini sama dengan capaian tahun

sebelumnya.

d. Berdasarkan pada tabel 3 kolom 3 huruf d dapat diketahui bahwa realisasi capaian

kinerja dalam indikator kinerja Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat

Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) telah mencapai sesuai dengan target yang telah

ditetapkan yaitu 100 %. Capaian ini dapat diketahui karena sebanyak 487 pencari

keadilan golongan tertentu yang menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun

2014 memenuhi syarat untuk memperoleh layanan bantuan hukum (Posbakum) melalui

Posbakum Pengadilan Agama Luwuk telah diberikan dan mendapatkan Layanan

Bantuan Hukum (Posbakum) melalui Posbakum yang tersedia di Pengadilan Agama

Luwuk dan capaian ini sama dengan capaian tahun sebelumnya dan kegiatan ini

menyerap biaya sebesar 97.08 % dari pagu biaya yang tersedia pada Pengadilan Agama

Luwuk karena dari pagu anggaran yang tersedia sebesar Rp. 48.000.000 terealisasi

sebesar Rp. 46.600.000.

Tabel 4

PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya Persentase Putusan Perkara 100% 129/167 77, 25 %
Kepatuhan Perdata yang Ditindaklanjuti
Terhadap Putusan (dieksekusi).
Pengadilan

30
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa realisasi dan capaian kinerja

Pengadilan Agama Luwuk dalam program peningkatan kepatuhan terhadap putusan

pengadilan dalam sasaran strategis meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

untuk indikator kinerja putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) mencapai

hasil 77, 25 % dari 100 % target capaian kinerja yag telah ditetapkan. Diantara masalah

yang menjadi kendala bagi Pengadilan Agama Luwuk dalam mencapai target yang telah

ditetapkan adalah adanya beberapa putusan perkara cerai talak yang tidak dapat

dilaksanakan ikrar talaknya karena beberapa hal seperti :

a. Belum adanya pemberitahuan dalam perkara tabayun.

b. Tidak hadirnya Pemohon pada tanggal dan waktu ikrar talak yang telah ditetapkan.

c. Adanya ketidak sanggupan pihak pemohon dalam hal pembayaran nafkah iddah,

mut’ah, madhiyah, nafkah anak dan lain-lain.

B. Akuntabilitas Keuangan

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara khususnya badan peradilan dalam lingkup Mahkamah Agung

adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan yang memenuhi prinsip-

prinsip tepat waktu dan sasaran dengan mengikuti standar-standar akuntansi pemerintah

yang telah diterima secara umum.

Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran disampaikan berupa laporan

keuangan tentang realisasi anggaran dengan berlakunya sistem peradilan satu atap (one

31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

roof system) dimana Mahkamah Agung melakukan pembinaan bidang finansial untuk

badan-badan peradilan dibawahnya.

Pada prinsipnya, pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh Pengadilan Agama

Luwuk mengacu pada asas-asas umum pengelolaan keuangan negara sebagaimana

dijabarkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2018 ke dalam asas-asas umum seperti asas tahunan, universalitas, asas

kesatuan dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai percerminan best practices

(penerapan landasan-landasan yang baik) dalam pengelolaan keuangan negara seperti :

akuntabilitas berorientasi hasil, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam

pengelolaan keuangan Negara.

Oleh karena itu, Pengadilan Agama Luwuk merupakan salah satu entitas akutansi

dibawah Mahkamah Agung yang berkewajiban menyelenggarakan akutansi dan

pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.

Pada tahun 2018 Pengadilan Agama Luwuk mendapatkan dua alokasi anggaran

yang terbagi dalam dua unit eselon I yakni anggaran dalam DIPA Bagian Anggaran 005.01

Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI Nomor : DIPA-005.01.2.307300/2018

Tanggal 05 Desember 2017 sebesar Rp. 3.088.439.000 (tiga milyar delapan puluh delapan

juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan kode Satker 307300 yang

bersumber dari Dana APBN. Dan DIPA Bagian Anggaran 005.04 Direktorat Jenderal Badan

32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor: DIPA-005.04.2.309066/2018 Tanggal 05

Desember 2017 sebesar Rp. 176.000.000,- (seratus tujuh puluh enam juta rupiah) dengan

kode Satker 309066 yang juga bersumber dari APBN.

