Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL RENCANA TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. Topik:

Sesi 1 : Bimbingan untuk membaca al-qur’an

Sesi 2 : Pemutaran film ludruk atau ketoprak dan wayang

Sesi 3 : Lomba kebersihan ruangan

Sesi 4 : Apel pagi dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter Indonesia

Sesi 5 : Menempel dan menyusun huruf sesuai nama lansia pada lansia parsial

Sesi 6 : Merangkai puzzle

Sesi 7 : Membuat tempat sendok untuk meja diletakkan di meja makan

Sesi 8 : Terapi kaki dengan menggunakan ikan

Sesi 9 : Terapi sebelum tidur dengan menggunakan musik

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota


kelompok, berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang
diberikan.

2. Tujuan khusus:

Sesi 1 :

a. Klien mampu mengulang atau menghafalkan bacaan yang telah diajarkan

b. Klien mampu mengaplikasikan bacaan yang telah diajarkan kedalam bacaan

shalatnya

Sesi 2 :

a. Klien mampu meminimalisir kesedihan atau kesepiannya

b. Pemutaran film guna untuk merelaksasikan dirinya


Sesi 3 :

a. Klien mampu menjaga kebersihan diri nya

b. Klien mampu membersihkan lingkungannya

Sesi 4 :

a. Klien mandiri dapat berinteraksi dengan klien yang lainnya, serta klien mandiri juga

bisa terpapar sinar matahari pagi

b. Klien dapat mengingat kembali perjuangan para pahlawan

Sesi 5 :

a. Klien mampu mengekspresikan keterampilannya

b. Klien mampu menyusun huruf sesuai nama

Sesi 6 :

a. Klien dapat meningkatkan kualitas kerja otak

b. Klien dapat mengingatkan ingatan jangka pendek

Sesi 7 :

a. Klien dapat berkreasi sesuai dengan keatifitasnya

b. Klien percaya diri terhadap hasil karyanya

C. Landasan Teori

Asuhan Keperawatan Gerontik merupakan asuhan keperawatan yang bersifat

spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik. Pendekatan

asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien, difokuskan juga pada

kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai terapi keperawatan yang

dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga ataupun

komunitas.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang

sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan.

Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan

menjadi laboraturium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki

perilaku lama yang maladaptif.

Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan diantaranya

adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi realitas.

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua

pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan

diberikan aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah :

1. Aspek Emosi

Psikomotorik yang lambat, pendiam, menarik diri.

2. Aspek intelektual.

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab

seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3. Aspek Sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan praktikan, klien

mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan

satu klien lain ke satu klien lain.

Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan

untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori

klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka,

ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang
mengalami kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas

penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal

maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).

D. Klien

1. Kategori

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien dengan masalah

keperawatan :

a. Isolasi sosial

b. Harga diri rendah atau hiperaktif

c. Dimensia

2. Proses seleksi

a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh praktikan.

b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari.

c. Peserta TAK:

1) Lansia Perempuan

2) Lansia Laki-laki

E. Pengorganisasian

1. Waktu dan tempat pelaksanaan.

Hari/Tanggal : Kamis - Rabu, 05-11 September 2019

Waktu : 09.00 - selesai WIB

Tempat : Aula Panti Werda Jambanggan

Jumlah Anggota : 20 Orang


2. Tim Terapis Dan Peran

a. Leader :

Tugas:

1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.

2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.

3) Membuka acara.

4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

5) Memimpin diskusi kelompok.

6) Menutup acara diskusi.

b. Co Leader:

1) Mendampingi leader.

2) Mengambil posisi leader jika pasif.

3) Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader.

4) Menjadi motivator.

c. Fasilitator:

Tugas:

1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti

jalannya terapi.

d. Observer:

Tugas:

1) Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang tersedia ).

2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga

penutup
3. Media dan Alat

a. Flanel

b. Kertas karton

c. Gunting

d. Perekat (Lem/selotip)

e. Benang wol

f. Paku

g. Palu

h. Gelas plastik

i. Cat minyak

j. Kuas

k. Hiasan/Manik-manik

l. Ikan

m. Baskom

4. Metode TAK Stimulasi Sensori:

a. Dinamika kelompok.

b. Diskusi

5. Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu ruangan

b. Fasilitator duduk di antara peserta


KETERANGAN :

Leader

Co Leader

Fasilitator U
Peserta

Observer

Ruangan yang nyaman dan tenang.

F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien.

