Anda di halaman 1dari 47

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Fakultas Seni Rupa dan Desain


Desain Interior
1

PENCAHAYAAN 1
(LIGHTING)
IR IDA ZUREIDAR MSC
10 FEBRUARI 2016

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


CAHAYA
2

 Cahaya (light) didefinisikan oleh


IESNA (Illuminating Engineering
Society North America) sebagai
energi radiasi yang dapat ditangkap
oleh retina mata manusia dan
menghasilkan sensasi penglihatan.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Electromagnetic Wave
3
Cahaya sebagai energi radiasi yang dapat diterima
mata dan merupakan sebagian kecil dari seluruh
spektrum elektromagnetik

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


 Sebagai peristiwa fisika, cahaya didefinisikan
4
melalui spectrum elektromagnetik yang
terbentang antara 380 – 780 Nanometer.
 Sumber cahaya buatan yang pertama-tama
dibuat manusia adalah api, obor, dan lilin. Lilin
pertama dibuat oleh orang Mesir kuno dengan
menggunakan batu berlubang yang didisi dengan
lemak dengan serat tanaman sebagai sumbu,
pada abad pertengahan lilin dibuat dari lemak
hewan, dan selanjutnya parafin.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Refraksi Cahaya Putih Melalui Prisma
5

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Distribusi Daya Spektrum
(Spectral Power Distribution)
6

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


SEJARAH
7
 Pada periode tahun 1800an lampu gas dipopulerkan
sebagai lampu jalan. Lampu jenis ini tidak mempunyai
sumbu namun karena terbuka ia menghasilkan
‘flickers’ .
 Lampu listrik menggantikan lampu gas pada akhir
tahun 1800an dan awal 1900an. Lampu listrik pertama
adalah lampu busur carbon (carbon-arc lamp) yang
diperkenalkan oleh Sir Humphrey davy pada tahun
1801, namun lampu listrik menjadi populer setelah
lampu pijar dikembangkan secara independen oleh Sir
Joseph di Inggris dan Thomas Edison di Amerika
Serikat yang kemudian membuat paten penemuannya
pada tahun 1879.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


 Selama bertahun-tahun telah terdapat
peningkatan dalam bermacam
8 jenis sumber cahaya
buatan di pasar yang dimulai dengan lampu
‘Edison’.
 Kemudian diikuti dengan penemuan lampu
mercury pada tahun 1930an dan lampu fluorescent
pada World Fair tahun 1939.
 Lampu tungsten halogen ditemukan pada tahun
1950an, lampu metal halide dan lampu high
pressure sodium pada tahun 1960an.
 Diperkenalkannya lampu tanpa elektrode
(electrodeless) pada tahun 1990an menunjukkan
bahwa industri ini sangat dinamis dan akan terus
berlanjut sampai abad yang akan datang.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Sejarah /inovasi sumber cahaya buatan
9
1880 Thomas Edison patents a carbon filament vacuum incandescent
lamp.
1900 1910 The first gas discharge source,“NEON”, is invented.

1930s Mercury Vapor (MV), Low Pressure Sodium (LPS), and the first
fluorescent sources are developed.
1950
1960s High Pressure Sodium (HPS),
Metal Halide (MH) & color-corrected MV lamps introduced.

1970s Color-improved HPS and MH. High CRI fluorescent lamps.


Electronic fluorescent ballasts developed.

1980s CFL, T10 & T8 fluorescent lamp introduced.


LED & Electroluminescent exit signs.
Energy-efficient magnetic fluorescent ballasts.

1990s High-CRI HPS, Ceramic MH, Induction, Sulfur, T5 & T2, and
reduced mercury fluorescent lamps, electronic HID ballasts
introduced. High output blue LED developed.

2000s Large scale market acceptance of CFLs;


2000 proliferation of “white” LEDs and colored LEDs for general
illumination and signage;

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


TERMINOLOGI
10

A. LUMINOUS FLUX ( Ф )
Satuan : LUMEN (Lm)

Satuan ini menyatakan


Total cahaya yang
dipancarkan oleh suatu
sumber cahaya.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Terminologi
11

B. LUMINOUS INTENSITY ( I )
Satuan : CANDELA (cd)

Luminous intensity adalah


Intensitas cahaya per
satuan arah/sudut tertentu.
Candela pada umumnya
digunakan dalam hubungannya
dengan reflektor lampu
dan luminer

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Luminous Intensity
12

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


TERMINOLOGI
13

C. ILLUMINANCE (ILUMINANSI) , E
Satuan : LUX atau LUMEN/M2
Iluminansi adalah jumlah cahaya
Yang jatuh pada suatu bidang/
permukaan.
Iluminansi tidak hanya dihasilkan
oleh sumber cahaya, tapi juga
tergantung dari Lumen yang
berasal dari sumber cahaya,
Jarak dari permukaan ke
sumber cahaya, serta terang atau
gelap di sekitar permukaan. lux

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Terminologi
14

 LUMINANCE (LUMINANSI), L
Satuan : CANDELA/M2

Luminansi adalah cahaya yang


dipantulkan pada suatu
arah tertentu dari suatu permukaan. candela
Luminansi dapat digunakan dalam
hubungannya dengan bermacam
permukaan, dan merupakan
sistem untuk menyatakan
“terang (brightness)”.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Iluminansi dan Luminansi
15
iluminansi :
arus cahaya yang jatuh pada
permukaan sebuah
bidang per meter persegi
lux = lumen/m2 Satuan: Lux atau Lumen/M2

luminansi:
candela/m2 kepadatan cahaya per meter
persegi dari satu bidang
permukaan yang dapat
terlihat mata
Satuan: Candela/M2
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Type dan Jenis Sumber Cahaya Buatan

Lamps

Thermal Discharge

Electrodeles
Solid State
Incandescent Halogen Low Pressure High Pressure

s
A- General Mains Fluorescent Mercury
Service Voltage
Compact LE Flouresc.
R- Reflector flourescent Metal Halide
Low D Induction
Voltage
PAR- High pressure R.F.
Parabolic Low pressure
Sodium Sodium Plasma
Alum.
Reflector

PAR
PAR
Narrow
Wide
Beam
Beam
Beberapa karakteristik lampu yang penting
17

Luminous efficacy (lm/Watt) Shape and dimensions

Lumen package/Fluks luminous Run-up time (min)


(lumen)
Lamp price Re-ignition time (min)

Life time (h) Dimmable (yes/no)

Correlated Color Temperatute Burning position


(CCT)
Color rendering (Ra) Ambient temperature sensitivity

S/P ratio Brightness

Lamp-lumen depreciation (LLD) Environmentally-friendly material

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Sumber: Road Lighting-Wout van Bommel, 2015
Karakteristik Sumber Cahaya Buatan
Yang disebut karakteristik sumber cahaya buatan adalah:
 Luminous flux (Lumen)
 Temperatur warna (correlated color temperature = CCT))
 Renderasi warna (color rendering index = CRI)
 Umur hidup lampu
Kualitas warna dari lampu dapat dikarakteristikkan dalam 2
(dua) atribut yang berbeda :
 Tampilan warna (biasanya disebut temperatur warna),
diukur dalam °K (derajat Kelvin) ;
 Renderasi warna, yang mempengaruhi penampilan warna
dari obyek yang diterangi oleh lampu ybs, diukur dengan
%.
Daftar Tampilan Warna dari Lampu:
- < 3300 °K : putih kemerahan (hangat)
- 3000 °K - 5500 °K : putih (sedang)
- > 5500°K : putih kebiruan (dingin)
Temperatur Warna
(correlated color temperature)
19

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Temperatur warna (lanjutan)
20
Korelasi temperatur warna adalah ukuran dari
“hangat dan dinginnya” tampilan suatu sumber
cahaya yang dinyatakan dalam derajat Kelvin (K).

