Anda di halaman 1dari 44

Cara Memberikan Suntikan

Disusun bersama Shari Forschen, NP

Dalam Artikel Ini:Bersiap MenyuntikMemberi Suntikan SubkutanMemberi Suntikan


IntramuskulerMemperhatikan Keamanan Setelah Penyuntikan32 Referensi

Suntikan dapat diberikan dengan aman dan akurat di rumah sendiri. Penerapan cara
penyuntikan yang aman dapat melindungi pasien, orang yang menyuntik, serta lingkungan.
Suntikan yang umumnya diberikan di rumah ada dua, yaitu suntikan subkutan yang meliputi
pemberian insulin, dan suntikan intramuskuler. Jika Anda harus menyuntik diri sendiri atau
menyuntik teman dekat atau anggota keluarga, pertama-tama Anda harus mempelajari
caranya dari ahli medis yang meresepkan obat yang akan disuntikkan.

Metode 1

Bersiap Menyuntik
1

Tentukan tipe suntikan apa yang akan Anda berikan. Dokter semestinya memberi petunjuk
mendetail tentang tipe suntikan yang akan Anda berikan beserta tekniknya. Bila sudah siap,
tinjau lagi instruksi mendetail yang menyertai obat serta petunjuk yang diberikan oleh
dokter, perawat, atau apoteker. Jika Anda punya pertanyaan atau keraguan tentang
bagaimana dan kapan suntikan harus diberikan, bicaralah dengan dokter, perawat, atau
apoteker. Tanyakan jika Anda tidak yakin tentang tabung suntik, panjang jarum, dan tebal
jarum sebelum melanjutkan.[1]

Ada obat yang sudah siap dalam suntikan untuk langsung digunakan, sementara obat lain
harus diisi ke dalam suntikan dari botol.
Pastikan apa saja yang Anda butuhkan untuk suntikan. Beberapa orang menerima lebih dari
satu jenis suntikan di rumah.

Tabung dan jarum suntik yang dibutuhkan untuk satu suntikan kadang sulit dibedakan
dengan tabung dan jarum yang harus digunakan untuk menyuntikkan obat lain.

Kenali kemasan produk. Tidak semua kemasan obat suntik itu sama. Ada obat yang
memerlukan rekonstitusi sebelum diberikan. Ada juga obat yang dalam kemasannya sudah
lengkap dengan semua yang Anda butuhkan, termasuk tabung dan jarum suntik. [2] Sekali lagi,
ahli medis harus mengajarkan tentang obat dan langkah persiapan untuk memberikan obat
tersebut. Membaca instruksi atau artikel saja tidak cukup—Anda harus bertanya secara
langsung dan memahami obat sepenuhnya dan bagaimana cara menyuntikkannya.

Setelah berbicara dengan dokter, Anda juga dapat meninjau informasi produk tersebut untuk
mendapatkan instruksi jelas langkah demi langkah mengenai semua yang Anda butuhkan
untuk mempersiapkan obat yang akan disuntikkan. Sekali lagi, informasi tersebut bukan
pengganti konsultasi dengan ahli medis.

Informasi juga memuat rekomendasi ukuran tabung, ukuran jarum, dan tebal jarum, jika
tidak ada dalam kemasan.

Berikan obat yang dikemas dalam botol isi satu dosis. Pengemasan yang umum untuk
kebanyakan obat suntik dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam botol yang disebut
botol isi satu dosis.

Label pada botol obat biasanya menyatakan single dose vial atau kepedekannya, SDV.

Artinya, tiap botol hanya berisi satu dosis. Setelah Anda menyiapkan dosis yang perlu
disuntikkan, mungkin ada cairan obat yang tersisa di dalam botol.

Sisa obat di dalam botol harus dibuang dan tidak boleh disimpan untuk dosis berikutnya.
3

Siapkan satu dosis dari botol multidosis. Ada obat-obat yang dikemas dalam botol multidosis,
artinya ada lebih dari satu dosis yang ditarik dari botol.

Label pada botol obat biasanya menyatakan multi-dose vial atau kependekannya, MDV.

Jika obat yang Anda gunakan dikemas dalam botol multidosis, gunakan spidol permanen
untuk menulis tanggal obat itu dibuka pada botolnya.

Simpan obat di kulkas tiap setelah digunakan. Jangan dibekukan.


Ada sejumlah kecil pengawet yang digunakan dalam proses pembuatan obat yang dikemas
dalam botol multidosis. Ini membantu meminimalkan pertumbuhan kontaminan, tetapi
hanya melindungi kemurnian obat sampai 30 hari setelah botol dibuka.

Botol harus dibuang 30 hari setelah tanggal pertama dibuka, kecuali jika dokter menyarankan
sebaliknya.

Kumpulkan peralatan Anda. Anda membutuhkan kemasan atau botol obat, tabung suntik
yang jadi satu dengan produk jika ada, sepasang tabung dan jarum yang dibeli, atau tabung
dan jarum terpisah yang dipasang saat penggunaan. Peralatan lain yang Anda butuhkan
antara lain kapas beralkohol, kain kasa kecil atau bola kapas, plester, dan wadah peralatan
bekas.[3]

Bukalah segel luar botol obat, kemudian lap karet atasnya dengan kapas beralkohol. Selalu
biarkan karet mengering dengan sendirinya setelah dilap dengan alkohol. Meniup atau
menyeka botol dapat menyebabkan kontaminasi.

Gunakan kain kasa atau bola kapas untuk menekan area penyuntikan guna mengurangi darah
yang keluar. Tutupi area tersebut dengan plester.

Wadah peralatan bekas merupakan langkah keamanan penting untuk melindungi pasien,
perawat, dan masyarakat dari materi biohazard. Wadah ini tebal dan terbuat dari plastik
yang didesain untuk menampung peralatan yang sudah digunakan. Peralatan yang masuk ke
sini adalah lanset (pisau bedah), tabung suntik, dan jarum suntik bekas. Apabila wadah
tersebut penuh, Anda harus memindahkan isinya ke tempat yang khusus menghancurkan
peralatan biohazard.[4]
5

Periksa obatnya. Pastikan obatnya sudah benar, dengan kekuatan yang tepat dan belum
kedaluwarsa. Pastikan juga botol atau kemasan obat sudah disimpan sesuai dengan panduan
produsen. Beberapa produk tetap stabil bila disimpan di suhu kamar sebelum digunakan,
sementara produk lain harus disimpan di kulkas.[5]

Periksa kemasannya untuk mengecek kerusakan yang terlihat jelas seperti retak atau penyok
pada botol yang menampung obat.
Lihatlah area di atas botol. Periksa apakah ada retakan dan penyok pada segel di bagian atas
botol obat. Kemasan yang penyok bisa saja berarti kesterilan kemasan tidak lagi bisa
diandalkan.

Lihatlah cairan di dalam botolnya. Periksalah apakah ada zat tidak biasa atau sesuatu
mengambang di dalam botol. Kebanyakan obat suntik biasanya bening.

Ada beberapa insulin yang tampak keruh. Jika Anda memperhatikan ada sesuatu di dalam
botol selain cairan bening, selain produk insulin, segera buang.

6
Cuci tangan Anda. Cucilah tangan sampai bersih dengan air dan sabun. [6]

Jangan lupa mencuci kuku, sela-sela jari, dan pergelangan tangan.

Ini membantu mencegah kontaminasi dan mengurangi risiko infeksi.

Disarankan memakai sarung tangan yang sudah disetujui oleh BPOM sebelum menyuntik
sebagai pelindung ekstra dari bakteri dan infeksi.

7
Periksa tabung dan jarum suntiknya. Pastikan tabung dan jarum ada dalam kemasan steril
dan belum dibuka serta tidak ada bukti kerusakan atau cacat. Saat dibuka, periksa tabung
suntik untuk mencari keretakan atau perubahan warna di bagian tabung. Ini termasuk karet
pada bagian pengisap. Kerusakan atau cacat apa pun menunjukkan bahwa tabung tidak boleh
digunakan.[7]

Periksa jarum untuk melihat apakah ada bukti kerusakan. Pastikan jarum tidak bengkok atau
patah. Jangan menggunakan produk yang tampaknya sudah rusak, termasuk kerusakan pada
kemasan yang mungkin mengindikasikan bahwa jarum tersebut tidak dianggap steril lagi.

