Anda di halaman 1dari 21

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Kasus

Perawat keluarga melakukan kunjungan keluarga pada keluarga Tn. S (32th) di


desa kangkung mranggen demak. Keluarga inti yang terdiri dari Tn. S sebagai ayah
dan Ny. V (26th) sebagai ibu dari anak-anaknya yaitu anak pertama perempuan An. Lr
(6th) dan anak bungsu perempuan An. Lp (4 th ). Keluarga Tn. S menganut agama islam
dan bersuku jawa. Tn. S bekerja sebagai guru dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
Penghasilan Tn. S sebesar Rp 1.500.000/bulan, pengelola keuangan di keluarga
adalah Tn. S dan istri nya Ny. V. Rumah keluarga Tn. S semipermanen dengan luas
ukuran ± 4x18 m2. Kondisi lingkungan rumah secara keseluruhan bersih, tertata rapi,
kondisi jamban bersih, sumber air bersih didapatkan dari sumur artetis, ventilasi
rumah Tn. S kurang baik, pencahayaan nya kurang, dan mengelola sampah dengan
cara dibakar. Hubungan antara anggota keluarga baik, keluarga mengatakan saling
bantu membantu dengan saudara yang lain Tn. S sangat mementingkan pendidikan
pada anggota keluarganya. Keluarga Tn. S tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang
rutin. Keluarga justru mengisi waktu senggangnya dengan menonton televisi dan
mendengarkan tape corder. Saat ini keluarga Tn. S berada pada tahap perkembangan
keluarga anak usia pre school dan semua tugas perkembangan keluarga sudah
terpenuhi. Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dalam keadaan sehat tetapi Tn.S
pernah mempunyai riwayat asam urat sedangkan untuk An. Lp sedang menderita
batuk pilek yaitu kurang lebih sudah dua hari yang lalu.
Tn.S bersama keluarga menempati rumahnya yang sekarang sudah 7tahun tetapi
Tn.S sendiri merupakan penduduk asli Desa Kangkung.Alat transportasi umum yang
ada yaitu ojek. Sedang untuk mobilitas,keluarga menggunakan satu buah sepeda
motor, yang fungsi utamanya untuk alat transportasi saat Tn.S bekerja maupun alat
rekreasi keluarga bila ada waktu untuk bepergian.
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn.S yaitu komunikasi terbuka, jika ada
masalah maka akan dirembuk bersama, tidak melibatkan orang lain.. Jika pagi Ny.V
hanya sendiri dirumah, anak pertama berangkat sekolah dan suaminya berangkat
bekerja, Ny.V selalu ditemani ibu mertuanya saat rumah sedang sepi untuk mengasuh
anak ke duanya. Setiap anggota keluarganya mempunyai peran dan dapat
menjalankan peran masing-masing dengan baik. Tn.S sebagai kepala keluarga
berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab bekerja mencari
nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny.V sebagai istri,bertugas merawat anak,
pendamping suami, juga menyiapkan makanan bagi anak dan suami. An. Lr berperan
sebagai anak yang sedang menuntut ilmu di TK, waktu dihabiskan untuk bersekolah
dan bermain saat dirumah,An. Lp sebagai anak kedua yang masih ber umur 7 bulan.
Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya, yaitu ibadah sholat 5
waktu dan mengikuti pengajian di RT. Dalam keluarga saling menghargai antar
anggota keluarga. Keluarga Tn.S tidak memperlakukan anak-anaknya dengan
Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam
terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga
yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.
Interaksi keluarga Tn.S dengan masyarakat terjalin baik, terlihat dari
keikutsertaan anggota keluarga dalam kegiatan keagamaan RT. Apabila terdapat
tetangga sekitar yang memerlukan bantuan maka masyarakat saling tolong menolong,
bila sakit maka akan segera dibawa ke pelayanaan kesehatan. Keluarga mengatakan
setiap 35 hari sekali ada perkumpulan tingkat RT dan keluarga selalu mengikuti.
Tetangga keluarga Tn.S sebagian besar bekerja sebagai buruh, petani, dan pengrajin
kayu. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan. Bila ada masalah antar warga, diselesaikan dengan pertemuan tingkat RT
yang dipimpin oleh ketua RT. Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih
sayang, Tn.S selalu mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain
selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun,
diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. Tn.S mengatakan
bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada keluarganyanya dengan
tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan keluarganya berpartisipasi
dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap bulan dan dalam acara
perkumpulan dengan masyarakat sekitar. Keluarga merasa cemas dan khawatir
dengan keadaan An.Lp yang mengalami batuk. Keluarga mengatakan merasa ada
masalah yang dirasakan dalam waktu kurang dari enam bulan ini yaitu kecemasan
oleh karena anaknya (An. Lp sering sekali menderita batuk pilek dan sering kambuh).
Tetapi keluarga memikirkan bersama-sama sehingga masalah menjadi ringan. Jika
ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang
yang lebih tahu atau orang tua mereka. Keluarga mengatakan apabila ada masalah
yang dirasa sangat berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama,
dibicarakan bersama kemudian dicari jalan keluar yang terbaik atau kadang-kadang
keluarga Tn.S bertanya pada orang tua dari Tn.S yang tinggalnya di samping rumah
keluarga Tn.S. Tn.S mengetahui benar akan arti kesehatan, saat wawancara Tn.S
mengungkapkan apabila keluarga ada yang sakit, akan secepatnya diperiksakan pada
Puskesmas. Keluarga Tn.S sangat yakin dengan pelayanan kesehatan dari pada jalur
alternative. Keluarga Tn.S berharap pada petugas kesehatan ynag ada di desa
KangKung dapat cepat mengatasi masalah yang terjadi pada anaknya agar kembali
sembuh . Keluarga berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kesehatan, baik itu untuk kesehatan tentang ISPA yang
diderita oleh anaknya atau pun nyeri sendi pada Tn.S.

