OLEH :
PESERTA LATSAR GOL. III ANGKATAN II KELAS B
Mentor, Coach,
Disetujui :
Penguji/Narasumber, Coach, Mentor,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Profesi ASN dengan gagasan “Penyusunan Kompilasi Data dan
Informasi Peta Pola Penatagunaan Tanah” yang merupakan salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 sesuai Perka
LAN No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS. Pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Dadang Suntana, M.M., selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan selama pengerjaan laporan aktualisasi ini.
2. Ibu Ir. Hj. Lita Ismu Yulitanti, M.M., selaku Kepala Dinsd Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemerintah Kabupaten Bogor.
3. Bapak Mochamad Idris, S.T., M.Si., selaku Kepala Bidang Pertanahan yang
telah memberikan masukan selama kegiatan aktualisasi ini.
4. Ibu Yani Maulani, S.Sos., M.M., selaku Kepala Seksi Pendataan dan
Pengukuran Tanah dan mentor yang telah mendukung selama pengerjaan
laporan aktualisasi ini.
5. Istri dan kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan semangat dalam
penyelesaian laporan aktualisasi ini.
Semoga kegiatan Pelatihan Dasar CPNS ini dapat menjadi solusi untuk
membentuk ASN yang berkualitas khususnya di Bidang Pertanahan, Dinas
Perumahan, Kawasan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar tercipta Laporan aktualisasi yang lebih
berkualitas.
Bogor, 24 Mei 2019
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
3.2.5. Anti Korupsi ........................................................................... 21
3.3. Laporan Kegiatan Aktualisasi ....................................................... 25
3.4. Jadwal Laporan Kegiatan Aktualisasi ...........................................27
3.5. Matriks Laporan Kegiatan Aktualisasi .........................................44
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 46
FORMULIR UNTUK MENTOR .......................................................................
FORMULIR UNTUK COACH ..........................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
CPNS (Latsar CPNS) adalah salah satu syarat bagi calon PNS untuk diangkat
menjadi PNS. Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan,
kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya
organisasinya agar nantinya mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayanan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018, pendidikan dan pelatihan dasar bagi CPNS
menggunakan pola baru di dalam pelaksanaannya. Diklatsar dibagi menjadi 2
(dua) sesi yaitu on campus dan off campus. On campus adalah diklatsar
dimana peserta calon PNS menerima teori-teori tentang nilai-nilai dasar
profesi ASN agar dapat dimengerti, dipahami dan di implementasikan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Teori-teori yang diberikan selama on
campus diantaranya; (1) wawasan kebangsaan dan bela negara; (2)
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
atau biasa disingkat ANEKA; (3) Pelayanan Publik; (4) Whole of
Government dan (5) Manajemen ASN. Sementara itu, off campus adalah
pendidikan dimana peserta harus melakukan aktualisasi nilai-nilai ANEKA
yang telah dipelajari pada saat on campus dalam lingkungan kerjanya masing-
masing.
UU No. 5 Tahun 2014 bertekad mengelola ASN agar menjadi semakin
profesional dengan tujuan utama membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik,
bebas dari KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang
berkualitas bagi masyarakat. Pola baru ini diterapkan karena adanya
perubahan pola pikir ASN dari yang semula cenderung ingin dilayani publik
menjadi pola melayani publik. Proses pembelajaran dan pendidikan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pembangunan. Tujuan akhirnya adalah terbentuknya ASN
profesional yang produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki
2
jiwa nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu,
berkomitmen untuk bekerja secara akuntabel dan berkomitmen untuk anti
korupsi.
Terlebih lagi ASN di kalangan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan, yang senantiassa dituntut profesional dan berkomitmen mutu
dalam mewujudkan fungsi membantu Bupati dalam melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan.
Dari beberapa masalah pertanahan yang ada saat ini, perkembangan penduduk
dan dinamika pembangunan akan mempengaruhi pola penggunaan,
pemanfaatan dan penguasaan tanah. Dinamika pembangunan yang cukup
pesat dapat menyebabkan terjadinya permasalahan keseimbangan dalam
penggunaan tanah, sebagai akibat berkurangnya tanah pertanian produktif,
berkurangnya tanah pertanian sawah irigasi teknis, terjadinya konflik dalam
peruntukan dan penguasaan tanah dan sebagainya.
