Anda di halaman 1dari 20

PRIMARY TREATMENT

SALURAN PEMBAWA
Saluran pembawa harus mampu menampung beton maksimum debit yang direncanakan,
karena itu debit yang dipakai sebagai dasar perhitungan dimensi adalah debit maksimum.
Selain itu saluran ini juga harus berfungsi bila debit minimum terjadi (tidak terjadi endapan).
Untuk itu digunakan debit minimum sebagai pengontrol

a. Kriteria Desain
Parameter Simbol Besaran Satuan Sumber
Koefisien Kekasaran manning beton n 0,011-0,015 Hammer, 1997
Kecepatan Aliran v 0,3-3 m/s Qosim, 1985
Tabel 1. Kriteria Desain Saluran Pembawa

b. Data Perencanaan
Bentuk saluran utama yang digunakan adalah berbentuk segi empat
Parameter Simbol Besaran Satuan
Koefisien Kekasaran Manning beton n 0,012
Slope s 0,004
Lebar Saluran b 0,5 M
Qmin Qmin 0,043075 m3/det
Q rata-rata Q rata-rata 0,071792 m3/det
Q maks Q maks 0,10513 m3/det
Tabel 2. data Perencanaan Saluran Pembawa
c. Perhitungan
by by 2/3 1/2 0.5 y 0.5 y 2/3
Q= ( ) s = ( ) 0.0051/2
n b + 2y 0.012 0.5 + 2y
Perhitungan y maks :
Kemudian dari persamaan di atas dapat dihitung ymaks dengan menggunakan Qmaks, hal ini
digunakan untuk mencari dimensi saluran pada debit terbesarnya, sehingga desain dapat
menampung debit terbesarnya :
0,5 y 0,5 y 2/3
0,10513 = ( ) 0.0051/2
0,012 0.5 + 2y
Maka dari persamaan tersebut, didapatkan angka ymaks = 0,1659 m

Perhitungan V maks :
Qmax 0,10513
v max = = = 1,2674 m/s
b. ymax (0,5)(0,1659)

Namun pada desain ketinggian saluran harus ditambahkan dengan freeboard, yaitu sekitar 0,3
m, jadi ketinggian saluran pembawa adalah =
𝑦 = 𝑦𝑚𝑎𝑥 + 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑 = 0,166 + 0,3 = 0,46 𝑚 ~ 0,5 𝑚

Perhitungan V rata-rata :
Perhitungan V rata-rata digunakan sebagai kontrol desain, dalam hal ini kecepatan rerata dari
saluran pembawa harus sesuai dengan kecepatan standard pada saluran sewerage, yaitu dalam
rentang 0,3-3 m/s. Perhitungan V rata-rata dapat dilakukand dengan menghitung y rerata lalu
kemudian v rerata.
by by 2/3 1/2
Qrerata = ( ) s
n b + 2y
0,5 y 0,5 y 2/3
0,071792 = ( ) 0,0051/2
0,012 0,5 + 2y
𝑦𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 = 0,132

Qrerata 0,071792
𝑣𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 1,087 m/s
b. 𝑦𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 (0,5)(0,132)
Perhitungan v rerata diatas menunjukkan angka 1,087 m/s yang sudah masuk dalam rentang
kecepatan aliran pada sewerage. Hal ini menunjukkan perhitungan saluran pembawa yang
sudak cocok.
BAR SCREEN
Bar screen berfungsi untuk memisahkan benda-benda kasar yang terbawa dalam air
buangan seperti plastik, kertas, bahan logam, kain dan sebagainya. Benda-benda tersebut
harus disisihkan agar tidak menimbulkan gangguan pada pengoperasian instalasi, misalnya
seperti penyumbatan pada valve, perusakan pompa, dan lain-lain.
Bar screen merupakan sejenis saringan terbuat dari batangan besi yang disusun
pararel dengan kemiringan (30 – 45)o dari vertikal (Metcalf, 1991). Tebal batang yang
dipakai biasanya (5 – 15) mm dengan jarak antar batang (25 – 75) mm.
Material yang tertahan pada batang dapat disisihkan secara manual maupun mekanis.
Kandungan volatile pada material ini sebesar (80 – 90)% , persen berat kering (15 – 25) %,
dengan densitas (640 – 960) kg/m3.

Parameter Simbol Besaran Satuan Sumber


Jarak bukaan antar batang b 25-75 Mm Qosim, 1985
Lebar penampang batang W 1,0-10,0 Mm Qosim, 1985
Sudut kemiringan batang Θ 45-60 o
Qosim, 1985
(horizontal)
Kecepatan mendekati bars v 0,3-0,6 m/dt Qosim, 1985
Headloss maksimum hL 800 Mm Qosim, 1985
Headloss yang dibolehkan hL 150 Mm Qosim, 1985
saat clogging

Tipe Batang β Sumber


Sharp-edge rectangular 2,42 Qosim, 1985
Rectangular setengah 1,83 Qosim, 1985
lingkaran
Bulat 1,79 Qosim, 1985
Bentuk tear 0,76 Qosim, 1985

Parameter Simbol Besaran Satuan


Kecepatan aliran v 0.5359375 m/det
Jarak bukaan antar batang b 40 Mm
Lebar penampang batang w 10 Mm
Kedalaman maks di saluran y 0.64 m
pembawa
Kemiringan batang Θ 45 o

horizontal
Maksimum headloss saat hL 800 mm
clogging
Faktor bentuk batang (bulat) β 1.78
Koefisien manning N 0.013
Q min Qmin 0.0703 m3/det
Q rata-rata Q rata-rata 0.1171 m3/det
Q maks Q maks 0.1715 m3/det
percepatan gravitasi G 9.8 m2/det

Perhitungan yang diguanakan dalam bar screen adalah sebagai berikut:


𝐿 = 𝑛𝑤 + (𝑛 − 1)𝑏
L = lebar saluran pembawa (mm)
n = jumlah bar yang digunakan (buah)
w = diameter bar yang dipergunakan (mm)
b = lebar bukaan screen (mm)
𝑣2
ℎ𝑣 =
2𝑔
hv = velocity head/head kecepatan (m)
v = kecepatan aliran melalui bar screen (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
𝑤 4/3
ℎ𝐿 = 𝛽 ( ) ℎ𝑣 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑏
𝑣𝑏𝑎𝑟 2 − 𝑣22 1
ℎ𝐿 =
2𝑔 0,7

hL = headloss melalui barscreen (m)


vbar = kecepatan aliran melalui bars screen, m/det
v2 = kecepatan aliran di saluran, m/det
θ = kemiringan batang terhadap horizontal
β = faktor bentuk batang

Perhitungan dimensi
Direncanakan terdapat 2 unit mechanical bar screen dan beroperasi pada kondisi maksimum.
Debit masing-masing bar screen = Qmax / 2 = 0,10513 / 2 = 0,052565
Luas Total Bukaan
0.5 Qmax (0.5)(0,10513)
A= = = 0.098 m2
v (0.53593)

Lebar Bersih Bukaan


A 0.098
Lbukaan = = = 0.15 m
ymax 0.64

Jumlah Batang
Lsaluran pada barscreen = nw + (n + 1)b
Persamaan di atas menunjukkan bentuk bar screen adalah dengan ujung-ujung bar screen
yang merupakan bukaan untuk masuknya aliran air buangan, karena nilai b (lebar bukaan)
yang dikalikan dengan konstanta jumlah lebih banyak dari yang dikalikan dengan w (lebar
bar). Maka dapat dikatakan bahwa:
Lbukaan = (n + 1) b
150mm = (n + 1) 40m
n = 3 batang
Panjang Batang yang Terendam
Digunakan persamaan:
y
L=
sin θ
Pada debit maksimum:
ymax (0.3657)
Lmax = = = 0.5172 m
sin θ sin 45
Pada debit rata-rata:
yrerata (0.2891)
Lrerata = = = 0.4088 m
sin θ sin 45
Pada debit minimum:
ymin (0.2129)
Lmin = = = 0.3011 m
sin θ sin 45
KONDISI BERSIH
Kecepatan Aliran Saat Melewati Bar Screen
Digunakan persamaan:
0.5 𝑄 (0.5) Q
v= =
A (n + 1)b . L
Pada debit maksimum:
(0.5) Qmax (0.5)(0.10513)
vmax = = = 0.847 m/s
(n + 1)b . Lmax (3)(0.04)(0.5172)

Pada debit rata-rata:


(0.5) Qrerata (0.5)(0.071792)
vrerata = = = 0.732 m/s
(n + 1)b . Lrerata (3)(0.04)(0.4088)
Pada debit minimum:
(0.5) Qmin (0.5)(0.0703)
vmin = = = 0.596 m/s
(n + 1)b . Lmin (3)(0.04)(0.3011)
Head kecepatan (velocity head)
Digunakan persamaan:
V2
HV =
2g
Pada debit maksimum:
v𝑚𝑎𝑥 2 0.8472
𝐻V max = = = 0.0366 m
2g (2)(9.81)
Pada debit rata-rata:
vrerata 2 0.7322
HV rerata = = = 0.0273 m
2g (2)(9.81)
Pada debit minimum:
vmin 2 0.5962
HV min = = = 0.0181 m
2g (2)(9.81)

Headloss pada Kondisi Bersih (menggunakan bar bentuk bulat)


Digunakan persamaan:
4⁄
nw 3
HL max = β( ) Hv max . sin θ
(n + 1) b
Pada debit maksimum:
4⁄
nw 3
HL max = β( ) Hv max . sin θ
(n + 1) b
4⁄
(8)(0.01) 3
= 1.79 ( ) (0.0366)(sin 45)
(3 + 1) 0.04
= 0.0184 m
Pada debit rata-rata:
4⁄
nw 3
HL rerata = β( ) Hv rerata . sin θ
(n + 1) b
4⁄
(8)(0.01) 3
= 1.79 ( ) (0.0273)(sin 45)
(3 + 1) 0.04
= 0.0137 m
Pada debit minimum:
4⁄
nw 3
HL min = β( ) Hv min . sin θ
(n + 1) b
4⁄
(8)(0.01) 3
= 1.79 ( ) (0.01811)(sin 45)
(3 + 1) 0.04
= 9.0967 x 10−3 m

Ketinggian Muka Air Setelah Melewati Bar Screen


Digunakan persamaan:
y ′ = y − HL
Pada debit maksimum:
y ′ max = ymax − HL max = 0.3657 − (0,0184) = 0.3473 m
Pada debit rata-rata:
y ′ rerata = yrerata − HL rerata = 0.2891 − (0,0137) = 0.2754 m
Pada debit minimum:
y ′ min = ymin − HL min = 0.2129 − (9.0967 x 10−3 ) = 0.2038 m

Kecepatan Aliran Setelah Melewati Bar Screen


Digunakan persamaan:
0.5 Q 0.5 Q
v′ = =
A (n + 1) b . y′
Pada debit maksimum:
0.5 Qmax (0.5) (0.10513)
v ′ max = = = 0.946 m/s
(n + 1) b . y ′ max (3 + 1) 0.04 (0.3473)
Pada debit rata-rata:
0.5 Qrerata (0.5) (0.071792)
v′rerata = = = 0.8146 m/s
(n + 1) b . y′rerata (3 + 1) 0.04 (0.2754)
Pada debit minimum:
0.5 Qmin (0.5) (0.043075)
v′min = = = 0.6605 m/s
(n + 1) b . y′min (3 + 1) 0.04 (0.2038)