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Renderasi warna
21
Indeks renderasi warna (Color Rendering Index - CRI)
adalah unit yang mengukur:
Seberapa baik warna (obyek) tersebut ditampilkan oleh berbagai
kondisi pencahayaan dibandingkan dengan standar

Semakin tinggi angka (%) yang ditunjukkan, semakin


baik sumber cahaya menampilkan obyek
(mendekati alami)
60 70 80 9 100
0
Buru Sedang Baik Sangat baik
k

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


a. Lampu Pijar (incandescent)
22

• Lampu akan menghasilkan radiasi spectrum


yang diinginkan (cahaya, sinar infra merah,
sinar ultra violet) secara sangat ekonomis dan
untuk penggunaan yang sesuai keinginan.
• Bola lampu yang hampa atau berisi gas, dialiri
arus listrik lewat sebuah kawat tungsten
sehingga akhirnya menyala.
• Kawat tungsten menghasilkan panas dan
pendar cahaya namun kadarnya hanya sedikit.
• Makin tinggi suhu , makin terang cahaya dan
temperatur yang dihasilkan.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Tungsten Halogen
23
• Lampu tungsten halogen menghasilkan warna cahaya
lebih putih (temperatur warna lebih tinggi) dan umur
hidup yang lebih lama untuk jenis keluaran cahaya
tertentu.
• Lampu ini juga mengeluarkan radiasi UV lebih banyak
dari pada lampu pijar biasa karena temperatur
filamennya yang lebih tinggi.
• Untuk kebutuhan umum direkomendasikan bahwa
luminer untuk lampu tungsten halogen mempunyai lensa
atau kaca penutup yang akan menyaring sebagian besar
radiasi UV.
• Lampu ini juga sangat sensitive terhadap temperatur.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Contoh Lampu Halogen
Tegangan Normal /umum 24
(120 @ 220
V)

PAR 20, 30, 38 Halogen bentuk ‘A’ Double ended Bayonet base

Tegangan Rendah (low voltage, 12 –


50 V)

Bi-pin MR 11, dan MR 16 AR 70, AR 111


IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Macam Lampu Pijar
25
• Spot-light dan flood-light: lampu yang digunakan
untuk teater, panggung, studio TV, dsb;
• Reflektor: lampu-lampu yang dibuat dengan bentuk
bola lampu (bulb) yang spesial dan standar yang
mempunyai lapisan yang memantulkan di sebagian
permukaan bulb; Contohnya lampu bentuk R, ER, dan
PAR (spot dan flood).
• Lampu untuk peralatan bertemperatur tinggi: type
yang umum adalah lampu pijar bening dan lampu-
lampu untuk oven;
• Lampu pijar linier: bentuk seperti lampu TL tapi
dengan filamen yang dihubungkan dari ujung satu ke
ujung yang lain.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Contoh gambar Lampu Pijar dan Fluoresensi

26

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


b. Lampu Fluoresensi
27
 Berbentuk tabung panjang dari kaca dengan sebuah
elektroda yang ditempelkan di masing-masing ujung, berisi
uap mercury bertekanan rendah dengan sejumlah kecil gas
statis sebagai pemicu. Dinding bagian dalam dari tabung
kaca /bulb dilapis dengan serbuk fluourescent, biasa
disebut phosphors.
• Bila voltage yang sesuai dialirkan, busur /arc yang
diproduksi oleh arus listrik mengalir diantara 2 (dua)
elektroda melalui uap mercury. Discharge ini sebagian
membangkitkan radiasi yang dapat dilihat mata tapi
sebagian besar lagi membangkitkan radiasi UV yang tak
terlihat. Radiasi UV selanjutnya memicu gas phosphor
untuk mengeluarkan cahaya.
• Lampu fluoresensi harus dioperasikan secara serial dengan
alat tambahan pembatas arus yang disebut ‘ballast’.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Konstruksi dan Operasi Lampu TL
28

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Jenis Lampu Fluoresensi (Tube Lamp/TL)
29

• Biasa dikenal dengan lampu neon bisa digunakan


untuk ruangan perkantoran, pertokoan, atau
perumahan.
• Jenis lampu TL sangat digemari karena sangat
hemat energi (low energi) dan tahan lama dengan
daya tahan hidup sampai 8000 jam.
• Warna dan renderasi warna bermacam-macam,
• Setiap jenis ruangan (tergantung kegiatan yang
dilakukan) membutuhkan warna /renderasi warna
dan cara penyinaran tertentu

