PENDAHULUAN
1
2
Saat ini kapasitas terpasang semen Indonesia sebesar 29 ton per tahun dan
menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik.
Semen menjadi salah satu material wajib yang selalu dibutuhkan untuk
proses pembangunan,karena hingga saat ini peran semen sebagai material utama
bangunan belum dapat tergantikan, penggunaan semen pada pembangunan
berfungsi untuk merekatkan material bangunan seperti batu bata, keramik, batu
pondasi, penghalusan dinding, dan banyak lagi. oleh karena fungsi semen yang
begitu besar, maka pembangunan membutuhkan semen dengan kualitas yang baik
yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan Negara ataupun masyarakat
dengan mudah.
Untuk menunjang proses produksi pembuatan semen tentu saja harus
didukung oleh mesin-mesin dengan teknologi yang modern, dari proses
penambangan, pengolahan, hingga proses packing. Dari mesin-mesin produksi
tersebut penggunaan kompresor sangat penting bagi pabrik semen, baik sebagai
penghasil udara bertekanan atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Pada
industri semen kompresor digunakan sebagai pengirim udara untuk sumber tenaga
pada mesin-mesin pneumatik. Jenis kompresor yang digunakan adalah screw
compressor.
Penggunaan kompresor ini sangat menguntungkan karena memiliki tekanan
dan kemampuan kerja yang cukup tinggi, serta ketahanannya pada temperatur
tinggi akibat proses kompresi yang cukup kuat. Kompresor tidak akan banyak
mengalami gangguan jika perawatan harian dan periodik dilaksanakan secara
teratur. Namun gangguan juga dapat timbul dari perubahan kondisi kerja atau
pemeliharaan yang salah.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek (KP) di PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk. Pabrik Tuban, penulis ditempatkan di Seksi Pemeliharaan Utilitas. Pada saat
melaksanakan Kerja Praktek, di bagian regu perawatan kompresor penulis
menjumpai berbagai permasalahan pada kompresor tersebut. Permasalahan
tersebut menyebabkan terganggunya kinerja unit saat beroperasi. Apabila
permasalahan tersebut tidak segera diatasi bisa berakibat fatal karena kompresor
sangat berperan penting dalam proses produksi semen. Jika masalah tersebut
dibiarkan, maka akan timbul kerusakan pada sistem yang lain, sehingga dapat
3
2) Pengamatan langsung
Pengamatan langsung dilakukan dengan cara pengamatan secara sistematis
mengenai hal-hal yang terjadi di lapangan.
3) Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah wawasan/pengetahuan mengenai
tema yang dikerja praktikkan dengan menelaah literatur-literatur yang
berhubungan dan bersesuaian.
4) Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja praktik dilakukan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kepada mahasiswa, bagaimana merawat dan memperbaiki
peralatan-peralatan yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga uap, di
Semen Indonesia (Persero) Tbk.