Makalah Keperawatan Paliatif
Makalah Keperawatan Paliatif
Disusun Oleh:
Nama Kelompok 1 :
Hanafi (SR162100010)
Rimawati (SR162100074)
KELAS 3B SEMESTER V
PONTIANAK 2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kelompok kami dapat
meneyelesaikan makalah Asuhan Keperawtan Pada kecemasan, di dalam Mata
Kuliah Keperawatan Menjelang ajal dan Paliatif yang dibimbing Oleh Ibu Hidayah
M. kep dan Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan ini dalam waktu yang telah
ditentukan.Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu perkenankanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa Pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan karya tulis ini sangat
penulis harapkan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya guna mengetahui cara memberikan dan membuat Makalah dengan baik
dan benar.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Pendahuluan ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHSAN .............................................................................................................. 3
A. Komunikasi ........................................................................................................ 3
PENUTUP ................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
812/Menkes/SK/VII/2007 tantangan yang kita hadapi pada di hari-hari kemudian
nyata sangat besar. Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum
dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit
degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis,stroke, Parkinson,
gagal jantung /heart failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/
AIDS yang memerlukan perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative,( Nur fitria, Cemy.2010).
1
2
Keadaan ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien
terminal. Perawat harus memahami apa yang dialami pasien dengan kondisi
terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi pasien
sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat
meninggal dengan tenang dan damai (Potter P, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka kelompok mengangkat
rumusan masalah pada makalah ini adalah prinsip komunikasi dalam
keperawatan paliatif.
C. Tujuan
1. Umum
Makalah ini kami buat untuk memenuhui tugas salah satu mata kuliah di
semester lima ini yaitu mata kuliah
2. Khusus
a. Apa pengertian komunikasi?
b. Pengertian Komuniasi Terapeutik?
c. Tujuan komunikasi terapeutik?
d. Tahapan Komunikasi Terapeutik?
e. Pengertian Keperawatan Paliatif?
f. Prinsip Komunikasi keperawatan Peliatif?
g. Peran kemunikasi dalam Keperawatan?
BAB II
PEMBAHSAN
A. Komunikasi
Kata kumunikasi berasal dari kata “ to commune” yang berarti “
yang menjadi milik bersama” yang didifinisikan oleh seorang pakar yang
bernama carl I. Hovland adalah proses seorang individu ( komonikator) mengoper
perangsang (biasanya lambing bahasa) Untuk mengubah tingkah laku individu
yang lain (komunikan) ada 2 jenis kumonikasi berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Komunikasi verbal
komunikasi verbal merupakan pertukaran informasi dengan menggukan kata-
kata baik berbentuk lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh komonikator
ke komunikan contoh: Ketika perawat melakukan penjelsan kepada seorang
pasien, dan memberikan promosi kesehatan kepada pasien maupun keluarga
serta perawat membuat catatan keperawatan publikasi dan pembuatan poster.
2. Komunikasi non verbal
Kumunikasi non verbal adalah biasa juga disebut juga dengan bahasa tubuh (
boby language) merupakan pertukan informasi tanpa menggunakan informasi
tanpa menggunkan bahasa atau kata-kata. Informasi dapat berupa sentuhan,
kontak mata, ekspresi wajah, postur, gerak tubuh, posisi tubuh, dan lain-
lain.contoh: Memegang tangan seseorang dan menariknya, mengajak,
meringis, nyeri, geleng kepala.
3
4
Fase ini dimulai ketika Pekerja sosial dengan klien bertemu untuk pertama
kalinya. Hal utama yang perlu dikaji adalah alasan klien meminta pertolongan
3. Fase Kerja
4. Fase Terminasi
Tahap terminasi dibagi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir.
1. Pengetahuan
8
satu dengan pasien yang lainnya Meskipun gaji Perawat bukanlah gaji yang
tinggi, namun seorang perawat memperoleh kepuasan batin apabila mampu
membantu pasien dalam mengatasi penyakitnya, lebih-lebih bila nasihat dan
saran-sarannya diterima dengan baik oleh pasien. Walaupun kehadirannya ada
yang memuji tapi tidak sedikit pula yang merasa tidak puas terhadap asuhan
perawatan yang telah diberikan, sehingga muncul istilah suster judes.
“ Saya sering di bilang suster judes oleh pasien di sini mungkin
karena saya cerewet selalu mengingatkan pasien kalau mereka tidak mau
minum obat
atau melanggar larangan yang sudah di jelaskan oleh dokter, tapi lama
kelamaan kalau kitanya sabar , pasien juga akan mengerti sendir”
ketulusannya dalam mebantu pasien dalam mengatasi kesulitan yang
berhubungan dengan penyakitnya.
3. Semangat
Dalam berkomunikasi dengan pasien, selain pengetahuan dan
ketulusan seorang perawat haruslah bersemangat. Semangat hidup yang tinggi
dapat mempengaruhi semangat pasien. Akan halnya penyakit yang diderita
oleh pasien lebih cepat sembuh bila nasihat dan saran-saran serta anjuran
dokter ditaati sepenuhnya oleh pasien. Misalnya tentang diet dan istirahat
yang cukup, kemudian bisa pula melatih bagian tubuh pasien yang kurang
berfungsi (mobilisasi) dengan kursi roda, kruk dan sebagainya sesuai instruksi
unit rehabilitasi. Dengan semangat yang terus dipompakan oleh perawat
keyakinan pasien untuk sembuh lebih besar lagi.
Selain itu sebagai penyebab ketidakmampuan pasien untuk
bekerjasama karena perasaannya terkekang dan sulit dikeluarkan, keadaan ini
dapat disebabkan kurangnya perhatian perawat sehingga pasien merasa
dikucilkan. Menghadapi situasi yang demikian, seorang perawat dengan naluri
keibuan haruslah bijaksana terutama dalam mengubah kekangan perasaan
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata kumunikasi berasal dari kata “ to commune” yang berarti “ yang
menjadi milik bersama” yang didifinisikan oleh seorang pakar yang bernama carl
I. Hovland adalah proses seorang individu ( komonikator) mengoper perangsang
(biasanya lambing bahasa) Untuk mengubah tingkah laku individu. Komunikasi
adalah pertukaran informasi, pikiran, ide dan perasaan dua atau lebih individu.
sedangkan komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar yang bertujuan dan kegiatan yang dilakukan dipusatkan untuk kesembuhan
pasien atau klien Sedangkan menurut ( Kariyo, 1998). Ada beerapa prinsip
komuniksi keperawatan paliatif diantaranya adalah Pasien dan keluarga
merupakan unir of care, Penderita dilihat sebagai whole person,
Menggunakanpendekatan interdisiplin yang perlu kita terapkan.
B. Saran
Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
kawan-kawan pelajar yang ada di Kalimantan barat khususnya STIK
Muhammadiyah Pontianak dalam keperatan paliatif dan dapat meningkat kan
pengetahuan ketika pengetahuan itu ditingkatkan maka pelayanan kesehatan juga
akan meningkat yang dapat pula meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kalimantan Barat terutama dengan kasus pasien paliatif.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. Ibnu (2009). Artikel Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Dengan Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan Di
Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Soedarso Pontianak Kalimantan
Barat: PROGRAM Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitadiponegoro.Semarang
13