Anda di halaman 1dari 9

Makalah Roleplay Manajemen Keperawatan

Manajemen Konflik

Disusun Oleh :

Astrid Wulandari (1603013)

Cicha Wahyu Nur L (1603017)

Hendri Dwi K (1603033)

Lutfi Ulil A (1603049)

Misnawati (1603055)

Septiana Arsi R (1603069)

Wahyu Amar M (1603079)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan rancangan
pembuatan naskah roleplay

Naskah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
naskah ini.

Akhir kata kami berharap semoga pembelajaran dalam naskah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Semarang, Oktober 2019

Penyusun
Format Roleplay

A. Topik : Manajemen Konflik.


B. Subtopik : Pemecahan masalah.
C. Tujuan Umum : Mahasiswa dapat mengatasi konflik/ permasalahan yang
terjadi.
D. Tujuan khusus : Mahasiswa dapat mengetahui penerapan manajemen
keperawatan.
E. Sasaran : Semua mahasiswa S-1 Keperawatan kelas A.
F. Waktu : 20 Menit.
G. Materi :

Langkah-langkah penyelesaian konflik :

A. Pengkajian
1. Analisis situasi
Terjadi konflik intrapersonal pada perawat tersebut, dalam hati dia merasa
kurang mampu untuk dipindahkan ke ruang bedah ortopedi, karena dia
merasa sudah terbiasa di ruang bedah umum akan tetapi dia harus profesional
dalam bekerja, saat kepala ruangan menyuruh untuk pindah ruangan. Di
ruang bedah ortopedi perawat tersebut mengalami konflik interpersonal
dengan dokter bedah karena dia melakukan kesalahan yang membuat dokter
bedah marah-marah.
Fakta yang didapat perawat tersebut merupakan perawat pindahan dari ruang
bedah umum yang belum terbiasa dengan kondisi di ruang ortopedi. Perawat
tersebut tidak tahu kebiasaan dokter bedah itu tidak suka menggunakan
betadin, sehingga saat menyiapkan area dengan betadin dokter bedah tersebut
marah-marah.
Yang terlibat dan berperan dalam situasi ini adalah :
 Perawat : yang berkonflik
 Dokter : yang berkonflik
 Karu : sebagai penengah atas konflik yang terjadi

Situasi tersebut dapat diubah dengan pendekatan dan penjelasan dari perawat
dan kepala ruangan.
2. Analisis isu yang berkembang
Masalah utama yang terjadi yaitu kesalahan penggunaan betadin yang
dilakukan perawat sehingga dokter bedah marah besar. Sehingga diperlukan
penyelesaian segera.
3. Menyusun tujuan
Menyelesaikan konflik yang terjadi antara perawat dan dokter bedah di ruang
operasi.
B. Identifikasi
Perawat yang sedang berkonflik dengan dokter seharusnya harus mampu
mengelola emosinya agar tidak ikut terpancing emosi
C. Intervensi
1. Dokter bedah yang merasa tidak puas dengan kinerja perawat pindahan dari
ruang bedah umum menyampaikan emosinya ke kepala ruangan operasi.
Dokter bedah merasa tidak puas dengan kinerja perawat tersebut. Konflik
yang terjadi antara perawat dan dokter bisa diselesaikan dengan
menggunakan manajemen konflik. Apabila konflik tidak segera diselesaikan
dapat mengganggu hubungan kerja antara dokter dan perawat sehingga dapat
menimbulkan penurunan produktivitas. Sehingga dibutuhkan peran perawat
untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi.
2. Metode yang sesuai untuk menyelesaikan konflik pada situasi ini adalah
dengan strategi kompromi atau negosiasi. Karena untuk menyelesaikan
konflik ini pihak yang terlibat konflik harus saling menyadari dan sepakat
pada keinginan bersama. Kedua pihak yang terlibat saling menyerah dan
menyepakati hal yang telah dibuat. Sehingga kedua belah pihak yang sedang
berkonflik dapat menerima hal-hal yang telah terjadi. Dan dibutuhkan peran
kepala ruangan yang bertindak sebagai negosiator yang menjadi penengah
atas konflik yang terjadi.
Perawat tersebut menyadari kesalahannya dan dokter menerima kejadian yang
telah terjadi dan merasa kalau kesalahan yang dilakukan oleh perawat tersebut
tidak bersifat fatal yang bisa membahayakan klien.
H. Pengorganisasian :
a. Setting pelaku :
1. Narator : Septiana Arsi Rifwandini
2. Dokter : Wahyu Amar Ma’ruf
3. Ketua Ruangan : Cicha Vera
4. Perawat Asosiate 1 : Astrid Wulandari
5. Perawat Asosiate 2 : Misnawati
6. Perawat Asosiate 3 : Lutfi Ulil A
7. Pasien : Hendri Dwi Kurniawan
b. Setting tempat : Di Rumah Sakit.
I. Metode pelaksanaan : Hari/Tanggal : oktober 2019
Jam :-
Tempat : Di kelas.
J. Media : Media yang kami gunakan dalam mendukung kegiatan
kami ini adalah sebagai berikut:
a. Demonstrasi
K. Penyampaian :
a. Prolog Naskah
b. Pelaksanaan Kegiatan
L. Evaluasi :
Format evaluasi roleplay (25%)