Beberapa paket tabung dan jarum memiliki tanggal kedaluwarsa yang jelas, tetapi tidak
semua produsen menyediakan informasi ini pada kemasan. Jika Anda khawatir produk
tersebut sudah terlalu lama, hubungi produsennya. Siapkan nomor identifikasi produk saat
Anda menelepon.

Buang tabung yang sudah rusak atau cacat, atau yang sudah kedaluwarsa, dengan
memasukkannya dalam wadah peralatan bekas.
8

Verifikasikan bahwa ukuran dan tipe tabung suntik sudah benar. Pastikan Anda
menggunakan tabung yang memang didesain untuk suntikan yang akan diberikan. Jangan
menukar-nukar beberapa tipe tabung karena itu dapat menyebabkan kesalahan serius dalam
pemberian dosis. Selalu gunakan tipe tabung yang dianjurkan untuk obat yang akan Anda
berikan.[8]

Pilih tabung yang menampung sedikit lebih banyak dari jumlah dosis yang harus diberikan.

Ikuti rekomendasi produsen tentang panjang dan lebar jarum.


Lebar jarum ditunjukkan dengan angka yang menunjukkan diameter jarum. Semakin besar
angkanya, semakin tipis jarumnya. Ada beberapa obat yang lebih kental dan memerlukan
jarum dengan angka yang lebih kecil, atau dengan kata lain diameter lebih besar.

Sebagian besar tabung dan jarum pada saat ini diproduksi dalam satu paket karena alasan
keamanan. Saat memilih ukuran tabung, Anda juga harus memilih panjang dan lebar jarum.
Pastikan peralatan yang Anda punya untuk memberi suntikan sudah benar. Ini diterangkan
secara mendetail dalam informasi produk, atau bisa ditanyakan kepada apoteker, dokter,
atau perawat.[9]

Tabung dan jarum terpisah masih tersedia. Jika alat suntik milik Anda terpisah, pasang tabung
dan jarumnya. Pastikan ukuran tabung sudah benar dan jarum steril, belum digunakan,
dengan panjang dan lebar yang sesuai dengan tipe suntikan yang akan Anda berikan.
Suntikan intramuskuler dan subkutan menggunakan tipe jarum yang berbeda.
9

Isi tabung suntik. Ikuti petunjuk pada kemasan jika tersedia atau langsung isi tabung dari
botol obat.[10]

Sterilkan bagian atas botol dengan alkohol dan diamkan beberapa menit sampai kering.

Bersiaplah mengisi tabung. Ketahui dengan pasti berapa banyak cairan yang harus Anda tarik
sesuai dosis. Tabung harus diisi dengan jumlah yang persis sama dengan dosis yang
diresepkan. Informasi ini tersedia di label resep atau instruksi dari dokter atau apoteker.

Untuk mengisi tabung, tarik pengisap untuk mengisi tabung dengan udara sebanyak cairan
yang dibutuhkan.
Pegang botol dalam posisi terbalik, tusukkan jarum pada segel karet, dan dorong pengisap
untuk menyuntikkan udara dari tabung ke dalam botol.

Tarik pengisap untuk menyedot cairan dalam jumlah yang tepat dengan dosis yang
dibutuhkan.[11]

Kadang ada gelembung udara di dalam tabung. Ketuk tabung dengan pelan saat jarum masih
menancap pada botol obat. Ketukan ini akan memindahkan udara ke bagian atas tabung.

Dorong kembali udara tersebut ke dalam botol, kemudian lanjutkan menyedot obat jika
masih dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa jumlahnya sudah benar.
10

Pastikan pasien merasa nyaman. Sebelum menyuntik, pertimbangkan mengompres area


penyuntikan dengan es untuk mengurangi rasa sakit, khususnya pada pasien anak-anak.
Biarkan pasien duduk dalam posisi nyaman dengan menampakkan area yang akan
disuntik.[12]

Pastikan Anda dapat menjangkau area penyuntikan tanpa kesulitan.

Mintalah pasien untuk tetap diam dan rileks.

Jika Anda menyeka area suntikan dengan alkohol, tunggulah beberapa menit sampai area
tersebut kering dengan sendirinya sebelum menusukkan jarum ke dalam kulit.

Metode 2

Memberi Suntikan Subkutan


1

Tentukan area penyuntikan berdasarkan instruksi dokter. Suntikan subkutan (SQ) diberikan
ke dalam lapisan kulit yang berlemak. SQ dibutuhkan untuk obat spesifik dan dosis yang
biasanya dalam jumlah kecil. Lapisan lemak tempat suntikan diberikan terletak di antara kulit
dan otot.[13]

Salah satu tempat yang bagus untuk suntikan subkutan adalah perut. Pilihlah area di bawah
pinggang dan di atas tulang pinggul, kira-kira 5 cm dari pusar. Hindari area pusar.

Suntikan SQ dapat diberikan pada area paha, tepat di antara lutut dan pinggul, dan agak ke
sisi asalkan Anda dapat mencubit 2–5 cm kulit.
Punggung bawah juga bagus untuk suntikan SQ. Targetkan area di atas pantat, di bawah
pinggang, dan tepat di antara tulang belakang dan sisi tubuh.

Lengan atas juga bisa asalkan ada cukup kulit yang dapat dicubit hingga 2–5 cm. Gunakan
area lengan atas yang berada tepat di antara siku dan bahu.

Berganti area penyuntikan akan membantu mencegah memar dan kerusakan kulit. Anda juga
dapat mengubah posisi pada area yang sama dengan menyuntik bagian kulit yang berbeda
dalam area tersebut.

Lakukan penyuntikan. Bersihkan kulit pada dan di sekitar area penyuntikan dengan alkohol.
Biarkan alkohol kering dengan sendirinya sebelum menyuntik. Ini tidak akan lebih dari satu
hingga dua menit.[14]

Jangan menyentuh area yang sudah diseka alkohol dengan tangan ataupun peralatan lain
sebelum suntikan diberikan.
Pastikan dosis sudah benar, area penyuntikan sudah benar, dan Anda sudah mempersiapkan
dosis yang benar.

Pegang tabung suntik dengan tangan dominan dan lepas penutup jarum dengan tangan
sebelahnya. Cubit kulit dengan tangan yang tidak dominan.

Tentukan sudut penusukan. Anda dapat memasukkan jarum pada sudut 45 derajat atau 90
derajat tergantung banyaknya kulit yang dapat dicubit.[15]

Gunakan sudut 45 derajat jika Anda hanya dapat mencubit 2 cm kulit.

Jika Anda dapat mencubit 5 cm kulit, masukkan jarum pada sudut 90 derajat.

Tahan tabung dengan kencang dan tusukkan jarum dengan gerakan cepat dari pergelangan
tangan.
Masukkan jarum dengan cepat dan hati-hati pada sudut yang sudah ditentukan dengan
tangan dominan, sambil mencubit kulit dengan tangan sebelahnya. Penusukan yang cepat
memungkinkan pasien tidak tegang.

Aspirasi tidak diperlukan untuk suntikan SQ. Namun juga tidak ada bahayanya kecuali jika
Anda menyuntikkan agen pengencer darah, seperti enoxaparin sodium.

Untuk melakukan aspirasi, tarik pengisap sedikit dan periksa apakah ada darah dalam
tabung. Jika ada, angkat jarum dan cari area yang lain untuk disuntik. Jika tidak ada darah,
lanjutkan.[16]

Suntikkan obat ke dalam tubuh pasien. Dorong pengisap ke bawah sampai semua cairan
dilepaskan.
Angkat jarum. Dorong kulit di atas area penyuntikan dan tarik jarum dalam gerakan cepat
dan hati-hati dengan sudut yang sama seperti sudut penusukan.

Keseluruhan proses ini tidak membutuhkan lebih dari lima atau sepuluh detik.

Buang semua alat suntik yang sudah digunakan ke dalam wadah peralatan bekas.

Berikan suntikan insulin. Suntikan insulin diberikan secara subkutan namun membutuhkan
tabung berbeda untuk memastikan setiap dosis akurat. Selain itu, suntikan insulin dilakukan
terus-menerus. Anda harus mencatat area penyuntikan insulin karena itu penting untuk
membantu rotasi.[17]

Kenali perbedaan tabung insulin. Menggunakan tabung biasa dapat menyebabkan kesalahan
serius dalam pemberian dosis.

Tabung insulin dibagi dalam unit, bukan cc atau ml. Anda harus selalu menggunakan tabung
insulin saat memberi suntikan insulin.

Cek lagi dengan dokter atau apoteker untuk memastikan Anda memahami tipe tabung insulin
apa yang harus digunakan dengan tipe dan dosis insulin yang diresepkan.

Metode 3

Memberi Suntikan Intramuskuler


1

Tentukan area penyuntikan. Suntikan intramuskuler (IM) memasukkan obat langsung ke


dalam otot. Pilihlah area penyuntikan yang memiliki akses mudah ke jaringan otot.[18]

Ada empat area utama yang dianjurkan untuk suntikan IM. Keempat area tersebut adalah
paha, pinggul, pantat, dan lengan atas.

Ganti area penyuntikan untuk mencegah memar, rasa sakit, bekas luka, dan perubahan kulit.

Beri suntikan di paha. Nama otot yang ditargetkan untuk menyuntikkan obat di area paha
adalah vastus lateralis.[19]

Bagilah paha menjadi tiga. Bagian tengah adalah target untuk suntikan IM.

Ini area yang bagus jika Anda memberi suntikan IM kepada diri sendiri karena area tersebut
mudah dilihat dan dijangkau.
3

Gunakan otot ventrogluteal. Otot ini terletak di pinggul. Gunakan tanda di tubuh untuk
menemukan lokasi penyuntikan.[20]

Temukan lokasi yang tepat dengan meminta pasien berbaring telentang atau menyamping.
Tempatkan pangkal telapak tangan di bagian atas dan luar paha tempat persambungannya
dengan pantat.

Arahkan jari ke kepala pasien dan arahkan ibu jari ke antara paha.

Anda semestinya bisa merasakan tulang di ujung jari manis dan jari kelingking.

Bentuklah huruf V dengan menggerakkan telunjuk jauh dari jari lainnya. Suntikan diberikan di
bagian tengah bentuk V tersebut.
Beri suntikan di pantat. Area untuk penyuntikan adalah otot dorsogluteal. Dengan praktik,
area penyuntikan ini lebih mudah ditemukan, tetapi mulailah dengan menggunakan tanda
fisik dan bagi area pantatmenjadi empat kuadran untuk memastikan area penyuntikan sudah
benar.[21]

Tarik garis imajiner atau garis fisik menggunakan kapas alkohol jika ada, dari atas belahan ke
sisi tubuh. Tandai titik tengah garis tersebut dan naik lagi 7 cm.

Tarik garis lain melintasi garis pertama, sehingga membentuk silang.

Cari tulang lengkung di kuadran luar atas. Suntikan harus diberikan pada kuadran luar atas di
bawah tulang lengkung.
5

Beri suntikan di lengan atas. Otot deltoid terletak di lengan atas dan merupakan area yang
bagus untuk suntikan IM jika ada jaringan otot yang memadai. Gunakan area lain jika pasien
bertubuh kurus atau memiliki sedikit otot di area tersebut.[22]

Temukan acromion process, atau tulang yang melintasi lengan atas.

Gambarlah segitiga terbalik imajiner dengan tulang sebagai alas dan puncak segitiga berada
sejajar dengan ketiak.

Beri suntikan di tengah-tengah segitiga, 2–5 cm di bawah acromion process.


