Anda di halaman 1dari 29

2/17/2020

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN 2 TINGKAT


SEDERHANA DENGAN BANTUAN SAP2000
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T.

Refrensi :
1. Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS, Muhammad Miftakhur Riza
2. Belajar SAP2000 Seri 1, Iman Satyarno
3. SNI 03-2847-2002
4. PPPURG 1987
5. SNI 1727-2013

Jenis-jenis Program bantu analisa struktur


Program bantu untuk perancangan Program bantu untuk penelitian
(linier): (non linier):
1. SAP2000 General 1. ANSYS
2. ETABS  high rise building 2. Abaqus
3. SAFE  Slab 3. MIDAS Gen
4. CSI Bridge 4. dll
5. STAAD PRO
6. dll

1
2/17/2020

Alur kerja SAP2000


Secara umum dalam pengoperasian SAP2000 ada beberapa tahapan
pengerjaan sbb:
1. Define, pada bagian langkah ini kita akan mendefinisikan material
yang akan digunakan, ukuran penampang, jenis-jenis beban yang
bekerja.
2. Draw model, penggambaran elemen balok, kolom dan pelat.
3. Assignment, penginputan beban-beban gravitasi dan beban lateral
(gempa)
4. Running, melakukan pembacaan hasil output dari SAP2000

Data Rencana Bangunan

Denah bangunan Tampak bangunan

Data penampang : Data material : Data-data lain:


Balok 25/35 fc’ = 20 Mpa Fungsi bangunan sebagai perkantoran
Kolom 30/30 fy = 400 Mpa Bangunan didesain dengan peraturan
Plat lantai 120 mm fys = 240 Mpa SNI 2847-2002
Plat atap 100 mm

2
2/17/2020

Tahapan pengoperasian SAP2000


1. Define material
2. Define section properties
3. Define load pattern
4. Define load combination
5. Make grid structure
6. Draw model
7. Assign dead and live load
8. Assign frame end length offset
9. Set Analys options
10. Running Analys
11. Design

Welcome to SAP2000
2

Saat membuka program SAP2000, maka kita akan disambut dengan tampilan awal seperti
pada gambar di atas. Pada tampilan awal, akan disebutkan features baru yang ada di versi
SAP yang digunakan. Untuk melanjutkannya, silahkan tekan next pada tombol pojok kanan
bawah. Sehingga muncul tampilan Tip of the Day. Yaitu berisikan tips dan trik yang dapat
kita pelajari, agar penggunaan program SAP2000 dapat lebih optimal.

3
2/17/2020

Untuk membuat file project baru, pertama-tama tekan menu file, new model.
Maka mucul dialog box seperti gambar di bawah. Kemudian pilih satuan
N,mm,C dan pilih blank template

1
3

Pada pemilihan template,


SAP2000 memberikan banyak
fasilitas template yang dapat
kita gunakan sesuai bentuk
model struktur yang ingin kita
buat. Namun pada kasus ini,
dapat digunakan Blank
template, yaitu lembar kerja
kosong (tidak ada grid maupun
objek lain), yang nantinya akan
kita gambar secara manual
model structurenya

Define Material
Untuk dapat mendefinisikan material yang akan kita gunakan, maka tekan menu
Define, Materials.

2
3
1
4

5
6

7
1. Add new material
2. Isikan nama material
3. Tentukan jenis material beton Perhatikan satuan saat
4. Berat jenis beton, γc = 2400 kg/m3 memberikan data material
5. Modulus elastisitas beton, Ec = 4700*(fc’^0.5)
6. Poisson ratio beton, Uc = 0.2
7. Mutu kuat tekan beton, fc’ = 20 N/mm2

4
2/17/2020

Lakukan kembali langkah sebelumnya untuk memberikan definisi material baja


tulangan lentur dan baja tulangan geser.

Data Material Tulangan Lentur Data Material Tulangan Geser

Define Section Properties


Untuk dapat mendefinisikan Ukuran penampang yang akan digunakan, tekan
menu Define, Section Properties. Untuk mendefinisikan penampang balok dan
kolom pilih Frame section, namun untuk mendefinisikan penampang plat pilih
Area Section.
1

Untuk mendefinisikan
2 3 penampang balok dan
kolom

4 Untuk mendefinisikan
penampang plat

5
2/17/2020

Definisi Penampang Balok dan Kolom


Tekan menu Define, Section Properties, Frame Section, Add New Property

2
1
3

1. Add new property


2. Tentukan jenis penampang beton
3. Pilih penampang rectangular

DATA ISIAN PENAMPANG


BALOK 25/35

4 2

1. Memberikan nama penampang


2. Memilih material penampang
3. Menentukan ukuran penampang
4. Menu modifikasi kekakuan
5. Menu parameter tulangan

6
2/17/2020

DATA ISIAN PENAMPANG


KOLOM 30/30

4 2

1. Memberikan nama penampang


2. Memilih material penampang
3. Menentukan ukuran penampang
4. Menu modifikasi kekakuan
5. Menu parameter tulangan

Definisi Penampang Plat Lantai dan Plat Atap


Tekan menu Define, Section Properties, Area Section, Pilih tipe Shell, Add
New Section

2 4

5
3

7
2/17/2020

Ada 3 asumsi perilaku dalam memodelkan pelat, yaitu:

DATA ISIAN PENAMPANG PLAT LANTAI

4 1. Memberikan nama penampang


2. Memilih tipe penampang
3. Memilih material penampang
4. Menentukan ukuran penampang
5
5. Menu modifikasi kekakuan

8
2/17/2020

DATA ISIAN PENAMPANG PLAT ATAP

4 1. Memberikan nama penampang


2. Memilih tipe penampang
3. Memilih material penampang
4. Menentukan ukuran penampang
5 5. Menu modifikasi kekakuan

Define Load Pattern

Tekan menu Define, Load Pattern

9
2/17/2020

Define Load Combinations


Karna hanya ada beban grafitasi, maka kombinasi pembebanan yang
digunakan adalah:
1. 1.4D
2. 1.2D + 1.6L
Tekan menu Define, Load Combinations, Add New Combo

GRID DATA
Dalam penggambaran model, pertama-tama kita harus membuat grid data.
Yaitu berupa garis bantu dalam penggambaran elemen kolom, balok dan plat.
Membuat grid data dengan cara, Klik kanan pada lembar kerja, kemudian pilih
Edit grid data, Modify/Show system

. Klik kanan

10
2/17/2020

GRID DATA
Buat grid data sesuai bentuk denah bangunan

Data grid sumbu x

Data grid sumbu y

Data grid sumbu z

Tampilan Grid Data yang telah dibuat

Tampilan Sumbu X-Y (Denah) Tampilan 3D View

11
2/17/2020

Penggambaran elemen Balok


Untuk menggambar elemen balok, tekan menu Draw, Draw Frame/Cable/Tendon
Untuk menggambar, pertama-tama perhatikan posisi /elevasi saat penggambaran.
Jika ingin menggambar balok lantai 2, maka posisi elevasi Z=4000mm. Jika ingin
menggambar ring balk, maka pastikan posisi elevasi Z=8000mm

Saat ingin menggambar elemen balok, pastikan properties yang kita pilih
sesuai dengan penampang yang kita inginkan.

Dalam menggambar balok,


perhatikan menggambar balok tidak
boleh langsung melewati beberapa
grid. Penggambaran dilakukan per
masing-masing grid

12
2/17/2020

Saat ingin menggambar elemen kolom, pastikan properties yang kita pilih
sesuai dengan penampang yang kita inginkan.

Untuk menggambar kolom, pastikan


tampilan menjadi tampilan sumbu x-z.
Tata cara penggambaran kolom sama
dengan penggambaran balok

Penggambaran elemen Plat


Untuk menggambar elemen plat, tekan menu Draw, Draw rectangular area
Ubah tampilan menjadi tampilan sumbu x-y. Untuk menggambar, pertama-tama
perhatikan posisi /elevasi saat penggambaran. Jika ingin menggambar plat lantai 2,
maka posisi elevasi Z=4000mm. Jika ingin menggambar plat atap, maka pastikan
posisi elevasi Z=8000mm
Saat ingin menggambar elemen plat, pastikan
properties yang kita pilih sesuai dengan
penampang yang kita inginkan.

13
2/17/2020

Mendefinisikan jenis perletakan bangunan


Setelah model bangunan selesai digambar, maka selanjutnya didefinisikan jenis
perletakan pada model bangunan kita. Pada kasus ini jenis perletakan
diasumsikan jepit, dikarenakan kolom monolit bertumpu pada pondasi.
Untuk dapat membuat perletakan bangunan jepit, ubah tampilan menjadi
sumbu x-y dengan elevasi Z=0. Agar tampilan menuju ke bagian dasar bangunan.
Kemudian blok semua titik perletakan, lalu tekan menu Assign, Join, Restraints.

Hasil akhir penggambaran model

14
2/17/2020

Perhitungan Beban Mati


Beban Mati pada Plat Lantai

Beban Mati pada Plat Atap

Beban Mati pada Balok Lantai 2


Beban dinding pasangan bata ½ batu = 4 x 2,50 = 10 kN/m

Beban Mati pada Ring Balk


Beban dinding pasangan bata ½ batu = 1 x 2,50 = 2,5 kN/m

Beban Hidup sesuai fungsi ruang bangunan

15
2/17/2020

Input Beban Mati pada Plat Lantai dan Atap


Dari uraian perhitungan, didapat besaran beban mati untuk plat lantai
sebesar 1.49 kN/m2 dan 0.73 kN/m2 untuk plat atap. Untuk memberikan
beban pada model, pertama-tama select terlebih dahulu semua plat elemen
lantai. Lalu tekan menu Assign, Area Loads, Uniforms to Frame (shell).

Beban mati untuk Plat


Lantai

Beban mati untuk Plat


Atap

16
2/17/2020

Input Beban Hidup pada Plat Lantai dan Atap


Berdasarkan fungsi ruang lantai 2 adalah sebagai perkantoran, maka beban
hidup plat lantai sebesar 2.5 kN/m2. Sedangkan pada plat lantai atap, beban
hidup sebesar 1 kN/m2. Tatacara pemberian beban hidup pada plat, sama
dengan halnya pemberian beban mati pada plat lantai.

Input Beban Mati pada Balok dan Ring Balk


Dari uraian perhitungan, didapat besaran
beban mati untuk balok sebesar 10 kN/m dan
2.5 kN/m untuk ring balk. Untuk memberikan
beban pada model, pertama-tama select
terlebih dahulu semua elemen balok lantai.
Lalu tekan menu Assign, Frame Loads,
Distributed.

17
2/17/2020

Hasil Input Beban Mati pada Balok dan Ring Balk

Assign Frame end Length Offset

End length offset dilakukan agar nilai momen yang akan ditampilkan oleh
SAP2000 adalah nilai momen yang berasal dari tepi penampang awal ke tepi
penampang ujung (tidak lagi dari as penampang awal ke as penampang
ujung). Hal ini bertujuan untuk mengefesienkan hasil momen yang akan
dimasukkan ke dalam perhitungan penulangan

18
2/17/2020

Untuk mendefinisikan end length offset pada model dengan cara blok
terlebih dahulu semua frame model, kemudian tekan menu Assign,
frame, End length offset.

Hasil Frame end Length Offset

19
2/17/2020

Set Analys Options


Pada kasus kali ini, model struktur kita berperilaku sebagai space frame.

Set Load Case to Run


Tekan menu Analyze, Set
Load Case to run. Pada
kasus beban Modal kita
non aktifkan. Sehingga
output yang akan
dirunning hanya beban
mati dan beban hidup
saja.

Cek Hasil Gaya-gaya dalam Batang


Untuk melihat gaya-gaya dalam tekan menu Display, Show forces
stresses, Frame/cable/tendon

20
2/17/2020

Hasil gaya momen dan gaya geser pada


bangunan

Memunculkan diagram momen pada balok secara detail

Klik Kanan pada


balok

21
2/17/2020

Nilai gaya-gaya dalam pada balok yang harus dicatat!

• Momen tumpuan = -42.7629 kNm Sebagai data input dalam


• Momen lapangan = 19.8702 kNm perhitungan penulangan lentur
• Gaya lintang = 55.618 kN dan geser balok

Teori Analisis Balok Beton Bertulang

22
2/17/2020

Design penulangan dengan SAP2000


Dalam pengoperasian SAP2000, kita diharuskan menentukan code yang harus kita
ikuti dalam SAP2000. Di Indonesia, code kita mengacu pada SNI 03-2847-2002,
namun di SAP2000 tidak terdapat code tersebut. Sehingga kita dapat mengacu
peraturan ke ACI 318-99, karena code tersebut yang sangat mendekati dengan code
SNI kita.
Tekan menu Design, Concrete Frame Design, View/Revise Preferences

Cek Kapasitas
Untuk mengetahui nilai As perlu
tulangan, tekan menu Design,
Concrete Frame Design, Start
Design/Check of Structure

Dari hasil cek, tidak terdapat batang


yang mengalami overstress, sehingga
penampang mampu menahan beban.
Jika terdapat beberapa frame yang
berwarna merah (Overstress) dapat
dimodifikasi dengan cara : memeriksa
kembali pemodelan struktur,
meningkatkan mutu material, atau
memperbesar dimensi.

23
2/17/2020

Contoh Desain Tulangan Utama Balok dari


Hasil SAP2000

Contoh Desain Tulangan Geser Balok dari


Hasil SAP2000

24
2/17/2020

Cek Nilai Momen pada Plat


Untuk mengetahui besaran momen pada plat lantai dan plat atap,
tekan menu Display, show forces/stresses, shell

• M1-1 untuk momen arah x


• M2-2 untuk momen arah y

Kontur momen pada plat

Momen arah x Momen arah y


Namun hasil kontur di atas masih terlalu kasar. Sehingga agar hasil dapat
lebih akurat (smooth) maka dilakukan pemecahan plat per pias (meshing).
Pada 1 bagian plat, dapat dipecah menjadi beberapa pias plat. Misal kita
pecah menjadi per 4 pias dari masing-masing plat. Dengan cara select
semua plat, lalu tekan menu edit, edit area, devide areas

25
2/17/2020

Pemecahan pias plat ini bertujuan


agar kontur momen dapat lebih
akurat (smooth). Semakin banyak
jumlah pias plat, maka kontur
momen juga akan semakin akurat.
Namun dengan kita
memperbanyak jumlah pias, dapat
membuat proses running akan
lebih lama.

Hasil pemecahan pias plat

Didapat disimpulan bahwa nilai momen


maksimal plat lantai 2 pada arah x sebesar
5.2kNm.

26
2/17/2020

Hasil pemecahan pias plat

Didapat disimpulan bahwa nilai momen


maksimal plat lantai 2 pada arah y sebesar
3.8kNm.

Lampiran-lampiran perhitungan penulangan


B. PERHITUNGAN TULANGAN

• Penulangan Balok (lentur) Untuk : f c ' ≤ 30 MPa,


Untuk : f c ' > 30 MPa,
b1 =
b 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 =
0.85
-
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance,
PERHITUNGAN BALOK LANTAI (BEAM) rb = b1* 0.85 * fc’/ f y * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0217
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * f y * [1 – ½*0.75* rb * f y / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.2589
Dihitung:
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  + D/2 = 49.50 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds ) / ( 25 + D ) = 4.57
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 4 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 41.67 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 44.00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 294.126 kNm


Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 70 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 480.00 mm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 4.2553
Rn < Rmax  (OK)

A. DATA BALOK LANTAI Rasio tulangan yang diperlukan :


r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.01247
Rasio tulangan minimum, rmin =  f c' / ( 4 * fy ) = 0.00280
BAHAN STRUKTUR Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan,  r = 0.01247
Kuat tekan beton, f c' = 20 MPa
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1795 mm2
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A s / ( p / 4 * D2 ) = 6.332

Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa Digunakan tulangan, 7 D 19
Luas tulangan terpakai, A s = n * p / 4 * D2 = 1985 mm2
DIMENSI BALOK Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1.75
nb < 3  (OK)
Lebar balok b= 300 mm
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
Tinggi balok h= 550 mm ke ni yi ni * yi
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 19 mm 1 4 49.50 198.00
2 3 93.50 280.50
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 10 mm 3 0 0.00 0.00
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm n= 7 S [ ni * yi ] = 478.5
Letak titik berat tulangan,  d' = S [ ni * yi ] / n = 68.36 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA 68.36 < 70  perkiraan d' (OK)
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 235.301 kNm Tinggi efektif balok, d = h - d' = 481.64 mm

Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 157.123 kNm a = As * f y / ( 0.85 * fc' * b ) = 155.663 mm
Momen nominal, Mn = As * f y * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 320.578 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 152.954 kN Tahanan momen balok, f * Mn = 256.462 kNm
Syarat : f * Mn ≥ Mu+
256.462 > 235.301  AMAN (OK)

27
2/17/2020

Lampiran-lampiran perhitungan penulangan


• Penulangan Balok (geser)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 152.954 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10-3 = 107.331 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 64.399 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * V s = Vu - f * V c = 88.555 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 147.592 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 157.08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * f y * d / ( Vs * 10 ) = 122.61 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 240.82 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 122.61 mm
Diambil jarak sengkang :  s= 120 mm
Digunakan sengkang, 2 P 10 120

Lampiran-lampiran perhitungan penulangan


• Penulangan Pelat (two way slab)
D. PENULANGAN PLAT

Untuk : f c ' ≤ 30 MPa, b1 = 0.85


Untuk : f c ' > 30 MPa, b 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0.85
PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB ) Rasio tulangan pada kondisi balance,
PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )
rb = b1* 0.85 * fc'/ f y * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0430
Dihitung:
Faktor tahanan momen maksimum,
A. DATA BAHAN STRUKTUR Rmax = 0.75 * rb * f y * [ 1 – ½* 0.75 * rb * f y / ( 0.85 * fc') ] = 5.9786
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Kuat tekan beton, f c' = 20 MPa Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  / 2 = 25.0 mm
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 240 MPa Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 95.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m,  b= 1000 mm
B. DATA PLAT LANTAI Momen nominal rencana, Mn = Mu / f = 8.906 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.98678
Panjang bentang plat arah x, Lx = 3.00 m Rn < Rmax  (OK)
Panjang bentang plat arah y, Ly = 4.50 m Rasio tulangan yang diperlukan :
Tebal plat lantai, h= 120 mm
r = 0.85 * fc' / f y * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0.0042

Koefisien momen plat untuk : Ly / Lx = 1.50 KOEFISIEN MOMEN PLAT


Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025

Lapangan x Clx = 36
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0.0042
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 403 mm
Lapangan y Cly = 17
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 *  2 * b / As = 195 mm
Tumpuan x Ctx = 76
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Tumpuan y Cty = 57
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 195 mm
Diambil jarak sengkang :  s= 190 mm
Digunakan tulangan,  10 - 190
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * 2 * b / s = 413 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, = 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm E. KONTROL LENDUTAN PLAT

C. BEBAN PLAT LANTAI Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 21019 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 2.00E+05 MPa
1. BEBAN MATI (DEAD LOAD ) Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + Q L = 7.680 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 3000 mm

No Jenis Beban Mati Berat satuan Tebal (m) Q (kN/m )


2 Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 12.500 mm
3
Berat sendiri plat lantai (kN/m )
3 Momen inersia brutto penampang plat, I g = 1/12 * b * h3 = 144000000 mm
1 24.0 0.12 2.880
Modulus keruntuhan lentur beton, f r = 0.7 * √ fc' = 3.13049517 MPa
2 Berat finishing lantai (kN/m3) 22.0 0.05 1.100
2 Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / E c = 9.52
3 Berat plafon dan rangka (kN/m ) 0.2 - 0.200
2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 3.933 mm
4 Berat instalasi ME (kN/m ) 0.5 - 0.500
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Total beban mati, QD = 4.680 4
I cr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 32639455 mm
2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD ) yt = h / 2 = 60 mm
Momen retak : Mcr = f r * I g / yt = 7513188 Nmm
Beban hidup pada lantai bangunan = 300 kg/m2 Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
 QL = 3.000 kN/m2
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 8640000 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
4
3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR I e = ( Mcr / Ma )3 * I g + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 105865059 mm
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
2
Beban rencana terfaktor, Qu = 1.2 * QD + 1.6 * QL = 10.416 kN/m d e = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * I e ) = 3.640 mm
Rasio tulangan slab lantai : r = As / ( b * d ) = 0.0044
4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z= 2.0
Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx2 = 3.375 kNm/m l = z / ( 1 + 50 * r ) = 1.6426
Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx2 = 1.594 kNm/m Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :

Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 = 7.125 kNm/m


d g = l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * I e ) = 5.979 mm
Lendutan total, d tot = d e + d g = 9.620 mm
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx2 = 5.343 kNm/m
Syarat : d tot ≤ Lx / 240
Momen rencana (maksimum) plat,  Mu = 7.125 kNm/m
9.620 < 12.500  AMAN (OK)

28
2/17/2020

Diagram Interaksi Kolom 2 Sisi


b
ecm = 0.003 0.85 fc'

Lampiran-lampiran y = h/2
As'
cb
es'
a
Cs
Cc

perhitungan
d
h

As Ts

penulangan Es =
Ø=
200000
0.8
Mpa
d' es=ey
εs =
ε's =
0.00195
0.00232

Kolom Tipe 1
b h ds f'c fy Øtul Øtul v d ybar As = As' c a fs' fs' pakai ØMn ØPn
n β1
mm mm mm Mpa Mpa mm mm mm mm mm2 mm mm Mpa Mpa kNm kN

• Penulangan Kolom
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 913 776.1 552 390 0 3166
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 814.1 692 547 390 149 2823
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 715.2 607.9 539 390 269 2480
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 616.3 523.9 529 390 360 2137
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 517.5 439.8 516 390 422 1795
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 418.6 355.8 496 390 456 1452
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 319.7 271.7 464 390 461 1109
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 295.4 251 453 390 457 1024
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 271 230.4 439 390 452 940
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 246.7 209.7 424 390 446 855
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 222.3 189 404 390 437 771
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 198 168.3 380 380.277 423 671
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 173.6 147.6 349 349.471 400 538
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 149.3 126.9 309 308.617 372 390
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 124.9 106.2 252 251.844 336 216
300 600 50 20 390 4 25 10 527.5 300 1963.5 0.85 100.6 85.51 168 167.594 289 0

Diagram Interaksi

Chart Title
3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

ρmin = 0.0100 0
ρmaks = 0.0800 0 100 200 300 400 500
-500

29

Anda mungkin juga menyukai