2) Terapis memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan macam-macam kegiatan. Yaitu :

1.1 Membaca qur’an / mengaji bersama

1.2 pemutaran film ludruk/ketoprak/wayang


1.3 Lomba kebersihan ruangan

1.4 Upacara hari Senin dilanjutkan pemutaran film dokumenter

1.5 Menempel dan menyusun huruf sesuai nama lansia pada lansia parsial

1.6 Merangkai puzzle

1.7 Membuat tempat sendok di meja makan

1.8 Terapi dengan menggunakan ikan

1.9 Terapi sebelum tidur dengan menggunakan musik

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

Hari/Tanggal : Kamis/ 05-09-2019

Waktu : 09.00 - 10.30

Tempat Kegiatan : Pojok Baca

a. Terapis meminta klien yang bersedia untuk kumpul di pojok baca

b. Terapis mengajarkan dan menyimak bacaan qur’an klien

Hari/Tanggal : Sabtu/ 06-09-2019

Waktu : 19.30-20.30

Tempat Pelaksanaan : Ruang makan

a. Terapis meminta klien untuk berkumpul di ruang makan

b. Terapis memutarkan film ludruk/ wayang pada TV yang terdapat di meja makan
Hari/Tanggal : Minggu/ 07-09-2019

Waktu : 09.00-10-30

Tempat Pelaksanaan : Seluruh blok A-C

a. Terapis menjelaskan kriteria penilaian, yaitu : kebersihan kamar, kamar mandi,

seprei, dan kasur

b. Terapis menyebar di masing- masing kamar dan membantu membersihkan kamarnya

c. Penilaian akan dilakukan oleh perawat jaga

Hari/Tanggal : Senin/ 09-09-2019

Waktu : 09.00 - 10.30

Tempat Kegiatan : Pojok baca

a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Terapis membagikan kain flanel, kertas karton, lem/perekat, gelas plastik, cat

minyak, kuas, benang/senar karet, manik-manik/hiasan.

c. Terapis meminta klien menempel huruf sesuai namanya diatas kertas yang sudah

diberi perekat.

d. Sementara klien sedang menyusun nama, terapis berputar melihat hasil karya klien

dan memujinya.

e. Setelah klien selesai dengan pekerjaannya, klien diminta untuk memperlihatkan

hasil karyanya kepada klien yang lain.

Hari/Tanggal : Mingggu-Jum’at/08 - 11 September 2019

Waktu : 21.00 - 22.00

Tempat Pelaksanaan : Seluruh kamar

a. Terapis meminta seluruh klien untuk masuk ke kamarnya masing-masing


b. Terapis memutarkan musik penghantar tidur untuk klien

Hari/Tanggal : Senin/ 09-September-2019

Waktu : 09.00-10.30

Tempat Kegiatan : Pojok Baca

a. Terapis membagikan puzzle

b. Terapis meminta klien untuk menyelesaikan susunan puzzlenya

c. Terapis mendampingi klien yang menyelesaikan susunan puzzle

Hari/Tanggal : Selasa/ 10-09-2019

Waktu : 09.00-10.30

Tempat Kegiatan : Ruang Makan

a. Terapis membagikan gelas plastik, cat minyak, kuas, dan batu

b. Terapis meminta klien melukis dan menghias gelas plastik.

b. Sementara klien mulai megerjakan karyanya, terapis berkeliling, dan memberi

penguatan kepada klien untuk meneruskan karyanya. Jangan mencela klien.

Berikan pujian kepada klien.

c. Setelah semua klien selesai dengan karyanya, terapis meminta masing-masing klien

untuk memperlihatkan hasilnya kepada klien lain.

Hari/Tanggal : Rabu/11- September - 2019

Waktu : 09.00 - 10.30

Tempat Pelaksanaan : Halaman tengah panti

a. Terapis menyiapkan ember berisi ikan terapi

b. Terapis meminta klien untuk berkumpul dihalaman tengah


c. Terapis mendampingi klien yang mengikuti terapi dengan menggunakan ikan

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui kegiatan

yang telah dilakukan.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek

yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK

stimulasi sensoris menempel melukis dan menghias, kemampuan klien yang

diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan menempel, melukis dan menghias

menyebutkan apa yang ditempel, dan meningat nama-nama teman, melukis dan

menghias gelas plastik, menjelaskan makna lukisan pada gelas plastik tersebut.

6. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 5 TAK stimulasi sensoris

menempel nama, membuat kotak serbaguna, dan membuat kalung atau gelang. Klien

mengikuti sampai selesai. Klien mampu menempel, dan menyebutkan nama-nama

temannya.
FORMAT EVALUASI TAK

STIMULASI SENSORI MENEMPEL, MELUKIS, DAN MENGHIAS

Kemampuan memberi respons terhadap penempelan nama

Nama Pasien

No. Aspek yang dinilai

1. Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhir

2. Menempel sampai selesai

3. Menyebutkan apa yang

ditempel

4. Memperlihatkan kepada

klien hasil menempelnya

5. Melukis dan menghias

sampai selesai

6. Menjelaskan apa yang ia

lukis

7. Merajut manik-manik

menjadi gelang atau kalung

8. Memperlihatkan pada

terapis hasil karyanya

9. Klien percaya diri dengan

karya yang telah ia buat


Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti arahan menempel,

melukis, menghias, dan membuat gelang atau kalung, menyebutkan kegunaan, dan

menceritakan makna menempel, melukis, dan menghias. Beri tanda (√) jika klien

mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.


DAFTAR PUSTAKA

Keliat, BA & Pawirowiyono, Akemat. 2013. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai