Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia serta wilayah negara yang berbentuk kepulauan, dengan wilayah yang sebagian besar terdiri dari lautan, tentu juga memiliki beraneka macam budaya serta kekayaan alam. Dengan luasnya wilayah Indonesia yang sedemikian besar tersebut menyebabkan penegakan hukum di Indonesia sendiri makin kompleks dikarenakan aparat penegak hukum di Indonesia sendiri belumlah memadai mulai dari sumber daya manusia dan juga faktor fasilitas dan regulasi yang belum mampu mengakomodir segala kebutuhan yang ada. Peran penting keimigrasian dalam tatanan kehidupan kenegaraan akan dapat dilihat dalam pengaturan keluar-masuk orang dari dan ke dalam wilayah Indonesia, dan pemberian izin tinggal serta pengawasan terhadap orang asing selama berada di wilayah Indonesia Banyaknya terjadi arus orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia secara illegal, penyeludupan, orang, perdagangan anak dan wanita yang dapat mencapai tingkat internasional dan meningkatnya sindikat-sindikat internasional di bidang terorisme, narkotika, pencucian uang, penyeludupan dan lain-lain. Kantor imigrasi memiliki prinsip dalam pelayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian dilaksanakan berdasarkan prinsip “selektif” (selective policy). Melihat uraian diatas tersebut maraknya fenomena kejahatan di lingkungan keimigrasian, khususnya pemalsuan dokumen pelengkap imigrasi, yakni paspor dan/atau memberi keterangan baik lisan maupun tertulis secara palsu atau dipalsukan di wilayah hukum keimigrasian membutuhkan keberadaan satuan yang khusus bertugas menyelidiki dan penyidikan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: a. Apakah yang menjadi faktor penyebab warga negara asing dalam melakukan pemalsuan dokumen berkenaan dengan pembuatan surat perjalanan Republik Indonesia? b. Bagaimanakah pertanggungjawaban pelaku tindak pidana terhadap pemalsuan dokumen oleh warga negara asing dalam pembuatan surat perjalanan Republik Indonesia ? c. Apa sajakah yang menjadi kendala terhadap penegakan hukum pidana terhadap pemalsuan dokumen oleh warga negara asing dalam pembuatan surat perjalanan republik indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Seperti diketahui bahwa atas dasar asas konkordansi Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia, yang dulu bernama Wetbook van Stafrect voor Indonesie merupakan semacam kutipan dari WvS Nederland. Bahasanya tentu saja bahasa Belanda. Pasal 1 KUHP mengatakan bahwa perbuatan yang pelakunya dapat dipidana/dihukum adalah perbuatan yang sudah disebutkan di dalam perundang-undangan sebelum perbuatan itu dilakukan.
Menurut Kartanegara istilah tindak pidana sebagai terjemahan dari
“Strafbaarfeit” merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang yang diancam dengan pidana. Pembentuk undang-undang telah menggunakan perkataan strafbaar feit untuk menyebutkan apa yang kita kenal sebagai tindak pidana. Di dalam KUHP apa yang dimaksud dengan strafbaar feit tidak dijelaskan secara jelas. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Masalah
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode yuridis normatif dan yuridis empiris: a. Pendekatan yuridis normatif dilakukan melalui studi kepustakaan (Library Research) dengan cara mempelajari buku-buku, bahan-bahan bacaan literatur peraturan perundang-undangan yang menunjang dan berhubungan sebagai penelaahan hukum terhadap kaidah yang dianggap sesuai dengan penelitian hukum tertulis.
3.2. Sumber dan Jenis Data
3.2.1. Sumber Data Dalam melakukan penelitian ini data bersumber dari tempat penelitian melalui studi kepustakaan (library research), literatur- literatur yang menunjang, peraturan perundang-undangan serta bahan-bahan bacaan ilmiah lainnya yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Data yang bersumber dari studi lapangan. 3.2.2. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang didapatkan melalui kegiatan studi kepustakaan (Library Research) dengan cara membaca, menelaah, mencatat, menganalisa dan mengutip buku-buku, Undang-Undang dan beberapa ketentuan-ketentuan. Dokumen keiimigrasian, penyidikan dan penindakan keimigrasian Pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandar Lampung