Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Sosial


Psikologi sosial terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan sosial. Psikologi
diartikan sebuah bidang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap perilaku dan fungsi
mental manusia secara ilmiah. Kemudian, sosial merupakan segala perilaku yang
berhubungan dengan hubungan antar individu. Jadi, pengertian psikologi sosial bisa
diartikan juga merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang perilaku dan
mental manusia yang berkaitan dengan hubungan antar individu dalam masyarakat.

Pengertian psikologi sosial menurut para ahlinya :

1. Hubber Bonner menyatakan psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan


yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
2. Shaw dan Costanzo menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku individu yang merupakan
rangsangan sosial.
3. Kimbal Young menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan studi tentang
proses interaksi individu.
4. Sherif Bersaudara menyatakan dalam bukunya yang berjudul ‘An Outline of
Social Psycology’ yaitu psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mepelajari pengalaman dan tingkah laku manusia dalam kaitannya dengan
situasi situasi perangsang sosial.
5. Gordon W. Allport menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan ilmu
pengetahuan yang berusaha mengerti bagaimana pikiran, perasaan, dan
tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan atau kehadiran orang lain.
6. Joseph E. Mc. Grath menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu yang
menyelidiki perilaku manusia yang dipengaruhi oleh kehadiran, keyakinan,
tindakan, dan lambang dari orang lain.
7. Secord dan Backman menyatakan bahwa psikologi sosial meruppakan ilmu
yang mempelajari individu dan konteks sosial.

B. Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Menurut Shaw dan Constanzo membagi ruang lingkup psikologi sosial


menjadi tiga, yaitu :

1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses pada individu yang dicontohkan
seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar.
2. Studi tentang proses proses individu bersama, seperti bahasa, sikap, perilaku,
dan lainnya.
3. Studi tentang interaksi dalam kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi, persaingan, kerjasama, dan lainnya.
Berikut ini akan di sajikan beberapa bentuk penelitian kuantitatif yang
digunakan dalam metode penelitian psikologi sosial.

C. Metode psikologi sosial

1. Survey

Survey merupakan suatu metode penelitian yang tujuannya untuk melakukan


pengumpulan sejumlah data berupa variable, individu, atau unit dalam satu waktu
yang bersamaan. Survei juga merupakan serangkaian prosedur sistematis yang
melalui pemberian sejumlah pertanyaan terhadap seseorang guna mengumpulkan
informasi tentang sikap, pengetahuan, minat, ataupun perilaku subjek penelitian
yang bersangkutan.

Data yang dikumpulkan lewat individu ataupun sampel fisik tertentu dengan
tujuan yang digunakan agar dapat menggeneralisasikan hal yang akan diteliti.
Survey juga dapat digunakan untuk tujuan mendeskripsikan dan juga menguji
sebuah hipotesis.

Keuntunngan Metode Penelitian Menggunakan Survey

 survey memungkinkan seorang peneliti untuk melakukan pengumpulan


sejumlah data yang cendrung besar dalam waktu yang singkat
 Melibatkan lebih banyak orang guna menggeneralisirkan kesimpulan agar
ia nantinya dapat dipertanggung jawabkan
 Lebih ekonomis
 Dapat di buat dengan mudah dan juga cepat
 Dapat mengumpulkan informasi mengenai beragam hal termasuk fakta diri
(pribadi), sikap, dan pendapat seseorang

Kerugian Metode Penelitian Menggunakan Survey

 Survey dianggap kurang mendalam


 Apabila penelitian tak dirancang dengan baik, konstruksi dan juga
administrasinya maka akan membuat hasil penelitian menjadi lemah
 Pilihan jawaban yang diberikan umumnya hanya mengandung unsur
emosional
 Kurang dapat merefleksikan jawaban dari responden akibat terbatasnya
pilihan
 Pemilihan peserta yang cendrung acak dapat mempengaruhi tingkat respon
yang bias

2. Metode Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen biasanya digunakan guna melihat sejauh mana pengaruh


yang akan ditimbulkan dari sebuah perlakuan yang disengaja atau dimanipulasi
oleh peneliti. Manipulasi tersebut bisa dilakukan terhadap suatu situasi ataupun
tindakan tertentu kepada individu maupun kelompok, yang selanjutnya dapat
dilihat pengaruhnya.

Selain itu, dalam melakukan manipulasi, juga dapat dilakukan control yang ketat
pada variable tertentu agar ia dapat memastikan bahwasanya hasil yang akan
diperoleh benar – benar memiliki pengaruh dari manipulasi yang diberikan.

3. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional ini adalah pendekatan yang non-manipulatif guna


mempelajari peristiwa yang akan terjadi dan juga perilaku secara alami
(karakteristik pribadi maupun interaksi dengan orang lain), dengan cara
menggunakan beragam teknik statistik.

Metode ini sangatlah berguna pada saat variable tak dapat dimanipulasi secara
eksperimental (misalnya saja usia, kepribadian, jenis kelamin) serta beberapa
pertimbangan etis guna mencegah memanipulasi variable (misalkan saja stress
yang ekstrim, bahaya fisik, ataupun adanya cinta antara dua individu). Selain
daripada itu, penelitian korelasional juga digunakan untuk melakukan manipulasi
variable yang mungkin saja belum begitu jelas dan dapat mengubah sifat alamiah
daripada fenomena yang sedang dipelajari.

Kelemahan penelitian menggunakan metode korelasional

Kelemahan dari metode penelitian dengan menggunakan metode korelasi yaitu


hanya menyatakan sebuah hubungan, baik itu positif maupun negative. Akan
tetapi metode penelitian ini tak mampu menemukan faktor mana yang menjadi
penyebab. Selain itu pula, sebagai seorang peneliti kita tak dapat mengendalikan
keseluruhan dari faktor, terkecuali seleksi peserta dan juga metode pengukuran
secara situasi.

4. Penelitian Eksperimen Kuasi

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, akan tetapi peneliti tak memiliki
control yang penuh atas manipulasi variable bebas. Para peneliti hanyalah
memiliki control atas bagaimana, untuk siapa, dan kapan variable terikat diukur.

Desain ini digunakan apabila desain eksperimen murni tak memungkinkan untuk
digunakan. Pada umumnya, penentuan dari sampel tak dilakukan secara acak.
Meskipun ia dapat melibatkan intervensi ataupun perlakuan tertentu maupun
melakukan perbandingan antar kelompok, akan tetapi derajat pengontrolan tak
dapat seketat di dalam eksperimen murni.
5. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi digunakan untuk mengeumpulkan, menafsirkan, dan


menganalisis informasi kebutuhan tentang pelaksanaan, efektivitas, kebutuhan,
dan juga efisiensi dalam upaya melakukan intervensi yang dilakukan guna
memperbaiki nasib manusia.

Evaluasi digunakan untuk beragam alasan, antara lain untuk menimbang nilai dan
juga program yang sedang berlangsung dan juga memperkirakan kegunaan
beragam upaya guna memperbaiki program – program tersebut; untuk menilai
sebuah manfaat dari program dan juga inisiatif baru guna meningkatkan
efektivitas manajemen dan juga adminsitrasi program, dan untuk memenuhi
sebuah persyaratan akuntabilitas sponsor program (Rossi & Freeman dalam
Fitriah 2014).

Daftar Pustaka
Psikoma.2018. Pengertian, Teori, Ruang Lingkup Psikologi Sosial
[https://www.psikoma.com/ini-dia-5-metode-penelitian-psikologi-sosial-yang-sering-
digunakan/] diakses pada tanggal 8 september 2019.

Anda mungkin juga menyukai