Anda di halaman 1dari 39

BAHAN AJAR

Biologi xi mipa / i
O
L
E
H

HEPISON ADU, S.Pd


19241519010032
BAB I
SEL

Sejarah Penemuan Sel


a. Robert Hooke (1665) Merupakan orang yang pertama mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang
tumbuhan di bawah mikroskop. Ia melihat rongga kosong segi enam mirip kamar , sehingga ia menamakannya sel
(cellula=kamar)
b. Mathias j.Schleiden dan Theodor Schann (1838) membuktikan bahwa sel hidup bukanlah merupakan kamar kosong,
melainkan brisi cairan sitoplasma, kedua ahli tersebut membangun teori sel, yang menyatakan bahwa "Semua makhluk
hidup tersusun dari sel, sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup yang memiliki aktivitas kehidupan, jadi sel
meupakan penyusun dasar tubuh makhluk hidup".
c. Felix Dujardin : menemukan sel yang terdiri dari dinding sel dan isi sel yang disebut protoplasma. Protoplasma pertama kali
diperkenalkan oleh J.Purkinye (1839), yang menyatakan potoplasma merupakan bagian sel yang berisi cairan menyerupai
agar-agar.
d. Rudolf Virchow (1858) : menyatakan setiap sel berasal dari sel yang ada sebelumnya ( Omnis cellula cellula)
e. August Weismann (1880): menyimpukan bahwa sel yang ada saat ini dapat ditelusuru asal usulnya hingga makhluk hidup
yang paling awal.

Komponen Kimia Sel


Sel pada dasarnya terdiri atas beberapa komponen kimia yakni :
1. Karbohidrat, Merupakan senyawa yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh yang tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen (CH2O)n.
2. Protein, Merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam amino.
3. Lemak, Merupakan senyawa biokimia dalam tubuh yang kaya akan hidrokarbon (CH) dan bersifat hidrofobik (sukar larut
dalam air). Lemak tersusun atas satu gliserol dan tiga asam lemak.
4. Asam Nukleat, Tersusun atas nukleotida-nukleotida, yang tersusun atas fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen dari
golongan purin dan pirimidin. Terdiri atas dua tipe, yaitu DNA dan RNA.
5. Vitamin dan Mineral, Peran vitamin adalah sebagai pembentuk koenzim dan penghancur radikal bebas. Beberapa jenis
vitamin di antaranya adalah vitamin A, C, D, E, B1, B12, dan K. Mineral di dalam tubuh terbagi atas makronutrien dan
mikronutrien.
6. Air, Merupakan senyawa yang sangat penting bagi sel. Diantaranya berfungsi untuk mengangkut makanan dan sisa
metabolisme, serta medium berbagai reaksi kimia dalam sel.

Pengelompokan Sel
(1) Berdasarkan tingkatannya, makhluk hidup dibedakan
a. Aseluler, (belum terdiri atas sel), misalnya virus. Hal ini disebabkan karena virus belum memiliki organel, hanya
memiliki DNA atau RNA. Dengan demikian virus dikelompokkan ke dalam makhluk tingkat molekul.
b. Selluler (sudah terdiri atas sel)
(2) Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, makhluk hidup selluler dibedakan
a. Uniselluler (bersel satu) segala aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri, misalnya terdapat pada Amoeba, dan bakteri
b. Multiselluler (bersel banyak), terdapat pada sebagian besar organisme.
(3) Berdasarkan ada tidaknya membrane inti ( karyotheca), Hans Ris (1960) membedakan sel menjadi 2 jenis yaitu:
a. Sel prokariotik (sel yang belum memiliki membrane inti)
b. Sel eukariotik (sel yang memiliki membrane inti).

Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik


Sel prokatiotik Sel eukariotik
1. Tidak memiliki membrane inti Memiliki membrane inti
2. Materi inti tersebar (letak DNA dalam sitoplasma) Materi inti dikemas dalam inti (letak DNA dalam
nukleoplasma)
3 Metabolisme terjadi secara aerob dan anaerob Metabolisme hanya terjadi secara aerob
4. Tidak memiliki organel yang bermembran seperti Memiliki organel bermembran
mitokondria, kloroplast, dan badan golgi, namun memiliki
kromatofor dan mesosom yang berfungsi sama dengan
mitokondria
5. Tidak memiliki sitoskeleton Memiliki sitoskeleton
6. Terdapat pada bakteri dan ganggang hijau biru Terdapat pada sebagian besar organisme

(4) Berdasarkan letak dan jumlah kromosomnya pada tubuh, sel dibedakan
a. sel somatic, merupakan sel yang terdapat pada tubuh, memiliki jumlah kromosom diploid (2n).
b. sel germinal, merupakan sel yang terdapat pada sel gamet (sel kelamin), dan memiliki jumlah kromosom haploid (n).
(5) Berdasarkan kemampuannya dalam melakukan metabolisme, bagian sel dibedakan:
a. bagian yang hidup (disebut protoplasma), yaitu bagian yang dapat melakukan metabolisme.
b. bagian yang mati (disebut metaplasma atau inclusio), yaitu bagian yang tidak dapat melakukan metabolisme, misalnya dinding
sel dan vacuola.

Ukuran Sel
Ukuran sangat kecil berdiameter 1-100mikron, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya (perbesaran
sampai 2000 kali) dan mikroskop elektron (perbesaran sampai 500.000 kali)
Sel terkecil adalah Mycoplasma. Sedangkan sel terbesar adalah telur.

Bentuk-Bentuk Sel
Sel memiliki bentuk bermacam. Beberapa macam bentuk sel antara lain:
(1) sel berbentuk bulat, misalnya pada sel eritrosit, dan sel telur
(2) sel berbentuk pipih, misalnya pada sel epidermis
(3) sel berbentuk kubus, misalnya pada sel epidermis
(4) sel berbentuk polygonal, misalnya pada sel epitel
(5) sel berbentuk heksagonal, misalnya pada sel tumbuhan
(6) sel berbentuk bintang, misalnya pada sel saraf
(7) sel berbentuk kumparan, misalnya pada sel otot

Struktur dan fungsi sel


Perhatikan dan amati gambar struktur sel di bawah ini !

Gambar sel hewan Sel Tumbuhan


Dari gambar sel hewan dan sel tumbuhan di atas, struktur sel terdiri dari :
1. Dinding sel
2. Membran sel/ membran plasma
3. Sitoplasma
4. Organel sel yang terdiri atas : Retikulum Endoplasma/ RE, ribosom , mitokondria, lisosom, ,aparatus golgi, plastida,
vakuola, nukleus, sitoskeleton ( mikrotubulus dan mikrofilamen), sentriol
ORGANEL- ORGANEL SEL
Organel – organel sel pada tumbuhan dan hewan terdiri atas :
Dinding Sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai
dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai
sel dengan bentuk yang jelas dan kaku, bahan penyusunya berupa zat kayu yang amat keras, yaitu selulosa selai itu juga
mengandung zat pektin, hemiselulosa dan glikoprotein. Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel,
sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami
penebalan dan memiliki plasmodesmata disebut noktah (titik). Plasmodesmata berfungsi sebagai penghubung protoplasma
pada sel tumbuhan.

Membran Plasma

Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, tersusun dari molekul lipid,protein dan sedikit karbohidrat , bersifat
semi/selektif permeabel, artinya memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul dan senyawa yang melalui
membran plasma, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara transpor pasif
(difusi, osmosis), dan transport aktif.

Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel
sel hidup.

Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:

Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran (Gambar ). RE terbagi dua macam, yaitu
RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus
tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipida

.
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE
kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma. Letak ribosom di dalam sel bermacam-macam yaitu:
 Bebas
 Melekat pada serabut sitoskeleton dalam sitoplasma
 Melekat pada permukaan reticulum endoplasma
 Mengumpul pada suatu tempat (disebut poliribosom atau polisom). Polisom dapat meningkatkan jumlah protein yang
diproduksi.
Berdasarkan jumlah ribosomnya, sel dibedakan:
 Sel yang memiliki banyak ribosom, terdapat pada sel yang aktif
 Sel yang memiliki sedikit ribosom, terdapat pada sel yang tidak aktif.
Ribosom tersusun atas 2 sub unit, yaitu:
 Sub unit besar, tersusun atas protein dan RNAr (RNA ribosom)
 Sub unit kecil, tersusun atas protein dan RNAr.

Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang
antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses
penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang
berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai
sumber energi sel.

Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan merusak benda-
benda asing. Enzim tersebut adalah :
 Nuklease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA
 Protease menghidrolisis protein
 Lipase menghidrolisis lemak
 Fosfotase menghidrolisis oligonukleotida
Beberapa penyakit akibat kegagalah lisosom antara lain:
(1) Siklosis, yaitu suatu penyakit yang terjadi pada orang yang bekerja di tempat berdebu sehingga debu tersebut terhisap
hingga ke paru-paru. Penyakit ini disebabkan karena lisosom tidak mampu mencerna debu, terutama yang mengandung
silicon yang keras, sehingga membrane vacuola menjadi bocor dan enzim lisozin dari lisosom keluar dan mencerna paru-
paru. Dengan demikian paru-paru manusia menjadi rusak.
(2) Rheumatik, yaitu penyakit yang disebabkan karena banyaknya timbunan asam urat dalam tubuh akibat sering
mengkonsumsi makanan seperti organ dalam hewan (usus, hati, empela), melinjo, rebung, yang banyak mengandung
kristal asam urat. Banyakanya asam urat dalam tubuh tidak dapat dicerna oleh lisosom, sehingga enzim lisosom keluar
dan mencerna sel-sel pada persendian. Dengan demikian sendi menjadi radang, bengkak, dan menimbulkan rasa
sakit.

Peroksisom bentuknya seperti lisosom berisi enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif berperan mentransfer hidrogen dari
berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan produk samping berupa hidrogen peroksida (H2O2), zat ini bersifat racun
tetapi diubah oleh enzim katalase menjadi air dan oksigen
Aparatus Golgi (Badan Golgi/golgi komplek) Pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun 1898. Badan Golgi
merupakan organel berupa pembuluh pipih yang mirip dengan katung-kantung pipih yang bertumpuk dan berkelok-kelok seperti
mangkuk di dalam sel yang disebut sisterna. Pada sel tumbuhan badan Golgi merupakan organel terbesar yang disebut
diktiosom. Badan Golgi hanya terdapat pada sel eukariotik dan banyak ditemukan pada sel-sel kelenjar.

Jumlah badan golgi pada sel


• Pada sel hewan terdapat 10 – 20 badan Golgi
 Pada sel tumbuhan terdapat beberapa ratus badan Golgi untuk sintesis protein dan pengeluaran terutama pada sel
sekresi.
Badan Golgi berlekatan dengan reticulum endoplasma. Badan Golgi memiliki 2 sisi, yaitu:
• Sisi cis, yaitu sisi yang berhubungan erat dengan reticulum endoplasma halus. Hubungan tersebut berfungsi
mentranspor materi ke reticulum endoplasma halus ke badan Golgi.
• Sisi trans, merupakan sisi yang mencuat ke vesikula pada reticulum endoplasma.
Fungsi badan Golgi antara lain:
(1) Untuk sirkulasi dan pengangkutan dalam sel
(2) Membentuk lendir yang disebut musin yang merupakan protein yang ditempeli karbohidrat
(3) Musin merupakan protein yang membinan mucus/lendir
(4) Membentuk membrane plasma
(5) Membentuk komponen dinding sel, seperti sellulosa, hemisellulosa, dan pectin
(6) Membentuk kuning telur
(7) Kadang-kadang berperan dalam transport lemak
(8) Membentuk akrosom pada sperma.
(9) Membentuk lisosom
(10) Membentuk kantung pada zat yang akan dikeluarkan sel
(11) Memproses bahan ekskresi sel, sekresi, dan mensekresikannya.
(12) Pada sel tumbuhan badan Golgi beperan untuk sintesis dan pemeliharaan dinding sel
(13) Menambah glioksilat (gula) pada protein, sehingga menjadi glikoprotein.
(14) Mensintesis glikolipida (gabungan antara glikogendan lipid)
(15) Mengumpulkan, memodifikasi, mengemas dan mendistribusikan molekul-molekul yang
dibuat pada suatu tempat dalam sel dan dipakai di tempat lain, seperti:
 Mengumpulkan sekresi protein dari ribosom atau reticulum endoplasma dan membawanya keluar sel
 Pemekatan dan penyimpanan hasil-hasil sekresi dari sel –sel kelenjar
 Pembentukan musin dan sintesis dinding sel.
(16) Menyempurnakan produk yang dihasilkan reticulum endoplasma dan mengirimnya ke sel atau bagian lain dengan
cara membentuk vesicula.
(17) Dari hasil suatu penelitian, badan Golgi berguna juga untuk menambahkan glikoslat pada protein yang merupakan
tempat penambahan polisakarida ke protein selama pembentukan glikoprotein. Selain itu badan Golgi juga berfungsi
juga untuk ekskresi.

Plastida adalah butiran zat warna dalam sitoplasma tumbuhan hijau. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama
pada organ-organ penyimpan, seperti akar, biji, dan daun muda. Plastida terbentuk dari perkembangan protoplatida yang
terdapat di tempat-tempat yang bersifat meristematik (yang sel-selnya bermitosis terus-menerus).
Fungsi plastida adalah:
 Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
 Pembawa zat warna
 Tempat terbentuknya amilum pada daun
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, plastida dibedakan 3 macam, yaitu:
a. Leucoplast
Leukoplast yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen sehingga tidak berwarna. Fungsi plastida jenis leucoplast
adalah untuk menyimpan cadangan makanan. Berdasarkan cadangan makanan yang disimpannya, leucoplast
dibedakan:
 Amiloplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa amilum
 Elaioplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa lemak
 Proteoplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa protein.
Dalam perkembangannya plastida tidak berwarna dapat menjadi plastida berwarna yang pembentukan pigmennya
memerlukan Mg untuk pembentukan klorofil dan Fe untuk pembentukan katalisator pembentuk klorofil.
b. Kromoplast
Kromoplast yaitu plastida yang mengandung pigmen sehingga berwarna-warni. Namun pigmen yang dikandungnya
adalah pigmen nonfotosintetik. Kromoplast berfungsi memberi warna pada daun, bunga, dan buah. Macam-macam
pigmen kromoplast antara lain:
1. Karoten, yaitu pigmen warna jingga, misalnya wortel
2. Fikoeritrin, yaitu pigmen warna merah, misalnya ganggang merah
3. Fikosianin, yaitu pigmen warna biru, misalnya ganggang biru
4. Fikosantin, yaitu pigmen warna coklat , misalnya ganggang coklat
5. Xantophyl, yaitu pigmen warna kungin, misalnya pada daun yang sudah tua
6. Likopena, yaitu pigmen warna merah, misalnya wortel
c. Kloroplast merupakan plastida atau butiran-butiran berwarna hijau pada daun yang
mengandung klorofil dan terdapat DNA. Kloroplast disebut juga pigmen fotosintetik.

Fungsi klorofil adalah menyerap sinar matahari yang digunakan untuk fotosintesis. Bentuk kloroplast mendekati oval
dengan diameter 4 – 6 nm dan panjang 1 – 5 nm. Selaput kloroplast tersusun rangkap membungkus lempengan-
lempengan pipih yang tersusun bertumpuk yang disebut granum (jamak grana). Di antara grana terdapat ruangan
yang disebut stroma yang berisi substansi koloid yang mengandung ribosom, DNA, dan enzim, untuk mensintesis
karbohidrat. Kloroplast tersusun atas tilakoid (lamella) dan grana.
 Tilakoid (lamella) merupakan kantung-kantung pipih tempat berlangsungnya reaksi terang. Pada tilakoid terdapat
cairan yang disebut stroma. Pada bagian stroma terdapat enzim yang penting untuk berlangsungnya reaksi gelap.
 Grana merupakan tumpukan kantung-kantung pipih (tumpukan lamella-lamella).
Pigmen fotosintetik tumbuhan tinggi terdiri dari 2 macam, yaitu klorofil dan karotinoid.
☺ Klorofil merupakan pigmen warna hijau yang terletak pada mesofil daun, epidermis, tangkai daun, dan kelopak bunga.
Berdasarkan panjang gelombang (spectrum) warna yang diserapnya, klorofil dibedakan 4 macam, yaitu:
1. klorofil a, menyerap spectrum berwarna kebiruan, rumus kimianya adalah. C55H72O5N4Mg
2. klorofil b, menyerap spectrum berwarna kekuningan, rumus kimianya adalah. C 55H70O6N4Mg
3. klorofil c, menyerap spectrum berwarna biru kecoklatan
4. klorofil d, menyerap spectrum berwarna hijau merah
Klorofil berfungsi untuk pembentukan senyawa organic pada proses fotosintetik
Dengan adanya klorofil tumbuhan dapat berfotosintesis dengan mereaksikan CO 2 dari udara dengan H2O dari dalam
tanah dengan bantuan cahaya diubah menjadi C6H12O6 (glukosa), dan zat sisa berupa O2 dan H2O. Selanjutnya
glukosa dapat diubah menjadi glikoegn, lemak, protein, vitamin, dan berbagai bahan organic lainnya.
☺ Karotenoid berfungsi untuk pelindung klorofil pada waktu sinar matahari terlalu kuat dan oksidasi oleh oksigen yang
dihasilkan dalam proses fotosintesis. Pigmen karotenoid terdapat pada buah-buahan dan bunga yang membuat
warna bunga menjadi menarik.

Vakuola merupakan rongga sel yang berselaput. Letak vacuola adalah pada bagian sitoplasma yang dibatasi oleh selaput yang
disebut tonoplast yang berisi cairan sel atau getah sel. Pada saat sel tumbuhan berusia muda ukuran vacuola kecil dan banyak
serta tersebar pada sitoplasma. Namun pada saat usia sel tumbuhan dewasa vacuola menjadi besar dan mendesak inti sel dan plasma ke
arah tepi. Vacuola yang besar mengisi sebagian sel dewasa pada tumbuhan. Isi vacuola adalah air dan zat-zat terlarut yang
mengendap di dalamnya, seperti:
1. Senyawa organic, antara lain karbohidrat, protein, lemak, glukosa, asam oksalat, dan garam kalsium
2. Senyawa anorgakin, seperti fosfat, nitrat, dan klorida
3. Asam-asam organic, seperti tatrat, dan sitrat
4. Kristal-kristal, antara lain oksalat, karbonat, dan silikat)
5. Butir-butir aleuron (butir-butir pati tumbuhan)
6. Gas
7. Garam-garam mineral
8. Minyak atsiri, seperti pada rimpang jahe, kulit jeruk, daun sirih, lada)
9. Zat penyamak, seperti glikosid dan asam galus.
10. Damar, seperti pada pinus dan pohon damar
11. Zat warna, seperti antosianin,
12. Alkaloid, antara lain:
 Nikotin pada tembakau
 Kafein pada kopi
 Kinin pada kina
 Tein pada teh
 Solanin pada kentang
 Teobromin pada kakao
 Piperin pada lada dan sirih.
Perbedaan vacuola pada tumbuhan dan pada hewan antara lain:
Vacuola tumbuhan Vacuola hewan
Jumlah lebih sedikit Jumlah lebih banyak
Berukuran besar Berukuran kecil
Pada tumbuhan terdapat vacuola sentral yang berfungsi Pada protozoa (hewan bersel satu) terdapat dua jenis vacuola,
menyimpan senyawa organic, senyawa anorganik dan tempat yaitu:
membuang produk samping hasil metabolisme.  Vacuola makanan (berfungsi untuk mencerna makanan)
 Vacuola kontraktil, berfungsi untuk ekskresi dan osmoregulator
(menjaga tekanan osmosis sel)
Fungsi Vacuola antara lain:
1. Tempat penyimpanan zat makanan, seperti gula, protein, dan senyawa organic lainnya.
2. Tempat penyimpanan sisa-sisa metabolisme, seperti alkaloid, kristal kalsium oksalat, dan tannin.
Lateks (getah karet) dapat berkumpul dalam vacuola dalam bentuk emulsi. Sel yang berfungsi seperti ini
disebut letisifer, seperti pada Hevea brasiliensis, dan Cannabis sativa.
3. Memasukkan air melalui tonoplas ke dalam sel agar tegangan turgor sel tetapi baik.
4. Memberi warna cerah pada bunga, buah, dan daun, karena adanya pigmen yang terkandung di
dalamnya, yaitu pigmen antosianin.
5. Tempat penyimpanan gas, seperti pada tumbuhan air dan beberapa jenis ganggang sehingga dapat
mengapung.
6. Menyimpan minyak atsiri
Pada hewan tingkat tinggi fungsi vacuola sama dengan lisosom, mengandung enzim hidrolitik (enzim pengurai
atau penghancur, seperti amylase, protease, dan lipase).

Nukleus (Inti sel) merupakan suatu struktur yang berbentuk bulat panjang (lonjong) bermembran ganda dengan diameter
sekitar 10 m dan panjang sekitar 20 m . Pada sel darah putih (leukosit) bentuk inti tidak beraturan atau glanduler.

Gambar nucleus

Fungsi nucleus (inti sel):


(1) Berfungsi dalam reproduksi sel.
(2) Untuk pengendali selurun aktifitas sel. Berdasarkan hasil percobaan, sel yang tidak memiliki nucleus, tidak
mengalami perkembangan dan lama kelamaan akan mati. Mislanya potongan paramaecium yang bernukleus akan
hidup dan membelah diri menjadi individu baru, tetapi potongan paramaecium yang tidak berinti akan mati.
(3) Menentukan pembentukan protein
(4) Mengatur pembelahan sel
(5) Membawa informasi genetic
Berdasarkan jumlah nukleusnya, sel dibedakan :
• Mononucleat (sel berinti 1), terdapat pada sel tumbuhan dan hewan
• Binukleat (sel berinti 2), terdapat pada paramaecium
• Polinukleat (sel berinti banyak), terdapat pada osteoblast dan otot lurik.
Bagian-bagian yang terdapat pada inti
a. Selaput inti (membrane inti/kariotheca)
Selaput inti adalah selaput rangkap yang tersusun atas lipoprotein. Selaput ini terdiri dari lapisan luar dan berhubungan
dengan reticulum endoplasma, mitokondria, dan badan Golgi. Lapisan dalam berhubungan dengan nukleoplsam.
Antara lapisan luar dengan lapisan dalam terdapat ruang yang disebut sisterna/perinuklear. Perinuklear adalah celah
atau rongga antara membrane luar dan membrane dalam pada selaput inti. Biasanya yang berhubungan dengan
sisterna (rongga) dari reticulum endoplasma. Pada karyotheca terdapat lubang atau pori yang berfungsi untuk
pertukaran zat (cairan) antara inti dengan sitoplasma.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, sel dibedakan:
• Prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti
• Eukariotik, , yaitu sel yang memiliki selaput inti
b. Cairan inti ( nucleoplasma atau karyotin )
Cairan inti merupakan cairan yang berupa gel dan transparan. Cairan inti mengandung senyawa kimia, yang
kompleks dan terdapat enzim nukleotida, ion, protein, air, asam inti, dankromatin yang berupa benang-benang yang
tersusun atas untaian DNA yang terikat pada protein dasar yang disebut histon. Dalam nukleoplasma terdapat
kromosom yang hanya tampak pada waktu sel sedang membelah.
c. Anak inti (nucleolus)
Anak inti memiliki struktur bulat. Terdapat dalam inti. Jumlah anak inti satu atau lebih. Anak inti tidak diseliputi oleh
membrane. Anak inti tersusun atas DNA, dan fosfoprotein.
Fungsi anak inti:
o Berperan dalam penyusunan protein (penyusunan RNA)
o Mengontrol penggandaan kromosom.
Melalui RNA, protein disintesis. Sintesis RNA terjadi di nucleolus. Pada awal pembelahan sel, anak inti menghilang, dan
muncul kembali setelah kromosom berubah menjadi kromatin yaitu pada fase telofase.
• Fungsi DNA berhubugnan erat dengan sifat menurun dan sintesis protein
• Fungsi RNA untuk sintesis protein saja
• Perbedaan DNA dan RNA adalah pada gugus gulanya. RNA dibentuk dari DNA melalui transkripsi dalam inti sel.

Sitoskeleton, merupakan struktur rangka sel yang berbentuk jalinan serabut, yang berfungsi sebagai pendukung pergerakan
sel, menjaga kestabilan bentuk sel, menjadi rangka dan pemberi bentuk sel, pemberi kekutan mekanik sel, menjaga
keseluruhan organel sel supaya tetap pada posisinya, dan membantu gerakan kromosom ke arah kutub saat pembelahan sel.
Potein filamen ini terdiri dari mikrofilamen, filamen tengah dan mikrotubulus.

Sentriol, merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus
yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang tampak berlekatan dengan kromosom selama pembelahan sel. Jala
tersebut dinamakan benang spindel. Sentriol berfungsi mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur
pemisahan kromosom sel. Lihat gambar

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Berikut tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu :
Perbedaan Lengkap Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No Perbedaan Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Dinding Sel Ada Tidak Ada
2 Plastida Ada (kromoplas, kloroplas, dan leukoplas) Tidak Ada
3 Sentriol Tidak Ada Ada
4 Vakuola Ada, vakuola berukuran besar Ada, vakuola berukuran kecil
5 Sambungan antar sel Plasmodesmata Desmosome, Tight junction
6 Tingkat Totipotensi Sangat Tinggi Rendah
7 Ketahanan Tekanan Kuat karena dinding sel Lemah tanpa vakuola kontraktil
8 Sitokinesis sel Membentuk lempeng mitosis Membentuk furrowing
9 Pembentukan Spindle Secara anastral Secara Amphiastral
10 Flagela Jarang, hanya pada sperma tumbuhan tertentu Sering ditemukan
11 Silia Sangat jarang Sering ditemukan
12 Ukuran Sel Besar Kecil
13 Organel Respirasi Kloroplast (plastida) dan mitokondria Mitokondria
14 Sentrosom/Sentriol Tidak ada / Jarang ditemukan Ada
15 Letak Inti Sel Berada di pheriperal sitoplasma Berada di tengah sel
16 Elastisitas jaringan Rendah, karena adanya dinding sel Tinggi, tidak adanya dinding sel
17 Bentuk Sel Bentuk sel tumbuhan kaku, jarang berubah bentuk Berbagai macam, dapat berubah ubah
kecuali derivat sel bentuk dan tidak kaku
18 Glioksisom Ada Tidak ada/Jarang
19 Lisosom Jarang ditemukan Umumnya banyak terdapat dalam sel
hewan
20 Matriks Ekstraselular Tidak ada Ada

MEKANISME TRANSPORT PADA MEMBRANE SEL

Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, tersusun dari molekul lipid,protein dan sedikit karbohidrat ,
bersifat semi/selektif permeabel, artinya memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul dan senyawa yang
melalui membran plasma, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara transpor
pasif (difusi, osmosis), dan transport aktif.
A. Difusi Merupakan pergerakan zat terlarut (berupa atom atau molekul). Zat terlarut tersebut bergerak dari larutan dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga keadaan larutan menjadi seimbang. Proses difusi dapat dilihat pada
peristiwa berikut ini :

B. Osmosis, Merupakan peristiwa perpindahan pelarut (molekul air) melalui membran semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. Untuk dapat melihat proses osmosis dapat melakukan
percobaan dibawah ini :

Tabel Perbandingan Kondisi Sel dalam Konsentrasi Larutan yang Berbeda


Larutan Larutan Larutan
Hipertonik Isotonik Hipertonik
Sel akan membengkak dan akhirnya pecah karena air
Sel Hewan Sel akan mengerut (krenasi) Sel tetap seperti semula
masuk secara berlebihan (hemolisis)
Sitoplasma akan mengkerut Sel membengkak, tetapi tidak pecah karena ada
Sel Tumbuhan Sel tetap seperti semula
(plasmolisis) dinding sel (sel turgid)

C. Transpor Aktif, Merupakan pergerakan zat atau molekul yang menyebrangi membran dengan melawan gradien
konsentrasi melalui membran semipermeabel. Transportasi zat atau molekul pada transpor aktif memerlukan energi.

D. Eksositosis merupakan suatu proses pengangkutan bahan yang terdapat di dalam sel melalui proses pembentukan
vesikula. Kemudian, vesikula tersebut diekskresikan ke luar sel.

E. Endositosis, Prosesnya sama seperti eksositosis, namun pada endositosis, membran plasma melipat ke bagian dalam
(invaginasi) untuk membentuk vesikula yang membawa zat tertentu ke dalam sel.

BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN TUMBUHAN

Awal pembentukan tumbuhan diawali dari jaringan meristem. jaringan meristem tersebut akan terspesialisasi
menjadi kelompok yang berbeda-beda yang disebut jaringan sederhana. Jaringan sederhana ini terdiri dari sel-sel yang
strukturnya sama seperti parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan meristem ini selanjutnya akan aktif membelah diri secara
mitosis. Kemampuan jaringan bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga sel
mengalami perubahan sifat sel serta mengalami diferensiasi. Selain itu, akibat dari pembelahan sel ini juga akan membentuk
berbagai jaringan kompleks yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membelah diri lagi atau menjadi jaringan yang tidak
meristematik.

Pengertian Jaringan Tumbuhan Menurut Para Ahli


1. Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai kemampuan titopotensial yang
berbeda dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika
organisme tumbuhan ini dapat memperbanyak diri dengan negativ menginat kemampuan tubuh tumuhan terdiri dari sel-
sel.
2. Sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan menyediakan penyimoanan untuk
tanaman hal ini beberapa kolenkim dan sel sklerenkim.
3. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur
yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda (meristem) dan jaringan.

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Tumbuhan dikelompokkan dalam 6 macam, antara lain sebagai berikut :
1. Jaringan Meristem (Embrionik) Tumbuhan
Jaringan eristem adalah jaringan muda sekelompok sel-sel tumbuhan aktif membelah. Sel-sel meristem akan
menghasilkan sel baru yang sebagian dari hasil pembelahan akan tetap berada di dalam meristem, hal ini disebut sebagai sel
permulaan atau inisial. Sedangkan dari sel-sel baru, digantikan kedudukannya oleh sel meristem yang disebut dengan derivatif
atau turunan.
Ciri-Ciri Jaringan Meristem
1. Ukuran sel yang kecil
2. Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
3. Sel berdinding tipis
4. Memiliki nukleus yang relatif besar
5. Vakuola berukuran kecil
6. Banyak mengandung sitoplasma
7. Selnya berbentuk kubus

Macam-Macam Jaringan Meristem

a. Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan


1. Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta ujung akar
2. Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem pangkal ruas tumbuhan anggota suku
rumput-rumputan
3. Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya, contohnya pada kambium dan kambium gabus
(felogen).
b. Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya
1. Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal)
2. Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan jaringa dewasa yang sudah mengalami deferensiasi.
Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

2. Jaringan Dewasa (Permanen) Tumbuhan


Jaringan meristem dewasa adalah jaringan yang telah mengalami deferensiasi . Jaringan ini sudah tidak
mengalami pembelahan lagi atau tidak aktif.

Ciri
Jaringan Dewasa (Permanen)
1. Tidak aktif membelah diri
2. Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
3. Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang
menempel pada dinding sel
4. Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
5. Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsiny

Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)


Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan berdasarkan dari bentuk dan fungsinya. Macam-
macam jaringan dewasa (permanen) adalah sebagai berikut :

a. Jaringan Epidermis (Pelindung)


Jaringan epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, bunga,
biji). Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal dari
protoderm. Setelah tua bisa tetap ada atau rusak, dan jika sampai rusak maka jaringan epidermis akan digantikan oleh gabus.
Umumnya lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan ukuran yang beragam.

Ciri Jaringan Epidermis


1. Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
2. Terdiri dari sel-sel hidup
3. Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
4. Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
5. Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
6. Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
7. Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-
rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel kipas.

Fungsi Jaringan Epidermis


Selain sebagai fungsi pelindung, jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Macam-macam fungsi epidermis adalah
sebagai berikut…
 Membatasi penguapan
 Penyerapan dan penyimpan air
 Penyokong mekanik

b. Jaringan Parenkim (Dasar)


Jaringan parenkin (dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari
sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki
peranan sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji.
Ciri Jaringan Parenkim (Dasar)
 Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis
 Memiliki bentuk sel segi enam
 Letak inti sel mendekati dasar sel
 Mempunyai banyak vakuola
 Dapat bersifat embrional dan meristematik
 Mempunyai ruang antarsel

Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar)


 Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
 Tempat berlangsungnya fotosintesis
 Sebagai jaringan penyokong

Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)


Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :
Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintetis.
2. Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun/menyimpan air untuk
melewati musim kering.
3. Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini biasa
terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein,
gula.
4. Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan
di air, hal ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp.
5. Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air.

Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya


1. Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk sel
panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
2. Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel
lebar.
3. Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada tangkai daun Canna Sp. dengan bentuk seperti bintang
yang bersambungan pada bagian ujungnya.
4. Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada mesiofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam
pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas.

3. Jaringan Penyokong/Penguat (Mekanik) Tumbuhan


Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri
tegak. Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi berdasarkan sifat dan bentuknya antara lain sebagai berikut.

a. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim
merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses
fotosintetis.

Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang
tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami
spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas veskuler.

Ciri Jaringan Kolenkim


 Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat
 Dapat mengalami spesialisasi
 Terdapat pada batang, daun dan biji
 Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
 Penebalan berupa selulosa
 Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder

Fungsi Jaringan Kolenkim


 Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan
 Melindungi berkas pengangkut
 Memperkuat jaringan parenkim

4. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan
mengandung lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau
pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya
membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.

Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim


 Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel
 Penebalan yang berupa lignin
 Berupa sel mati
 Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangna
 Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem

Fungsi Jaringan Sklerenkim


 Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar
 Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
 Sebagai alat penyokong

5. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai
berikut.

a. Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya.
Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut…
 Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada
dinding selnya)
 Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
 Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin dan kristal

b. Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai
berikut…
 Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
 Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
 Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
 Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem
berisi tepung, damar, atau kristal.

6. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi
melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat
ditemukan dipermukaan luar batang.
Ciri-Ciri Jaringan Gabus
 Disusun dari sel-sel parenkim gabus
 Merupakan sel mati dan kosong
 Berbentuk memanjang dan berdinding gabus

Macam-Macam Jaringan Gabus


Jaringan gabus terdiri atas dua macam antara lain sebagai berikut..
 Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel matinya
 Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-selnya hidup menyerupai parenkim.

BAB III
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu jaringan disatukan
oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu
anyaman serat. Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang memiliki
fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan sel-sel hewan memiliki
fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang bercabang menghubungkan ke sel jantung lainnya.

Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :
1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf

1. Jaringan Epitelium

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai
barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba. Jaringan epitel
terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal permukaan
tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam
jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan
ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang.

Jenis jaringan epitel :

Jenis jaringan
No Letak Fungsi Gambar
Hewan

Pembuluh darah, pembuluh limfa, Terkait dengan proses


Epitel pipih
1. selaput dalam telinga, kapsula difusi dan filtrasi atau
selapis
glomerulus pada ginjal penyaringan

Jaringan yang melapisi rongga


Epitel pipih Terkait dengan proteksi
2. mulut, epidermis, esofagus, vagina,
berlapis atau perlindungan
rongga hidung

Permukaan dalam lensa mata, Pelindung atau proteksi,


Epitel kubus
3 permukaan ivari atau indung telur, adsorbs, penghasil
selapis
saluran nefron ginjal mucus
Epitel kubus Saluran kelenjar minyak, kelenjar Lapisan pelindung,
4
berlapis keringat pada kulit penghasil mucus

Lambung, jonjot, usus, kelenjar


Epitel silindris Sekresi, adsorbs,
5 pencernaan, saluran pernapasan
selapis proteksi
bagian atas

Proteksi, penghasil
Saluran ekskresi, kelenjar ludah dan
Epitel silindris mucus, gerakan zat
6 kelenjar usus, uretra, permukaan
berlapis lewati permukaan,
alat tubuh yang basah
ekskresi

Proteksi atau
Jaringan silindris Saluran ekskresi besar, saluran
perlindungan, sekresi,
7 berlapis banyak reproduksi jantan, saluran
gerakan zat yang
semu pernapasan
melewati permukaan

Sel-selnya tidak dapat digolongkan


Epitel Menahan regangan dan
8 berdasarkan bentuknya (kandung
transisional tegangan
kencing, ureter, pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :


1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang dihasilkan oleh
epithelium glandular.
2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan
ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat
terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler . Macam jaringan ikat
yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan
macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat
vaskuler.

Fungsi jaringan ikat :


 Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh
 Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar bagian-bagian
tubuh
 Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
 Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.
Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

 Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas matriks yang
mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya
setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk. Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan,
terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian
dalam dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma,
makrofag dan berbagai sel darah putih.

 Jaringan Ikat Padat


Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut tersusun dalam
berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini
terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut
kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).
Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan
tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.

 Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar
diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini
membentuk bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo, 1983: 107)

 Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh
kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat
pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).

 Jaringan Tulang Sejati (osteon)


Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola, mendefosil suatu
matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri
atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan
endapan dalam mineral terutama garam dapur atau kalsium.

 Jaringan Darah dan limfa


Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati yang panjang. Darah
merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan
yang disebut plasma. Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel
darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang
lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim. Darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Secara umum sel darah
dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar
limfa. Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.
 Matriks (bahan dasar) adalah komponen interseluler pada jaringan ikat dan serabut atau serat-serat.
Matriks merupakan materi dasar tempat sesuatu melekat. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopoli-
sakarida sulfat dan asam hialuronat. Dilihat dari serat yang dimiliki, jaringan ikat dibedakan menjadi
bermacam-macam. Berikut tabel perbedaannya:

No. Jenis serat Ciri-ciri

Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen mempunyai daya regang
1. Kolagen yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang
menghubungkan otot dengan tulang.

Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas
2. Elastin
yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah dan ligamen.

Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil. Serta retikuler berperan
3. Retikuler penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara
jaringan epitelium dan jaringan ikat.

 Sel-sel penyusun jaringan ikat


Berbagai sel menyusun jaringan ikat. Berikut disajikan tabelnya.

No. Jenis sel Ciri-ciri

Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping berbentuk seperti
1. Fibroblas gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong atau memanjang dan kromatin halus.
Berfungsi untuk mensekresikan protein.

Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan
ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk
oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan
2. Sel lemak
lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel
lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel lemak coklat
berbentuk poligonal. Berfungsi untuk menyimpan lemak.

Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk meghasilkan antibody untuk melawan
3. Sel plasma
pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa
Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh darah. Bentuk sel tidak
beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila dirangsang, dapat melakukan gerakan
amuboid dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel pengembara. Inti
berbentuk lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas. Sitoplasma
4. Makrofag
berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan menelan. Makrofag berperan untuk
pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis. Juga berperan dalam
reaksi imunologis. Makrofag menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim,
elastase, kolagenase, dan interferon.

Sel tiang (Mast Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan berfungsi untuk heparin dan
5.
cell) histamine

Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsi. Berikut disajikan tabelnya.

No. Nama jaringan Struktur (ciri matriks dan sel) Fungsi

1) Memberi bentuk organ dalam, misalnya


kelenjar limfa, hati, sumsum tulang.

2) Menyokong, mengelilingi dan menghubungkan


elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
Sel-selnya jarang dan sebagian
jaringannya tersusun atas matriks § Menyelubungi serat otot
Jaringan ikat yang mengandung serabut kolagen
1.
longgar dan serabut elastis. Jaringan ikat § Melekatkan jarngan di bawah kulit
longgar terdapat di sekitar organ-
organ, pembuluh darah dan saraf. § Membentuk membran yang membatasi jantung
dan rongga perut

§ Membentuk membran yang disebut mesentris


yang berfungsi menempatkan organ pada posisi
yang tepat.

Susunan serat-seratnya yang padat Menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot
Jaringan ikat
2. dan hanyaa memiliki sedikt bahan dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga
padat
dasar dan sedkit sel jaringan ikat. memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.

Tersusun dari sel-sel lemak yang Sebagai cadangan energi dan makanan, penjaga
tidak membentuk serat-serat kestabilan tubuh (panas) dan bantalan untuk
3. Jaringan lemak
nterseluler/ matriks. Jaringan lemak melindungi organ-organ secara mekanis dari
berasal dari sel-sel mesenkim. benturan (proteksi mekanis).

4. Jaringan tulang Bersifat kuat dan lentur karena Menyokong kerangka tubuh. Dan untuk memperkuat
rawan memiliki serta kolagen dan kondrin. yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio
maupun pada saat dewasa.
Matriksnya bening kebiruan dan
Memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat
§ Tulang memiliki serat kolagen yang tersebar
bernafas. Membentuk sebagian rangka
rawan hialin dalam bentuk anyaman halus dan
embriosional.
rapat.

Matriksnya berwarna keruh kekuning-


§ Tulang
kuningan dengan serabut kolagen Memberikan daya lentur dan menyokong jaringan
rawan elastis
yang berbentuk seperti jala.

Matriksnya berwarna gelap dan keruh


§ Tulang
dengan serabut kolagen yang kasar
rawan Memberikan proteksi dan penyokong jaringan.
dan tidak teratur dan membentuk satu
fibroblas
berkas sehingga bersifat keras.

Matriksnya terdiri dari zat perekat


kolagen dan endapan garam-garam
Melindungi alat-alat tubuh (organ-organ dalam),
mineral terutama garam kalsium
5. Jaringan tulang sebagai penyokong tubuh, alat gerak dan tempat
(kapur) yang memperkeras matriks
melekatnya otot kerangka.
sehingga tulang lebih keras daripada
tulang rawan.

Berperan mengangkut sari-sari makanan, hormon,


Jaringan kat terspesialisasi yang oksigen zat sisa hasil metabolisme, antibodi dan
6. Jaringan darah dibentuk dari sel-sel bebas dan suatu lain-lain, melawan benda-benda asing yang masuk
matrik cair (plasma). ke dalam tubuh, membekukan darah dan mencegah
infeksi.

3. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang
oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah
besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak
terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan
energy dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9). Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak
aktif. Jaringan otot dapat melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan untuk Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan,
sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
 Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini
teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
 Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
 Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung


Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung

memanjang, berbentuk koma, Memanjang, silindris, ujung Memanjang, silindris, bercabang


Bentuk serabut
ujung lancip tumpul dan menyatu

Jumlah
Satu Banyak Satu
nucleus

Letak nucleus Tengah Tepi Tengah

Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang

Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi

Kemampuan
berkontraksi
Lama Sebentar sedang

Tipe kontrol Tidak menurut kehendak Menurut kehendak Tidak menurut kehendak

Gambar

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus
dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf
terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.

Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis
sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis,
jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
1. Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja dan
menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan
perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia
(sel pendukung).
2. Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.
Penjelasan masing-masing saraf:
 Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit umumnya bercabang-
cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju badan sel.
 Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu bagian neuron yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di
dalamnya. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
 Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari badan sel. Akson
berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
 Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin atau sel
penyokong akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang rusak.
 Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi mielin
adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
 Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk
mempercepat penghantaran impuls.

3. Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan menjad dua, yaitu :


 Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau rangsangan dari organ penerma rangsang
(reseptor) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
 Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

BAB IV
SISTEM GERAK/ TULANG

Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai
dengan fungsinya. Rangka berfungsi sebagai:
1. Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2. Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak
bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh. Pelekatan otot-otot.
Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat
berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
3. Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas
selama pergerakan.
4. Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang
menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak pada tubuh manusia).
5. Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum
tulang belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh lainnya.
6. Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
7. Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit
B yang kemudian membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh.
8. Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh.
Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium
akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu apendikuler dan aksial.
1. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah,
terdiri atas 126 ruas tulang.
2. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu pada tulang
tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang

A. Rangka Aksial , terdiri dari


1. Tulang Tengkorak Tempurung kepala (Cranium)
 Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang tempurung
kepala (kranium) dan tulang muka.
 Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi otak.
 Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (frontal) tulang kepala belakang (osipital) tulang
ubun-ubun (parietal) tulang pelipis (temporal). tulang baji (sphenoid) tulang tapis (ethmoid)
 Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum. Foramen
magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya pembuluh syaraf serta darah yang kemudian
menuju ke sumsum tulang belakang.
 Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung
serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.

 Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila) tulang rahang bawah (mandibula) tulang pipi
(zygomatik) tulang air mata (lakrimal) tulang hidung (nasal) tulang langit-langit (palatum). tulang gigi
os. dental)
2. Tulang belakang (Vertebrae)
 Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh,
melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
 Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang terdiri (7 12 5 5 4)
a. 7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)
b. 12 ruas tulang punggung (vetebrata dorsalis)
c. 5 ruas tulang pinggang (vetebrata lumbalis)
d. 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
e. 4 ruas tulang ekor ( vertebrae Coxae)
 Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang atlas.
 Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, Kedepan melindungi
usus dan organ kelamin yaitu tulang duduk (Ischium) tulang usus ( Illium) Tulang kemaluan ( pubis)
Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terkahir tulang belakang.

3. Tulang dada ( Sternum)


 Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu hulu (manubrium) badan (korpus) taju pedang (xiphoid
prosesus). Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk
pertama.
 Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 (enam ) tulang rusuk sejati dan 3 ruas palsu
yang menempel pada rusuk sejati paling bawah .
4. Tulang rusuk
 Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang.
 Tulang rusuk digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, dan
tulang rusuk melayang.
 Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat pada tulang dada,
sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
 Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di
atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
 Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang melayang tidak melekat pada tulang
manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
B. Rangka Apendikuler
Merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan bawah.
1. Tulang anggota gerak atas ( tangan)

 Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang lengan bawah.

 Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) tulang belikat (scapula). Tulang selangka bagian
depan melekat pada bagian hulu tulang dada. Tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan
atas.

 Jumlah tulang lengan 30 buah, terdiri dari 1 buah tl lengan atas, 2 tl lengan bawah, 8 tulang
pergelangan, tangan dan 19 tl telapak dan jari tangan ( 5 tulang telapak, 14 tl jari tangan), lihat gambar
di bawah
 Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah (radius-ulna), yaitu pada
tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan (karpus), kemudian dengan tulang telapak tangan (metacarpus), dan
tulang jari tangan (falanges).
 Lengan dan tangan : 30 buah ( terdiri atas 1 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang
alengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari – jari ).
2. Tulang anggota gerak bawah
 Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk (iscium),
tulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak di kanan dan kiri.
 Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum.
 Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur).
 Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
 Pada persendian antara tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, terdapat tulang tempurung lutut
(patela).
 Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsus), kemudian
tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki (falanges).

3.TULANG

A. Bentuk-bentuk tulang, terdiri dari :


1. Tulang pipa (tulang panjang)
 Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau silindris (diafise), dengan kedua ujung
tulang membulat ( epifise).
 Diafise merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya terdapat rongga,
 Epifise merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan.
 Diantara diafise dan epifise terdapat metafise.
 Metafise tersusun dari tulang rawan.
 Pada metafise terdapat cakra epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan unutk tumbuh
memanjang.
 Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum tulang.
 Sumsum tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan saraf.
 Sumsum tulang pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning.
 Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan sumsum tulang
kuning merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak.
 Tulang pipa berfungsi untuk persendian.
 Tulang pipa umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta.

2. Tulang pendek
 Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang nyata antara
ukuran panjang dan lebarnya.
 Bentuk tulang pendek seperti kubus, paku, atau berbentuk bulat.
 Tulang pendek dapat bergerak bebas.
 Tulang seperti ini ditemukan pada ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan kaki.

3. Tulang pipih
 Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar.
 Tulang pipih berfungsi untuk melindungi struktur tubuh bagian bawahnya
 Terdapat pada tulang pinggul, belikat, dan tempurung kepala.

4. Tulang tidak beraturan


 Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi
khusus.
 Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang
belakang.

B. Jenis tulang

 Tulang manusia dan vetebrata lainnya tersusun dari tulang rawan atau kartilago dan tulang sejati atau
tulang keras (osteon).

 Tulang rawan berbeda dengan tulang keras karena, memiliki perbedaan pada teksturnya, sel
penyusunnya, matriks sel dan kelenturannya

 Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang.

 Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.

