KNKG
PT Pembangkitan Jawa-Bali
1. Transparansi
Adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
mengemukakan informasi material yang relevan bagi Perseroan. Transparansi diupayakan
dan diwujudkan oleh Perseroan dengan selalu berusaha untuk mempelopori
pengungkapan informasi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholder serta dalam
pengungkapannya tidak terbatas pada informasi yang bersifat wajib dengan tidak
menyalahi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan praktik terbaik
GCG.
2. Akuntabilitas
Adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ Perseroan sehingga
pengelolaan Perseroan dilaksanakan secara efektif. Perseroan meyakini bahwa
akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan
antara individu dan/ atau organ yang ada di Perseroan maupun hubungan antara Perseroan
dengan pihak yang berkepentingan.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan dan etika bisnis yang sehat dalam pengelolaan Perseroan.
Pertanggungjawaban diwujudkan oleh Perseroan dengan selalu berusaha menjadi warga
Perseroan yang baik (Good Corporate Citizen).
4. Kemandirian (Independency)
Adalah pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang sehat termasuk
tidak adanya kepentingan politik dan kepentingan pribadi dalam pegelolaan perusahaan.
Kemandirian merupakan suatu keharusan agar Organ Perseroan dapat bertugas dengan
baik serta mampu membuat keputusan yang terbaik bagi Perseroan dan dilaksanakan
dengan selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta
kewenangan masing-masing Organ Perseroan.
5. Kewajaran (Fairness)
Adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder sesuai perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Perseroan menjamin bahwa setiap
pemegang saham dan stakeholder mendapatkan perlakuan yang wajar, dan dapat
menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku
1. Dewan Komisaris
2. Direksi
3. Organ pendukung, diantaranya :
a. Sekretaris Perusahaan
b. Satuan Pengawasan Internal
c. Sekretaris Dewan Komisaris
d. Komite Audit
e. Komite Manajemen Risiko dan Kepatuhan
f. Komite SDM dan Organisasi
g. Komite Lainnya
Pemangku Kepentingan adalah para pihak yang peran dan kepentingannya baik
langsung maupun tidak tangsung terpengaruh dan atau mempengaruhi pelaksanaan tata
kelola Perseroan. Para pihak tersebut (selain pemegang saham) antara lain terdiri dari
pegawai, mitra bisnis, dan masyarakat. Dalam hubungan dengan pemangku
kepentingan, Perseroan harus memperhatikan hak dan kewajiban pemangku
kepentingan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dan perjanjian
antara kedua belah pihak serta kerja sama yang saling menguntungkan dengan
pemangku kepentingan dalam rangka menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan
kedua belah pihak.