3.2 Pengkajian

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S

2. Alamat Kepala Keluarga : RT 02 / RW 002 Desa Kangkung


Mranggen,Demak

3. Komposisi Keluarga :………………………………………………………

No Nama Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan


Kelamin

1 Tn.S L 32 Tahun Kepala Keluarga Sarjana Guru


2 Ny.V P 26 Tahun Istri SMA Ibu Rumah Tangga

3 An.Lr P 6 Tahun Anak Kandung TK Pelajar

An.Lp P 4 Tahun Anak Kandung - -

Genogram :

Ny.V Tn.S

An.Lr An.Lp

Keterangan :

: Laki Laki : Klien : Tinggal


serumah

: Perempuan : Meninggal

4. Tipe Keluarga : Keluarga Inti

5. Suku Ayah : Jawa Ibu : Jawa


6. Agama : Islam

7. Status Sosek Keluarga

a. Pendapatan keluarga satu bulan : Rp 1.500.000/bulan

b. Pengelola keuangan keluarga : Ayah dan Ibu

c. Bagaimana pandangan keluarga

terhadap pendidikan keluarga : Keluarga sangat mementingkan pendidikan


pada anggota keluarganya.

d. Adakah nilai/keyakinan/agama yang

bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada

8. Aktifitas rekreasi keluarga

a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga : Keluarga tidak mempunyai kebiasaan


rekreasi yang rutin.

b. Bagaimana keluarga menggunakan

waktu sengganggnya : Keluarga mengisi waktu senggangnya dengan


menonton televisi dan mendengarkan tape recorder.

B. Riwayat Perkembangan

9. Tahap perkembangan saat ini : Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap
perkembangnan keluarga anak usia pre school. Dengan tugas perkembangan
antara lain :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi.

b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
yang lain.

d. Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga

Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi adalah semua tahap


perkembangan keluarga sudah terpenuhi pada keluarga Tn.S.