Jika dibandingkan dengan alokasi anggaran pada tahun 2017 dengan pagu setelah

revisi yang sebesar Rp. 3.333.184.000 (tiga milyar tiga ratus tiga puluh tiga juta seratus

delapan puluh empat ribu rupiah). artinya terdapat penurunan anggaran -7,34 %.

Adapun perincian alokasi anggaran Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018 terdiri dari :

DIPA BA-ES 01 No : DIPA-005.01.2.307300/2018 Tanggal 05 Desember 2017 sebesar

Rp. 3.088.439.000

DIPA 005.04 No : DIPA-005.04.2.309066/2018 Tanggal 05 Desember 2017 yang

hanya terdiri dari belanja barang sebesar Rp. 176.000.000,-

33
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

1. Belanja Pegawai :

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang

penggunaannya antara lain untuk gaji, tunjangan dan lembur.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL).

Pagu Belanja Pegawai dalam DIPA Pengadilan Agama Luwuk (307300) dalam

Rincian RKA-KL Tahun Anggaran 2018 dengan pagu awal sebesar Rp.

2.096.021.000,- yang telah mengalami revisi terkait Penyelesaian Pagu Minus pada

belanja Pegawai Lainnya dan revisi antar satker sehingga mengalami perubahan

anggaran menjadi Rp. 2.096.021.000,-

b. Pelaksanaan Anggaran.

Realisasi Belanja Pegawai Pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp. 2.067.583.240,- dengan presentase 98.64% .

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.

Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Pegawai sampai dengan 31 Desember 2018

sebesar Rp. 28.437.760,-atau presentase sebesar 1.36 %, Rincian Belanja

Pegawai Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk berdasarkan Pagu DIPA,

Realisasi / Pelaksanaan dan Sisa Anggaran / Saldo per-AKUN sebagai berikut :

5111 Belanja Gaji dan tunjangan PNS

511111 Belanja Gaji Pokok PNS Pagu Rp. 870.984.000

Realisasi Rp. 915.789.500

Sisa Rp. (44.805.500)

34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

511119 Belanja pembulatan

Pagu Rp.16.000

Realisasi Rp.16.712

Sisa Rp.( 712 )

511121 Belanja tunjangan Suami/Istri PNS

Pagu Rp. 74.827.000

Realisasi Rp. 80.613.770

Sisa Rp. (5.786.770 )

511122 Belanja tunjangan Anak PNS

Pagu Rp. 22.626.000

Realisasi Rp. 25.296.224

Sisa Rp. (2.670.224)

511123 Belanja tunjangan struktural PNS

Pagu Rp.33.800.000

Realisasi Rp.36,400,000

Sisa Rp. 2.600.000

511124 Belanja tunjangan fungsional PNS

Pagu Rp. 660.985.000

Realisasi Rp.660.230.000

Sisa Rp. 755.000

511125 Belanja PPH PNS

35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Pagu Rp. 118.456.000

Realisasi Rp. 80.347.714

Sisa Rp. 38.108.286

511126 Belanja Tunj. Beras PNS

Pagu Rp. 62.327.000

Realisasi Rp. 57.646.320

Sisa Rp. 4.680.680

511129 Belanja uang makan PNS

Pagu Rp. 166.320.000

Realisasi Rp. 157.603.000

Sisa Rp. 8.717.000

511151 Belanja Tunj.Umum PNS

Pagu Rp. 4,680,000

Realisasi Rp. 5.040.000

Sisa Rp. (360.000)