Dalam rangka menyelesaikan persoalan tersebut, pemerintah menyusun
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menjadi acuan pedoman untuk
pengarahan peruntukan pembangunan yang didasarkan pada fungsi kawasan
dalam RTRW. Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan rencana program
pembangunan Pemerintah Daerah jangka menengah yang digambarkan dalam
bentuk uraian dan peta, yang membagi seluruh wilayah dalam fungsi-fungsi
kawasan, serta mempertimbangkan daya dukung tanah yang terdapat di
wilayah dalam fungsi-fungsi kawasan, serta mempertimbangkan daya dukung
tanah yang terdapat di wilayah yang bersangkutan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah, disebutkan bahwa Penyelenggaraan Penatagunaan
Tanah dilakukan melalui kegiatan yang meliputi: a) pelaksanaan inventarisasi
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; b) penetapan perimbangan
antara ketersediaan dan kebutuhan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah menurut fungsi kawasan yang disusun dalam bentuk Neraca
Penatagunaan Tanah (NPGT), yang meliputi: (1) penyajian neraca perubahan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah pada Rencana Tata Ruang Wilayah, (2)
3
penyajian neraca kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah pada
Rencana Tata Ruang Wilayah, dan (3) penyajian dan penetapan prioritas
ketersediaan tanah pada Rencana Tata Ruang Wilayah; serta c) penyajian dan
penetapan prioritas ketersediaan tanah pada Rencana Tata Ruang Wilayah.
Permasalahan pendaatan yang kurang optimal dapat menyebabkan
terjadinya permasalahan keseimbangan dalam penggunaan tanah dan juga
nantinya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak terselenggara dengan
baik. Sebagai bentuk dukungan kerja kepada pemerintah di bidang pertanahan,
diperlukannya gagasan Penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola
Penatagunaan Tanah yang baik dan akurat guna menjalankan program
pemerintah dengan baik dan benar. Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola
Penatagunaan Tanah merupakan suatu proses penggabungan serta
menterjemahkan sesuatu sumber data lahan/tanah menjadi bentuk data yang
berupa angka atau gambar sehingga dapat memberikan pengertian dan/atau
penjelasan tentang sumber data tersebut.
4
5. Mengaktualisasikan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga dapat
mewujudkan disiplin dan budaya positif yang anti korupsi di
lingkungan kerja.
6. Memperoleh informasi mengenai perimbangan penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan yang
telah ditetapkan dalam RTRW sehingga dapat memberikan informasi
mengenai kondisi ketersediaan tanah
1.3. Manfaat
1. Mampu mewujudkan Akuntabilitas dalam menjalankan tugas di Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor;
2. Mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bela Negara dalam
menjalankan tugas di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Bogor;
3. Mampu menjunjung tinggi standar Etika Publik dalam menjalankan
tugas di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Bogor;
4. Mampu mengedepankan kinerja untuk peningkatan mutu pelayanan
di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Bogor;
5. Mampu mewujudkan sikap dan perilaku Anti Korupsi dalam
menjalankan tugas di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Bogor.
6. Mampu memberikan informasi aspek pertanahan yang terdiri dari
penggunaan tanah, data penguasaan tanah dan RTRW, Perubahan
Penggunaan Tanah, Kesesuaian Penggunaan Tanah terhadap RTRW,
Penetapan Prioritas Ketersediaan Tanah pada RTRW, Melakukan
identifikasi perkembangan pemanfaatan ruang dan audit kesesuaian
pemanfaatan ruang.
5
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan
Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan selama 30
hari bertempat di Bidang Pertanahan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Kabupaten Bogor.
6
BAB II
PROFIL ORGANISASI
7
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan, dan
berkelanjutan
4. Mewujudkan kesalehan sosial
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik
8
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud,
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan bidang perumahan, kawasan permukiman dan bidang
pertanahan
2. Pelaksanaan kebijakan bidang perumahan, kawasan permukiman dan
bidang pertanahan
3. Pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan di bidang perumahan, kawasan
permukiman dan bidang pertanahan
4. Pelaksanaan administrasi Dinas
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya
9
10. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok, Bidang Pertanahan mempunyai 3 Seksi,
yang diantaranya adalah :
1. Seksi Pendayagunaan Pemaanfaatan Tanah
2. Seksi Pendataan dan Pengukuran Tanah
3. Seksi Administrasi Pertanahan
Penempatan Kerja Penulis berada di Seksi Pendataan dan Pengukuran,
yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pertanahan dalam penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pendataan dan pengukuran tanah.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Penulis mempunyai
tugas membantu :
1. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pendataan dan pengukuran
tanah;
2. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pendataan dan pengukuran
tanah;
3. Pelaksanaan pendataan dan pengukuran tanah;
4. Pemantauan dan analisis pelaksanaan pendataan dan pengukuran tanah;
5. Penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada seksi pendataan
dan pengukuran tanah; dan
6. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Berikut struktur organisasi Seksi Pendataan dan Pengukuran Tanah :
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Seksi Pendataan Dan Pengukuran, Bidang Pertanahan Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kabupaten Bogor
10
2.5. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai
ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas
asn;
11
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
pegawai asn
12
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas jasa, barang, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Selain hal-hal yang mendasar yang perlu dijadikan pegangan dalam
memberikan pelayanan publik, Saudara sebagai seorang ASN perlu mengetahui
bahwa pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh
birokrasi. Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesarbesarnya untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah;
3) Responsif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan
tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat,
birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang
menduduki posisi sebagai agen;
4) Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status
sosial, pandangan politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi
seksual, difabel, dan sejenisnya;
13
5) Mudah dan Murah. Penyelenggaraan pelayanan publik dimana
masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah,
artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini
perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi;
6) Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan
mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka
panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7) Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung-jawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara
vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun
elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut
sebagai social accountability.
14
9) Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara
yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang
kuat.
15
BAB III
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ANEKA DALAM
PROFESI PNS
No Isu U S G Total
1. Kurang optimalnya 2 3 3 8
teknologi alat ukur guna
kepengtingan efektivitas
pekerjaan pengukuran
tanah.
2. Belum optimalnya 4 3 4 9
pendataan pola
penatagunaan tanah
16
3. Kurangnya koordinasi 2 2 3 7
Kepala Desa/Lurah dalam
menentukan batas lahan.
3.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tangung jawab dan
kemauan untuk tanggung jawab. Dalam banyak hal kata akuntabilitas
sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun
pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Sedangkan
akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
17
dicapai dan merujuk kepada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Boven, 2007),
yaitu untuk menyediakan kontrol (peran demokratis), untuk mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan
hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas
kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntablitas
berupa perencanaan strategis, kontrak kinerja dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung Jawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
3.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai
18
Pancasila. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN,
bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktuaisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berfikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
19
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
20
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi diatas terdapat lima nilai-
nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi maka kemudian dapat ditarik nilai-nilai
yang terkandung didalam nilai-nilai profesi ASN tersebut yaitu:
21
memiliki derajat yang sama
Saling Menghormati Menghormati setiap orang tanpa
mempermasalahkan perbedaan.
Tidak Diskriminatif Tidak membedakan satu orang
dengan orang lain dengan latar
belakang suku agama ras dan antar
golongan.
Cinta Tanah Air Mengabdi pada bangsa dan negara
Indonesia.
Rela Berkorban Mengorbankan waktu dan
kepentingan pribadi demi
kepentingan bangsa dan negara.
Mengutamakan Menempatkan kepentingan publik
Kepentingan Publik dalam prioritas utama.
Kerja Sama Usaha bersama untuk mencapai
tujuan bersama.
Menghargai Orang Lain Menghormati pihak lain dengan
segala hal yang melekat pada diri
orang tersebut.
Kesederhanaan Sifat bersahaja atau tidak berlebih-
lebihan.
Tolong Menolong Saling membantu untuk
meringankan beban satu sama lain.
Kerja Keras Berusaha sepenuh hati dan sekuat
tenaga untuk mendapatkan hasil
yang diharapkan.
22
sumber daya, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur,
dan mekanisme yang keluar alur.
Inovasi Perubahan yang diciptakan untuk
mencapai keadaan yang lebih baik
di masa yang akan datang.
Berorientasi Mutu Setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk
pencapaian standar mutu.
Tabel 3.2 Tabel nilai-nilai yang terkandung didalam nilai-nilai profesi ASN
23
1. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data pendataan dan pengukuran
tanah;
2. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pendataan dan pengukuran
tanah;
3. Pelaksanaan pendataan dan pengukuran tanah;
4. Pemantauan dan analisis pelaksanaan pendataan dan pengukuran tanah;
5. Penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada seksi
pendataan dan pengukuran tanah; dan
6. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Identifikasi isu :
1. Kurang optimalnya teknologi alat ukur sebagai inventaris guna
kepengtingan efektivitas pekerjaan pengukuran tanah.
2. Belum optimalnya pendataan pola penatagunaan tanah
3. Kurangnya koordinasi Kepala Desa/Lurah dalam menentukan batas lahan.
24
3.4 Jadwal Laporan Kegiatan Aktualisasi
Minggu Pelaksanaan
Kegiatan Tahapan kegiatan Mei Juni Juli Evidance (Bukti)
No.
4 1 2 3 4 1
Mempersiapkan bahan konsultasi - Scan catatan
- Foto
Melakukan konsultasi dengan Mengajukan janji kepada pimpinan
- Surat
1 pimpinan terkait Laporan
kegiatan aktualisasi Kegiatan konsultasi - Foto
Mencatat saran dan masukan dari hasil konsultasi. - Scan catatan
Mengumpulkan data penatagunaan tanah - Dokumen
CUTI BERSAMA
Pengumpulan, pengolahan, serta Mempelajari data - foto
2 analisis data dan pengukuran
tanah Mencatat permasalahan dan hambatan yang ditemui dari proses
- Scan catatan
penyusunan pelaporan yang dialami saat ini
Pengkajian mengenai spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG)
yang diperlukan guna menunjang kegiatan.