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Kelebihan dan Kekurangan Lampu Fluoresensi
KELEBIHAN 30 KEKURANGAN
 Efikasi tinggi - Memerlukan balast
 Umur hidup panjang - Sulit difokuskan,
 Renderasi warna baik bukan sumber cahaya
 Temperatur warna ber- titik
variasi - Biaya sistem (lampu &
 Biaya per lumen rendah balast) lebih mahal dari
Bentuk fixture (armatur) pada lampu pijar
lebih lebar - Fixture /armatur besar
 Tidak menyilaukan - Peka terhadap
perubahan
temperatur
 Dapat di-dim - Umur hidup dipengaruhi
oleh siklus switching
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Jenis Lampu Fluoresensi Khusus
• Kompak Fluoresensi, 31
• Sub-miniatur: Lampu dengan dimensi sangat
kecil
o Banyak digunakan sebagai pencahayaan di
belakang display kristal cair /back lighting
karena membutuhkan lampu dengan diameter
sangat kecil.
o Terdapat 2 (dua) type dasar: hot cathode dan
cold cathode dengan diameter tabung kaca
/bulb lebih kurang 7 mm.
o Lampu fluoresensi cold cathode banyak
dijumpai untuk penggunaan dekoratif, lampu
signage, dan keperluan arsitektural lainnya.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Lampu Fluoresensi tanpa Elektrode
(Electrode-less Fluorescent Lamp)
32

• Dikembangkan pada tahun 1990’s


• Dirancang untuk menghilangkan
satu ‘kesalahan’ pada lampu TL, yaitu
katode.
• Beroperasi dengan prinsip induksi.
• Umur hidup antara 15.000 jam -
60.000 jam (swa-balast ).
• Umur hidup didasarkan pada
pemeliharaan Lumen atau umur
balast.
• Biaya lebih tinggi dari pada lampu TL
standar.
• Umumnya digunakan pada area
dimana biaya pemeliharaan lampu
tinggi, seperti: bangunan industri
dengan langit-langit tinggi, lampu
jalan,
IZ Fisbang DI Untarrambu-rambu,
2016 terowongan/ 2/16/2016
c. Lampu High Intensity Discharge
(HID)
33

 Lampu high intensity discharge (HID) adalah


lampu yang dioperasikan karena gas bertekanan
tinggi,
 Lampu HID harus dioperasikan dengan alat
tambahan pembatas arus yang disebut ‘ballast’.
Lampu beroperasi melalui tahapan: ignition, start-
up, dan stabilization,
 Masuk dalam klasifikasi ini adalah lampu
mercury, metal halide, dan high pressure sodium

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Lampu Mercury Discharge
34
 Lampu ini disebut juga high pressure mercury
dimana proses discharge berada di dalam tabung
disharge quartz yang berisi gas (sejumlah kecil gas
mercury dan gas statis, mis. Argon) untuk
membantu starting.
 Konstruksi lampu terdiri dari 2 (dua) tabung, yaitu
tabung luar dan tabung dalam yang berisi gas
bertekanan tinggi,

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Lampu Metal Halide
35
• Konstruksi lampu metal halide sama dengan lampu
mercury hanya bedanya pada tabung discharge (berisi
gas-gas metal halide sebagai tambahan gas mercury
dan argon).
• Bila lampu telah beroperasi pada temperatur penuh,
gas metal halide pada tabung akan berevaporasi
sebagian.
• Efikasi (lumen per watt) lampu metal halide sudah
meningkat dengan pesat: 75 – 125 lumen /watt (tidak
termasuk kehilangan daya oleh ballast).
• Hampir semua macam lampu metal halide ini
‘bercahaya putih’ dan menghasilkan renderasi warna
sebaik lampu mercury berlapis phosphor.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Lampu High Pressure Sodium
36
• Cahaya dihasilkan oleh arus lisrik yang melewati
uap sodium.
• Karena diameternya yang kecil, lampu high
pressure sodium ini tidak menggunakan starting
electrode seperti pada lampu mercury tapi
digunakan sebuah pencetus (ignitor) yang high
voltage dan high frequency untuk meng-
ionisasikan gas xenon sebagai starting gas.
• Begitu dinyalakan, lampu akan memanas sampai
dicapai output penuh yang membutuhkan waktu
kira-kira 10 menit, perubahan warna terjadi
selama proses itu.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Konstruksi Lampu-lampu HID

