Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shofiah Nur Rohmah

NPM : 1906288000

FARMASI

Focus Group 3

LTM 1 Komunikasi Saat Penyampaian Berita Buruk

a. Pendahuluan
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang tenaga kesehatan seringkali menghadapi situasi
yang dilematis terkait dengan kondisi pasien dan keluarganya. Salah satu kondisi yang
seringkali berpengaruh secara fisik dan mental bagi pasien, keluarga, dan orang terdekatnya
adalah suatu berita buruk dalam medis yang harus disampaikan. Berita buruk dalam medis
yang dimaksud adalah suatu berita yang secara drastis dan negatif mengubah pandangan
pasien terhadap dirinya dan atau masa depannya.1
Tidak ada yang suka menjadi pembawa berita buruk. Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa
tenaga kesehatan, terutama dokter akan sering bertemu dengan kondisi dimana
mengharuskannya untuk menyampaikan suatu berita buruk, baik itu kepada pasien maupun
keluarga/kerabat pasien. Kabar buruk kepada pasien adalah salah satu tanggung jawab sulit
dan merupakan tantangan tersendiri dalam praktik kedokteran. Berbeda halnya dengan berita
baik yang selalu disambut dan cukup mudah disampaikan bahkan saat disampaikan dalam
kondisi buruk sekalipun, berita buruk cukup sulit untuk disampaikan oleh tenaga kesehatan
kepada pasien/kerabat pasien.1
Ada banyak alasan mengapa seorang tenaga kesehatan merasa mengalami kesulitan dalam
menyampaikan berita buruk. Salah satunya disebabkan oleh rasa empati dan keprihatinan
terhadap suatu berita yang akan disampaikan. Dan hal ini seringkali digunakan untuk
mengindari dari penyampaian berita buruk. Akibatnya, informasi penting yang seharusnya
didapat oleh pasien dan keluarga menjadi tidak tersampaikan.1
Oleh karena itu, keterampilan berkomunikasi dalam penyampaian berita kepada pasien
dengan baik adalah suatu hal yang sangat penting. Kesalahan dalam berkomunikasi dapat
menimbulkan dampak yang serius baik secara fisik maupun psikis. Itu sebabnya penguasaan
keterampilan dalam komunikasi khususnya dalam menyampaikan suatu berita buruk
merupakan hal penting dalam praktek medis.1

b. Isi
a) Definisi Berita Buruk
 Berita buruk adalah "berita apa pun yang berdampak buruk dan serius terhadap
pandangan seseorang tentang masa depannya" (Buckman 1984).2
 Semua berita buruk, oleh karena itu, memiliki konsekuensi buruk yang serius bagi
pasien dan keluarga (Fallowfield 1998, Ptacek 1996).2
 “Berita buruk adalah informasi yang memiliki efek buruk dan serius pada pandangan
individu tentang masa depannya, mencatat bahwa berita buruk selalu merupakan
penilaian subjektif oleh individu yang menerima berita” (Baile et al. Oncologist,
2000).2
 Berita buruk adalah "informasi apa pun yang menghasilkan perubahan negatif pada
harapan seseorang tentang masa kini dan masa depan" (Fallowfield, Lancet, 2004).2
 “Berita buruk sulit untuk didefinisikan karena peserta dalam interaksi medis menilai
informasi secara subyektif baik, netral, atau buruk, dan oleh karena itu, hampir semua
berita berpotensi menjadi buruk. Berita buruk sejauh hal itu mengakibatkan defisit
kognitif, perilaku, atau emosional pada orang yang menerima berita yang bertahan
selama beberapa waktu setelah berita diterima ”(Ptacek, JAMA, 1996).2

b) Do’s dan Don’ts dalam Penyampaian Berita Buruk


Hal yang sebaiknya dilakukan dalam penyampaian berita buruk :

 Mulai komunikasi dengan beberapa pernyataan mendasar. Gunakan hal ini untuk
mencari tahu apa yang diketahui pasien dan bagaimana reaksi mereka. Hal ini juga
untuk mengenal pasien dan keluarga serta untuk mencari tahu apa yang ingin mereka
ketahui sehingga tenaga kesehatan, khusunya dokter dapat memutuskan bagaimana
caranya berkomunikasi dengan mereka.3
 Memikirkan urutan informasi karena hal ini dapat memengaruhi pemahaman dan
memori orang akan informasi tersebut. 3
 Memberikan informasi yang lengkap dan jujur. 3
 Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
 Sampaikan berita dengan kehangatan, perhatian, empati dan rasa hormat. Selain itu,
aktif mendengarkan keluhan pasien/keluaga dan meresponnya serta memberikan
harapan yang realistis. Selain itu, penting untuk membiarkan pasien atau kerabat tahu
apa langkah selanjutnya.

Hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam penyampaian berita buruk :


1. Menyampaikan berita buruk di keramaian, misalnya di lorong rumah sakit, di pintu
IGD, dan lain lain.
2. Interupsi pada saat penyampaian berita karena suatu hal sehingga penjelasan terpotong
atau terganggu. Interupsi ini dapat berupa menerima atau menjawab telepon, dering
handphone, tenaga medis lain, seperti perawat yang meminta tanda tangan, dan
sebagainya.1
3. Menyampaikan kabar buruk melalui telepon. Hindari hal ini karena dokter tidak tahu
secara pasti bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima kabar buruk tersebut.
Sebaiknya, penyampaian berita buruk dilakukan secara langsung oleh dokter yang
bersangkutan dan dengan bertatap muka secara langsung.
4. Dokter terlalu banyak bicara dan kurang memberi kesempatan kepada pasien/keluarga
untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan.

c. Penutup
Menyampaikan berita buruk adalah suatu hal yang wajib dilakukan oleh tenaga kesehatan,
khusunya dokter. Akan tetapi, hal ini seringkali terkendala atau terhambat oleh beberapa hal.
Akibatnya, berita buruk tersebut tidak tersampaikan dengan baik dan bahkan tidak
tersampaikan sama sekali. Melihat urgensi ini, maka keterampilan dalam komunikasi,
khusunya dalam penyampaian berita buruk perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh
professional kesehatan. Selain itu, penting pula bagi professional kesehatan untuk mengetahui
hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan saat menyampaikan berita buruk
sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada pasien maupun keluarga/kerabat
pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. Vitri Widyaningsih, Debree Septiawan, Sri Wulandari, and others. 2018. Available
from: (htt)https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/KOMUNIKASI-
DOKTER-PASIEN-2018-smt-7.pdf
2. https://palliative.stanford.edu/communication-breaking-bad-news/defining-bad-new/.
[cited 2019 Sep 7]
3. Dianne B. Health Communication Theory and Practice. 2007
4. Javad H. With and on Behalf of Patient. 2013
1

Anda mungkin juga menyukai