DISUSUN OLEH:
NAMA : YUNDA HARIDA UTAMI
NIM : 20110350007
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 TINJAUAN UMUM SENYAWA AKTIF DAN SEDIAN .........................1
A. Deskripsi umum senyawa aktif .....................................................................1
B. Definisi Bentuk Sediaan Terkait ...................................................................2
C. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat .................3
D. Penandaan pada wadah, leaflet atau brosur...................................................3
E. Nomor Registrasi (dengan uraian/ penjelasan penomoran) & nomor bets ...3
BAB II URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI ..........................................5
A. Nama Obat dan Sinonim ...............................................................................5
B. Bentuk Senyawa Aktif ..................................................................................5
C. Mekanisme Kerja Dalam Tubuh ...................................................................5
D. Nasib Obat Dalam Tubuh..............................................................................6
E. Indikasi dan Dasar Pemilihan........................................................................7
F. Kontraindikasi dan Alasannya ......................................................................7
G. Dosis dan Perhitungan ..................................................................................7
H. Cara Pakai .....................................................................................................8
I. Efek Samping ................................................................................................8
J. Toksisitas ......................................................................................................8
K. Interaksi Obat ................................................................................................8
L. Penggunaan Pada Kondisi Khusus ................................................................9
M. Peringatan ................................................................................................10
N. Cara Penyimpanan ......................................................................................10
O. Contoh sediaan yang beredar di pasaran .....................................................10
P. Analisis Farmakologi ..................................................................................11
BAB III ANALISIS PREFORMULASI, FORMULASI DAN USULAN
FORMULA ............................................................................................................13
A. Pendekatan formulasi (analisis pemilihan zat aktif dan eksipien) ..............13
B. FORMULASI..............................................................................................18
BAB IV PEMBUATAN DAN EVALUASI FARMASETIK SEDIAAN
AKHIR ...................................................................................................................21
A. Metode Pembuatan Sediaan ........................................................................21
B. Perhitungan dan Penimbangan ....................................................................21
iv
C. Prosedur Pembuatan Sediaan ......................................................................24
D. Pengawasan Dalam Proses (IPC) ................................................................26
E. Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir ...........................................................31
F. Pengemasan Sediaan Jadi............................................................................37
BAB V WADAH DAN INFORMASI OBAT .......................................................38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................41
LAMPIRAN ...........................................................................................................42
iv
BAB 1
1. Pemerian
Pemerian serbuk berwarna putih atau hamper putih, praktis tidak larut dalam
air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol dan methanol
Domperidonum, Domperidona,
b. Struktur kimia
c. Nama Kimia
4piperidyl)-2-benzimidazolinone (MSDS).
1
4. Kelarutan
Tidak larut dalam air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol
5. pH larutan, Ph stabilitas
6. Titik didih atau leleh (terurai atau tidak pada suhu tersebut)
a. Titik didih: -
7. Stabilitas
8. Inkompatibilitas
Simpan di tempat kering, tertutup rapat dan gelap, suhu ≤ 25° C dan terlindung
Tidak larut dalam air, larut dalam dimetilformida, sedikit larut dalam alcohol
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahanbahan obat dengan atau
2
C. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat
menjadi obat keras sehingga berlaku peraturan sebagai obat keras serta
Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
3
Sediaan tablet domperidon dibuat oleh pabrik atau industri yang telah memenuhi
14 = tahun produksi
4
BAB II
dihydro-1H-benzimidazol-1-yl)propyl]piperidin-4-yl]-1,3-dihydro-2H-
Pharmacopoeia 5.0).
1) Efek Farmol:
2) Mekanisme Kerja
5
berefek sedatif. Jarang menyebabkan efek samping ekstra-piramidal, tapi
dalam jumlah kecil dapat memasuki air susu ibu (Janssen, 2013).
pengosongan lambung.
1) Absorpsi
2) Distribusi
setelah dua minggu pemberian oral 30 mg per hari hampir sama dengan 18
plasma.
3) Metabolisme
hidroksilasi aromatic.
6
4) Ekskresi
Hasil eksresi berupa urin dan feses sebesar 31 dan 66%, masing-masing,
dari dosis oral. Proporsi obat yang diekskresikan tidak berubah atau sangat
kecil (sekitar 1% dari ekskresi urin dan 10% dari ekskresi fekal). Waktu
paruh dalam plasma (t1/2) setelah dosis oral tunggal 7-9 jam pada orang
(Janssen, 2013).
Dispepsia yang disertai pengosongan lambung yang lambat, rasa penuh pada
epigastric dan abdomen, mual, muntah. Obat ini juga di gunakan pada reflux-
tenggorokan.
domperidon dalam plasma meningkat dan dapat menimbulkan efek toksik. Selain
1) Dewasa
7
- Dispepsia: 3x10mg sehari, 15-30 menit sebelum makan
2) Anak
H. Cara Pakai
I. Efek Samping
Pusing 5,6%, Salmnolence 2,5%, Akathsia 1,0%, Diare 5,2%, Rash 2,8%,
(Janssen, 2013).
J. Toksisitas
K. Interaksi Obat
8
Antibiotik golongan makrolida, seperti clarithromycin dan erythromycin
domperidon.
dari domperidon.
Domperidon kontra indikasi pada pasien dengan gangguan hati sedang atau
berat. Pada subyek dengan gangguan hati sedang (Pugh skor 7 sampai 9, Child-
Pugh rating B), AUC, Cmax dan eliminasi terminal paruh domperidone
9
meningkat secara substansial, fraksi terikat dari domperidone meningkat
sebesar 25%.
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal berat (kreatinin serum> 6 mg / 100 mL,
yaitu > 0,6 mmol / L) waktu paruh domperidone meningkat 7,4-20,8 jam,
namun kadar obat dalam plasma lebih rendah dari pada subjek dengan fungsi
ginjal normal.
Domperidon dalam dosis kecil dapat terdistribusi ke air susu ibu sehingga harus
M. Peringatan
1) Gangguan ginjal
2) Gangguan hati
N. Cara Penyimpanan
Disimpan pada suhu ruang 25°C, tertutup rapat terlindung cahaya dan lembab.
10
Domedon®, Domperidon 10 mg (tab)
(MIMS, 2010)
P. Analisis Farmakologi
Zat aktif yang digunakan dalam pembuatan tablet domperidon adalah bentuk
absorbsi obat. Dengan bentuk senyawa aktif berupa basa, maka bentuk ini dalam
Domperidon cocok dalam bentuk sediaan tablet dengan metode granulasi basah.
domperidon tentunya harus memiliki efek yang cepat. Sehingga di perlukan tablet
domperidon yang memiliki waktu disolusi yang cepat. Indikasi domperidon yang
dibuat adalah sebagai antiemetic dan dyspepsia. Dosis yang digunakan adalah 10
mg baik untuk antiemetic maupun dyspepsia. Tablet domperidon dengan berat 100
mg terdiri dari 10 mg zat aktif dan 90 mg zat tambahan/ eksipien. Kekuatan dari
efek resiko dan manfaat. Dipilih kekuatan sediaan 10 mg karena pada kekuatan 10
mg ini sudah dapat memberikan efek sebagai anti emetik sehingga sudah masuk
dalam indeks terapi, dan dengan dosis 10 mg dapat untuk mengobati dispepsia.
sebagai antiemetic dan dispepsia. Dosis dan aturan pemakaian pada dewasa yaitu
11
untuk dispepsia: 3x10mg sehari, 15-30 menit sebelum makan, dan antiemetic: 3-4
12
BAB III
1) Zat Aktif yang digunakan dalam pembuatan tablet kali ini adalah domperidon
basa, karena dalam kondisi asam pada lambung dapat terionisasi sehingga
- Meningkatkan kompresibilitas
13
- Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat
masalah.
3) Preformulasi eksipien
14
PhEur: Lactosum anhydricum
USPNF: Anhydrous lactose
Sinonim Anhydrous Lactose NF 60M; Anhydrous Lactose NF Direct
Tableting; Lactopress Anhydrous; lactosum; lattioso; milk sugar;
Pharmatose DCL 21; Pharmatose DCL 22; saccharum lactis; Super-
Tab Anhydrous.
Nama Kimia O-b-D-galactopyranosyl-(1!4)-b-D-glucopyranose
Formula
Empiris C12H22O11 BM:342.30
Pemerian Serbuk putih , tidak berbau, rasa sedikit manis, stabil diudara, tetapi
mudah menyerap bau.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol,dan eter. Mudah (dan
pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
mendidih.
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan bahan yang bersifat oksidasi kuat.
Inkompatibel terhadap amino acids, aminophylline, amfetamines,
dan lisinopril.
Stabilitas Laktosa dapat berubah warna dengan adanya basa amin dan Mg-
stearat. Stabil dengan penyimpanan di tempat kering dan tertutup
rapat.
Fungsi dan Fungsi laktosa adalah sebagai bahan pengisi. Umumnya digunakan
konsentrasi bersama dengan Avicel, namun apabila diformulasi sendiri maka
yang digunakan dalam konsentrasi 40 hingga 50%.
dibutuhkan
Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut asam dan alkali, pelarut organik
dan air.
Inkompattibilitas Inkompatible dengan senyawa amonium kuartener
15
Stabilitas dan Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan
Kondisi pemanasan pada 160 C selama tidak kurang dari 1 jam . Hal ini
Penyimpanan juga dapat disterilkan oleh paparan etilen oksida atau iradiasi
gamma . Talk harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat
sejuk , tempat kering.
Fungsi dan
konsentrasi yang Penggunaan Konsentrasi (%)
dibutuhkan Dusting powder 90-99
Glidan and tablet lubricant 1-10
Capsule and tablet diluent 5-30
16
Rice Starch Potato Starch
Tapioca Starch Rice Starch
Wheat Starch Wheat Starch
JP: Corn Starch USP-NF: Corn Starch
Potato Starch Potato Starch
Rice Starch Tapioca Starch
Wheat Starch Wheat Starch
Sinonim Amido; amidon; amilo; amylum; C*PharmGel; Eurylon; fecule;
Hylon; maydis amylum; Melojel; Meritena; oryzae amylum; Pearl;
Perfectamyl; pisi amylum; Pure-Dent; Purity 21; Purity 826; solani
amylum; tritici amylum; Uni-Pure.
Nama Kimia Starch
Formula
Empiris (C6H10O5)n where n = 300–1000.
Pemerian Tidak berbau dan tidak berasa, baik-baik saja, putih sampai serbuk
putih. Ini terdiri dari butiran bulat atau bulat telur sangat kecil atau
seperti biji-bijian yang ukuran dan bentuk berkarakteristik untuk
setiap botani bervariasi.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dingin ( 96 % ) dan air dingin. Pati
mengembang seketika dalam air sekitar 5-10 % pada 37 C . Pati
menjadi larut dalam air panas pada suhu di atas suhu gelatinisasi.
Pati yang sebagian larut dalam dimetilsulfoksida dan
dimetilformamida.
Inkompatibilitas Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Senyawa
inklusi berwarna yang dibentuk dengan yodium.
Stabilitas Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi.
Larutan pati atau pasta secara fisik tidak stabil dan mudah
dimetabolisme oleh mikroorganisme, karenanya harus baru
disiapkan bila digunakan untuk granulasi basah. Pati harus
disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan
kering.
Fungsi dan Penggunaan Konsentrasi (%)
konsentrasi Starch pasta 3-20
yang Antiadherent dan lubrikan di tablet 3-10
dibutuhkan Wet granultion binder/diluent 5-10
Tablet disentegran 3-25
17
Formula
Empiris -
Pemerian Serbuk erwarna putih atau hampir putih, tidak berbau, tidak berasa,
memiliki sifat alir yang baik.
Kelarutan Tidak larut dalam air, tidak larut dalam methylene chloride.
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan asam askorbat.
Stabilitas Stabil meskipun sangat higroskopis, dan harus disimpan dalam
wadah tertutup yang terlindung dari kelembapan dan suhu yang
dapat menyebabkan penggumpalan.
Fungsi dan Digunakan sebagai disintegrant, SSG digunakan dengan
konsentrasi konsentrasi adalah 2-8 %, dengan konsentrasi optimum 4%.
yang
dibutuhkan
B. FORMULASI
1. Formulasi Umum
Formula umum tablet:
R/ Zat aktif x mg
2. Formula Pustaka
SSG 15 mg Disintegran
Talc 6 mg Glidant
18
a) Pada Formula modifikasi ini ditambahkan avicel dikarenakan avicel PH 102
berbentuk granul dengan sifat alir yang baik sehingga menghasilkan tablet
sediaan yang memiliki waktu disolusi yang sangat cepat, namun ditakutkan
d) Pada formula modifikasi ini akan dibuat tablet dengan berat 100 mg, karena
4. Usulan Formula
a) Formula Utama
R/ Domperidon 10 mg Zat aktif
Starch (paste) 10% Disintegran, Pengikat
Avicel 102 20% Disintegran
Lactose qs Pengisi
Bobot tablet: 100 mg
Mg stearate
Metode: 1%
Granulasi basah Lubrikan
Talc 6% Glidant
19
b) Formula Alternatif
R/ Domperidon 10 mg Zat aktif
SSG 5% Disintegran
Starch (paste) 6% Glidant, disintegran, pengikat
Lactose qs Pengisi
Mg stearate 1% Lubrikan
Talc 6% Glidant
Bobot tablet: 100 mg
20
BAB IV
Akan dibuat sediaan tablet domperidon dengan kekuatan 10 mg, dan bobot 100
mg pertablet. Dalam 1 batch akan dibuat 5000 tablet, dengan metode granulasi
basah karena metode ini memiliki sangat cocok untuk domperidon yang memiliki
sifat alir yang buruk, sehingga untuk memperbaiki sifat alir yang buruk dipilih
21
1. Perhitungan
Diketahui:
- Dosis domperidon 10 mg
Maka bahan yang akan ditimbang dalam pembuatan 5000 tablet Domperidon
10 mg adalah:
1. Fase dalam
93
FD 93% = x 100 mg = 93 mg/tab x 5000 =465 g/batch
100
20
Avicel 102 20% bobot tablet= 100 x 100 mg = 20 mg/tab x 5000=100g/batch
2. Fase Luar
1
Mg stearate 1% 93 x 93 mg = 1 mg/tab = 5 g/batch
6
Talc 6% 93 x 93 mg = 6 mg/tab = 30 g/batch
a. Pemisalan (1) : Granul FD yang diperoleh adalah 450 g dengan kadar air
2%,
22
maka untuk kadar air 0% bobot granulnya adalah = 98% x 450 g = 441 g
tablet
= 4741,9 tablet
4742 tablet
tablet
=4838,7 tablet
4839 tablet
23
2. Penimbangan
Keterangan:
-Bobot tablet : 100 mg
-Jumlah tablet dalam 1 Batch: 5000 tablet
C. Prosedur Pembuatan Sediaan
tahapan, yaitu:
1) Penimbangan
Diayak dan ditimbang seksama masing-masing bahan fase dalam dan fase
3) Granulasi Basah
plastic.
24
b) Gojok plastic untuk mendapatkan campuran yang homogen.
d) Masukkan starch pasta ke dalam mortar yang berisi laktosa dan aduk
hingga homogen.
4) Pembuatan Tablet
domperidon 10 mg:
b) Dihitung dan diatur matris (die), Feed shoe, upper punch dan lower
domperidon.
25
c) Diatur daya tekanan yang akan diberikan untuk mengempa tablet
1) Sifat aliran
bobot/tablet.
Ada beberapa cara uji yang dapat digunakan sebagai pengukur aliran. Dua
26
b) Metode kecepatan aliran Hopper
mengalir.
Aliran=(Wt-Wo)/T
Tablet yang akan menggunakan metode kempa langsung harus memili sifat alir
2) Homogenitas campuran
Homogenitas campuran yang akan dibuat menjadi tablet harus baik, karena
Adalah jumlah massa (air) yang hilang selama proses pemanasan (70oC).
27
b. Mengontrol K.L granul berikatan dengan pertumbuhan mikroba, jika
Prosedur:
atau g hilang)
4) Kadar mampat
𝑉𝑜−𝑉500
%T= 𝑉𝑜
berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan aliran
28
Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan
berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun
Prosedur:
getaran.
6) Bobot Jenis
a) BJ Sejati
cairan pengisi sela memasuki pori-pori granul. Ketepatan diukur dari volumr
cairan pengisi sela yang dipindahkan oleh sejumlah tertentu granul dalam
piknometer.
29
ditimbang seksama 100 gram serbuk/granul
pemampatan
sebanyak 500x).
Masukkan 100 g granul ke dalam gelas takar. Mampatkan 500x dengan alat
volumeter.
Makin berkursng kemampuan untuk dikempa (BJ tinggi), makin besar daya
1) Evaluasi Fisik
a) Keseragaman Bobot
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui keseragaman bobot dari tablet yang
hitung rata-rata tiap tablet. Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
terhadap rata-rata lebih dari kolom A, dan tidak boleh ada satupun tablet
* Hasil dapat diterima apabila tidak terdapat lebih dari 2 tablet yang memiliki
bobot menyimpang lebih dari 10% bobot rata-rata dan tidak boleh ada 1
tablet yang menyimpang lebih dari 20% dari bobot rata-ratanya (Depkes RI,
1979).
Jika perlu, diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satupun tablet yang
1979).
31
b) Kekerasan Tablet
tablet merupakan salah satu persyaratan penting dari suatu tablet. Faktor-
sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini yang dipakai sebagai ukuran dari
Prosedur:
yang tidak keras akan mengalami kerapuhan pada saat pengemasan dan
c) Keseragaman Ukuran
32
↓
Tablet yang baik : diameter < 3 kali tablet dan > 4/3 tebal tablet
d) Uji Disolusi
dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.
Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila
Prosedur:
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang
bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau dikunyah atau
33
waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih
Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan
gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih. Uji waktu
tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai
inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak
larut.
Waktu disentegrasi obat yang baik dari tablet yang di uji adalah 15 menit
untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet
Prosedur:
Bejana diisi HCL 0,1N, volume diatur pada kedudukan tertinggi (lempeng
Dihitung waktu hnacur sejak tablet mulai hancur hingga tidak ada yang
tertinggal di kasa.
f) Friabilitas
34
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran. Mula-mula tablet dibersihkan dahulu dari
debunya kemudian ditimbang dengan seksama. Untuk tablet dengan bobot <>
650 mg, timbang tablet sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet yang telah
keluarkan tablet dari alat. Bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama.
Hitung persentase bobot yang hilang selama pengujian. Untuk tablet yang baik
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam
proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet
meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang
sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah
Prosedur:
35
Dihitung friabilitas tablet
g) Friksibilitas
Adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami gesekan
Prosedur:
2) Evaluasi Kimia
harus dipantau pada setiap tablet atau batch (Lachman dkk., 1994). Dalam
tablet, maka harus ditimbang secara seksama. Kadar zat berkhasiat tertera
36
pada masing-masing monografi, baik persyaratan maupun cara penetapan
(Siregar, 2008).
