Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang

Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Secara global populasi lansia

diprediksi terus mengalami peningkatan seper􀀡 tampak pada gambar di bawah. Populasi lansia di

Indonesia diprediksi meningkat lebih 􀀡nggi dari pada populasi lansia di dunia setelah tahun

2100.

Hasil proyeksi penduduk 2010-2035, Indonesia akan memasuki periode lansia (ageing), dimana

10% penduduk akan berusia 60 tahun ke atas, di tahun 2020 seper􀀡 terlihat pada gambar di

bawah. Angka Beban Tanggungan Indonesia sebesar 48,63% ar􀀡nya se􀀡ap 100 orang penduduk

yang masih produktif

akan menanggung 48 orang yang 􀀡dak produk􀀡f di Indonesia. Angka Beban Tanggungan

menurut provinsi, tertinggi ada di Nusa Tenggara Timur (66,74%) dan terendah ada di DI

Yogyakarta (45,05%) sedangkan di jawa tengah sendiri 48,10%

Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses penuaan

sehingga penyakit t idak menular banyak muncul pada lanjut usia. Selain itu masalah degeneratif

menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Hasil Riskesdas

2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain

hipertensi, artri􀀡s, stroke, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM).

Sama halnya dengan tahun 2018 dari hasil riskesdas juga menunjukkan bahwa masih tingginya

angka penyakit tidak menular di jawa tengah. Lanjut usia sehat berkualitas mengacu pada konsep
active ageing WHO yaitu proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental

sehingga dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan tetap berpartisipasi dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup sebagai anggota masyarakat.

BAB II

Untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produk􀀡f harus dilakukan pembinaan

kesehatan sedini mungkin selama siklus kehidupan manusia sampai memasuki fase lanjut usia

dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protek􀀡f yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia.

Tujuan umum kebijakan pelayanan kesehatan lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan

lansia untuk mencapai lansia sehat, mandiri, ak􀀡f, produk􀀡f dan berdaya guna bagi keluarga dan

masyarakat. Sementara tujuan khususnya adalah meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan

kesehatan santun lansia; meningkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor,

organisasi profesi dan pihak terkait lainnya; meningkatnya ketersediaan data dan informasi di

bidang kesehatan lansia; meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan

lansia dalam upaya peningkatan kesehatan lansia; meningkatnya peran serta lansia dalam upaya

peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, maka dikembangkan program kesehatan lansia sebagai

berikut:
Bentuk pelayanan kesehatan
PROGRAM KESEHATAN LANSIA
1 2 3 4 5 6 7
Peningkatan Peningkatan Peningkatan Pengembang Peningkat Perlambatan Peningkatan
dan dan pemberdaya an an proses KEMITRA
pemantapan pemantapan an Pemberdaya mutu degenera􀀟f AN
upaya upaya masyarakat an perawatan melalui dengan LS,
kesehatan rujukan dalam uoaya LANSIA kesehatan PENYULUH profesi,
bagi Lansia bagi Lansia kesehatan dalam bagi AN LSM
di melalui Lanjut Usia, kesehatan Lanjut dan dan lembaga
Fasyankes pengembang melalui dan Usia PENYEBAR pendidikan
Primer an POSYAND kesejahteraa dalam AN dan
PUSKESMA POLIKLINI U n keluarga INFORMASI peneli􀀟an
S K LANISA keluarga dan melalui kesehatan
MENYELE GERIATRI masyarakat HOME Lansia (fisik,
NG TERPADU CARE kogni􀀟f)
GARAKAN DI dan
PELAYANA RUMAH LONG
N SAKIT TERM
SANTUN CARE
Santun lanjut usia yang diberikan di Puskesmas yaitu memberikan Pelayanan yang baik dan

berkualitas , memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang

aman dan mudah diakses, memberikan dukungan atau bimbingan pada lanjut usia dan keluarga

secara berkesinambungan (continum of care), melakukan pelayanan secara pro-ak􀀟f untuk dapat

menjangkau sebanyak mungkin sasaran lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas, melakukan

koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup dan melakukan kerjasama

dengan lintas sektor, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dengan asas

kemitraan. Hasil pengembangan program sampai tahun 2015, jumlah Puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia sebanyak 824 Puskesmas dengan jawa tengah

sendiri sebanyak 73.

Kasus PTM yang meningkat akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena

penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Biaya untuk

pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan kemiskinan (pengeluaran katastropik).
Wakil Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 18 September 2015 menugaskan kepada

Menteri PPN/ Kepala Bappenas untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan

penguatan paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif-

preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor, serta menyusun rencana aksi terkait

penguatan upaya promotif preventif kesehatan. Arahan tersebut selanjutnya disusun dalam

“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)” yang akan menjadi panduan bagi lintas sektor

terkait dalam berpartisipasi aktif mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,

Dari salah satu kebijakan RISKESDAS JAWA TENGAH untuk menanganu PTM

ANALISA
1.Obesitas meningkat 1.Pemicuanmasyarakatunt
kurang aktifitas fisik dan Penguatan dan ukmelakukanCERDIK
diet tidak seimbang kebijakan strategi 2.PenguatanPromkes
meningkat
2. HT dan DM meningkat 3.MengaktifkanPosbindu
3. factor resiko meningkat 4.Tanamankeluargabuahda
nsayur
5.Meningkatkanpembentuk
anKTR
6.PenguatanSDM

1.PencegahandanPengendalianPenyakitTidakMenulardilakukanmelaluiintervensipadaPenyakitda

nfaktorresiko.

2.Dibutuhkandatasurveydisampingdataprogramdalammempercepatpencapaiantargetprogram
3.Riskesdas2018dapatdigunakandalammendukungataumenkonfirmasidatacakupan,mutupelayana

n,implementasikegiatan,enablingdandeterminantfaktor

4.CapaianProgramdanRiskesdasdapatdigunakanuntukadvokasipenajamanprogramdanformulasik

ebijakan

5.Diperlukanpenelitianataukajianlanjutan

Anda mungkin juga menyukai