Pengkajian Sistem Informasi Mengumpulkan keperluan data, serta memilah jenis-jenis data yang
Geografi (SIG), menyusun jenis diperlukan dalam penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta - Dokumen
3
data dan kriteria teknis yang Pola Penatagunaan Tanah.
disajikan
Menyusun kriteria teknis yang diperlukan untuk melakukan
penilaian kesesuaian penggunaan tanah dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah.
25
Inventarisasi data penggunaan
dan pemanfaatan tanah, Mempelajari dan menyusun data menjadi satu kesatuan wilayah
4
penguasaan tanah dan Rencana administrasi untuk ditinjau.
Tata Ruang Wilayah
Monitoring dan evaluasi Memeriksa kembali hasil penyusunan laporan Realisasi Aktualisasi
8 penyusunan laporan realisasi
Aktualisasi Mengajukan izin kepada mentor untuk mengkoreksi hasil laporan
aktualisasi
26
3.5 Matriks Laporan Kegiatan Aktualisasi
27
kondisi secara cermat beban dan Kesopanan,
situasi pekerjaan pimpinan. Professional
Setelah dirasa mendapatkan
waktu yang tepat, selanjutnya Nasionalisme:
saya mengajukan surat Saling
permohonan kepada pimpinan menghormati
dengan baik dan sopan
Whole of
Terjadwalkannya kegiatan Government:
konsultasi secara sopan, saling Penyertaan
menghormati kesibukan
masing-masing serta sesuai
dengan aturan yang berlaku
Saya mulai dengan memberika
Etika Publik:
salam kepada atas secara sopan,
Kesopanan,
lalu membuka konsultasi dengan
Professional
memperlihatkan bahan
konsultasi kepada pimpinan
Nasionalisme:
secara baik dan sopan. Lalu
Saling
mulai berdiskusi secara baik dan
menghormati
teratur sesuai bahan konsultasi.
Kegiatan konsultasi
Tidak lupa untuk mengadakan
Anti Korupsi
sesi foto sebagai bukti
Kedisiplinan
dokumentasi secara sopan.
Whole of
Terselenggaranya kegiatan
Government:
konsultasi dengan pimpinan
Dialog
secara sopan serta disipilin
sesuai jadwal dan tepat waktu.
28
Setelah melakukan konsultasi
dengan atasan secara tepat
waktu dan sopan, selanjutnya
saya memahami dan mencatat
secara cermat hasil konsultasi
dengan pimpinan secara teratur.
Komitmen Mutu:
Selanjutnya mengerjakan arahan
Efektifitas,
dari pimpinan sebagai hasil
Efisiensi
konsultasi secara baik dan
Berorientasi Mutu
Mencatat saran dan benar. Lalu terakhir melaporkan
masukan dari hasil ke pimpinan bahwa arahan sudah
Whole of
konsultasi. dikerjakan dengan baik dan
Government:
benar
Joint Planning
dialog
Tersusunnya notulensi
konsultasi laporan aktualisasi
berupa saran dan masukan guna
meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam penyusunan
laporan dan pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
Saya memulai dengan membuat Akuntabilitas: Melakukan Pengumpulan,
Pengumpulan, Data yang
surat permohonan ke atasan Kepercayaan Pengumpulan, pengolahan,
pengolahan, tidak
untuk meminta dan mencopy Tanggung Jawab pengolahan, serta serta analisis
serta analisis lengkap dan
data secara baik dan analisis data di Bidang data dan
data dan kurang jelas
Mengumpulkan data bertanggung jawab. Lalu Nasionalisme: Pertanahan Kabupaten pengukuran
2 pengukuran sehingga
penatagunaan tanah selanjutnya memilih data yang Kerja sama Bogor akan tanah
tanah menghamba
sesuai untuk kebutuhan berkontribusi terhadap menguatkan
t proses
penyusunan laporan dengan teliti Komitmen Mutu: misi organisasi yaitu nilai
penyusunan
dan cermat. Setelah selesai, lalu Berorientasi Mutu Mewujudkan organisasi
data dan
saya mengembalikan sumber Pembangunan Daerah yang bersifat
29
data kepada atasan secara baik Anti Korupsi: yang Merata, berkualitas, pengukuran
dan mengucapkan terima kasih Jujur Berkeadilan dan serta berdaya tanah
secara sopan. Berkelanjutan serta saing tinggi.