 Tulang sejati dan tulang rawan merupakan jaringan ikat khusus.


 Jaringan ikat ini mengandung sel-sel yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan ikat
embrional) dan dikelilingi oleh suatu matriks yang disekresi oleh sel dari jaringan ikat itu sendiri.
 Seluruh sel-sel jaringan ikat membentuk oval dan banyak dari sel tersebut memiliki tonjolan-tonjolan
kecil. Matriks memiliki dua komponen utama yaitu substansi dasar yang tak terbentuk dan serat-serat.

1. Tulang rawan (kartilago)


 Tulang rawan bersifat lentur (elastis).
 Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang
belakang, antar ruas tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, dan pada cakra efifis.

 Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang yang disebut kondrosit

 Kondrosit yang matang dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas.

 Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium.

 Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah
atau lebih nukleolus (anak inti sel).

 Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di dalam tulang rawan yang di sebut lakuna.

 Dinding lacuna menebal membentuk kapsula rawan.

 Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul adan dinding sel diakibatkan karena adanya
penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit-
kondrosit yang matang.

 Di dalan suatu lakuna, pada umumnya terdapat 2 buah atau lebih sel tulang rawan.

 Kumpulan sel-sel seperti ini disebut sel isogenik.

 Tulang rawan dibedakan menjadi 3 yaitu tulang rawan hialin,tulang rawan elastin, tulang
rawan fibrosa ( serat)
a. Kartilago hyalin

 Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada keadaan segar.
 Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang,
tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang-tulang
rawan pada saluran pernapasan.
b. Kartilago Elastin

 Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.

 Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau
berkelompok.

 Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang
menutup celah menuju trakea.
c. Kartilago fibrosa
 Serat (fibrosa) berwarna buram keputihan dan keras.
 Jumlah sel lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok.
 Tulang rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan dapat
dijumpai pada ruas tulang belakang.

2. Tulang sejati (osteon)


 Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak
pada permukaanya.
 Sel-sel tulang banyak menganduk matriks yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang
membuat tulang menjadi keras.
 Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang berasal dari sel-sel
mesenkim, sel ini banyak terdapat karena adanya peningkatan suplai darah dan membentuk
calon sel-sel tulang (osteogenik atau osteoprogenitor).
 Tulang terdiri dari osteosit dan matriks.
 Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang,
 Osteosit dibentuk oleh osteoblas.
 Osteoblas merupakan sel-sel tulang muda.
 Selain itu terdapat juga osteoklas yang merupakan sel-sel besar berinti banyak serta
berfungsi memindahkan matriks dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk membentuk
tulang baru.
 Matriks penyusun tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang.
 Jenis-jenis matriks penyusun tulang yaitu : semen, kolagen dan mineral
 Semen : Tersusun oleh senyawa karbohidrat.
 Kolagen : Berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh sel tulang akan memberikan
cirri tulang yang keras, dan bila tulang tidak memiliki kolagen tulang akan menjadi rapuh.
 Mineral : Mineral yang umum terdapat di dalam matriks berupa kalsium fosfat dan kalsium
karbonat yang umumnya terdapat di matriks. Mineral tersebut akan menentukan kelenturan
tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang menyebabkan tulang menjadi keras.
C. Osifikasi (Proses pembentukan tulang)
 Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan oleh osifikasi
 Rangka manusia sudah mulai dibentuk pada akhir bulan ke-2 stadium embrio, tetapi masih dalam
bentuk tulang rawan (kartilago).
 Kartilago pada dibentuk oleh sel-sel mesenkim

 Di dalam kartilago tersebut akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel pembentuk tulang
keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel tulang).
 Sel-sel tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar).

 Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem
Havers.
 Disekitar saluran hvers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin yang mengandung
kalsium.
 Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang disebut kanalikuli, berupa saluran kecil berisi
cairan ekstraseluler.
 Kanalikuli menghubungkan lakuna dengan saluran havers.
 Lakuna merupakan ruang terdapatnya osteosit.

 Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang. Matriks
tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2).
 Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel tulang yang
sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak
akan berisi sumsum tulang.
 Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru ke arah
permukaan luar.
 Dengan demikian, tulang akan bertambah besar dan berongga.
 Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut periosteum.
 Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi.
 Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa.
 Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada
tulang pipih, misalnya tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan
terulang lagi untuk selamanya.
 Osifikasi intrakartilagenosa adalah pembentukan tulang pipa. Osifikasi ini menyebabkan tulang
bertambah panjang.
4. SENDI
a. Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antara dua tulang
atau lebih disebut persendian atau artikulasi.

b. Komponen Penunjang Sendi,berfungsi untuk memperkuat sendi dan memudahkan pergerakan, terdiri dari :
Ligamen, merupakan jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk
persendian dan mencegah berubahnya posisi tulang (diskolasi).

 Kapsul sendi, merupakan lapisan serabut yang berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua
tulang yang membentuk persendian.

 Cairan sinovial, merupakan cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat pada bagian
kapsul sendi.

 Tulang rawan hialin, merupakan jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang yang
membentuk persendian. Perlindungan ini penting untuk menjaga benturan yang keras.

c. Tipe Persendian, terdiri dari :

1. Diartrosis, merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas. Persendian ini
memiliki komponen pendukung seperti kapsul sendi dan cairan sinovial. Berdasarkan arah pergerakannya
dikelompokkan menjadi lima, yaitu : sendi peluru, putar,pelana, engsel dan luncur

a. Sendi putar, merupakan persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi. Sendi putar
terdapat diantara tulang tengkorak dan tulang atlas.
b. Sendi peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Sendi peluru
dapat ditemukan pada hubungan antara lengan atas dengan gelang bahu / tulang belikat, dan tulang
paha dengan tulang pinggul.
c. Sendi pelana, merupakan persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke
semua arah. Sendi pelana dapat ditemukan pada jari-jari tangan dan telapak tangan.
d. Sendi engsel, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Sendi engsel dapat
ditemukan pada siku dan lutut.

e. Sendi luncur/ sendi geser, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada satu
bidang datar saja. Sendi luncur dapat ditemukan pada pergelangan tangan dan kaki, ruas ruas tulang
belakang dan tulang selangka.

2. Sinarthrosis Sinartrosis, merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Persendian
ini dekelompokkan menjadi dua, yaitu : sinartrosis sinkondrosis dan sinartrosis sinfibrosis.

 Sinartrosis sinkondrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan,
contohnya : hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.

 Sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut,
contoh : hubungan antar sendi tulang tengkorak. Hubungan atara tulang tengkorak disebut sutura.
Gerak Yang Muncul Karena Adanya Persendian Adalah :
a. Fleksi dan ekstensi.

 Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan.


 Ekstensi merupakan gerak meluruskan. Sehingga merupakan kebalikan gerak fleksi.
 Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi.
b. Adduksi dan abduksi.

 adduksi merupakan gerak mendekati tubuh.


 Sebaliknya, abduksi merupakan gerakan menjauhi tubuh.
c. Elevasi dan depresi.

 Elevasi merupakan gerak mengangkat.


 Sebaliknya, depresi merupakan gerak menurunkan.
d. Supinasi dan pronasi.

 Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan.


 Sebaliknya, gerak pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
e. Inversi dan eversi.

 Inversi merupakan gerak memiringkan telapak kaki kearah dalam tubuh.


 Eversi merupakan gerak memiringkan telapak kaki kearah luar.

5. OTOT
a. Otot terdiri dari
 Sel-sel yang terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang dapat berubah
dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek. Sel-sel tersebut sering disebut
serabut-serabut otot. Perhatikan gb. anatomi otot manusia berikut :
 Otot memiliki tiga kemampuan khusus, yaitu :
1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek.
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3. Elastisitas, yaitu kemampuan unuk kembali ke posisi semula, setelah berkotraksi atau disebut
relaksasi

b. Sifat Gerak Otot

Berdasarkan sifat kerjanya , otot dibedakan menjadi : sinergis dan antagonis.

 Sinergis: yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh: otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah

 Antagonis: cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.

Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain. Saat suatu otot
berkontraksi, otot yang bersangkutan akan menggerakan tulang yang dilekatinya ke suatu arah.
Misalnya otot bisep dan otot trisep. Gerak fleksi terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep dan
berileksasi. Sebaliknya gerak ekstensi terjadi karena bisep berileksasi dan trisep berkontraksi. Otot
bisep disebut fleksor, karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi. Sedangkan, otot trisep disebut
ekstensor, karena saat berkontraksi terjadi ekstensi.
c. Jenis Otot
Otot vertebrata dan manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu : otot rangka, otot polos dan otot
jantung
1. Otot rangka
Merupakan otot yang melekat dan menggerakkan tulang rangka. Otot ini mampu menggerakkan tulang
karena otot dapat memanjang dan memendek. Kedua ujung otot merekat pada dua tulang yang berbeda.
Kedua tulang tersebut dihubungkan oleh sendi. Otot rangka jika dilihat menggunakan mikroskop terlihat
seperti sel-sel otot berbentuk serabut-serabut halus panjang. Otot rangka mengandung banyak inti sel dan
tampak garis-garis terang diselingi garis-garis gelap yang melintang. Oleh sebab itu otot ini juga disebut otot
lurik atau otot serat lintang. Sel-sel serabut otot bersatu dalam suatu kelompok membentuk berkas-berkas
yang disebut fasikuli. Berkas-berkas otot diliputi oleh selaput yang disebut fasiatropia. Setiap otot
dibungkus lagi oleh selaput yang disebut fasiasuperfisialis. Gabungan otot membentuk kumparan yang
disebut empal atau ventrikel otot. Bagian ujung fentrikel otot mengecil, liat, dan keras disebut tendon. Ujung
tendon melekat pada ujung yang tidak bisa digerakkan disebut origo. Sedangkan, otot yang melekat pada
tulang yang dapat digerakkan disebut insersi. Gerak otot rangka merupakan gerak yang disadari sehingga
otot rangka disebut juga otot sadar. Otot rangka dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan
mioglobin pigmen otot penyusunnya, yaitu merah dan putih.
 Otot merah memiliki lebih banyak mioglobin dibanding otot putih.
 Mioglobin merupakan senyawa protein yang berfungsi mengikat molekul-molekul oksigen. Oksigen
digunakan untuk respirasi sel otot rangka, yang akan menghasilkan energi untuk bergerak.

2. Otot polos
Terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk gelendong dengan satu intisel yang terletak di tengah, tidak
memiliki garis-garis melintang seperti otot rangka, Otot polos tidak melekat pada tulang rangak tubuh,
aktivitasnya lambat, namun geraknya beruntun sehingga mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak
cepat mengalami kelelahan, Gerak otot polos dikontrol oleh saraf tak sadar, sehingga disebut gerak tidak
sadar. Otot polos dapat dijumpai pada dinding penyusun organ-organ bagian tubuh dalam.

3. Otot jantung (miokardium)


Merupakan otot yang hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena kava yang memasuki jantung, Pada
setiap percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris., Otot jantung
mampu berkontraksi secara ritmis dan terus menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang
berpautan, Gerak otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar., Kontraksi dan rileksasi otot jantung
menyebatkan serambi dan bilik jantung menyempit dan melebar sacara berirama yang menimbulkan
denyut jantung. Dengan adanya kontraksi dan rileksasi, darah kita dapat dipompa kepembuluh-pembuluh
darah dan dialirkan ke seluruh tubuh. Dalam keadaan normal, kontraksi otot jantung dapat terjadi 72 kali
setiap menit.

6. MEKANISME GERAK OTOT RANGKA


Pada prinsipnya gerak pada otot rangka sama dengan otot polos dan jantung. Serabut halus sel otot
rangka atau miofibril mengandung filament protein yaitui filamen halus dan kasar. Filamen halus dibangun oleh
dua untai aktin dan satu untai protein regulator berupa tripomiosin dan triponin kompleks yang membelit
masing-masing untaian aktin. Filamen kasar yang dibangun oleh myosin. Kombinasi filamen kasar dan halus
ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap pada otot rangka. Setiap unit pola terang dan pola gelap
disebut sarkomer, yang merupakan unit fungsional yang mendasar pada kontraksi otot. Sarkomer satu dan
lainnya dibatasi oleh garis z. filament halus melekat pada garis Z dan mengarah ke tengah sarkomer. Filamen
kasar terdapat pada tengah sarkomer. Tumpang tindihnya filament halus dan kasar disebut pita A, namun tidak
seluruh filamen tumpang tindih. Pita A yang hanya mengandung filamen kasar di bagian tengah disebut zona
H. Daerah ujung dekat sorkomer dimana hanya dijumpai filamen halus saja disebut pita I. Pada sel-sel otot
yang sedang istirahat, tempat pengikatan myosin pada filamen halus dihambat oleh protein regulator
tropomiosin. Protein regulator yang lain yaitu troponin kompleks mengontrol posisi tropomiosin pada filamen
halus. Pada binaragawan atau orang yang bekerja berat, akan terjadi pembesaran serat otot atau penambahan
massa total berat otot yang disebut hipertrofi. Hipertropi terjadi akibat dari peningkatan aktin dan miosin dalam
stiap serat otot, karena otot sering digunakan atau berkontraksi.
7. Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia

A. Gangguan pada sistem rangka.


Dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, persendian dan gangguan kedudukan
tulang belakang.
a. Gangguan fisik

 Merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada tulang seperti patah atau retak tulang.

 Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam.

 Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan
pembengkakkan bahkan pendarahan.

 Fraktura dapat diberdakan menjadi empat, yaitu :

1. Fraktura sederhana, merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.

2. Fraktura kompleks, merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan
dapat muncul ke permukaan kulit.

3. Greenstick, merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.

4. Cominuted, merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, teteapi
masih berada dalam otot.

b. Gangguan fisiologis

 Gangguan ini merupakan kelainan fungsi hormon atau vitamin.

 Gangguan fisiologis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mikrosevalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil.
Hal ini dikarenakan pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.
2. Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang karena massa tulang yang menurun sehinga tulang
menjadi rapuh. Osteoporisis terjadi karena ketidak seimbangan hormone kelamin pada pria atau
wanita.

3. Rakhitis, merupakan penyakit tulang yang disebabkan akibat kekurangan vitamin D. kekurangan
vitamin D menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat bagian kaki
melengkung menyerupai huruf X atau O.
4. Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat
mengakibatkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.

c. Gangguan persendian,

 dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu :

1. dislokasi (pergeseran tulang penyusun sendi),

2. terkilir (tertariknya ligament karena gerak tiba-tiba)

3. Ankilosis, sendi tidak berfungsi

4. Artritis, peradangan sendi, dibedakan menjadi rhematoid (merupakan penyakit yang menyerang
anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.gejala nyeri, kaku, bengkak, sampai
keterbatasan gerak tubuh, dan kulit terlihat memerah akibat peradangan). osteoartritia (radang pada
sendi atau kerusakan pada tulang rawan sendi) , dan gout artritis (disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang akan
menimbulkan timbunan kristal garam urat di persendian yang menimbulkan peradangan sendi pada
lutut dan jari)
/

d. Gangguan tulang belakang

 Terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang sehingga menyebabkan perubahan
kelengkungan batang tulang belakang.

 Gangguan yang disebabkan karena kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu :
/
/
1. Skoliosis, merupakan melengkungnya tulang belakang ke arah samping.
2. Kifosis, merupakan perubahan kelengkungan pada tulang belakang sehingga orang menjadi bongkok.
3. Lordosis, melengkungnya tulang belakang di arah pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke
arah belakang.
4. Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri
atau kanan.

e. Gangguan pada sistem otot.

 Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia, sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak.

 Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut :

1. Atrofi, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk
berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh virus.

2. Hipertrofi, merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hal ini disebabkan
aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar. Hernia abdominalis,
merupakan soberknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut.

3. Tetanus¸ merupakan otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus berkontraksi sehingag
tidak mampu lagi berkontraksi, disebabkan luka yang terinfeksi bakteri clostridium tetani.

4. Distrofi otot, merupakan pernyait kronis yang menyebabkan gangguan gerak, disebabkan cacat
genetik.

5. Mistenia grafis, merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabakan
kelumpuhan.

Anda mungkin juga menyukai