KONDISI SAAT CLOGGING 50%


Kondisi ini merupakan kondisi dimana barscreen akan mengalami penyumbatan
akibat padatan yang tertahan di bar rack. Hal ini akan menyebabkan luas bukaan bar screen
mengalami penurunan sampai setengah dari saar kondisi bersih. Menurunnya luas bukaan
berpengaruh terhadap kecepatan aliran saat melewati bar screen dimana kecepatan aliran
akan meningkat sesuai dengan persamaa kontinuitas. Saat terjadi clogging, kondisi aliran
setelah melewati bar screen tidak mengalami perubahan, maka dapat diasumsikan bahwa
kondisi aliran saat clogging sama dengan saat kondisinya bersih.
Kriteria Desain:
Kecepatan (v) aliran yang melalui bar screen 0,5-1 m/detik (Metcalf & Eddy)
Rumus yang digunakan:
v2 𝑣′2
𝑦+ = 𝑦′ + + ℎ𝐿
2𝑔 2𝑔
y = Kedalaman di section 2 saat clogging 50%
v = Kecepatan di section 2 saat clogging 50%
y’ = Kedalaman di section 3
v’ = Kecepatan di section 3
𝑣𝑟𝑎𝑐𝑘 −𝑣𝑐𝑙𝑜𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔
hL = headloss di rack saat 50% clogging =
2𝑔 (0.7)

Pada saat debit maksimum


0.5 × Qmax 0.292
vrack = = m/s
0,36 × 0,5y y
0.5 × Qmax 0.146
vclogging = = m/s
0,36y y

Kemudian, persamaan disubstitusikan ke persamaan di bawah ini:


2
v2 v′
y+ = y′ + + HL
2g 2g
2
v2 ′
v′ vrack 2 − vclogging 2
y+ =y + +
2g 2g 2g (0.7)
0.146 2 0.292 2 0.146 2
( y ) ( ) − (
0.9462
y y )
y+ = 0.3473 + +
2 (9.81) 2 (9.81) 2 (9.81)(0.7)
1,086 × 10−3 0.0523
y+ 2
= 0.3929 +
y y2
0.0512
y3 − = 0,03929
y2
y = 0.2308

Maka,
0.292
vrack = = 1.2649 m/s
0.2308
0.146
vclogging = = 0.6324 m/s
0.2308

Sehingga, dengan persamaan headloss saat terjadi clogging dapat diketahui besar headloss
pada bar screen saat mengalami clogging 50%, yaitu sebesar:
𝑣𝑟𝑎𝑐𝑘 − 𝑣𝑐𝑙𝑜𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔 1.2649 − 0.6324
HL = = = 0.0921 m = 92,1 mm
2𝑔 (0.7) 2 × 9.81 × 0.7
TAR

debit rata
Debit rata2 Debit debit kumulatif debit rata rata
Debit rata
Waktu influen kumulatif harian harian kumulatif
rata (m3/s)
(m3/s) (m3/s) (m3/day) (m3/day) harian
(m3/day)
00.00-01.00 0.043075 0.043075 0.071791667 3721.68 6202.8 6202.8
01.00-02.00 0.043075 0.08615 0.071791667 7443.36 6202.8 12405.6
02.00-03.00 0.043075 0.129225 0.071791667 11165.04 6202.8 18608.4
03.00-04.00 0.043075 0.1723 0.071791667 14886.72 6202.8 24811.2
04.00-05.00 0.056859 0.229159 0.071791667 19799.3376 6202.8 31014
05.00-06.00 0.0653017 0.2944607 0.071791667 25441.40448 6202.8 37216.8
06.00-07.00 0.0863223 0.380783 0.071791667 32899.6512 6202.8 43419.6
07.00-08.00 0.1018293 0.4826123 0.071791667 41697.70272 6202.8 49622.4
08.00-09.00 0.1018293 0.5844416 0.071791667 50495.75424 6202.8 55825.2
09.00-10.00 0.093042 0.6774836 0.071791667 58534.58304 6202.8 62028
10.00-11.00 0.0870115 0.7644951 0.071791667 66052.37664 6202.8 68230.8
11.00-12.00 0.0801195 0.8446146 0.071791667 72974.70144 6202.8 74433.6
12.00-13.00 0.0801195 0.9247341 0.071791667 79897.02624 6202.8 80636.4
13.00-14.00 0.0835655 1.0082996 0.071791667 87117.08544 6202.8 86839.2
14.00-15.00 0.0835655 1.0918651 0.071791667 94337.14464 6202.8 93042
15.00-16.00 0.0835655 1.1754306 0.071791667 101557.2038 6202.8 99244.8
16.00-17.00 0.0926974 1.268128 0.071791667 109566.2592 6202.8 105447.6
17.00-18.00 0.105103 1.373231 0.071791667 118647.1584 6202.8 111650.4
18.00-19.00 0.0744336 1.4476646 0.071791667 125078.2214 6202.8 117853.2
19.00-20.00 0.0744336 1.5220982 0.071791667 131509.2845 6202.8 124056
20.00-21.00 0.0608219 1.5829201 0.071791667 136764.2966 6202.8 130258.8
21.00-22.00 0.0504839 1.633404 0.071791667 141126.1056 6202.8 136461.6
22.00-23.00 0.044798 1.678202 0.071791667 144996.6528 6202.8 142664.4
23.00-24.00 0.044798 1.723 0.071791667 148867.2 6202.8 148867.2
Perhitungan Volume TAR
160000

140000

120000

100000
debit kumulatif harian
80000
debit rata rata kumulatif
60000 harian

40000

20000

0
0 5 10 15 20 25 30

Selisih terbesar dari kedua garis pada grafik akan menentukan besar volume dari TAR, yang
didapatkan pada jam ke-6 (pukul 05.00-06.00) yaitu sebesar :

Debit rerata kumulatif – Debit kumulatif harian = 37,216,8– 25441,405


= 11775,4 m 3

Tangki direncanakan berbentuk limas terpancung dengan permukaan bujur sangkar dengan
ukuran 2b, Slope talud direncanakan 3 : 1
a:t=3:1
a = 3t
b:x=3:1
b = 3x

Gambar 4.1 Bentuk limas terpancung


• Volume limas total
VT = 1/3 x (luas permukaan limas)
= 1/3 (2a)2 t
= 12 t3
= 12 ( x + 5 ) 3
= 12 ( x3 + 15x2 + 75x + 125)

• Volume limas yang dipancung


Vterpancung = 1/3 x (luas permukaan limas)
= 1/3 (2b)2 x
= 12 x3

• Panjang sisi TAR


VTAR = VT - Vterpancung
19229 = 12 ( x3 + 15x2 + 75x + 125) - 12 x3
19229 = 12x3 + 180x2 + 900x + 1500 - 12 x3
0 = 180x2 + 900x + 1500 – 19229
x = 7,733 m ≈ 7,7 m

a = 3t
= 3 x ( 5 + 7,7 ) m
= 38,1 m
Sehingga panjang dan lebar TAR yang dibutuhkan adalah sebesar 2a = 76,2 m

b = 3x
= 3 x 7,7 m
= 23,1 m

Volume 11775,4
Luas Permukaan TAR = = = 5887,698 m2
Kedalaman 2

TAR berbentuk persegi, perbandingan sisinya p : l = 2 : 1


(2𝑙)(𝑙) = 5887,698 𝑚2
Maka, dimensi untuk TAR adalah :
Lebar = 54,26 meter ~ 54,3 meter
Panjang = 108,52 meter ~ 108,5 meter
Kedalaman = 2 meter
Kedalaman (ditambah dengan freeboard) = 2+ 0.9 = 2.9 meter
Struktur Influen TAR
Influen digunakan dengan pipa PVC diameter 500 mm, dengan nilai C = 130

Headloss pada TAR


1/0.54 1/0.54
Q 0,0718
Hf = ( 2.63
) L=( 2.63
) = 2,89 x 10−4 m
0.2785 C D 0.2785 (130) (0.5 )

PRIMARY SEDIMENTATION
Bak pengendap pertama atau primary settling tank berperan dalam memisahkan partikel
tersuspensi dari limbah melalui pengendapan secara gravitasi. Design bak sedimentasi
memiliki efisiensi penyisihan suspended solid 50 – 70% dan penyisihan BOD 25 – 50%
(Metcalf and Eddy, 2003)
KRITERIA DESIGN
Tabel Keiteria Desain Primary Settling Tank
Parameter Simbol Besaran Satuan Sumber
Waktu Detensi Td 90 - 150 Menit Metcalf and Eddy, 2003
Overflow Ratererata Vo 30 – 50 m3/m2.hari Qasim, 1985
Weir Loading 124 - m3/m2.hari Metcalf and Eddy, 2003
496
Panjang P 10 – 100 M Qasim, 1985
Lebar L 6 – 24 M Qasim, 1985
Kedalaman D 2.5 – 5 M Qasim, 1985
Ratio p : l 1 – 7.5 Qasim, 1985
Ratio l : t 4.2 – 25 Qasim, 1985
Penyisihan SS 50 – 70 % Metcalf and Eddy, 2003
Penyisihan BOD 25 – 40 % Metcalf and Eddy, 2003
Kemiringan Dasar 1–2 % Qasim, 1985

Perhitungan Setling Tank


Debit Setiap Bak
𝑄𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 0,0718 𝑚3 𝑚3
𝑄= = = 0,0359 = 3101,4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
2 𝑏𝑎𝑘 2 𝑠 𝑠
Untuk mencapai efisiensi 70% dibutuhkan overflow rate sebesar 35 m3/m2 hari. (Qosim,
1985).
Luas Permukaan
𝑄 3101,4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐴𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑛𝑘 = = = 88,61143 𝑚2
𝑉0 35 𝑚3 ⁄𝑚2 ℎ𝑎𝑟𝑖
Ratio P:l
P = 10 – 100 m
L = 6 – 24 m
H = 2.5 – 5 m
P:l = 2:1
𝐴=𝑝𝑥𝑙 =2𝑙𝑥𝑙

𝐴 103,38 𝑚2
𝑙= √ =√ = 6,656 𝑚 ~ 7 𝑚
2 2

𝑝 = 2,5 𝑙 = 2 𝑥 7 𝑚 = 14 𝑚
Luas Permukaan Aktual
𝐴𝑠 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝑝𝑥𝑙 = 14 𝑚 𝑥 7 𝑚 = 98 𝑚2
Kedalaman Design
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = 2.5 𝑚
𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = 2.5 𝑚 + 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑 = 2.5 𝑚 + 0.5 𝑚 = 3 𝑚
Volume Bak
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝐴𝑠 𝑥 ℎ = 98 𝑚2 𝑥 3 𝑚 = 294 𝑚3
Overflow Rate
𝑄 3101,4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 31,647 𝑚3⁄
𝑂𝑅 = = = 𝑚2 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐴𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 98 𝑚2
Waktu Detensi:
𝑉 294 𝑚3 𝑗𝑎𝑚
𝑡𝑑 = = 3
𝑥 24 = 2,275 𝑗𝑎𝑚 = 136,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑄 3101,4 𝑚 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖

Rentang angka pada kriteria desain adalah 90-150 menit, sehingga waktu detensi pada
primary sedimentation tank sudah sesuai dengan kriteria desain.

Penurunan BOD
Konsentrasi BOD awal = 262 mg/l
Efisiensi penurunan BOD = 30% (berdasarkan kriteria desain)
𝐵𝑂𝐷 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛 = (100% − 30%) 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑂𝐷
= 0.7 𝑥 262 = 183,4 𝑚𝑔/𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷 = 30% (𝐵𝑂𝐷𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛)(𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛)
𝑚𝑔 𝑙 𝑚3 𝑠
= 30% 𝑥 [(262 ) (1000 3 )] 𝑥 [(0,0718 ) 𝑥 (86400 )]
𝑙 𝑚 𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑚𝑔
= 4,88 𝑥 108 = 487,54 𝑘𝑔⁄ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑂𝐷 𝑒𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛 = (𝐵𝑂𝐷𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛) − 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷
𝑚𝑔 𝑙 𝑘𝑔 𝑚3 𝑠
= [(262 ) (1000 3 ) ( 6 )] 𝑥 [(0,0718 ) 𝑥 (86400 )]
𝑙 𝑚 10 𝑚𝑔 𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖
− 487,54 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 1137,594 𝑘𝑔/𝑑𝑎𝑦
Penurunan TSS
TSS awal = 412 mg/l
Efisiensi penurunan TSS = 60%
𝑇𝑆𝑆 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛 = (100% − 60%) 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑆𝑆
𝑚𝑔
= 0.4 𝑥 412 = 164.8
𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 = 30% (𝑇𝑆𝑆𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛)(𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛)
𝑚𝑔 𝑙 𝑚3 𝑠
= 60% 𝑥 [(412 ) (1000 3 )] 𝑥 [(0,0718 ) 𝑥 (86400 )]
𝑙 𝑚 𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑚𝑔
= 1,533 𝑥 109 = 1533,33 𝑘𝑔⁄ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑇𝑆𝑆 𝑒𝑓𝑙𝑢𝑒𝑛 = (𝑇𝑆𝑆𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛) − 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆
𝑚𝑔 𝑙 𝑘𝑔 𝑚3 𝑠
= [(412 ) (1000 3 ) ( 6 )] 𝑥 [(0,0718 ) 𝑥 (86400 )]
𝑙 𝑚 10 𝑚𝑔 𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖
− 1533,33 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 1022,221 𝑘𝑔/𝑑𝑎𝑦
Perhitungan Struktur Influen
Sturktur influen terdiri dari saluran influen dengan spresifikasi:
Lebar =1m
Kedalaman air = 1 m
Aksesoris = 2 buah submerged orifice untuk masing-masing bak
Bentuk bak = persegi
Orifice dipasang di dalam dinding saluran untuk mendistribusikan aliran sepanjang lebar bak
pengendap, dengan dimesnsi orifice
Lebar = 0.5 m
Tinggi = 0.5 m
Submerged baffle pada masing-masing bak
Tinggi = 1 m ditempatkan 0.5 m di depan orifice

Headloss pada struktur influen


Keceparan aliran di bak pengendap sangat kecil, sehingga dapat diabaikan, namun kecepatan
di saluran influen ditentukan dengan langkah berikut:

Terdapat dua bak yang digunakan, masing-masing memiki debit :


Qrerata 0,0718 0,0359 m3
q= = = = 3101,4m3 /day
2 2 s

Kecepatan aliran pada saluran influen


Qrerata 0,0359 𝑚3 /𝑠 0,0359
v= = = = 0,0359 m/s
Apenampang aliran (l)(kedalaman air) (1)(1)

Headloss struktur influen adalah headloss pada orifice dan submerged baffle
q 0,0359
q tiap bak = = = 0,01795 m3 /s
jumlah orifice 2

q tiap bak = Cd A √2 g hL (dengan asumsi Cd = 0.61)


Maka,
2 2
q tiap bak 0.01795
hL = ( ) =( ) = 7,06 x 10−4 m
(Cd )(A)√2g (0.61)[(0.5)(0.5)]√(2)(9.81)

Perhitungan Struktur Efluen


Struktur efluen direncanakan terdiri dari weir yang menggunakan V-Notch yang kemudian
limpahannya ditempung di saluran efluen, kemudian dialirkan ke box efluen yang diteruskan
ke pipa outlet.
Direncakan menggunakan multiple weir sebanyak 4 baris, maka :
Panjang weir aktual = (12.75 m)(4) = 51 m
m3
q (per hari) 3101,4
day
Weir loading aktual = =
panjang weir aktual 51 m
3
= 60,118 m ⁄m. day

