BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangPemilihanJudul
Kalimantan Tengahmerupakan salah satu provinsi yang memiliki posisi
strategis dimana memegang peranan penting dalam pembangunan
regional.Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 13 Kabupatenantara lain:
Kabupaten Kapuas, KabupatenKotawaringinTimur, KabupatenKotawaringin
Barat, Kabupaten Barito selatan, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito
Timur, KabupatenMurung Raya, KabupatenKatingan, KabupatenLamandau,
KabupatenSeruyan, KabupatenKotawaringin Barat, KabupatenLamandaudan Kota
Palangkaraya. Aksesjalantrans Kalimantan membukaketerisoliranke kabupaten-
kabupatenlainnyadanmenghubungkanantaraProvinsidi Kalimantan. Trans
Kalimantandi Ruas jalan Cilik RiwuT Palangka Raya merupakan simpul atau
pusat layanan transportasi kota ke Kabupaten dan provinsi lain di Kalimantan
sekaligus Kota Palangka Raya dicanangkan sebagai ibu kota negara.
Kota Palangaka raya adalah salah satu kota skala menengah Indonesia
yang berpotensi untuk tumbuh dan berkembang saat ini dan masa mendatang.
Terletak di tengah-tengah Kalimantan Tengah dan menjadi Ibu Kota Provinsi, dan
dilalui jalur tengah transportasi di Kalimantan Tengah (Pangkalan Bun – Sampit
– Kasongan – Palangka Raya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas - Banjarmasin).
Palangka Raya menghubungkan kota-kota di sebelah barat (Katingan,
Kotawaringin), sebelah selatan ( Pulang Pisau, Gunung Mas) dengan kota lainnya
di sebelah timur (Kuala Kapuas, Banjar Masin), sebagian daerah sering dijadikan
tempat persinggahan untuk bersitirahat ketika melakukan perjalanan jarak jauh
melintasi Kalimantan. Embrio rest area mulai bermunculan di di beberapa
kawasan seperti kedai, restoran, bengkel, SPBU dan ruko dibangun di oleh
perorangan untuk mencari keuntungan ataupun memenuhi kebutuhan kendaraan
dan pengguna untuk bersitirahat dan memulihkan kondisi sambil memanfaatkan
fasilitas yang tersedia.Lintas jalan Cilik Riwut antar Palangka Raya dan Sampit
semakin ramai. Perjalanan yang terlalu panjang dan cuaca yang kadang kurang
mendukung seperti terjadi hujan deras dan kabut tebal menyebabkan kondisi
1.2. LatarBelakangPermasalahan
Tidak adanya fasilitas umum yang lengkap sebagai tempat/kawasan
peristirahatan (Rest Area)para pengendara menjadi alasan utama untuk pembuatan
Kawasan Peristirahatan (Rest Area). Pada keadaan sekarang yang ada hanya
fasilitas peristirahatan yang tidak memadai berupa SPBU, Restoran, Tempat
Ibadah, Warung-warung liar yang terpisah. Dari uraian diatas, muncul suatu
ide/gagasan perlu dilakukannya perencanaan dan perancangan mengenai Rest
Area di Jalan cilik Riwut dengan potensi yang tinggi dan menarik untuk
disinggahi. Dalam perencanaan ini tentu saja tempat ini memerlukan ruang –
ruang dan sirkulasi yang nyaman serta sesuai bagi pengguna/pengunjung, selain
menyediakan fasilitas yang dapat menampung berbagai aktifitas pengguna
(pengunjung/pengelola) dan kondisi yang nyaman bagi penggunanya baik dari
segi bangunan, ruang dan sirkulasi saat berada pada sebuah ruang terkait dengan
kebutuhan, aktifitas, dan fungsi ruang.
Pada waktu –waktu tertentu, terjadi mobilitas dan sirkulasi manusia dan
kendaraan yang sangat tinggi, ketika sirkulasi menjadi terhambat tentu hal ini
akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Sehingga kelancaran sirkulasi
1.3. PerumusanPermasalahan
1.4. TujuandanSasaran
1.4.1. Tujuan
Merancang Rest Areadi jalan Cilik riwut antar Palangka Raya- Sampitsebagai
sarana penunjang tempat peristirahatan sejenak dengan alur sirkulasi yang
jelas dan lancar baik dalam bangunan maupun dalam tapak dengan tanggap
iklim setempat.
1.4.2. Sasaran
Mencari penentuanlokasidan site yang tepat.
Mencari data iklim setempat, curah hujan, kecepatan angin, dan
kelembapan
Mencari literature tentang rest area
Menyusun konsep aktifitas, kebutuhan, dan organisasi ruang
Menyusunkonseppengolahantatamassabangunandansarana dan
prasaranauntukmewadahikegiatanRest Area.
MenyusunkonsepRest Area dengan penekanan arsitekturTropis.
Menyusunkonsepdesain, struktur, sistemutilitasdan materialbangunan
dengan penekanan artsitektur tropis.
1.5. BatasanMasalah
Batasan pembahasan yang ada dalam penyusunan Landasan Teori dan
Program (LTP) ini, berdasarkan apa yang tercantum didalam tujuan-sasaran, yaitu
meliputi :
1. Membahas secara umum mengenai Rest Area
2. Fasilitas utama dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
3. Membahas tentang penataan sirkulasi dengan pembagian zonasi,
massa dan dalam ruang agar memudahkan akses pada tiap-tiap ruang .
4. Membahas tentang Penekanan arsitektur tropis dengan kajian disriptif
kualitatif.
1.6 Manfaat
Perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah literatur dalam
perkembangan arsitektur.
Dapat memberikan acuan dan gagasan kepada Pemerintah Daerah
dan Pengusaha Daerah.
kajian lebih lanjut / Khusus tentang masalah rest area
A. Objek
B. Subjek
Lingkup pembahasan di fokuskan kepada Rest Area, dengan
memperhatikan potensi lingkungan tropis yang mana diterapkan
dalam desain.
1.8 Metodelogi
Adapun metode yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah :
RUMUSAN PERMASALAHAN
Bagaimana Rancangan Rest Area di kawasan jalan Cilik Riwut Palangka Raya dengan sirkulasi yang jelas
dan lancar, baik di dalam bangunan maupun di dalam tapak dengan pendekatan arsitektur tropis?
TUJUAN
Merancang rest area di jalan Cilik Riwut Palangka raya sebagai sarana penunjang tempat peristirahatan sejenak
dengan alur sirkulasi yang jelas dan lancar baik dalam bangunan maupun dalam tapak dengan pendekatan arsitektur
tropis
SASARAN
SUBJEK
DATA
Analisa Site :
OBYEK • Lokasi
• Sirkulasi
• Arah sinar matahari
Analisa Program ruang :
• Arah angin
▪ Pelaku & Kegiatan
• Kebisingan
▪ Alur Kegiatan
▪ Kelompok &Keb. Ruang ANALISA • Zoning site
▪ PersyaratanRuang • Utilitas
▪ Hubungan ruang Analisa tropis
▪ Luasan Ruang • Pola penentuan massa
bangunan
• Orientasi bangunan
• Ventilasi
KONSEP • Bentuk ruang luar
• Ruang dalam
• Bukaan
• Humidifying
• vegetasi
• materian dan warna
DESAIN
feed back
LatarBelakang Rest Area Objek studi banding I Analisa program ruang Site terpilih Site plan
Latar Belakang • Pengertian Rest Area 1. Rest Area • Analisakegiatan Zonasi Konsep Penataan
Permasalahan • Fungsi Rest Area • Kegiatan • Analisapelakutingkatan • Konsep Pola Massa
Permasalahan • Fasilitas Rest Area • Pelaku • Analisa Kebutuhanruang sirkulasi Orientasi bangunan
Tujuan dan sasaran • Tipe Rest Area • Kebutuhan Ruang • Analisapengelompokanruang • Sirkulasi diluar Ventilasi
Batasan masalah • StandarPerencanaanRest Area • Sirkulasi • Analisapersyaratanruang Site Bentuk
Manfaat TinjauanTeoriArsitektur • Utilitas • Analisahubunganruang • Sirkulasi dalam • Atap
Lingkup Pembahasan • Pencapaian ke Bangunan Objek studi banding II
• Analisaluasanruang site • Dinding
Metodelogi
• Sistem parkir pada bangunan 2. Rest Area
• Organisasi Ruang • Sistem Parkir • lantai
Bagan Pikir
• Hubungan Jalur dan Ruang • Aktivitas Analisa Site • Sirkulasi dalam Ruang Luar
Alur Pikir
• Sistem Sirkulasi Ruang dalam • Massa • Tautan lingkungan Bangunan Ruang dalam
Sistematika Penulisan
• Organisasi Ruang • Ruang • Matahari Konsep Struktur Vegetasi
Tinjauan umum mengenai • Sirkulasi • Angin dan Konstruksi Material dan Warna
iklim • Utilitas • Hujan
Konsep Utilitas
Kesimpulan
• Pengertian Iklim • Sirkulasi
3. Pemilihan site
• Unsur Yang Mempengaruhi • Kebisingan
• Altenatif I
Iklim Analisa Tropis
• Alternatif II
IklimTropis • Pola penataan massa
• Iklim Tropis Lembab • Kesimpulan
bangunan
• Iklim Dingin • Orientasi bangunan
• Iklim Moderat • Ventilasi
• Iklim Panas Kering • Bentuk
ArsitekturTropis • Ruang luar
• Pola penataan massa bangunan • Ruang dalam
• Orientasi bangunan • Bukaan
• Ventilasi • Humidifying/Kelembapan
• Bentuk • Vegetasi
• Ruang luar • Material dan warna
• Ruang dalam
• Bukaan
• Humidifying/Kelembapan
• Vegetasi
• Material dan warna
Tabel 1.1 Bagan Pikir
Sumber : Dokumen Pribadi
BAB I Pendahuluan
Berisikan tentang analisa site, analisa kebutuhan ruang, dan analisa bentuk.
Membahastentanglandasanteoridan program.
BAB VI Konsep Dasar Arsitektural
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN