Daftar Isi
Hal.
Daftar Isi 1
Kata Pengantar..............................….................................................... 3
Kompetensi Peserta………………………………………………………………… 4
Tujuan Pelatihan …………………………..…....…..................................... 4
Peserta Pelatihan ………………………….…....…....................................... 5
Jadwal Kegiatan Pelatihan...………………………..................................... 5
Stunting dan Kegiatan Konvergensi Pencegahan Stunting…................... 7
Peran Desa Dalam Kegiatan Konvergensi Pencegahan Stunting............. 17
Pengorganisasian Pelaku Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa 24
Pengenalan Tikar Pertumbuhan dan Pemantauan Layanan
Konvergensi Stunting di Desa................................................................ 30
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Desa..……………………………..…. 34
Bahan Pendukung Pelatihan ……………………………………………………. 83
2
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Kata Pengantar
1. Kompetensi Peserta
2. Tujuan Pelatihan
3. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan ini meliputi Aparat Pemerintahan Desa dan Kader Desa,
yang mendapat tugas khusus memfasilitasi kegiatan konvergensi
pencegahan stunting.
Waktu Hari 1
5
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 1
6
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
7
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
8
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pada gambar, anak Rasyid yang umurnya lebih muda terlihat lebih tinggi
daripada Opik, karena Opik ketika lahir mengalami BBLR, sehingga
mengalami ganggungan pertumbuhan. Opik dapat dikategorikan anak yang
mengalami stunting.
Mengapa Opik menjadi stunting? Hal ini mungkin dikarenakan kurang gizi
atau mengalami sakit, atau mengalami keduanya. Kekurangan gizi dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti keluarga tidak mampu
membeli atau menyediakan bahan makanan, dan pengolahan makanan
yang tidak tepat.
Jatuh sakit, disebabkan karena mengalami infeksi oleh bakteri, virus,
jamur, atau oleh sebab lainya. Ketika jumlah bakteri dalam jumlah banyak
ada di sekitar kita dapat menyerang tubuh manusia sehingga daya tahan
tubuh kalah. Bakteri dapat berkembang biak dengan cepat di tempat-
tempat yang kotor, lembab, dan becek/basah.
Sumber penyakit biasanya ditularkan melalui air minum, makanan, dan
serangga (lalat, kecoa). Ketika kita sakit, dan tidak mendapatkan pelayanan
yang tepat dan cepat, maka sakit akan berkelanjutan. Kondisi ini dapat
mengarah pada stunting karena selama sakit, akan mengalami gangguan
pertumbuhan.
9
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
10
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
11
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
1000 HPK (seribu hari pertama kehidupan) itu adalah masa kehamilan
hingga bayi berumur 2 tahun. Masa kehamilan 270 hari, bayi 0-6 bulan
selama 180 hari dan bayi 6-24 bulan itu selama 550 hari.
Mengapa 1000 HPK itu menjadi sasaran utama pencegahan stunting? Pada
masa kehamilan adalah masa pembentukan janin hingga terbentuk bayi.
Masa kehamilan ini seluruh organ dibentuk termasuk otak. Ketika masa
kehamilan mengalami kekurang gizi dapat mengakibatan proses
pembentukan janin dna organ tubuh terganggu yang memungkinkan dapat
terjadi pembentukan organ yang tidak sempurna.
Sesudah bayi lahir proses pertumbuhan terus berlangsung termasuk
perkembangan otak juga terus terjadi. Organ-organ tubuh mengalami
penambahan volume sehingga bayi tumbuh besar. Perkembangan
kecerdasan dan motorik seperti tengkurap, duduk, berdiri, berbicara terjadi
sangat cepat. Jika pada masa bayi 0-2 tahun mengalami kekurangan gizi
dan sering sakit dapat menganggu pertumbuhannya. Apalagi terjadi dalam
waktu lama atau berbulan-bulan dapat mengakibatkan bayi menjadi
stunting.
Setelah umur 2 tahun perkembangan bayi mulai melambat, ketika bayi
ketika umur 0-2 tahun mengalami stunting, maka kondisi ini dapat
berlanjut pada umur selanjutnya setelah 2.
12
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Paket konvergensi untuk 1000 HPK meliputi kesehatan ibu anak (KIA),
konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, air bersih dan sanitasi, serta
PAUD. Untuk ibu hamil tentunya tidak mendapatkan layanan PAUD.
Kelima paket layanan ini wajib tersedia di Desa dan perlu dipastikan semua
ibu hamil dan bayi (0-24 bulan) mendapatkan semua layanan. Kelima paket
layanan ini disediakan dengan maksud untuk mengatasi penyebab stunting:
kekurangan gizi dan penyakit. Kelima paket layanan ini dilaksanakan oleh
banyak pihak seperti bidan, Posyandu, PAUD, dan Pemerintahan Desa.
Layanan KIA, hampir seluruh layanannya dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan), dibantu oleh kader Posyandu. Konseling gizi terpadu perlu
diberikan kepada keluarga yang memiliki ibu hamil dan bayi, sedangkan
konseling gizi terpadu wajib untuk ibu hamil dan bayi yang mengalami
masalah gizi. Hal ini melibatkan tenaga kesehatan, kader Posyandu, aparat
Desa, UPTD Kesehatan (Puskesmas) dan OPD (organisasi perangkat daerah)
lainnya, seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dll.
Perlindungan sosial yang utama adalah bayi memiliki Akte Kelahiran. Akte
ini merupakan dokumen dasar untuk mendapatkan berbagai layanan
selanjutnya, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, seperti PKH, Kartu
Sehat, Kartu Pintar, Raskin/Rastra, dan lain lain mensyaratkan adanya
akte kelahiran dan Kartu Keluarga/KTP. Berbagai bantuan ini penting
untuk memastikan ibu hamil dan bayi pada keluarga miskin mendapatkan
fasilitas atau bantuan yang semestinya.
Sanitasi dan air bersih yang meliputi air minum, jamban, WC, pengolahan
sampah, pengolahan limbah keluarga, dan kebersihan rumah sehat.
Idealnya, setiap keluarga dapat mengakses air bersih dan sanitasi ini untuk
mencegah supaya tidak jatuh sakit. Keluarga dan tetangga dalam lingkup
dusun perlu bekerjasama untuk menyediakan fasilitas ini dengan
dukungan Desa.
Pada PAUD, perlu dipastikan terjadi kegiatan parenting (pembelajaran pola
pengasuhan anak) untuk anak usia 06 – 24 bulan. Dalam kegiatan sehari-
hari, PAUD melakukan kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak seperti
13
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
14
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
15
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 2
16
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 2
Pada gambar, anak Rasyid yang umurnya lebih muda terlihat lebih tinggi
daripada Opik, karena Opik ketika lahir mengalami BBLR, sehingga
mengalami ganggungan pertumbuhan. Opik dapat dikategorikan anak yang
mengalami stunting.
Mengapa Opik menjadi stunting? Hal ini mungkin dikarenakan kurang gizi
atau mengalami sakit, atau mengalami keduanya. Kekurangan gizi dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti keluarga tidak mampu
membeli atau menyediakan bahan makanan, dan pengolahan makanan
yang tidak tepat.
Jika Opik ini adalah anak Bapak dan Ibu, apa perasaan anda?
Jika di desa Bapak dan ibu banyak anakn seperti Opik ini, apa
perasaan anda selaku Aparat Pemerintahan Desa?
17
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Nama Desa :
Lembar “Survey Mawas Diri” Desa ini merupakan alat bantu untuk melihat,
apakah di suatu desa memiliki kemungkinan atau potensi kasus stunting
atau tidak?
Ketika di suatu Desa dijawab ada atau ditemukan kasus dari sekian
pertanyaan yang diberikan, maka hal tersebut mengindikasikan adanya
potensi masalah stunting. Sehingga Desa tersebut perlu mulai
merencanakan program kegiatan pencegahan stunting. Sebaliknya, jika di
suatu Desa dijawab tidak ada atau tidak ditemukan kasus dari sekian
pertanyaan yang diberikan, maka hal tersebut mengindikasikan tidak
adanya potensi masalah stunting.
Halnya di suatu Desa dijawab tidak tahu atas pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan, maka Desa perlu melakukan pendataan lebih mendalam untuk
memperoleh potret sesungguhnya dari desa tersebut.
18
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
19
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
20
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
2 PAUD Parenting
21
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
22
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 3
23
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 3
24
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
25
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
26
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Hasil kerja kader (KPM) baik berupa data, hasil diagnostic, dan gagasan
kegiatan diajukan ke forum RDS. Selanjutnya RDS akan menyelenggarakan
rembuk stunting, yang harus dilakukan sebagai pra-musyawarah Desa.
Pada kegiatan rembuk seluruh anggota RDS bersama UPTD kecamatan
membahas dan menyepakati usulan kegiatan konvergensi pencegahan
stunting. Usulan ini akan diajukan pada musyawarah Desa untuk menjadi
bagian dari kegiatan pembangunan Desa dan memperoleh pembiayaan dari
Desa.
27
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Kader Desa (KPM) tidak dapat bekerja sendiri. Kader perlu bekerjasama
dengan pelaksana layanan lainnya seperti kader Posyandu, guru PAUD,
bidan, tokok setempat, dan Aparat Desa.
Forum RDS menjadi tempat untuk berkoordinasi dan belajar bersama. Pada
forum ini jangan dibangun pola hubungan yang formal, supaya terjadi
kebebasan untuk berdialog dan berkomunikasi.
28
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 4
29
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 4
Pengenalan Tikar Pertumbuhan dan
Pemantauan Layanan Konvergensi
Pencegahan Stunting
31
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
32
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 5
33
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
Pokok Bahasan 5
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
5 Pemantauan bulanan
6 Pemantauan 3 bulanan
8 Evaluasi tahunan
………,……………………., 2019
Mengetahui Penyusun
(_______________________________) (______________________________)
Kepala Desa RDS/KPM
34
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
35
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
36
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
37
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
38
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
39
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
40
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
41
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
42
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
43
Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2019
44