Digunakan V-notch dengan sudut 90o yang berjarak 25 cm antara pusatnya dan tiap 1 meter
weir terdapat 4 notch, maka:

Gambar V-Notch pada 1 meter Weir

notch
Jumlah V Notch = (4 ) (51 m) = 204 notch
m

Debit pada setiap notch:


Saat Q rata-rata:
q tiap bak 0,01795
q notch = = = 8,798 x 10−5 m3 /s
jumlah v notch 204

Head pada notch:


Menggunakan persamaan
8 θ 5
Q= Cd √2g tan H ⁄2
15 2
8 90 5⁄
8,798 x 10−5 = (0.584)√(2)(9.81) tan H 2
15 2
2⁄
5
(8,798 x 10−5 )(15)
H=( ) = 0.0173 m
90
(8)(0.584)√(2)(9.81) tan
2
Saluran efluen diletakkan pada 0.4 meter di atas efluen box, maka tinggi muka air pada
saluran efluen di titik keluar saluran adalah
ymuka air = 1 m − 0.5 m = 0.5 m
Saluran efluen memiliki lebar 0.5 meter yang membawa aliran ke box efluen.

Box efluen direncanakan memiliki dimensi :


Panjang = 3 meter
Lebar = 2 meter
Kedalaman = 1 meter
Pipa outlet dengan diameter 760 mm (30 inch) terdapat di box efluen yang akan membawa
aliran ke unit pengolahan selanjutnya

Kecepatan Saluran Efluen


Qrerata 0.0718
v= = = 0.0359 m/s
Across (2)(1)

Kedalaman saluran efluen

2(q′ L N)2
ysaluran efluen = √ymuka air 2 +
g b 2 ymuka air

m2
q 0.01795
q′ =
tiap bak
= s = 2,815x 10−4 m3 /s. m
panjang weir 63.75

2[(2,815 x 10−4 )(12.75)(4)]2


ysaluran efluen= √0.52 + = 0.500 m
(9.81)(0.52 )(0.6)

Direncanakan penambahan ketinggian 12 cm untuk menjga terjadinya free fall dan


penambahan kedalaman 20% akibat friction loss. Maka, kedalaman total saluran efluen
adalah:
ysaluran efluen akhir = (0.500)(1.2) + 0.12 = 0.72 m

Lumpur yang Dihasilkan


Efisiensi penyisihan yang dicapai ditentukan berdasarkan overflow rate = 30 m3/m2 hari
(Qasim, 1985). Maka efisiensi yang dicapai adalah sebagai berikut:
Efisiensi penyisihan TSS = 70%
Efisiensi BOD5 = 35%

Jumlah lumpur yang dihasilkan dengan asumsi lumpur primer memiliki kandungan solid
4.5% dengan specific gravity 1.03 g/l.

Jumlah lumpur = (efisiensi penyisihan)(Qrerata )(TSS)


+(efisiensi penyisihan BOD5 )(Qrerata )(BOD)
70 35
=( ) (0.0718 𝑚3 /𝑠)(164,8 𝑚𝑔/𝑙) + ( ) (0,0718 𝑚3 /𝑠 )(183,4 mg/l)
100 100
= 12890,19 mg/s
= 1113713 g/day
jumlah lumpur
Volume lumpur =
specific gravity
1113713 g/day
= = 1081275 l/day
1.03 g/l
1081,275 m3 /day

Namun lumpur pada primary settling tank ini tentu lebih banyak mengandung kadar air
dibandingkan padatannya. Kandungan padatan dapat diestimasikan dengan perhitungan
berikut:

Kandungan padatan lumpur = (kandungan solid)(jumlah lumpur)


4.5
=( ) (1113713) = 50117,07 g/day
100
= 50,117 kg/day

Anda mungkin juga menyukai