Pelayanan Mewujudkan Tata
Tersedianya data laporan yang Publik: Kelola Pemerintah
berkualitas, terpercaya, jujur Transparan Daerah yang Baik
dan dapat dipertanggung
jawabkan melalui sebuah proses
pengumpulan yang melibatkan
kerja sama antar pegawai.
Saya memulai kegiatan dengan
mencari sumber-sumber terkait
di luar data dengan mandiri.
Setelah menemukan data
pendukung lalu saya
Akuntabilitas:
mempelajari data dengan
Tanggung Jawab
sumber-sumber lain sebagai data
pendukung secara cermat dan
Mempelajari data Etika Publik
teliti. Lalu setelahnya
Kecermatan
mencocokkan sumber-sumber
data yang ada dengan teliti.
Anti Korupsi:
Kemandirian
Terungkapnya permasalahan
serta hambatan dari penyusunan
pelaporan yang dialami saat ini
secara mandiri, cermat dan
tanggung jawab.
30
Saya mengidentifikasi masalah-
Komitmen Mutu:
masalah yang ditemukan secara
Efektivitas
baik. Lalu mencatat
Efisiensi
permasalahan dan rencana solusi
secara cermat. Lalu untuk
Etika Publik:
menyelesaikanya, saya mencari
Mencatat permasalahan Kecermatan
sumber-sumber data terkait
dan hambatan yang
masalah-masalah yang ada
ditemui dari proses Anti Korupsi:
dengan teliti.
penyusunan pelaporan Kemandirian
yang dialami saat ini
Tersusunnya daftar
Komitmen Mutu:
permasalahan dan hambatan
Efektifitas,
yang dijadikan bahan perbaikan
Efisiensi
pada laporan guna meningkatkan
Berorientasi Mutu
efektivitas dan efisiensi
penyusunan laporan kegitan
Pengkajian mengenai Saya memulai kegiatan ini Kegiatan
Pengkajian Sistem
spesifikasi Sistem dengan mempelajari jenis-jenis Pengkajian
Informasi Geografi
Informasi Geografi SIG yang umum digunakan Sistem
(SIG), menyusun jenis
Pengkajian (SIG) yang diperlukan secara baik dan benar. Lalu Informasi
Akuntabilitas: data dan kriteria teknis
Sistem guna menunjang mengenali alat-alat Geografi Tidak
Kepercayaan di Bidang Pertanahan
Informasi kegiatan. SIG yang pendukungnya secara baik. Dan (SIG), tepatnya
Tanggung Jawab Kabupaten Bogor akan
Geografi berfungsi sebagai alat selanjutnya saya melatih menyusun sistem
berkontribusi terhadap
3 (SIG), menysesuaikan dengan kecakapan dalam mengolah data jenis data dan informasi
Komitmen Mutu: misi organisasi yaitu
menyusun kebutuhan yang ada. dari referensi yang ada secara kriteria teknis geografi
Berorientasi Mutu Mewujudkan
jenis data dan Dengan diketahuinya cermat. yang disajikan yang
Efektifitas, Pembangunan Daerah
kriteria teknis spesifikasi SIG dimaksudkan disajikan
Efisiensi yang Merata,
yang disajikan memudahkan dalam Terpenuhinya kebutuhan untuk
Berkeadilan dan
pengelolaan pekerjaan kegiatan persiapan untuk menguatkan
Berkelanjutan serta
Penyusunan Kompilasi menentukan metode kerja yang nilai
Mewujudkan Tata
Data dan Informasi Peta akan dipakai untuk pelaksanaan organisasi
31
Pola Penatagunaan secari baik, terpercaya dan Kelola Pemerintah yang bersifat
Tanah. berkomitmen mutu Daerah yang Baik berkualitas,
berdaya
Untuk memulai kegiatan saya saing tinggi,
meyiapkan data peta dan bernilai
administrasi wilayah kegiatan baik.
Akuntabilitas:
secara baik dan benar. Lalu
Mengumpulkan Kepercayaan
saya menyiapkan data pola ruang
keperluan data, serta Tanggung Jawab
Cibinong Raya secara baik dan
memilah jenis-jenis data
rapi, serta menyiapkan peta
yang diperlukan dalam Komitmen Mutu:
RTRW (Rencana Tata Ruang
penyusunan Kompilasi Berorientasi Mutu
Wilayah) di daerah Cibinong
Data dan Informasi Peta
Raya secara baik dan benar.
Pola Penatagunaan Whole of
Tanah. Government:
Tersusunnya data yang baik dan
Joint Planning
juga bermutu yang siap untuk
dikaji dan diberikan penilaian
kesesuaian penggunaan tanah
Saya telah berusaha
mencermati kebutuhan konten
Akuntabilitas:
yang akan disajikan secara baik
Kepercayaan
Menyusun kriteria teknis dan cermat. Dan tidak lupa juga
Tanggung Jawab
yang diperlukan untuk saya bertanggung jawab untuk
melakukan penilaian memeriksa data teknis yang
Komitmen Mutu:
kesesuaian penggunaan tersedia secara baik dan benar.