37
BAB V
perifer yang selektif di reseptor D2. Obat ini bekerja di Chemoreceptor Trigger
melalui hepar. 91-93% domperidon terikat pada protein plasma. Hasil eksresi
berupa urin dan feses sebesar 31 dan 66%. Waktu paruh dalam plasma (t1/2)
Volume : 100mg
Dosis :
38
Dewasa (termasuk lanjut usia): 10-20 mg setiap 4-8 jam.
10-20 mg 3 kali sehari 15-30 menit sebelum makan dan 10-20 mg pada malam
hari tergantung respon klinik. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 2
minggu.
Peringatan :
- Hati-hati pemakaian pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penandaan :
ruang 20°C-25°C, terlindung cahaya dan lembab. Simpan dalam kardus sampai
Simbol Pabrik :
39
yp
LOMBOK TIMUR-INDONESIA
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, European Pharmacopoeis 5th, volume 5,0., The Councilof Europe,
1473.
Anonim, 2003, Tabelet Secara Umum, Teknologi Sediaan Farmasi.
B.R. Parmar., 2009, Formulation and Evaluation of Domperidone Fast Dissolving
Tablets, International Journal of PharmTech Research, USA.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia, edisi 3.,
Departemen Kesehatan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia ,1995, Farmakope Indonesia, edisi 4.,
Departemen Kesehatan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
http://www.drugbank.ca/drugs/DB01184. Diakses pada 5 november 2014.
Janssen, 2013, Motilitium, CCDS, Pdf.
Lachman, L., Liebermann, H.A., and Kaning, J.L., 1994. Teori dan praktek
industry, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, edisi 3, Universitas Indonesia,
Jakarta, 760-779.
Material Safety Data Sheet, Domperidon MSDS, Chemicals and Laboratory
Equipment, Science Lab.com.
MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 10 20010/2011. www.mims.com
41
LAMPIRAN
DESAIN KOTAK/BOX:
BROSUR:
Yunperidon® Tablet
Komposisi :
Tiap tablet mengandung Domperidon 10 mg
Indikasi : Untuk mengobati mual-muntah dan
dyspepsia
Cara Kerja : Domperidone merupakan antagonis dopamine
perifer yang selektif di reseptor D2. Obat ini bekerja
di Chemoreceptor Trigger Zone dan di lambung.
Domperidone meningkatkan aktifitas spontan
lambung dan mengantagonis penghambatan
pengosongan lambung oleh dopamine. Obat ini
meningkatkan proses pengosongan lambung.
Domperidon di metabolism melalui hepar. 91-93%
domperidon terikat pada protein plasma. Hasil eksresi
berupa urin dan feses sebesar 31 dan 66%. Waktu
paruh dalam plasma (t1/2) setelah dosis oral tunggal
7-9 jam.
Kontaindikasi : Pengunaan domperidon tidak dianjurkan
pada penderita perdarahan GI, prolaktin-releasing-
hipofisis-tumor (Prolactinoma),Obstruksi atau
perforasi, hipersensitivitas terhadap domperidon.
Efek Samping : Reaksi efek samping jarang terjadi, mulut
Kering, somnolence, sakit kepala, galactorhoea, diare.
Dosis :
42
Dosis dan frekuensi pemberian di sesuaikan dengan berat
dan lamanya gangguan:
- Mual dan muntah
Dewasa (termasuk lanjut usia): 10-20 mg setiap 4-8 jam.
Anak-anak: 0,2-0,4 mg/kg/BB/hari setiap 4-8 jam
- Untuk pengobatan dyspepsia funsional:
10-20 mg 3 kali sehari 15-30 menit sebelum makan dan
10-20 mg pada malam hari tergantung respon klinik.
Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 2 minggu.
sehari.
Cara Pakai : Diminum 15-30 menit sebelum
makan
Peringatan :
- Obat ini tidak dianjurkan pada wanita hamil dan
menyusui
- Hati-hati pemakaian pada penderita dengan gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Penandaan : Obat Keras
Penandaan :
yp
LOMBOK TIMUR-INDONESIA
43