Anda di halaman 1dari 4

Dampak HIV/AIDS terhadap masyarakat

Salah satu konsekuensi terburuk dari kejadian HIV dan AIDS adalah munculnya
stigma dan diskriminasi yang dihadapi oleh para penderita atau mereka yang dinyatakan
terinfeksi virus. Munculnya stigma dan diskriminasi bukan hanya berbahaya bagi mereka
yang menderita HIV dan AIDS, tetapi juga memicu epidemi virus tersebut. Hal tersebut
dikarenakan takutnya mereka terhadap stigma orang lain apabila diketahui mengidap virus
HIV, oleh karena itu mereka tidak mau melakukan tes dan tidak mau mempelajari kondisi
tubuhnya. Sehingga mereka tidak mengetahui kemungkinan terinfeksi dan tanpa sadar
menularkan HIV kepada orang lain.

Diskriminasi terhadap hal yang berkaitan dengan HIV dan AIDS mengakibatkan
penderita yang telah sadar dengan kondisinya akan merahasiakan keadaannya dikarenakan
takut terhadap prasangka masyarakat. Dalam keluarga dan masyarakat ditemukan bahwa
penderita wanita secara signifikan lebih menderita akibat diskriminasi daripada pria. Mereka
sering menjadi obyek cemoohan, pelecehan, kekerasan fisik dan beberapa di antaranya
dipaksa untuk pindah tempat tinggal. Bahkan dalam kasus yang lebih ekstrim yaitu beberapa
penderita bahkan dibunuh oleh masyarakat sekelilingnya.

Stigma ini juga hasil dari ketakutan yang tidak masuk akal tentang HIV. Oleh karena
itu pendidikan tentang HIV dan AIDS dapat membantu mengurangi stigma tersebut dan
perawat memegang peran penting dalam hal ini. HIV dan AIDS dapat memisahkan ataupun
menyatukan masyarakat. Reaksi umum masyarakat terhadap HIV dan AIDS adalah
diskriminasi terhadap penderita dan stigmatisasi yang terjadi pada mereka yaitu
mengeluarkan mereka yang terinfeksi dari desa, sekolah dan rumah ibadah praktis telah
terjadi di seluruh bagian dunia termasuk di antara kelompok etnis tertentu dalam semua
jenjang kelas masyarakat dan ekonomi. Di banyak kelompok masyarakat yang berada di
wilayah Afrika Sub- Sahara penyakit AIDS telah merenggut kehidupan begitu banyak anak
muda dan orang dewasa muda sehingga seluruh struktur masyarakat kelompok ini terkena
dampaknya. Akibat semakin kurangnya anak muda dan orang dewasa yang produktif beban
semakin berat harus ditanggung oleh orang yang lebih tua dan anak-anak. Anak-anak
terutama terpaksa harus putus sekolah untuk mulai bekerja untuk membantu pembiayaan
keluarga, sementara orang yang lebih tua juga terpaksa harus cari pekerjaan lagi untuk
mengurangi beban keluarganya. Beban keluarga dalam kelompok masyarakat tersebut
semakin berat tatkala beban tersebut memicu stres secara emosional karena keuangan
keluarga terancam. Situasi semacam itu ternyata tidak terjadi di benua Asia saat ini, namun
hal ini dapat terjadi jika respon terhadap penyebaran HIV tidak ditingkatkan. Namun
beberapa kelompok masyarakat di negara-negara kepulauan Pasifik sangat rawan dengan
skenario di atas karena populasi mereka yang kecil, sehingga adanya orang dewasa yang akan
meninggal karena HIV akan memberi dampak yang besar.
Bab 3. Penutup

3.1 Kesimpulan

Dilihat dalam segi apapun HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang harus kita
hindari. Makalah di atas juga sudah menjelaskan salah satu kerugian dari HIV/AIDS yaitu
dampak. HIV/AIDS disini merupakan salah satu penyakit global dimana angka kejadiaannya
sudah melewati batas-batas negara bahkan dampak yang dihasilkan pun mempengrauhi
ekonomi dan politik di dunia. Oleh karena itu dengan begitu banyaknya dampak yang
dihasilkan HIV/AIDS, menyebabkan masyarakat mendoktrin bahwa penyakit tersebut adalah
penyakit kutukan yang harus dihindari, efek dari pemikiran tersebutlah yang menyebabkan
munculnya stigma dan diskriminasi pada penderita.

3.2 Saran

Dengan begitu banyaknya dampak yang dihasilkan oleh virus HIV/AIDS, maka
diharuskan bagi kita semua untuk menghindari apapun yang menyebabkan tertularnya
ataupun terinfeksinya dari virus tersebut.
Daftar Pustaka :

Depkes RI. 2006. Situasi HIV/AIDS Di Indonesia Tahun 1987-2006. Jakarta: Depkes

M.Nurs, Nursalam.,dan Ninuk Dian. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika

Muninjaya, A.A. Gde. 1998. AIDS di Indonesia Masalah dan Kebijakan


Penanggulangannya. Jakarta: EGC

Murni, Suzana.,Chris W.Green.,Siradj Okta dkk. Hidup dengan HIV/AIDS. Jakarta: Spiritia

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16725/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada


tanggal 10 maret 2017 pukul 21.52 WIB)

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/situasi-hiv-aids-2006.pdf
(diakses pada tanggal 10 maret 2017 pukul 22.28 WIB)

http://www.unn.edu.ng/wp-content/uploads/2015/10/HIV-AIDS-Related-Stigmatization-and-
Discrimination.pdf (diakses pada tanggal 10 maret 2017 pukul 21.52 WIB)

Anda mungkin juga menyukai