Nama mahasiswa :

Nim :

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 1 2 3 4


TAHAP PERSIAPAN
1. Menyusun rancangan/preplanning 15
2. Menyiapkan ruang/setting tempat dan lingkungan 10
yang akan dilakukan roleplay
3. Menyiapkan alat bantu selama roleplay 5
TAHAP PELAKSANAAN
1. Kemampuan mengatasi masalah manajemen 10
2. Kemampuan memimpin diskusi/leadership 10
3. Penampilan karakter 10
4. Komunikasi 10
5. Sikap terapeutik 5
6. Ketegasan/kesigapan 5
7. Kerjasama 5
8. Bertanggungjawab 5
9. Caring 5
10. Berpikir kritis 5
TOTAL 100

Semarang,………………………….

Pembimbing

(……………………………..)
PRESENTASI KELOMPOK (25%)

Topik :

Kelompok :

NO Penilaian BOBOT 1 2 3 4 Bobot


Makalah/materi
a. Ketetapan materi 10
b. Kejelasan ide 10
c. Kelengkapan isi 10
d. Penulisan sesuai EYD 5
e. Sumber pustaka relevan dan mutakhir 5
1. Presentasi
a. Penugasan materi 5
b. Penyampaian 5
c. Penggunaan bahasa efektif 5
d. Penampilan 5
e. Manajemen waktu efektif 5
2. Media
a. Efektifitas penggunaan alat bantu 10
3. Diskusi
a. Argumentasi 10
b. Rasionalisasi jawaban 5
c. Penfgendalian emosi 5
d. Tanggap terhadap respon audiens 5
TOTAL 100

Kelompok :
Semarang,……………
……

1. 6.
2. 7.
3. 8. Evaluator
4. 9.
5. 10.
(……………………………………..)
Format penilaian keaaktifan/kinerja individu (10%)

Kelompok :

Kegiatan :

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT 1 2 3 4


1. Berkontribusi dalam menegerjakan tugas kelompok 15
2. Bertanggungjawab dalam penyelesaian tugas 20
individu/kelompok
3. Berkontribusi dalam pelaksanaan presentasi/roleplay 15
4. Komunikasi efektif dan efesien 15
5. Menunjukan sifat saing membantu dan menghargai 20
orang lain
6. Menunjukan sikap kepemimpinan yang baik 15
Total 100

Semarang,………………………………
Ketua kelompok

(………………………………..)
Format evaluasi analisis kinerja (10%)

Nama mahasiswa :

Nim :

Judul :

Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Ketajaman kajian peran dan fungsi
2. Ketetapan analisis kesenjangan antara peran
dan fungsi dengan ketajaman
3. Ketajaman rekomendasi/saran
Total skore

𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐤𝐨𝐫𝐞
Nilai akhir :
𝟑

Keterangan :
4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang

Evaluator

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai