Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dimasa sekarang jumlah penduduk semakin meningkat, sehingga kebutuhan
lahan juga semakin meningkat dalam bidang perumahan, perkantoran pendidikan
dan sebagainya. Ketidak seimbangan kebutuhan dan ketersediaan lahan membuat
harga lahan tiap tahun semakin meningkat, karenanya pemilihan bangunan
bertingkat menjadi pilihan yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Banguanan bertingkat adalah banguanan yang lebih dari satu lantai untuk
menambah fungsi dan daya tampung banguan. dinyatakan banguan bertingkat
tinggi jika lebih dari 8 lantai. dinyatakan banguan bertingkat sedang dengan jumlah
lantai lima sampai dengan delapan lantai, dan dinyatakan banguan bertingkat
rendah dengan jumlah lantai satu sampai dengan empat lantai sesuai dengan UU
No. 28 Tahun 2002 ayat satu (1).
Dalam proses perancangan banguna gedung bertingkat tinggi harus sesuai
dengan SNI 2847 – 2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung, SNI 1726 – 2012 tentang Tata cara perancangan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dsn non gedung, dan SNI 1727 – 2013 tentang Beban
minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain.
Pada bangunan tingkat tinggi beban yang dipakai adalah beban Mati, beban
Hidup, beban Angin, beban Gempa, dan beban Adisional (Tergantung kondisi dan
situasi). Semua beban harus disalurkan dengan baik sehingga menghasilkan
perancangan gedung bertingkat yang Struktural dan Ekonomis.
1.2 D
1.3 FW
1.4 WF
1.5 WF
1.6 WV
1.7

Anda mungkin juga menyukai