Anda di halaman 1dari 3

Kesepian pada Pasien Skizofrenia (Ods) di Ruang Rawat Inap Rsjd Dr.

Amino
Gondohutomo Jawa Tengah

Hasil Penelitian didapatkan bahwa 58,7% (37) pasien skizofrenia memiliki


tingkat kesepian rendah, sebanyak 28,6% (18) pasien skizofrenia memiliki tingkat
kesepian sedang. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Susilowati dan Syafiq (2015) pada pasien skizofrenia yang rawat jalan mengalami
tekanan berupa kesepian. (Susilawati,S dan Syafiq,M, 2015). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesepian pada pasien skizofrenia diantaranya karena kegiatan yang
dilakukan pasien sering monoton, tidak ada seseorang yang dapat mengisi
kesehariannya (pasangan, teman), tidak ada seseorang yang bisa dijadikan sebagai
tempat untuk bercerita, tidak adanya dukungan atau masukan dari orang disekitar
pasien. Kesepian pada pasien skizofrenia dapat hilang jika pasien berada di samping
seseorang dalam situasi yang menyenangkan yang dapat membuat pasien merasa
aman dan nyamam walaupun dala kondisi yang tertekan sekaligus (Susilawati,S dan
Syafiq,M, 2015).
Menurut artikel Eglit, individu dengan gangguan psikotik sangat rentan
terhadap kesepian . Prevalensi menunjukkan bahwa tingkat kesepian setiap tahunnya
semakin meningkat diantara individu dengan skizofrenia dan gangguan psikotik
lainnya adalah 76 sampai 80% atau sekitar 2,3 kali lebih tinggi dari populasi umum
dan kesepian berada dipilihan pertama (Graham,M.L.(2017). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan skizofrenia memiliki tingkat
kesepian rendah. Menurut Myers, kesepian adalah suatu kesadaran menyakitkan
karena tidak banyak memiliki hubungan sosial atau memiliki hubungan yang kurang
bermakna dan diinginkan, baik secara kronis atau sementara. Miller membagi
kesepian menjadi dua yaitu : (a) Social Isolation adalah kesepian karena kurang
terhubung secara sosial dengan teman dan kenalan . (b) Emotional Isolation adalah
kesepian kurangnya sebuah hubungan yang intim. (Myers. 2008.)
Perasaan kesepian memberikan efek dari gangguan persepsi social-kognitif.
Gangguan persepsi social-kognitif mempengaruhi keinginan individu dalam
berinteraksi social dan emosional seseorang. .(Mitchell,R;Gamez,K;dkk.2016).
Ketiadaan emosi – emosi yang positif dalam diri individu seperti merasa unik,
dicintai, bermanfaat, kuat, bahagia, bernilai. Selain itu lebih didominasi oleh emosi
negatif seperti perasaan yang tidak pasti, takut, sedih , kegagalan, tak bertujuan, dan
kekurangan umpan balik dari individu lain (Setiadi.2007).Gejala negative yang
ditunjukkan dari gangguan persepsi social-kognitif diantaranya adalah perubahan
ekspresi wajah, dan gesture dalam berinteraksi. Kesepian memiliki implikasi pada
perkembangan psikosis.
Kesepian juga berhubungan dengan berbagai individual differences seperti
depresi, pesimis, menarik diri, merasa tersisihkan, merasa malu, dan rendahnya
afeksi .(Mitchell,R;Gamez,K;dkk.2016) (Muthia & Hidayati, 2015). Pasien
skizofrenia yang merasakan kesepian dalam kurun waktu yang cukup lama akan
memiliki afeksi yang negatif, dengan lingkungan sosialnya akan menarik diri,
kurang percaya pada diri sendiri dan orang lain, sering merasa gagal, dan
ketidakpuasaan terhadap hubungan sosialnya. (Muthia & Hidayati, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
1. .Mitchell,R;Gamez,K;dkk(2016). Influence of Desire to Belong and
Feelings of Loneliness on Emotional Prosody Perception in
Schizophrenia. diakses pada tanggal 4 April 2019. Dari:
https://www.biorxiv.org/content/biorxiv/early/2016/12/07/092080.full.
pdf
2. Graham,M.L.(2017). Loneliness in schizophrenia: Construct
clarification, measurement, and clinical relevance diakses pada tanggal
22 November 2018. Dari :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artiles/PMC5863980/
3. Muthia, E. N., & Hidayati, D. S. (2015). Kesepian dan keinginan
melukai diri sendiri remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi , 185-198.)
4. Myers. 2008. Need for belonging, relationship satisfaction, loneliness,
and life satisfaction. University of Melbourne. Personality and
Individual Differences. Vol, 45. 213–218
5. Setiadi. Dimensi Loneliness. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007
6. Susilawati,S. dan Syafiq, M. (2015). Gambaran Tekanan (Stressors)
Yang Dihadapi Pasien Skizofrenia Rawat Jalan Dan Strategi Coping.
Jurnal Psikologi Teori & Terapan. Vol 5. No.2

Anda mungkin juga menyukai