10. Tahap perkembangan keluarga

Yang belum terpenuhi

Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga
merasa sudah terpenuhi, Keluarga Tn.S mengatakan semaksimal mungkin
menciptakan keluarga yang membahagiakan, terutama untuk membahagiakan
anak-anaknya.

11. Riwayat keluarga inti

Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dalam keadaan sehat tetapi Tn.S pernah
mempunyai riwayat asam urat sedangkan untuk An. Lp sedang menderita batuk
pilek yaitu kurang lebih sudah dua hari yang lalu.

12. Riwayat keluarga

Hubungan antara anggota keluarga baik, keluarga mengatakan saling bantu


membantu dengan saudara yang lain.

C.Lingkungan

13. Karakteristik rumah :

a. Jenis rumah : Petak

b. Jenis bangunan : Semipermanen

c. Luas bangunan : ± 4x18 m2


d. Luas perkarangan : 6 m2

e. Status kepemilikan rumah : Milik keluarga Tn.S

f. Kondisi ventilasi rumah : Kurang baik

g. Kondisi penerangan ruma : Kurang baik

h. Kondisi pencahayaan rumah : Kurang baik

i. Kondisi lantai : Kurang bersih dan tidak teratur

j. Kebersihan rumah secara keseluruhan : Bersih

k. Bagaimana pembagian ruangan dirumah : Tertata baik

l. Pengelolaan sampah keluarga : Dibakar

m. Sumber air bersih dalam keluarga: Sumur Artetis

n. Kondisi jamban keluarga : Bersih

o. Pembuangan limbah : Bersih

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga keluarga Tn.S sebagian besar bekerja sebagai buruh, petani, dan
pengrajin kayu. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan. Bila ada masalah antar warga, diselesaikan dengan
pertemuan tingkat RT yang dipimpin oleh ketua RT.

15. Mobilisasi geografi keluarga

Tn.S bersama keluarga menempati rumahnya yang sekarang sudah 7tahun tetapi
Tn.S sendiri merupakan penduduk asli Desa Kangkung.Alat transportasi umum
yang ada yaitu ojek. Sedang untuk mobilitas,keluarga menggunakan satu buah
sepeda motor, yang fungsi utamanya untuk alat transportasi saat Tn.S bekerja
maupun alat rekreasi keluarga bila ada waktu untuk bepergian.

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Interaksi keluarga Tn.S dengan masyarakat terjalin baik, terlihat dari


keikutsertaan anggota keluarga dalam kegiatan keagamaan RT. Apabila terdapat
tetangga sekitar yang memerlukan bantuan maka masyarakat saling tolong
menolong, bila sakit maka akan segera dibawa ke pelayanaan kesehatan. Keluarga
mengatakan setiap 35 hari sekali ada perkumpulan tingkat RT dan keluarga selalu
mengikuti.

17. Sistem pendukung keluarga

Tn.S mengetahui benar akan arti kesehatan, saat wawancara Tn.S


mengungkapkan apabila keluarga ada yang sakit, akan secepatnya diperiksakan
pada Puskesmas. Keluarga Tn.S sangat yakin dengan pelayanan kesehatan dari
pada jalur alternatif.

D.Struktur Keluarga

18. Struktur komunikasi keluarga

Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn.S yaitu komunikasi terbuka, jika
ada masalah maka akan dirembuk bersama, tidak melibatkan orang lain.. Jika pagi
Ny.V hanya sendiri dirumah, anak pertama berangkat sekolah dan suaminya
berangkat bekerja, Ny.V selalu ditemani ibu mertuanya saat rumah sedang sepi
untuk mengasuh anak ke duanya.

19. Struktur kekuatan keluarga

Setiap anggota keluarganya mempunyai peran dan dapat menjalankan peran


masing-masing dengan baik. Tn.S sebagai kepala keluarga berperan sebagai
pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
20. Struktur peran

Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab bekerja mencari
nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny.V sebagai istri,bertugas merawat anak,
pendamping suami, juga menyiapkan makanan bagi anak dan suami. An. Lr
berperan sebagai anak yang sedang menuntut ilmu di TK, waktu dihabiskan untuk
bersekolah dan bermain saat dirumah,An. Lp sebagai anak kedua yang masih ber
umur 7 bulan.

21. Struktur nilai dan norma budaya

Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya, yaitu ibadah


sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian di RT. Dalam keluarga saling menghargai
antar anggota keluarga.

E.Fungsi Keluarga

22. Fungsi efektif

Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Tn.S selalu mendukung
apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan
tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokrasi dalam mengatasi
permasalahan keluarga.

23. Fungsi sosialisasi

Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada


keluarganyanya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan
keluarganya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti
setiap bulan dan dalam acara perkumpulan dengan masyarakat sekitar.

24. Fungsi perawatan keluarga

Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya dan penanganannya.

F.Stress dan Koping Keluarga


25. Stressor yang dihadapi keluarga

Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan keadaan An.Lp yang mengalami
batuk.

26. Stess jangka panjang

Keluarga mengatakan merasa ada masalah yang dirasakan dalam waktu kurang
dari enam bulan ini yaitu kecemasan oleh karena anaknya (An. Lp sering sekali
menderita batuk pilek dan sering kambuh). Tetapi keluarga memikirkan bersama-
sama sehingga masalah menjadi ringan.

27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka mereka
akan memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian
dicari jalan keluar yang terbaik atau kadang-kadang keluarga Tn.S bertanya pada
orang tua dari Tn.S yang tinggalnya di samping rumah keluarga Tn.S.

28. Strategi koping yang digunakan

Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan
orang yang lebih tahu atau orang tua mereka.

29. Startegi adaptasi disfungsional

Keluarga Tn.S tidak memperlakukan anak-anaknya dengan Identifikasi bentuk


yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang
merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

G.Harapan Keluarga

Keluarga Tn.S berharap pada petugas kesehatan ynag ada di


desa KangKung dapat cepat mengatasi masalah yang terjadi pada anaknya agar
kembali sembuh . Keluarga berharap bisa diberikan informasi kepada mereka
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, baik itu untuk kesehatan
tentang ISPA yang diderita oleh anaknya atau pun nyeri sendi pada Tn.S

F.Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Pemeriksaa Tn.S Ny.V An.Lr An.Lp


n

Fisik

Rambut Hitam, Hitam, Hitam, Hitam,

bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak

mudah rontok mudah rontok mudah rontok mudah rontok

Kepala Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal,

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,

tidk ada tidk ada tidk ada tidk ada

luka. luka. luka. luka.

Mata Simetis,tidak Simetis,tidak Simetis,tidak Simetis,tidak

anemis,sclera anemis,sclera anemis,sclera anemis,sclera tidak


tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, ikterik .
tidak ada tidakada tidak ada
gangguan gangguan gangguan

penglihatan. penglihatan. penglihatan.


Hidung Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada ada secret bening
secret,
bersih. bersih.
bersih.

Mulut Bersih, gigi Bersih, gigi Bersih, Bersih,

utuh, tidak ada utuh, tidak ada mukosa bibir mukosa bibir
karang gigi, karang gigi,
lembab. lembab.
mukosa bibir
mukosa bibir
lembab.
lembab.

Telinga Simetris,bersih, Simetris,bersih, Simetris,bersih, Simetris,bersih,


tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan
gangguan gangguan gangguan
Fungsi
fungsi fungsi fungsi
pendengaran

pendengaran pendengaran pendengaran

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.

Dada/Paru

1. Inspeksi Bentuk ekspansi Simetris,frekuens Simetris,bentuk Simetris,frekuensi


i dada normal,
simetris,frekuens Pernafasan
i Pernafasan (anteroposterior normal,inspirasi
normal,inspirasi ),
pernafasan sama dengan
normal,inspirasi Seimbang dengan frekuensi
ekspirasi.
seimbang dengan ekspirasi. pernafasan

ekspirasi. normal,inspiras
i

seimbang

dengan
ekspirasi.