Bersihkan kulit di atas dan di sekitar area penyuntikan
dengan kapas alkohol. Biarkan alkohol kering sebelum
memberi suntikan.[23]
Jangan menyentuh area yang sudah dibersihkan dengan jari
atau peralatan lain sebelum suntikan diberikan.
Tahan tabung suntik dengan kencang menggunakan tangan
dominan dan lepas tutup jarum dengan tangan sebelahnya.
Tekan kulit di area penyuntikan. Tekan dengan pelan dan
tarik kulit supaya kencang.
Masukkan jarum. Gunakan pergelangan tangan untuk menyuntikkan jarum ke dalam kulit
pada sudut 90 derajat. Anda harus mendorong jarum sampai cukup dalam untuk memastikan
obat masuk ke dalam jaringan otot. Memilih panjang jarum yang benar akan membantu
memandu Anda dalam proses penyuntikan.[24]

Lakukan aspirasi dengan menarik penyedot sedikit. Saat menarik penyedot, carilah darah
yang tertarik ke dalam tabung.

Jika ada darah, lepaskan jarum dengan pelan dan cari area penyuntikan lain. Jika tidak ada
darah yang terlihat, lanjutkan penyuntikan.[25]
8

Suntikkan obat dengan hati-hati kepada pasien. Dorong pengisap ke bawah sampai semua
cairan dilepaskan.[26]

Jangan mendorong pengisap terlalu keras karena ini memaksa obat masuk ke dalam area
terlalu cepat. Dorong pengisap dalam gerakan stabil namun pelan untuk mengurangi rasa
sakit.

Angkat jarum dalam sudut yang sama dengan sudut penyuntikan.

Tutupi area penyuntikan dengan kain kasa kecil atau bola kapas dan plester, dan cek secara
teratur. Pastikan plester bersih dan area penyuntikan tidak terus mengeluarkan darah.
Metode 4

Memperhatikan Keamanan Setelah Penyuntikan

Perhatikan reaksi alergi. Obat baru harus diberikan pertama kali di klinik dokter supaya tanda
dan gejala alergi pada pasien dapat dipantau. Akan tetapi, jika tanda atau gejala reaksi alergi
berkembang selama perawatan berikutnya, carilah perhatian medis segera. [27]
Tanda-tanda reaksi alergi meliputi bidur, ruam atau gatal, sesak napas, sulit menelan, merasa
tenggorokan dan saluran udara tertutup, dan bengkak di mulut, bibir, atau wajah.

Hubungi ambulans jika gejala reaksi alergi terus berkembang. Jika memang ada alergi, Anda
baru saja menerima suntikan obat yang mempercepat reaksinya.

Carilah perhatian medis jika Anda infeksi. Teknik suntikan yang terbaik sekalipun kadang
tetap memungkinkan masuknya kontaminan.[28]
Hubungi dokter sesegera mungkin jika Anda demam, merasakan gejala seperti flu, sakit
kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi dan otot, serta masalah gastrointestinal.

Gejala lain yang mengharuskan perhatian medis segera adalah sesak dada, kongesti hidung
atau tersumbat, ruam yang sudah menyebar, dan perubahan mental seperti kebingungan
atau disorientasi.

Pantaulah area penyuntikan. Perhatikan perubahan dalam jaringan kulit di area penyuntikan
dan area di sekitarnya.[29]
Ada beberapa obat tertentu yang menimbulkan reaksi di area penyuntikan. Bacalah informasi
produk sebelum memberi suntikan untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai.

Reaksi umum yang terjadi pada area penyuntikan adalah kemerahan, bengkak, gatal, memar,
dan kadang ada benjolan atau pengerasan.

Apabila suntikan harus sering diberikan, kerusakan pada kulit dan jaringan di sekitarnya
dapat diminimalkan dengan mengganti-ganti area penyuntikan.

Masalah membandel dengan reaksi pada area penyuntikan mengharuskan evaluasi medis.
4

Buanglah peralatan yang sudah digunakan dengan aman. Wadah peralatan bekas adalah
tempat aman untuk membuang lanset, tabung, dan jarum bekas. Wadah ini bisa dibeli di
apotek dan juga tersedia di internet.[30][31]

Jangan pernah membuang lanset, tabung, atau jarum dalam tempat sampah biasa.

Baca panduan pembuangan yang berlaku. Apoteker dapat membantu menemukan program
pembuangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Negara memiliki panduan dan saran jelas
tentang sistem yang aman dalam pembuangan sampah biohazard yang ditimbulkan suntikan
rumah.

