Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

ENERGI PANAS BUMI (GEOTHEMAL)

Disusun Oleh :

1. Violetta Viola 03031381823077

2. Guluh Fauziah M. 03031381823097

3.

TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan baik kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan. Kebutuhan energi tersebut tentunya harus diimbangi dengan tersedianya pasokan energi
yang cukup. Akan tetapi semakin berkembangnya proses kehidupan manusia, energi yang
dibutuhkan semakin banyak sementara ketersediaan energi makin berkurang.

Manusia dan semua mahluk hidup yang ada di bumi sangat bergantung terhadap energi. Energi yang
saat ini banyak digunakan adalah energi fosil. Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom
waktu yang dapat meledak seketika. Energi fosil, seperti yang sudah kita ketahui sejak duduk di
bangku sekolah dasar, adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Artinya suatu saat akan habis
sehingga diperlukan upaya pencarian sumur minyak baru sebagai cadangan dan mencari alternatif-
alternatif lainnya selain fosil yang sifatnya dapat diperbaharui untuk mencukupi kebutuhan energi
masa depan (Andri, 2013).

Berdasarkan statistical world review yang dirilis oleh British Petroleum pada bulan Juni 2012,
cadangan terbukti minyak di dalam perut bumi Indonesia hanya tersisa sekitar 4 miliar barel per
akhir tahun 2011. Dengan asumsi produksi minyak mentah dalam negeri adalah 942 ribu barel per
hari maka secara matematis minyak-minyak tersebut akan habis dalam waktu tidak lebih dari 12
tahun. Masih dari data yang sama, Indonesia juga mengalami defisit minyak mentah sebanyak 488
ribu barel karena kebutuhan yang mencapai 1,43 juta barel per harinya (Andri, 2013). Artinya bahwa
pada tahun 2025 Indonesia sudah sangat kekurangan energi yang berasal dari energi fosil, atau
bahkan kehabisan sehingga perlu adanya Energi Baru Terbarukan (EBT) yang harus dikembangkan
oleh Indonesia.

Energi panas bumi merupakan salah satu diantara beberapa energi terbarukan yang bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri sampai tahun 2004 diidentifikasi
terdapat 252 area yang berpotensi panas bumi sudah termasuk dalam inventarisasi dan eksplorasi.
Sebagian besar berada pada lingkungan vulkanik sisanya berada dilingkungan batuan sedimen dan
metamorf. Dari jumlah lokasi tersebut mempunyai total potensi tersebut hanya 3% yang
dimanfaatkan untuk energi listrik atau sekitar 807 MWe dan 2% pemakaian energi listrik nasional
(Novitasari, 2011).

Berdasarkan data dari Kementrian ESDM, sampai dengan November 2009 total potensi panas bumi
Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MWe yang tersebar di 256 titik. Terdapat penambahan 8
lokasi baru dengan potensi 400 MWe yang berasal dari penemuan lapangan pada tahun 2009. Pada
tahun 2025 diproyeksikan geothermal Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW
atau setara dengan 400 ribu Barel Oil Equivalen (BOE) per harinya. Sebuah potensi energi yang
sangat besar.

Melihat besarnya potensi tersebut maka perlu adanya perhatian yang lebih dalam upaya
pengembangannya. Sehingga dengan demikian, pemakaian energi dalam kehidupan dapat dapat
dimaksimalkan
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi panas
bumi di Indonesia?

2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?

3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?

4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan
tentang pentingnya pemanfaatan energi panas bumi sebagai salah satu energi alternatif
pengganti energi fosil serta menjelaskan bagaimana cara dan proses pengkonversian energi
panas bumi menjadi energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi nuklir
yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini. Reaksi nuklir
yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang
terjadi di matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi fusi nuklir
alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat celcius. Permukaan pada mulanya
juga memiliki panas yang sangat dahsyat, namun dengan berjalannya waktu (dalam orde
milyard tahun) suhu permukaan bumi mulai menurun dan akhirnya tinggal perut bumi saja
yang masih panas berupa magma dan inilah yang menjadi sumber energi panas bumi
(Anonim, 1998).

Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi. Panas Bumi adalah sumber
energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan
dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui
dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi banyak ditemui di daerah yang
memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Indonesia, Selandia Baru, Amerika Serikat,
Jepang, Filipina, Meksiko, dan Islandia. Panas bumi berasal dari dalam permukaan bumi atau
lebih tepatnya di bawah kerak bumi (astenosphere hingga lapisan mantel). Pada daerah
tersebut terdapat magma, yang sangat panas dan bersifat mobile, yang terbentuk dari lelehan
batuan secara alami. Magma juga berasal dari material radioaktif seperti uranium dan
potassium. Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan, karena selain renewable dan
sustaible, kekuatan energinya lebih besar dari minyak dan gas bumi. Karenanya, tidak heran
jika energi panas bumi ini mulai dikembangkan untuk mrnjadi energi alternatif (Anonim,
2014).

B. Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses
penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi
merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi.
Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang
dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsurunsur radioaktif
seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi di matahari
dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan
derajat celcius. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan
bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam
yang masih tersedia.

Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet
ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:

1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.

2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.

3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi (wikipedia.org).

Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat hubungan
dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor, setelah
panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada pembentukan energi
panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur
magma atau batuan yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan
memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C).
Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi
dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu
contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang
merupakan contoh manifestasi thermal yang lain.

Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak ada
saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang
terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor
sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar.
Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan
kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada
proses-proses lain sebelum uap memutar turbin) (Maryadi, 2012).

C. Jenis-Jenis Energi Panas Bumi

Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat dalam berbagai
bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot dry rocks,
Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum dimanfaatkan adalah sistem
hirothermal karena pada sistem hidrothermal pori-pori bataun mengandung air, uap, atau
keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk
diusahakan.

Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Energi Panas Bumi Uap Basah


Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut
bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin
generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di
Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah
air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis
sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih
dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk
menggerakan turbin. Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas
bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 %
uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari
air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan
kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi Panas Bumi Air Panas

Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
"brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka
air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-
pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat
korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas
bumi jenis lainnya.

3. Energi Panas Bumi Batuan Panas

Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi terjadi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga
untukmemanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.

D. Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat
dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas
bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur
dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan
energi panas bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja

Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah
kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas
bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke
permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah
tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata

Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya tarik
tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi seperti air
panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian

Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses
pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak
terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada
suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan
ruangan pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa dimanfaatkan
untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki oleh
Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di
Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.

Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan
cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi
yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam
tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan
energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam
tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi
secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas
tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan
menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.

Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi tenaga listrik
secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan
berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga teknologi panas bumi yang
digunakan untuk mengkonversi panas bumi menjadi energi listrik, yaitu :

1. Dry Steam Power Plants

Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) langsung
diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa
panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoirmelalui injection
well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904
dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

2. Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750oC
dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas
tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap
panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin
untuk mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak
terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power
Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field,
California, USA.

3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)

Binary Cycle Power Plants menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi
sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang
berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi
digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger.
Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang
dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan
di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power
Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-1750C. Contoh
penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power
Plants di Casa Diablo geothermal field, USA.

E. Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas
rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga
geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik
berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi terbarukan,
energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan
(kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak
ada sumber energi benar-benar yang sempurna.

Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :

1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh
lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.

2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber
energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran (baik
pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak
menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).

4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti
tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang
dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage)
karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.

5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak
seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk
pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi
per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW /
jam.

Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara


kekurangan energi geothermal adalah :

1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya
yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.

2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di
mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.

3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah


di area sekitarnya. Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri,
namun diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi
masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas
bumi tersebut. Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan
yaitu dengan cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa
pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi
air tersebut dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam
ini kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan
salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada
pembangkit tenaga listrik.

Alat-Alat Pengukuran Pasang Surut Air Laut dan Metode Pengukurannya

Beberapa alat pengukuran pasang surut diantaranya sebagai berikut:

a. Tide Staff

Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya
digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan. Tide Staff (papan Pasut) merupakan
alat pengukur pasang surut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati
ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat
dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.
Syarat pemasangan papan pasut adalah:

o Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang oleh air;

o Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran sungai
(aliran debit air);

o Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan air
bergerak secara tidak teratur;

o Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati dan
dipasang tegak lurus

o Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan mudah
dikaitkan;

o Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang surut
mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi;

o Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil; dan

o Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah

b. Tide Gauge

Perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan otomatis. Alat ini
memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan air laut yang kemudian direkam
ke dalam komputer. Tide gauge terdiri dari dua jenis, yaitu:

o Floating tide gauge (self registering) Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya
permukaan air laut dapat diketahui melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat
pencatat (recording unit). Pengamatan pasang surut dengan alat ini banyak dilakukan, namun
yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara rambu pasut.
o Pressure tide gauge (self registering) Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama
dengan floating tide gauge, namun perubahan naik-turunnya air laut direkam melalui
perubahan tekanan pada dasar laut yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording unit).
Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah permukaan air laut
tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk pengamatan pasang surut.

c. Satelit

Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya sistem satelit Geos-
3. Saat ini, secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah jangka
panjang, yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari lempengan es
kutub, dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global. Prinsip Dasar Satelit
Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar (transmiter),
penerima pulsa radar yang sensitif (receiver), serta jam berakurasi tinggi. Sistem ini, altimeter
radar yang dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)
kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan diterima
kembali oleh satelit. Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut dengan teknik
altimetri yaitu pada dasarnya satelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke
permukaan laut. Tinggi satelit di atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi
muka laut (Sea Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai selisih
antara tinggi satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode pendek harus
dihilangkan sehingga fenomena kenaikan muka lautdapat terlihat melalui analisis deret waktu
(time series analysis). Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat variasi
temporal periode panjang dan fenomena sekularnya.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :

1. Energi panas bumi adalah energi yang secara alami sudah terdapat di alam yang berupa
panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.

2. Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui
dan berkelanjutan (renewable and sustainable).

3. Panas bumi adalah sumber energy yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi
yang berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas
bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

4. Energi panas bumi dapat berupa hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma

5. Manfaat energi panas bumi diantaranya dapat menghasilkan energy listrik, penggunaan
geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk pompa panas.

6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan terbaharukan,
tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan sepanjang musin serta tidak
membutuhkan lahan yang banyak dalam memproduksinya.

7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun didaerah yang
bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang tinggi. Energi panas bumi juga
dapat mempengaruhi kestabilian tanah di area sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Andri, 2013. Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik. http//www.mengenal-teknologi-


pembangkit-listrik-panasbumi.html (Diakses tanggal 4 Februari 2019).

Anonim,1998.EnergiBersih.http://www.greenpeace.org (Diakses tanggal 4 Februari 2019)

Anonim, 2009. Mengenal Teknologi Pebangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


http://www.esdm.go.id (Diakses Tanggal 4 Februari 2019).

Anonim, 2014. Energi Panas Bumi http://id.wikipedia.org/ (Diakses tanggal 4 Februari


2019).

Anonim. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Energi Geothermal. http://alamendah.org.


(Diakses Tanggal 4 Februari 2019).

Marwaningsih, Fitri. 2012. Energy Geothermal-Energi Panas Bumi.


http://fitrimarwaningsih.wordpress.com (Diakses Tanggal 1 Februari 2019)

Maryadi, 2012. Potensi Energi Baru-Terbarukan Indonesia. http://www.esdm.go.id (Diakses


tanggal 1 Februari 2019).

Novitasari, 2011. Energi Panas Bumi.http://www.novitasari.blogspot.com (Diakses tanggal 4


Februari 2019).

Anda mungkin juga menyukai