511157 Bel. Tunj.Kemahalan Hakim

Pagu Rp. 81.000.000

Realisasi Rp. 48.600.000

Sisa Rp. 32.400.000

36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

2. Belanja Barang

Belanja barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang

habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya belanja

untuk kegiatan operasional dan belanja pemeliharaan. Pada tahun 2018 Pengadilan

Agama Luwuk mendapatkan alokasi belanja barang dari Badan Urusan Administrasi

(DIPA 01) sebesar Rp. 587.918.000 untuk kegiatan belanja operasional, non

operasional dan biaya pemeliharaan serta mendapatkan alokasi belanja barang dari

DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (DIPA 04) yang di alokasikan

khusus untuk Pembiayaan Penyelesaian Perkara Prodeo, Sidang diluar gedung

Pengadilan dan Pos Bantuan Hukum sebesar 176.000.000.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL)

Pagu Belanja Barang dalam DIPA BA-ES 005.01 Pengadilan Agama Luwuk dan

dalam Rincian RKA-KL Tahun Anggaran 2018 untuk belanja barang Operasional

dan Pemeliharaan Kantor sebesar Rp. 489.748.000. ( empat ratus delapan puluh

sembilan juta tujuh ratus empat puluh delapan ribu rupiah) sedangkan untuk belanja

barang Non Opersional sebesar Rp. 98.170.000. (sembilan puluh delapan juta

seratus tujuh puluh ribu rupiah).

Adapun Pagu Belanja Barang dalam DIPA BA-ES 005.04 Pengadilan Agama

Luwuk dengan Rincian dalam RKA-KL Tahun Anggaran 2018 mendapat alokasi

sebesar Rp. 176.500.000. (seratus tujuh puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).

37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

b. Pelaksanaan Anggaran.

Realisasi Belanja Barang pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun

Anggaran 2018 untuk DIPA 005.01 sebesar Rp. 585.376.904 atau sebesar 99.57 %

dari pagu. Realisasi Belanja Barang pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk

Tahun Anggaran 2018 untuk DIPA 005.04 sebesar Rp 174.252.000,- atau sebesar

99.01 % dari pagu. Realisasi ini tidak mengalami Peningkatan jika dibandingkan

dengan tahun 2017 walaupun pelaksanaan kegiatan dalam program Peningkatan

Manajemen Peradilan Agama berjalan secara maksimal.

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Barang untuk DIPA 005.01 per 31 Desember

2018 sebesar Rp. 39.478.856 atau sebesar 1,28 % dan sisa Anggaran

Pelaksanaan Belanja Barang untuk DIPA 005.04 per 31 Desember 2018 sebesar

Rp. 1.748.000,- atau sebesar 0.99 %.

Adapun Rincian Belanja Barang Tahun Anggaran 2018 untuk DIPA 005.01

berdasarkan Pagu DIPA, Realisasi / Pelaksanaan dan Sisa Anggaran per AKUN sebagai

berikut :

1. Belanja Barang Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

 Keperluan Sehari hari Perkantoran

52111 Belanja Keperluan Perkantoran

Pagu Rp. 201.180.000

Realisasi Rp. 200.691.873 (99,75 % )

38
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Sisa Rp. 488.127. (0.24%)

521811 Belanja Persediaan Perkantoran

Pagu Rp. 47.720.000

Realisasi Rp. 47.705.000 (99,97 % )

Sisa Rp. 15.000. (0.03%)

521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

Pagu Rp. 2.400.000

Realisasi Rp. 2.170.766 (90,45%)

Sisa Rp. 229.234 (9.55 %)

521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja

Pagu Rp. 43.200,000

Realisasi Rp. 43.200.000 (100 %)

Sisa Rp. 0 (00.00 %)

 Langganan Daya dan Jasa

522111 Belanja Langganan Listrik

Pagu Rp. 54.000.000

Realisasi Rp. 53.147.000 (94.34 %)

Sisa Rp. 853.000 (0.1,58 %)

522112 Belanja Langganan Telepon

Pagu Rp. 2.400.000

Realisasi Rp. 2.015.265 (83.97%)

39
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Sisa Rp. 384.735 (16.03 %)