Peralatan suntik bekas, termasuk jarum, lanset, dan tabung, termasuk sampah biohazard
karena sudah terkontaminasi kulit dan darah dari kontak langsung dengan Anda atau orang
yang menerima suntikan.

Pertimbangkan untuk membuat perjanjian dengan perusahaan yang menyediakan kit


pengiriman balik. Beberapa perusahaan menawarkan layanan yang menyediakan wadah
peralatan bekas yang Anda butuhkan dan membuat perjanjian yang memungkinkan Anda
mengirimkan wadah tersebut kembali pada mereka setelah penuh. Perusahaan bertanggung
jawab menghancurkan sampah biohazard dengan cara yang benar. [32]

Tanyakan kepada apotek tentang cara aman membuang botol yang memuat obat yang sudah
dipakai. Biasanya, botol obat yang sudah dibuka dapat dimasukkan dalam wadah peralatan
bekas.

Peringatan
Perlu diulang bahwa Anda tidak boleh mencoba memberi suntikan tanpa instruksi
menyeluruh dari tenaga medis. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi
dengan dokter, perawat, atau apoteker tentang pemberian obat via suntikan.

Referensi

http://www.brooksidepress.org/Products/Administer_IM_SQ_and_ID_Injections/lesson_2_Section_3
.htm
↑ http://www.bd.com/resource.aspx?IDX=3866

↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000530.htm

↑ https://www.stericycle.com/consumer-needle-disposal
↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000530.htm

↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000530.htm


http://www.brooksidepress.org/Products/Administer_IM_SQ_and_ID_Injections/lesson_2_S
ection_3.htm

↑ http://www.bd.com/resource.aspx?IDX=3866


http://www.brooksidepress.org/Products/Administer_IM_SQ_and_ID_Injections/lesson_2_S
ection_3.htm

Tampilkan lainnya... (23)

wikiHow Terkait

Cara

Menghilangkan Nyeri Paha


Cara

Menurunkan Kadar Leukosit

Cara

Menyembuhkan Mati Rasa pada Kaki dan Jari Kaki


Cara

Menghilangkan Lendir di Hidung dan Tenggorokan

Cara

Memicu Demam
Cara

Melunakkan Tinja yang Keras

Cara

Menghilangkan Benjolan di Lidah

Cara
Membersihkan Lendir dari Tenggorokan

Cara

Menghilangkan Napas Bau Alkohol

Cara

Memperbaiki Postur Tubuh


Cara

Meratakan Perut dalam Seminggu

Cara

Menghentikan Muntah Muntah


Cara

Mengecilkan Dada Pria dengan Cepat

Cara

Meminum Teh untuk Menurunkan Berat Badan

Info Artikel
Artikel ini disusun bersama Shari Forschen, NP. Shari Forschen adalah perawat terdaftar di
Sanford Health, North Dakota. Dia menerima gelar Master dalam Praktisi Perawat Keluarga
dari University of North Dakota dan menjadi perawat sejak 2003.
Daftar kategori: Kesehatan Umum

Bahasa lain:

English: Give an Injection, Español: inyectar, Português: Dar uma Injeção, Italiano: Praticare
un'Iniezione, Deutsch: Die Verabreichung einer Injektion, Français: faire une injection, 中文

: 给人打针, Русский: делать уколы, 日本語: 自宅で注射を打つ, Nederlands: Een injectie


toedienen, Čeština: Jak dát někomu injekci, ‫العربية‬: ‫ال ُحقن إعطاء‬, हहहहहह: हहहहहहहह
हहहहहह, Tiếng Việt: Tiêm Thuốc

Cetak

Sunting

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.889 kali.

Apakah artikel ini akurat?

Artikel ManapunTulis Artikel

Artikel Terkait

Cara

Menghilangkan Nyeri Paha


Cara

Menurunkan Kadar Leukosit

Cara

Menyembuhkan Mati Rasa pada Kaki dan Jari Kaki


Cara

Menghilangkan Lendir di Hidung dan Tenggorokan

Apakah artikel ini membantu Anda?

Ya

Tidak

Beranda

Tentang wikiHow

Syarat Penggunaan (Bahasa Inggris)

Peta situs

Tampilan seluler

Anda mungkin juga menyukai