“KEMENRISTEKDIKTI”
Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia (disingkat Kemenristekdikti RI) (dahulu Kementerian Riset, dan
Teknologi, disingkat Kemenristek)
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang menyelenggarakan urusan
di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden.[1] Kemenristekdikti dipimpin oleh seorang Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat
oleh Muhammad Nasir.
Sejarah
Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementerian Urusan Riset Nasional
Republik Indonesia, kemudian pada tahun 1973 berubah nama menjadi Menteri
Negara Riset. Periode tahun 1986-2001 menjadi Menteri Negara Riset dan
Teknologi, dan tahun 2002 sesuai Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara perihal Penamaan Instansi Pemerintah, Kantor Menteri Negara
disebut dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada tahun 2005, berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 institusi ini disebut Kementerian Negara
Riset dan Teknologi (KNRT) atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek
sebelum kembali berganti nomenklatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 menjadi Kementerian Riset dan Teknologi.
Pada tahun 2014 pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, nomenklatur
Kementerian Riset dan Teknologi kembali berubah menjadi Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Perubahan ini merupakan konsekuensi dari
penggabungan urusan pendidikan tinggi ke kementerian ini yang sebelumnya
berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Susunan Organisasi
Susunan organisasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi menurut Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
3. Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi;
4. Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi;
5. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan;
6. Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi;
7. Inspektorat Jenderal;
8. Staf Ahli Bidang Akademik;
9. Staf Ahli Bidang Infrastruktur;
10. Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas.
Koordinasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 tentang Perubahan
Keenam atas Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, Menteri Negara Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi mengkoordinasikan LPNK sebagai berikut:
Dalam bidang Teknologi Indonesia beberapa kali gagal menunjukan perkembangan nya di
bidang tersebut entah karena kurang nya sumberdaya manusia atau masalah perizinan
dan sebagainya,
Indonesia lagi lagi gagal meluncurkan motor listrik setelah sebelumnya ada juga mobil
listrik buatan Indonesia yang gagal yang tidak lulus standard nasional Indonesia.
Banyak faktor yang selalu menjadi penyebab gagal nya pembuatan motor listrik di
Indonesia di antaranya :
1. Dikarenakan harga bahan baku yang sangat mahal sehingga membuat motor tersebut
kurang minat pembeli,
Solusi
Lagi lagi kurangnya standarisasi menjadi salah satu faktor penyebab mengapa motor listrik
tidak bisa berkembang di Indonesia..
Melainkan harga sparepart SNI yang sangat mahal maka dari itu produsen motor listrik
menggunakan alternatif sparepart lain yang biaya nya terjangkau.
Karena sparepart yang di gunakan kurang memenuhi standar ketika di lakukan uji coba
motor listrik oleh pemerintah selalu saja gagal lolos uji coba,
Yang akhir nya menjadikan motor listrik itu sebagai motor ramah lingkungan hanya
sebatas mimpi karena selalu gagal melewati proses uji coba oleh pemerintah.
ALASAN MENGAPA MOBIL ESEMKA BELUM DIPRODUKSI
PERMASALAHAN :
SOLUSI
*pemerintahturutsertauntukmengakomodasibiayapembuatanmobiltersebut
Pemerintah harus membantu ongkos produksi.
Semua bisa ditekan dengan memproduksi mobil dalam jumlah yang sangat besar.
Sementara itu, dengan produksi yang relatif lebih sedikit, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK)
perlu menyiasati agar penjualannya bisa menutupi ongkos produksi.
Selain itu, lanmobil tersebut juga perlu memiliki segmentasi pasar tersendiri, misalnya
kendaraan yang khusus digunakan untukprogram-program pertanian di daerah.
Itu akan menyerap lebih banyak pembeli.
Belakangan ini seringkali banyak berita tersebar di masyarakat tentang banyak nya
perguruan swasta yang izin nya di cabut oleh pemerintah.
Karena sepi nya peminat banyak kuliah yg izin nya di cabut atau tutup di karenakan
banyak kuliah yang tidak memenuhi standarisasi atau kalah nya daya saing yang membuat
minat masyarakat kuliah disitu menjadi salah satu faktor terbesar saat ini.
Dimana di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta kedapatan memperjual belikan
ijazah.
Ini semua bukan salah dari kampus nya namun kebanyakan masyarakat Indonesia
berpikiran " kalo ada yg instan kenapa harus yang rumit"
Pola pikir masyarakat seperti itu yang harus nya di hilangkan.
Namun apa daya pemerintah pun untuk saat ini kesulitan untuk mengetahui kampus
mana saja yang memperjual belikan ijazah sehingga perbuatan seperti ini masih saja
berjalan.
Solusi
Seperti mengadakan kegiatan atau layanan masyarakat yang membuat daya tarik
masyarakat tersebut datang ke kampus tersebut.
2. Dilakukannya strategi branding Perguruan Tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru,
Dengan melakukan branding ke SMA SMA atau memasang iklan di televisi, radio, sosial
media membuat masyarakat mengetahui informasi kampus tersebut.
Kampus yang saat ini berkembang pesat saat ini biasanya menggunakan influencer/artis
artis menjadi brand ambassador kampus tersebut sehingga membuat masyarakat lebih
tertarik lagi.
Ada juga kampus yang memberikan potongan harga dengan syarat ketentuan yang
berlaku yang membuat daya tarik sendiri kampus tersebut.
3. Pemerintah harus mendorong Perguruan Tinggi menjadi lebih baik lagi, dan harus lebih
teliti dalam mengevaluasi Perguruan Tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Riset,_Teknologi,_dan_Pendidikan_Tinggi_
Republik_Indonesia
https://m.detik.com/oto/motor/d-4685043/motor-listrik-buatan-indonesia-masih-
belum-bisa-mendunia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181016173909-384-338962/7-mobil-esemka-
gagal-mengaspal-gara-gara-euro-4
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kemenrstekdikti-cabut-izin-243-
perguruan-tinggi-swasta-bermasalah-dhjT