Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN DIREKTUR RS.

BUDI AGUNG PALU


Nomor : 99/DIR – RSBA /SK/X/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT INTENSI
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Budi Agung Palu, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Intensif
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Instalasi Rawat Intensif di
Rumah Sakit Budi Agung Palu dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Budi
Agung Palu sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Instalasi Rawat Intensif di Rumah Sakit Budi
Agung Palu
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b,perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Agung Palu
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan.
3. KeputusanMenteriKesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Direktorat Keperawatan Dan Keteknisan Medik. 2006.
Standart Pelayanan di ICU.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
6. Peraturan Mentri Kesehatan N0 269 Menkes/
Per/III/2008 tentang Intensive Care Unit

7. SK Keputusan Pengurus Yayasan Budi Agung Palu


Nomor : 006/SK/YAYASAN-BA/XI/2016 Tentang
Pengangkatan Direktur RS.Budi Agung Palu.
MEMPERHATIKAN : Bahwa perlu Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat
Intensif RS. Budi Agung Palu untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di Rumah Sakit Budi Agung Palu.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

KESATU :KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI AGUNG


PALU TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ICU DI
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU.

KEDUA : Kebijakan pelayanan Instalasi Rawat Intensif Rumah


Sakit Budi Agung Palu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pelayanan Instalasi Rawat Intensif Rumah Sakit Budi
Agung Palu dilaksanakan oleh Kepala Bidang
Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Budi Agung Palu.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal : 1 Juli 2019

Direktur
Rumah Sakit Budi Agung Palu

Dr.Ida Bagus Yadnya Putra


Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Agung Palu
Nomor: …./DIR – RSBA /SK/X/2017

KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT


RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU

I. PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN RUANG INSTALASI RAWAT INTENSIF


1. Pelayanan Instalasi Rawat Intensif adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat
khusus, serta memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus
serta tindakan segera, serta memiliki fasilitas respirator sehingga
mampu memberikan tunjangan ventilasi mekanis.
2. Ruang Instalasi Rawat Intensif terletak dekat kamar Operasi, ruang
perawatan lainnya dan memiliki akses yang mudah ke IGD, Radiologi
dan ke laboratorium
3. Kriteria pasien masuk perawatan Instalasi Rwat Intensif :
1) Pasien prioritas 1
Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif
seperti bantuan ventilasi mekanis, infuse kontinyu tertitrasi
obat-obatan vasoaktif, inotropik atau anti-aritmia. Sebagai
contoh : pasien dengan paska bedah Cardio-thoracic, sepsis
berat, syok septik, gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit darah yang mengancam jiwa, hipoksemia berat, gagal
sirkulasi
2) Pasien prioritas 2
Pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan canggih tanda
vital, seperti pasien yang memerlukan pemantauan intensif
menggunakan kateter arteri pulmonalis, sebagai contohnya
pasien dengan penyakit dasar jantung, paru, gagal ginjal akut
atau pasien paska bedah mayor
3) Pasien prioritas 3
Pasien yang dalam kondisi kritis dan tidak stabil yang
mempunyai harapan kecil untuk disembuhkan atau manfaat
dari tindakan yang didapat sangat kecil. Pasien ini hanya
memerlukan terapi intensif pada penyakit akutnya dan usaha
terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
kardiopulmoner.
4) Pengecualian
Pasien dapat masuk dengan pertimbangan luar biasa dan atas
persetujuan kepala IRI, dengan catatan bahwa pasien sewaktu-
waktu harus bisa dikeluarkan dari IRI untuk digunakan pasien
prioritas 1,2, dan 3. Pasien yang tergolong demikian antara lain :
a. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak
terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi
observasi yang intensif saja.Pasien ini mungkin mendapat
manfaat dari fasilitas canggih yang tersedia di IRI untuk
meningkatkan kemungkinan harapan hidupnya.
b. Pasien dalam keadaan vegetative permanen
c. Pasien yang telah dipastikan menglami mati batang otak.
Pasien seperti ini dimasukkan ke IRI untuk menunjang
fungsi organ vitalnya untuk kepentingan donor organ
4. Selain Kriteria masuk di atas, ada beberapa kasus yang tidak dapat
diterima masuk ke dalam perawatan IRI dikarenakan keterbatasan
fasilitas untuk perawatan pasien yang memerlukan ruang isolasi
khusus, seperti:
a. Pasien dengan penyakit menular TB Paru yang belum
menjalani Terapi Obat Anti TBC (OAT) kurang dari 2 bulan
b. Pasien dengan Hematemesis / Melena / Gangren / berbau
c. Pasien dengan luka diabetes yang berbau akibat gas
ganggren
d. Pasien yang gaduh gelisah dan teriak – teriak
e. Pasien dengan HIV / AIDS
f. Pasien dengan penyakit SARS, Avian Influenza atau lainnya
yang memerlukan isolasi dan Alat perlindungan diri khusus
5. Indikasi pasien keluar Instalasi Rawat Intensif apabila pasien sudah
tidak ada kegawatan dan tidak ada gangguan hemodinamik
a. Pasien bisa keluar selain indikasi keluar tersebut adalah apabila
pasien/keluarga menolak untuk untuk dirawat di ruang Instalasi
Rawat Intensif
6. Pasien yang masuk Instalasi Rawat Intensif adalah dari IGD,
Poliklinik, Ruang Rawat Inap, kamar operasi, rujukan/pindahan dari
rumah sakit lain sesuai dengan kriteria masuk Instalasi Rawat
Intensif
7. Apabila dr kepala Instalasi Rawat Intensif berhalangan masuk dan
pada saat itu merawat pasien di Instalasi Rawat Intensif maka dapat
digantikan oleh dr KDSAM Yang mempunyai SIP di Rumah Sakit Budi
Agung Palu Yang boleh merawat di Instalasi Rawat Intensif Rumah
Sakit Budi Agung Palu adalah dr Spesialis
8. DPJP utama berwenang dalam melaksanakan praktek kedokteran
dan dibantu sepenuhnya oleh perawatan Instalasi Rawat Intensif
yang bertugas, kewenagan tersebut tetap mempertimbangakan dan
memperhatikan saran dr spesialis lain yang merawat pasien di
Instalasi Rawat Intensif
9. Semua kondisi pasien yang dirawat wajib dilaporkan kepada dr
penanggung jawab utama dan konsultan .
10. Cara pengisian status Instalasi Rawat Intensif berdasarkan juknis
pengisian status Instalasi Rawat Intensif
11. Status pasien Instalasi Rawat Intensif yang meninggal disimpan
dalam rekam medis paling lambat 2x24 jam
12. Pelaporan pasien ditulis dalam buku laporan dan dilaporkan setiap
timbang terima
13. Tersedianya obat – obat emergency yang diletakkan di troly
emergency dan apabila sudah dipakai maka dibuatkan ke pasien
pengguna obat tersebut dan dilaporkan ke farmasi untuk diiisi
kembali.
14. Tersedianya alkes, cairan yang menunjang kebutuhan emergency
15. Pemeriksaan laboratorium Instalasi Rawat Intensif terpusat di
laboratorium dan bisa dialkukan 24 jam, untuk pemeriksaan DL,BGA
tidak boleh lebih dari 30 menit dari pengiriman sampel, yaitu
petugas laborat segera mengubungi ICU bila hasil sudah ada.
16. Pemeriksaan radiolagi yang khususnya fotothorax dan EKG maka
pemeriksaannya dilakukan di ruang Instalasi Rawat Intensif, kecuali
untuk pemeriksaan USG ada permintaan khusus juga bisa
dilakukan di Instalasi Rawat Intensif
17. Tersedianya APAR di ruang Instalasi Rawat Intensif
18. Pelaksanaan keselamatan kerja, kebakaran dan bencana dikelola
oleh TIM K3 Rumah Sakit Budi Agung Palu

II. PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL


1. Untuk pasien
a. Penerapan hand hygiene 5 momen
b. Alur masuk dan keluar pasien untuk Bed 1-5 melalui pintu
Utara
c. Alur masuk dan keluar pasien untuk bed 6 melalui pintu
tengah
d. Penanganan sampah infeksius
e. Penanganan linen kotor dan bersih

2. Untuk petugas kesehatan


a. Petugas Instalasi Rawat Intensif harus memakai APD yang
sudah disediakan
b. Petugas Instalasi Rawat Intensif harus mencuci tangan sesuai
prosedur
c. Pemakaian Handscoen setiap melakukan tindakan perawatan
pasien.
d. Dokter yang merawat pasien di IRI, alur keluar masuk bisa
melalui pintu Utara atau Selatan. Dokter memakai APD yang
telah disediakan, sebelum memasuki ruang perawatan pasien
IRI.

3. Untuk keluarga pasien


a. Kelurga pasien diijinkan masuk 1 orang apabila pasien dalam
kondisi kritis/ sesuai kondisi pasien dengan memakai APD yang
sudah disediakan dan harus melakukan cuci tangan sesuai
prosedur
b. Jam besuk keluarga pasien sesuai dengan jam besuk Rumah
Sakit Budi Agung Palu Pembersihan tempat tidut dan alat –
alat yang dipakai pasien dibersihkan dengan cairan presep

4. Peralatan Instalasi rawat Intensif


a. Sirkuit respirator dewasa yang digunakan adalah disposible,
sedangkan untuk bayi adalah setelah dipakai dicuci dan
direndam dengan cairan klorin dan disterilkan di OK
b. Untuk prosedur suction setiap pasien mempunyai slang
sucction hanya 1 kali pemakaian dan harus dipisahkan antara
sucction mulut dan ETT, cairan yang digunakan untuk
pembilas adalah aquadest steril 25 cc
c. Resterilisasi alat – alat Instalasi Rawat Intensif dilakukan 3 x 24
jam ( intrumen…..

III. FASILITAS DAN PERALATAN


Tersedianya peralatan Instalasi Rawat Intensif
a. Tempat tidur khusus yang bisa di rubah posisi sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien
b. Bedside monitor lengkap dengan tensimeter, Oxymetri
c. Pengukur suhu
d. Ventilator
e. EKG 12 Lead
f. Alat pengukut tekanan vean cestral
g. Sucction
h. Oksigrn sentral
i. Lampu intuk melakukan tindakan
j. Infuspump dan syringpump
k. Hemodialisa
l. Troly emergency
m. Lampu emergency
n. Semua peralatan dapat berfungsi dengan baik disertai dengan
kalibrasi alat
o. Pedslide
p. Defiblilator
q. Animec
r. Presurebag
s. Penggunaan alat dicatat dalam kartu pemeliharaan dan pemakaian
alat
t. SOP penggunaan alat terpasang pada masing – masing alat
u. Program pengembangan diusulkan pada awal tahun dan apabila
keadaan mendesak /isidentil bisa dilakukan sesuai dengan alur
permintaan barang.

IV. KEPALA INSTALASI RAWAT INTENSIF


Kepala Instalasi Rawat Intensif dalah dokter spesialis anestesi

V. TENAGA PERAWATAN INSTALASI RAWAT INTENSIF


1. Tenaga icu adalah tenaga yang minimal lulusan D3 Keperawatan
dan sudah mengikuti pelatihan Instalasi Rawat Intensif, apabila
terdapat tenaga yang belum pelatihan maka dalam melaksanakan
asuhan keperawatan adalah dengan supervisi, sesuai dengan
kredensial masing – masing perawat
2. Tenaga perawat boleh melakukan tindakan defiblilator yang sudah
pelatihan Instalasi Rawat Intensif dan sudah bekerja di Instalasi
Rawat Intensif selama 5 tahun tetapi harus ada pendelegasian dari
dr yang merawat dengan memperhatikan keselamatan pasien
3. Bila Instalasi Rawat Intensif dalam keadaan kosong maka sebagian
tenaga Instalasi Rawat Intensif diperbantukan di ruangan yang
membutuhkan
4. Tenaga perawat yang belum mengikuti pelatihan maka wajib
mengikuti pelatihan Instalasi Rawat Intensif
5. Tenaga keperawatan Instalasi Rawat Intensif dalam memberikan
asuhan keperawatan harus sesuai dengan SOP dengan
mengutamakan keselamatan pasien.

VI. TATA CARA PENILAIAN KINERJA PEGAWAI


1. Penilai kinerja tenaga perawat dialakukan dan 1 tahun dengan
instrumen yang diberikan oleh pihak PSDM, kemudian setelah ada
hasil maka ditanda tangani oleh perawat masing – masing.
2. Setelah proses diatas maka hasil disserahkan ke bagian PSDM
untuk dilakukan evaluasi

VII. KERJASAMA DENGAN UNIT PELAYANAN RUJUKAN


1. Instalasi Rawat Intensif melakukan rujukan Ke RS yang mempunyai
tingkat pelayanan yang lebih tinggi kemampuannnya yang telah
diatur dalam MOU antar RS rujukan
2. kriteria pasien rujukan yang masuk sesuai dengan kebijakan
kriteria pasien masuk Instalasi Rawat Intensif
3. Pasien yang dirujuk adalah
a. atas permintaan keluarga
b. pasien yang membutuhkan perawatan tingkat lanjut

Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal :

Direktur Rumah Sakit Budi Agung Palu


Dr. Ida Bagus Yadnya Putra

Anda mungkin juga menyukai