m

Lampu Mercury Lampu Metal Lampu High Pressure


Halide Sodium (HPS)
Lampu LED
CARA KERJA 38
• LED adalah sebuah diode semiconductor, yaitu
komponen elektronik 2-terminal yang mengalirkan
arus listrik hanya satu arah dari sisi positif (anode) ke
sisi negative (cathode), bukan sebaliknya.
• LED adalah sebuah chip dari bahan semiconducting
yang diisi dengan bahan-bahan sisa dan membentuk
sebuah struktur yang disebut: p–n conjunction.
Electron dan lubang-lubang electron mengalir kedalam
p–n conjunction dan ketika electron saling bertemu
dengan lubang electron maka level energinya menjadi
lebih rendah sehingga melepaskan photon, peristiwa
ini disebut electroluminescence.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
Light Emitting Diode

IZ Fisbang DI Untar 2016 39 2/16/2016


LED Lighting System

Heat Sink

Power Supply
& Driver or:
Housing

LED Array (PCB)


or:

Optics

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016 40


Contoh Lampu LED
.
LED
PENGGUNAAN 43
• Karena LED menghasilkan cahaya yang kecil,
tahan lama, dan multiguna maka penggunaan
LED secara komersiil pertama kali adalah sebagai
lampu indicator dan untuk display peralatan
laboratorium, peralatan uji elektronik, kemudian
sebagai lampu dalam berbagai peralatan seperti
TV, radio, telephone, kalkulator, dan jam tangan.
LED ini pertama kali berwarna merah yang hanya
cukup untuk lampu indicator namun kurang
terang sebagai penerangan sebuah area.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


Selanjutnya, ditemukan warna
44 lain yang juga dapat
digunakan di dalam berbagai peralatan, seperti:
• Backlighting dari sebuah display (televisi,
komputer, cell-phones, jam tangan, dll);
• Lampu tambahan pada mobil dan kapal laut
(bukan sebagai lampu utama);
• Rambu-rambu lalu lintas, dan signals;
• Lampu jalan, lampu industri dan konstruksi
(jembatan, dll)
• Lampu panggung, track lighting, accent lighting;
• Lampu decorative, lampu tidur, lampu meja,
senter, dll.
IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016
CONVENTIONAL VS LED LAMPS
GLS 20-40W LED Bulb 4-9W 70 %
Life 1000hrs 25000 hrs

Halogen 20-50W LED 4-10W 80%


Life 2000-5000hrs 25000-45000hrs

TL Standard 15,18,36w LED Tube 11,22 60%


Life 15000hrs 30000hrs

Compt fluorescent 18W,26W 12W ,18W 70%


Life 8000hrs 30000hrs

Sodium 250-400W 100-200W 60%


Life 20000hrs 30000-40000hrs

IZ Fisbang DI Untar 2016 45 2/16/2016


Lampu-Lampu Discharge Lainnya
46

1) Low Pressure Sodium


2) Electrodeless Lamp
3) Electro Luminescent Lamp (digunakan
untuk dekorasi, panel instrumen, LCD, dll)
4) Sumber Cahaya Nuklir (Nuclear Light
Source)
5) Lasers

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016


DAFTAR BACA
47

 IES Lighting Handbook, 10th Edition, 2011.


 IES Course, Fundamentals of Lighting, IES.
Educational Program, 2010.
 Simulasi Penggantian Lampu Mercury ke LED,
Presentasi Endah Setyaningsih, 2015.

IZ Fisbang DI Untar 2016 2/16/2016

Anda mungkin juga menyukai