Berorientasi Mutu
tanah dengan Rencana Lalu saya dengan teliti
Tata Ruang Wilayah. mengeliminasi metode-metode
Anti Korupsi:
yang tidak diperlukan secara
Jujur
cermat.
32
Tersusunnya data kriteria teknis
yang baik dan benar yang siap
untuk digunakan sebagai bahan
kaji dan penilaian kesesuaian
penggunaan tanah.
Inventarisasi
Melaksanakan
data
Inventarisasi data
Saya mengumpulkan keperluan penggunaan
penggunaan dan
data wilayah administrasi secara dan
pemanfaatan tanah,
teliti. Lalu saya telah berusaha pemanfaatan Tidak
Inventarisasi penguasaan tanah dan
dengan tekun mempelajari data tanah, tersusunnya
data Rencana Tata Ruang
spasial dan non spasial untuk penguasaan data
penggunaan Akuntabilitas: Wilayah di Bidang
digabungkan menjadi satu tanah dan penggunaan
dan Mempelajari dan Kepercayaan Pertanahan Kabupaten
kesatuan secara lengkap. Lalu Rencana Tata dan
pemanfaatan menyusun data menjadi Tanggung Jawab Bogor akan
pada akhirnya tahapan ini saya Ruang pemanfaatan
4 tanah, satu kesatuan wilayah berkontribusi terhadap
sudah menyusun data untuk Wilayah tanah,
penguasaan administrasi untuk Komitmen Mutu: misi organisasi yaitu
proses peninjauan secara rapi menguatkan penguasaan
tanah dan ditinjau. Berorientasi Mutu Mewujudkan
dan benar. nilai tanah dan
Rencana Tata Pembangunan Daerah
organisasi Rencana
Ruang yang Merata,
Terpenuhinya kebutuhan master yang bersifat Tata Ruang
Wilayah Berkeadilan dan
data pertanahan wilayah berkualitas, Wilayah
Berkelanjutan serta
administrasi yang baik dan berdaya
Mewujudkan Tata
benar. saing tinggi,
Kelola Pemerintah
dan bernilai
Daerah yang Baik
baik.
Penggambaran secara Saya telah menyiapkan peta Akuntabilitas: Melakukan pengolahan Kegiatan Tidak
rinci pada setiap berdasarkan citra google earth Kepercayaan data di Bidang Pengolahan tepatnya
Pengolahan bangunan meliputi secara baik dan benar dan Tanggung Jawab Pertanahan Kabupaten data perbandinga
5
data penggunaan tanah lama, menelaah keadaan lahan yang Bogor akan menguatkan n data
penggunaan tanah baru, tergambar dalam citra secara Komitmen Mutu: berkontribusi terhadap nilai keadaan
penguasaan tanah, dan baik dan teliti. Lalu selanjutnya Berorientasi Mutu misi organisasi yaitu organisasi tanah
33
Rencana Tata Ruang saya melakukan digitalisasi peta Mewujudkan yang bersifat dengan
Wilayah (RTRW) dalam menjadi peta vektor secara baik Pelayanan Pembangunan Daerah berkualitas, Rencana
peta yang terpisah. dan benar. Publik: yang Merata, berdaya Tata Ruang
Transparan Berkeadilan dan saing tinggi, Wilayah
Tersusunnya peta wilayah yang Berkelanjutan serta kesolehan,
siap baik dan bermutu untuk Mewujudkan Tata dan bernilai
segera dikaji dan dibandingkan Kelola Pemerintah baik.
dengan peta RTRW Daerah yang Baik
Saya menyiapkan peta yang akan
ditinjau secara benar dan
Akuntabilitas:
lengkap. Lalu saya menghitung
Kepercayaan
Perhitungan luas dari luasan bidang secara baik dan
Tanggung Jawab
masing-masing jenis benar. Lalu di akhir tahapan,
poligon yang ada dalam saya mencatat dan merekap data
Komitmen Mutu:
setiap peta tersebut. luasan secara baik dan benar.
Berorientasi Mutu
Tersedianya peta dengan data
luasan yang baik dan benar.
Langkah awal saya menyiapkan
peta yang sudah berbentuk
Akuntabilitas:
Analisis superimpose vektor secara baik dan benar.
Kepercayaan
masing-masing peta Dan kemudian saya menyiapkan
Tanggung Jawab
tematik meliputi layer lahan yang berbentuk peta
penggunaan tanah lama, vektor secara teliti. Langkah
Komitmen Mutu:
penggunaan tanah baru, selanjutnya adalah melakukan
Berorientasi Mutu
penguasaan tanah, dan penggabungan 2 layer untuk
Rencana Tata Ruang mendapatkan data yang akan
Anti Korupsi:
Wilayah (RTRW). dianalisis secara baik dan
Jujur
benar.
34
Tersusunnya peta tematik yang
baik dan jelas terhadap peta
yang menjadi acuan tinjauan.
Sebagai contoh peta penguasaan
tanah yang ditinjau terhadap peta
Rencana Tata Ruang Wilayah
Langkah awal saya melakukan
overlay (tumpang tindih) Peta
Penggunaan Tanah Baru dan Kegiatan
Peta Penggunaan Tanah Lama Melakukan Analisis Analisis
secara baik dan teliti. Lalu Penyusunan Kompilasi Penyusunan
selanjutnya menginventarisasi Data dan Informasi Kompilasi
luas, jenis, dan letak perubahan Peta Pola Penatagunaan Data dan
Tidak
penggunaan tanah pada waktu Tanah di Bidang Informasi Peta
Analisis dilakukanny
tertentu; untuk Akuntabilitas: Pertanahan Kabupaten Pola
Penyusunan a analisis
menyederhanakan penyajian Kepercayaan Bogor akan Penatagunaan
Kompilasi menyebabka
data, dilakukan klasifikasi jenis Tanggung Jawab berkontribusi terhadap Tanah
Data dan Analisis Perubahan n terjadinya
6 penggunaan tanah secara baik misi organisasi yaitu menguatkan
Informasi Peta Penggunaan Tanah kesalahan
dan benar. Dan hasilnya saya Komitmen Mutu: Mewujudkan nilai
Pola Informasi
menyajikan Peta Perubahan Berorientasi Mutu Pembangunan Daerah organisasi
Penatagunaan Pola
Penggunaan Tanah berdasarkan yang Merata, yang bersifat
Tanah. Penatagunaa
klasifikasi secara baik dan Berkeadilan dan berkualitas,
n Tanah
benar. Berkelanjutan serta berdaya
Mewujudkan Tata saing tinggi,
Tersusunnya data perubahan Kelola Pemerintah kesolehan,
penggunaan tanah terhadap peta Daerah yang Baik dan bernilai
Rencana Tata Ruang Wilayah baik.
(RTRW) yang benar dan
bertanggung jawab.
35
Proses selanjutnya adalah
membaca data peta hasil proses
kegiatan overlay (tumpang
tindih) Peta Penggunaan Tanah
Baru dan Peta Penggunaan
Tanah Lama secara baik dan
teliti. Lalu selanjutnya saya
membuat rekap hasil proses Akuntabilitas:
kegiatan overlay peta secara Kepercayaan
Analisis Kesesuaian baik dan benar. Agar mudah Tanggung Jawab
Penggunaan Tanah dibaca dan dipahami, saya
terhadap RTRW membuat Matriks Kesesuaian Komitmen Mutu:
Penggunaan Tanah di Kawasan Berorientasi Mutu
Cibinong Raya Terhadap Pola
Ruang (RTRW) secara baik dan
rapi.
36
dan terukur dan dapat
dipelajari
37
realisasi terperinci. Lalu setelahnya saya Anti Korupsi: realisasi Aktualisasi laporan Laporan
Aktualisasi memperbaiki kesalahan dalam Kemandirian akan berkontribusi realisasi aktualisasi
penyusunan maupun penulisan terhadap misi Aktualisasi
dengan baik dan benar organisasi yaitu menguatkan
Mewujudkan nilai
Tersajinya penulisan laporan Pembangunan Daerah organisasi
yang baik dari segi penulisan yang Merata, yang bersifat
maupun konten Berkeadilan dan berkualitas,
selanjutnya saya mengetik surat Berkelanjutan serta berdaya
permohonan secara rapih untuk Mewujudkan Tata saing tinggi,
diajukan ke pimpinan. Kelola Pemerintah berkeadilan,
Nasionalisme: Daerah yang Baik
Selanjutnya saya melihat situasi kesolehan,
Saling
dan kondisi secara cermat beban dan bernilai
menghormati
dan situasi pekerjaan pimpinan. baik.
Setelah menemukan waktu yang
Etika Publik:
tepat, saya segera mengajukan
Mengajukan izin kepada Kesopanan,
surat permohonan kepada
mentor untuk memeriksa Professional
pimpinan dengan baik dan
hasil laporan aktualisasi
sopan.
Whole of
Government:
Terjadwalkannya
Penyertaan,
kegiatan konsultasi akhir dengan
Dialog
pimpinan secara sopan, saling
menghormati kesibukan
masing-masing serta sesuai
dengan aturan yang berlaku
38
Setelah konsultasi akhir, saya
mencatat hasil koreksi dari
mentor secara teliti. Lalu
selanjutnya mengerjakan hasil
pemeriksaan berupa koreksi Akuntabilitas:
secara baik dan benar. Kepercayaan
Memasuki akhir dari semua Tanggung Jawab
kegiatan habituasi, saya
Mengevaluasi dan revisi
mengerjakan bahan presentasi Anti Korupsi:
hasil pemeriksaan
dalam bentuk slide power point Kemandirian
laporan dengan mentor
secara ringkas dan jelas sebagai
bahan presentasi pada seminar Komitmen Mutu:
laporan habituasi. Berorientasi Mutu
39
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama kurang lebih 1
bulan yang bertempat di Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
Pertanahan, tepatnya di Bidang Pertanahan adalah untuk menanamkan nilai-
nilai dasar profesi ASN dan juga merupakan syarat kelulusan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kegiatan aktualisasi didasarkan pada isu yang ada di Bidang Pertanahan.
Isu yang dimaksud adalah Belum optimalnya pendataan pola penatagunaan
tanah, dengan analisis dampak jika isu itu tidak segera diselesaikan akan
mengakibatkan :
1. Pendaatan yang kurang optimal dapat menyebabkan terjadinya
permasalahan keseimbangan dalam penggunaan tanah
2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak terselenggara dengan
baik.
Sehingga gagasan pemecahan permasalahan dari isu yang disebutkan
adalah melakukan kegiatan Penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta
Pola Penatagunaan Tanah. Implementasi dari gagasan dituangkan dalam 8
langkah kegiatan yang bertujuan untuk merealisasikan gagasan dengan baik,
berkualitas dan berdaya saing tinggi sesuai dengan nilai-nilai Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemerintah Kabupaten Bogor. Uraian
kegiatan antara lain adalah :
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait Laporan kegiatan
aktualisasi, merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu akuntabilitas, pelayan publik, etika publik, nasionalisme,
whole of government, anti korupsi, dan komitmen mutu.
2. Pengumpulan, pengolahan, serta analisis data dan pengukuran tanah,
merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
40
akuntabilitas, pelayan publik, etika publik, nasionalisme, anti korupsi,
dan komitmen mutu.
3. Pengkajian Sistem Informasi Geografi (SIG), menyusun jenis data
dan kriteria teknis yang disajikan, merupakan nilai implementasi
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, pelayan publik, etika
publik, anti korupsi, komitmen mutu, dan whole of government
4. Inventarisasi data penggunaan dan pemanfaatan tanah, penguasaan
tanah dan Rencana Tata Ruang Wilayah, merupakan nilai
implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas dan
komitmen mutu.
5. Pengolahan data, merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, pelayan publik, anti korupsi, dan
komitmen mutu.
6. Analisis Penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola
Penatagunaan Tanah, merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, pelayan publik, dan komitmen mutu.
7. Penyusunan Laporan Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola
Penatagunaan Tanah, merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, komitmen mutu.
8. Monitoring dan evaluasi penyusunan laporan realisasi Aktualisasi,
merupakan nilai implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
akuntabilitas, etika publik, nasionalisme, whole of government, anti
korupsi, dan komitmen mutu.
Mengingat keterbatasan waktu dan luasnya wilayah pengamatan, maka
pada laporan Penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola
Penatagunaan Tanah ini, kegiatan peninjauan tata ruang hanya dilakukan
penilaian pada 2 tahap yaitu :
1. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
2. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin pemanfaatan ruang yang
diberikan oleh pejabat berwenang. Kegiatan ini akan dilakukan
dengan cara mengambil beberapa sampel dari penggunaan lahan yang
41
tidak sesuai dengan fungsi kawasan yang sudah ditetapkan di dalam
peta pola ruang (RTRW).
4.2. Saran
Laporan aktualisasi ini disusun agar dapat menyelesaikan permasalah isu
di unit kerja Seksi Pendataan dan Pengukuran Tanah, Bidang Pertanahan, Dinas
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor, tentang belum
optimalnya pendataan pola penatagunaan tanah. Diharapkan dengan adanya
gagasan Penyusunan Kompilasi Data dan Informasi Peta Pola Penatagunaan
Tanah dapat membantu memberikan informasi yang baik ke Pemerintah Daerah
serta ke seluruh masyarakat khususnya penduduk Kabupaten Bogor.
42
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III : Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
PNS. 2019. Lembaga Administrasi Negara
43
Formulir Untuk Mentor pada Tahap Laporan Aktualisasi ANEKA
Bogor, ........................
Mentor,
44
1. Nama Peserta YOSUA MANAEK PARDAMEAN,
S.T.
Bogor, ........................
Coach,
45