Dimasa sekarang jumlah penduduk semakin meningkat, sehingga kebutuhan lahan juga semakin meningkat dalam bidang perumahan, perkantoran pendidikan dan sebagainya. Ketidak seimbangan kebutuhan dan ketersediaan lahan membuat harga lahan tiap tahun semakin meningkat, karenanya pemilihan bangunan bertingkat menjadi pilihan yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Banguanan bertingkat adalah banguanan yang lebih dari satu lantai untuk menambah fungsi dan daya tampung banguan. dinyatakan banguan bertingkat tinggi jika lebih dari 8 lantai. dinyatakan banguan bertingkat sedang dengan jumlah lantai lima sampai dengan delapan lantai, dan dinyatakan banguan bertingkat rendah dengan jumlah lantai satu sampai dengan empat lantai sesuai dengan UU No. 28 Tahun 2002 ayat satu (1). Dalam proses perancangan banguna gedung bertingkat tinggi harus sesuai dengan SNI 2847 – 2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI 1726 – 2012 tentang Tata cara perancangan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dsn non gedung, dan SNI 1727 – 2013 tentang Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Pada bangunan tingkat tinggi beban yang dipakai adalah beban Mati, beban Hidup, beban Angin, beban Gempa, dan beban Adisional (Tergantung kondisi dan situasi). Semua beban harus disalurkan dengan baik sehingga menghasilkan perancangan gedung bertingkat yang Struktural dan Ekonomis. 1.2 D 1.3 FW 1.4 WF 1.5 WF 1.6 WV 1.7