522113 Belanja Langganan Air

Pagu Rp. 7.200.000

Realisasi Rp. 7.200.000 (100,00 %)

Sisa Rp. Nihil (00.00 %)

 Pemeliharaan Kantor

523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Pagu Rp. 74.410.000

Realisasi Rp. 74.410.000 (100,00 %)

Sisa Rp. 0 (00.00 %)

523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Pagu Rp. 57.238.000

Realisasi Rp. 57.235.800 (100 %)

Sisa Rp. 2.200 ( 00,00 %)

2. Belanja Barang Non Operasional

521211 Belanja Bahan

Pagu Rp. 11.510.000

Realisasi Rp. 11.510.000 (100.00 %)

Sisa Rp. Nihil (00,00 %)

524111 Belanja Perjalanan Biasa

Pagu Rp. 84.900.000

40
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Realisasi Rp. 84.891.200 (99.99%)

Sisa Rp. 8.800 (0.01 %)

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

Pagu Rp. 1.760.000

Realisasi Rp. 1.200.000 (68,18 %)

Sisa Rp. 560.000 ( 31,82%)

Dan Rincian Belanja Barang Tahun Anggaran 2018 untuk DIPA 005.04 berdasarkan

Pagu DIPA, Realisasi/Pelaksanaan dan Sisa Anggaran per Akun sebagai berikut :

1. Penyelesaian Administrasi Perkara dan Penanganan Perkara Prodeo

A. Bantuan Pembebasan Biaya Perkara

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya

Pagu Rp. 3.000.000

Realisasi Rp. 2.782.000 (92.73 %)

Sisa Rp. 218.000 (7.27%)

B. Penyelenggaraan Sidang di Luar Gedung Pengadilan

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

Pagu Rp. 125.000.000

Realisasi Rp. 124.870.000 (99,89 %)

Sisa Rp. 130.000 (0,10%)

C. Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum

522131 Belanja Jasa Konsultan

41
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Pagu Rp. 48.000.000

Realisasi Rp. 46.600.000 (97.08 %)

Sisa Rp. 1.400.000 (2,92%)

3. Belanja Modal

a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL)

Pagu Belanja Modal dalam DIPA Pengadilan agama Luwuk dan dalam

Rincian RKA-KL Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 404.500.000.

b. Pelaksanaan Anggaran

Realisasi Belanja Modal pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk

Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 396.000.000 dengan presentase 97.90 %.

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Modal per 31 Desember 2018

sebesar Rp. 8.500.000 dengan prosentase 2.10 %.

Adapun Rincian Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 berdasarkan

Pagu DIPA, Realisasi / Pelaksanaan dan Sisa Anggaran per AKUN sebagai

berikut :

Belanja Modal

532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Pagu Rp. 404.500.000

Realisasi Rp. 396.000.000 (97,90 %)

Sisa Rp. 8.500.000 (2,10 %)

42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

BAB. IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Luwuk Tahun 2018

dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, dibidang pelayanan publik

yang menyangkut pelaksanaan kekuasaan kehakiman.

Laporan akuntabilitas ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pengadilan

Agama Luwuk dalam melaksanakan kewenangan atau tugas pokok dan fungsinya sebagai

lembaga yudikatif. Sangat disadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dalam

menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun

setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh

gambaran tentang hasil kinerja dan pelayanan publik yang telah dilakukan oleh aparatur

Pengadilan Agama Luwuk tahun 2018.

Di masa mendatang Pengadilan Agama Luwuk masih perlu melakukan berbagai

langkah untuk lebih menyempurnakan pelaporan ini agar terwujud transparansi dan

akuntabilitas yang kita ingin wujudkan bersama.

Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi

sebagai implementasi cetak biru Mahkamah Agung RI jilid II. Pengadilan Agama Luwuk

sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di daerah telah berusaha dengan

berbagai upaya agar terwujud lembaga peradilan yang efektif, efisien, bersih serta

berorientasi kepada rasa keadilan masyarakat menuju Pengadilan Agama yang Agung.

