Dosen Pembimbing :
Suparmono, S.T.
Ir. Gunoro
Oleh :
EL – 6B
2011
LEMBAR PENILAIAN
Kelompok : 1 (satu)
Nilai : “__________”
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENILAIAN............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.1 Pendahuluan....................................................................................................1
I.2 Tujuan.............................................................................................................2
II.1 Teori...............................................................................................................3
III.1.1 Peralatan................................................................................................6
III.1.2 Bahan....................................................................................................7
ii
IV.1 Analisa Kerja Rangkaian............................................................................24
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................29
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Gambar Simulasi Pompa Air Bersih.............................................4
v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Pendahuluan
Latihan bengkel semester VI ini tertuju pada instalasi kontrol listrik pada
pada pompa air bersih yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat
menginstalasi pada proyek yang sebenarnya .
Pada semester VI ini setiap mahasiswa dibagi atas 2 group, yaitu kontrol
pompa air bersih dan kontrol pencegah air melimpah. Masing-masing group
berbeda pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap
informasi teknik sebanyak mungkin.
Ingat :
1
semua perencanaan yang bersangkut paut dengan teknis pemasangannya sangatlah
diharapkan.
I.2 Tujuan
4. Melatih praktikan agar mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan
skedul/jadwal yang telah disepakati bersama.
2
BAB II DASAR TEORI
II.1 Teori
Pedoman merangkai :
3
10. Rangkailah komponen, kolom demi kolom sesuai tahap, kelas kerja atau level
tegangan sumber.
4
Bila bak penampungan dalam kondisi kosong dan ada air di dalam sumur
maka kedua pompa akan bekerja secara bersamaan hingga air mencapai level 3.
Bila air turun hingga ke level 2 maka salah satu pompa akan bekerja kembali
hingga air menyentuh level 3. Kemudian jika air turun kembali ke level 2 maka
salah satu pompa yang lain akan bekerja hingga air menyentuh level 3. Saat
terjadi hujan atau sensor level 3 rusak maka air akan mencapai level 4 dan alarm
akan berbunyi untuk memberitahukan operator bahwa terjadi over flow. Bila
pemakaian air banyak hingga air mencapai level satu maka kedua pompa akan
bekerja hingga air mencapai level 3.
5
BAB III LANGKAH KERJA
III.1.1 Peralatan
Pada praktek di bengkel ini, peralatan mekanik dan listrik dipakai secara
bersama-sama. Alat mekanik lebih digunakan pada saat pembuatan rangka panel
dan kontrol. Peralatan listrik untuk merangkai rangkaian kontrol, simulasi dan
panel kontrol. Peralatan ini ada yang berupa peralatan tangan (hand tool) sampai
alat besar.
6
4. Obeng Positif ( + ) 1 Buah
9. Multimeter 1 Buah
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktek kontrol Pompa Air Bersih ini terdiri
dari bahan yang digunakan sebagai pengontrol dan bahan simulasi. Bahan
simulasi digunakan karena jika bahan yang sebenarnya digunakan, tidak
mencukupi untuk semua praktikan ataupun mungkin tidak ada tersedia di bengkel,
misalnya motor. Jadi untuk mengetahui cara kerja motor tersebut cukup
digunakan bahan simulasi, dan dari bahan simulasi ini nantinya akan terlihat
bagaimana cara kerja motor yang sebenarnya. Pada praktek kontrol Pompa Air ini
bahan simulasi untuk motor digunakan lampu tanda.
a. Bahan tetap, yaitu: bahan yang tidak habis, merupakan bahan masih utuh
setelah digunakan selesai praktek dan dapat digunakan kembali sesuai dengan
fungsi yang sebenarnya dimasa yang akan datang. Bahan tetap diletakkan pada
rangka panel, panel kontrol dan simulasi, misalnya kontaktor, triver trafo,
relay 48 V dan relay 220 V, dioda, lampu tanda 48 V dan lampu tanda 220 V,
saklar, hour meter, push button NO/NC, terminal, dan lain-lain.
7
b. Bahan habis, yaitu: bahan yang berubah bentuk dari aslinya, dimana bahan
ini digunakan untuk modifikasi dari rangkaian kontrol, maupun panel kontrol,
contohnya : chanel, profil C dan profil G, din profil, plat besi, PVC pejal,
kabel, dan lain-lain. Penggunaan bahan pada praktek ini dipisahkan antara
bahan untuk panel kontrol dan simulasi.
8
16. Mur Geser 20 Buah
9
38. Kabel Biru NYAF 1,5 mm2 15 Meter
Langkah kerja :
1. Buatlah kerangka panel untuk meletakkan komponen terlebih dahulu.
2. Periksa semua alat dan bahan masih dalam keadaan baik.
3. Pasang semua komponen sesuai dengan tata letak komponen.
4. Hubungkan semua penghantar netral terlebih dahulu (perhatikan untuk
penggunaan 220 V dan 48 V).
5. Kawati rangkaian utama untuk ke motor.
6. Kawati semua rangkaian kontrol.
7. Periksa apakah semua komponen telah terhubung dengan baik.
8. Lakukan pengetesan untuk memastikan bahwa rangkaian telah berfungsi
dengan baik.
9. Laporkan kepada instrukstur untuk diperiksa.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
BAB IV ANALISA HASIL
Bila main switch S01 ON dan S11 ON (pelampung pada sumur A) yang
menandakan air pada sumur A ada, dan tangki B dalam keadaan kosong (S26
OFF) maka kedua motor akan langsung bekerja untuk mengisi tangki B dengan
air, sampai mencapai level 3.. Bila air kembali surut (air yang keluar lebih besar
dari air yang masuk), dalam hal ini air berada antara level 1 dan level 2 maka
salah satu pompa kembali bekerja. Bila air yang masuk lebih besar dari air yang
keluar maka suatu saat air akan kembali mencapai level 3. Bila air kembali surut
dan air berada antara level 1 dan level 2 maka salah satu pompa yang lain akan
bekerja. Pada saat pemakaian air semakin banyak dan air mencapai level 1 maka
kedua pompa akan bekerja bersama-sama.
Pada saat pengisian air pada tangki B dari level 2 sampai level 3 terjadi
pergantian motor yang bekerja secara bergantian (bila air menyusut terlebih
dahulu di bawah level 2). Hal ini disebabkan karena pada saat antara level 2 dan
level 3, S27 yang bekerja sehingga mengaktifkan K27. Aktifnya K27 akan
menghubungkan arus ke saklar impuls dimana saklar impuls mengoperasikan K25
yang berfungsi sebagai penentu pompa mana yang akan bekerja berikutnya.
Pada saat air mencapai level 3 maka S28 ON yang akan memutuskan
semua hubungan ke kedua pompa, sehingga pada saat air mencapai level 3 maka
tak satu pun motor akan bekerja.
Bila air pada tangki B telah mencapai level 3 dan terus meningkat sampai
ke level 4 (bisa saja tangki B pada ruangan terbuka dan tidak di tutup sehingga air
hujan masuk pada tangki B dan menampung air hujan tersebut atau dikarenakan
rusaknya sensor S28 pada level 3 sehingga air terus bertambah di dalam tangki B)
maka lampu tanda over flow H47 akan ON dan alarm akan berbunyi. Agar alarm
OFF maka kita harus menekan push button SI51 (meski air masih pada level 4)
dalam hal ini setelah kita mengetahui bahwa air sudah mencapai level 4, dengan
berbunyinya alarm, maka alarm harus kita matikan terlebih dahulu, lalu kita
22
mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini . setelah tindakan dilakukan sehingga
air tidak lagi mencapai level 4, baru kita dapat meng-OFFkan lampu tanda over
flow dengan menekan push button S45 (reset over flow).
Untuk mereset alarm kita cukup menekan push button SO51. Apabila kita
tidak mereset alarm, maka kelak jika terjadi gangguan (over load, over flow,
maupun no flow) maka alarm tidak akan berbunyi. Tetapi bila kita mereset alarm,
maka apabila gangguan terjadi lagi alarm akan berbunyi, hal ini disebabkan
karena K51 kembali pada kodisi normal, sehingga tetap ada kontak yang selalu
stand by mengalirakan arus ke alarm apabila terjadi gangguan (over flow, over
load, no flow) pada sistem kontrol.
Hal-hal yang berhubungan pada sistem kontrol pompa air bersih adalah
sebagai berikut :
1. No Flow
Pada kenyataannya no flow terjadi pada sistem karena pada pipa tidak ada
aliran air pada saat pompa bekerja.
Untuk simulasi agar no flow terjadi pada pompa 1 (M1) dan atau pompa 2
(M2) maka pengaturan waktu pada K13T harus lebih cepat dari pada pengaturan
waktu pada K10T (untuk M1), sedangkan agar no flow terjadi pada M2 maka
pengaturan waktu pada K17T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu pada
K15T.
2. M1 Over Load
Over load adalah keadaan dimana motor (M1) mengalami beban lebih. Bila
M1 over load, maka lampu tanda H41 akan menyala.
3. M2 Over Load
Over load adalah keadaan dimana motor (M2) mengalami beban lebih. Bila
M2 over load, maka lampu tanda H43 akan menyala.
23
4. No Flow dan Over Load Terjadi pada M1
Bila no flow terjadi pada M1 kemudian over load juga terjadi pada M1, maka
lampu tanda over load M1 (H41) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow
M1 (H15) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow
Bila no flow terjadi pada M2 kemudian over load juga terjadi pada M2, maka
lampu tanda over load M2 (H43) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow
M2 (H19) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow.
6. Ada Aliran
Pada kenyataannya kejadian ada aliran adalah pada saat motor bekerja air pada
pipa tetap ada.
Agar situasi ini terjadi, pada simulasi pompa air bersih ini, maka pengaturan
waktu K10T harus lebih cepat dari K13T (untuk Pompa 1). Untuk M2 agar terjadi
aliran pada simulasi ini, maka pengaturan waktu K15T harus lebih cepat dari
K17T.
7. Over Flow
Yaitu air dalam sumur B berlebih (air mecapai level 4).Hal ini harus
diantisipasi karena mengakibatkan kerja sistem menjadi tidak efektif dan efisien.
Cara mengantisipasinya adalah dengan membuat pelampung pada level 4 yang
megakibatkan alarm berbunyi dan lampu tanda over flow (H47) menyala. Ketika
operator mendengar alarm tanda over flow maka alarm harus dimatikan terlebih
dahulu lalu kemudian mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini. Setelah
tindakan dilakukan sehingga air tidak lagi mencapai level 4, baru kita dapat meng-
OFFkan lampu tanda over flow dengan menekan S45 (reset over flow).
8. Main Switch
24
Main switch berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan sistem
dengan supply PLN.
9. Jmp
Untuk mencek apakah motor dalam keadaan baik atau tidak, kita hanya
memutar switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk M2) pada posisi
jmp.
10. Auto
Pada pintu panel terdapat switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2
(untuk M2). Bila switch pump 1 dan 2 kita arahkan pada posisi auto maka
pengoperasian sistem kontrol air bersih ini sudah dapat kita operasikan
sebagaimana mestinya.
Untuk mencek semua lampu tanda pada pintu panel apakah semua bekerja
dengan baik, kita cukup menekan S48 saja. Bila semua lampu tanda pada pintu
panel dalam keadaan ON selama S48 ditekan, maka semua lampu tanda pada
pintu panel dalam keadaan baik.
Saklar tekan stop alarm berfungsi untuk meng-OFFkan alarm apabila alarm
berbunyi.
Saklar tekan reset alarm berfungsi untuk me-reset alarm setelah alarm bekerja,
sehingga alarm tetap akan bekerja apabila terjadi gangguan (over flow, over load
dan no flow). Apabila kita tidak menekan reset alarm maka alarm tidak akan
berbunyi lagi setelah sebelumnya alarm berbunyi.
25
Check run pump berfungsi untuk memeriksa apakah motor dapat bekerja
dalam keadaan baik.
Untuk check run pump pastikan dahulu bahwa K31M (M1) dan K36M (M2)
bekerja. Setelah itu S57 kita tekan, maka selama pengaturan waktu tertentu pada
S57 lampu tanda run pump 1 dan run pump 2 akan menyala, sedangkan M1 dan
M2 tetap ON selama K31M dan K36M ON. Demikian pula sebaliknya bila K31M
dan K36M tidak bekerja, maka check run pump tidak dapat kita lakukan.
Saklar tekan reset over flow berfungsi untuk meng-OFFkan lampu tanda over
flow setelah air dibawah level 4, yang mana sebelumnya air telah mencapai level
4 dan lampu tanda over flow ON.
26
BAB V KESIMPULAN
1. Untuk mengoperasikan pompa air bersih ini pertama sekali kita harus
mengetahui apakah motor dalam keadaan baik atau tidak. Untuk itu kita harus
memutar selector switch pada keadaan jmp, apabila motor bekerja dengan
baik, maka kita dapat mengoperasikan pompa air bersih ini pada posisi auto
untuk memompa air ke suatu penampungan.
2. Rangkaian kontrol air bersih ini merupakan rangkaian kontrol yang digunakan
untuk memompa air dari suatu sumur ke dalam suatu penampungan air
dimana rangkaiannya dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat diaplikasikan
ke dalam proyek-proyek yang mengelola air bersih.
3. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat
membaca diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta
mengetahui fungsi setiap komponen dengan pasti.
6. Apabila kita mengalami trouble (masalah) pada bagian rangkaian kontrol air
bersih ini maka kita terlebih dahulu :
27
Men-check apakah supply sudah ada diberikan pada rangkaian kontrol;
Men-check apakah fuse, MCB dan pengaman lainnya masih berfungsi atau
tidak;
Periksa peralatan selain bagian kontrol (seperti lampu) apakah baik atau
tidak;
Praktikan,
Agus Priono
NIM. 0805031002
28