43
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

Belum seluruh upaya tersebut mencapai hasil sesuai dengan harapan, namun

setidaknya upaya berkelanjutan tetap akan dilakukan oleh seluruh aparatur Pengadilan

Agama Luwuk dalam mewujudkan reformasi birokrasi ini melalui penyusunan birokrasi yang

efektif, ketatalaksanaan yang efisien, ketersediaan SDM aparatur yang profesional,

peningkatan akuntabilitas, penerapan sistem pengawasan yang integral, penerapan budaya

kerja dan pada akhirnya mampu mewujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan

harapan masyarakat.

Dalam upaya tersebut, maka pada tahun mendatang Pengadilan Agama Luwuk akan

melakukan berbagai langkah koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah terkait untuk

mensinergikan dan mengharmoniskan berbagai kebijakan yang terkait dengan Program

Prioritas Peradilan Agama dalam pelaksanaan Justice For All.

Kiranya LKjIP Tahun 2018 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus

menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja dan pula

khususnya bagi Pimpinan dan seluruh komponen organisasi Pengadilan Agama Luwuk,

LKjIP ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan

implementasi: Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan),

Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-

masa mendatang menuju akhir Rencana Strategis pada Tahun 201

B. Saran

Pemaparan LKjIP 2018 Pengadilan Agama Luwuk berupaya untuk menyajikan

semua kinerja yang telah dilakukan sebagai bentuk transparansi akuntabilitas kinerja,

44
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

sehingga Pengadilan Agama Luwuk berharap kajian dan analisa yang dilakukan dapat

bermanfaat.

Setelah dilakukan analisa dan kajian atas Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahunan

2018, saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Sangat penting adanya pelatihan/bintek penyusunan LKjIP, serta perlu adanya kerja

sama yang baik antara hakim, kepaniteraan dan kesekretariatan dalam menyusun

LKjIP, sehingga ke depan tersusunlah LKjIP yang benar-benar mencerminkan capaian

kinerja pada suatu satker, tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban pelaporan.

2. Seluruh personil sebuah organisasi dioptimalkan untuk mengetahui sasaran yang telah

ditetapkan sebagai perwujudan komitmen dalam melaksanakan kinerja dalam satu

tahun anggaran

3. Penerapan fungsi kontrol lebih dioptmalkan secara periodik, agar keberjalanan rencana

organisasi dapat ditempuh dengan upaya maksimal

4. Optimalisasi pengawasan yang lebih difokuskan pada capaian indikator kinerja utama

sebagai bahan untuk beberapa kepentingan organisasi, diantaranya:

a. Perencanaan jangka menengah

b. Perencanaan tahunan

c. Penyusunan dokumen penetapan/perjanjian kinerja

d. Pelaporan akuntabilitas kinerja

e. Evaluasi kinerja instansi/organisasi

45
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018

f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan-

kegiatan.

g. Program Prioritas instansi peradilan, khususnya Peradilan Agama lebih difokuskan

pada beberapa item, diantaranya:

 Penataan dan penguatan organisasi dalam penyelesaian perkara.

 Penataan tata laksana, dalam bidang pengelolaan website, implementasi SIPP.

 Penataan manajemen SDM aparatur, dalam bidang pelayanan publik dan meja

informasi

 Penguatan pengawasan intern, diantaranya pengawasan justice for all

 Penguatan akuntabilitas kinerja, diantaranya penguatan supporting unit instansi

 Mekanisme monitoring

 Evaluasi dan pelaporan

 Manajemen perubahan serta penataan peraturan-peraturan yang terkait

dengan tugas pokok dan fungsi peradilan

Keberhasilan pelaksanaan pencapaian sasaran sebagai modal awal untuk melangkah

lebih baik dalam mencapai visi dan misi peradilan yang ditetapkan Mahkamah Agung,

sedangkan kegagalan pencapaian sasaran sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan

kinerja lanjutan bagi instansi untuk melakukan penataan dan pengaturan manajemen

organisasi menuju visi dan misinya.

46

Anda mungkin juga menyukai