2.Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,

taktil fremitus taktil fremitus taktil fremitus taktil fremitus

sama antara sama antara sama antara sama antara

kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri. kanan dan kiri.

3.Perkusi Resonan. Resonan. Resonan. Resonan.

4. Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler ada suara ronkhi


basah halus.

Abdomen

1. Inspeksi Perut datar tidak Perut datar tidak Perut datar Perut buncit tidak
ada luka. ada luka tidak ada luka ada luka

2.Auskultasi Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus


normal. normal. normal. normal.

3.Perkusi Timpani Timpani Timpani Timpani

4.Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan. tekan. tekan. tekan.

Ekstremitas
1. Atas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor edema,turgor edema,turgor edema,turgor kulit
kulit baik. kulit baik. kulit baik. baik.

2.Bawah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor edema,turgor edema,turgor edema,turgor kulit
kulit baik. kulit baik. kulit baik. baik.

TTV

1. TD 120/80 mmHg 110/80 mmHg - -

2.Nadi 88 x/menit 84 x/menit 116 x/menit 120 x/menit

3.RR 23 x/menit 22 x/menit 26 x/menit 32 x/menit

4.Suhu 36,2 ◦C 36 ◦C 36,6 ◦C 36,4 ◦C

5.BB 75 Kg 65 Kg 16 Kg 12 Kg(turun 2 Kg)

6.TB 170 cm 161 cm - -

Hasil tes asam urat Tn.S = 9 mg/dl

II. Analisa Data

No Data Fokus Diagnosa

1 DS :

1).Ny.V mengatakan bahwa anaknya


(An.Lp) batuk pilek selama 2 hari dan
sudah dibawa ke dokter dan belum
sembuh serta sering kambuh.
DO : Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan
1. An. Lp tampak batuk
keluarga Tn.S merawat anak dengan

2. Hidung An. Lp keluar sekret dari ISPA


hidung

3. Imunisasi An. Lp lengkap kecuali


campak

4. An. Lp batuk grok-grok

5.RR An. Lp = 32 x/mnt

2 DS :

1).Keluarga mengatakan An.Lp sulit


makan dan lebih sering mengkonsumsi
jajan chiki dan minum es dengan
pemanis buatan. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan
2).Ny.V mengatakan tidak tahu tentang
keluarga merawat balita/bayi dengan
gizi yang baik bagi An.Lp
gizi yang kurang
3).Ny.V mengatakan bahwa An.Lp tidak
terlalu menyukai dengan sayuran dan
buah-buahan.

DO :

1).An.Lp tampak kurus dan mengalami


penurunan berat badan 2 Kg.
III. Diagnosa Keperawatan

Hasil dari analisa data diatas dapat muncul diagnosa sebagai berikut :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


Tn.S merawat anak dengan ISPA.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.

Scoring

(Penentu Prioritas Masalah)

KRITERIA BOBOT SCORE

Sifat masalah Aktual =3

1 Resiko =2

Potensial = 1

Kemungkinan masalah untuk Mudah =2


dipecahkan
2 Sebagian =1

Tidak dapat = 0

Potensial masalah untuk Tinggi = 3


dicegah
1 Cukup = 2

Rendah = 1

Menonjolkan masalah Segera diatasi = 2

1 Tidak segera diatasi = 1


Masalah tidak diatasi = 0

Penilaian :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


Tn.S merawat anak dengan ISPA.

No Kriteria Perhitungan Nilai

1 Sifat masalah 3/3x1 1

 Aktual

2 Kemungkinan masalah untuk 1/2x2 1


dipecahkan

 Sebagian

3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1

 Tinggi

4 Menonjolkan masalah 2/2x1 1

 Segera diatasi

Total 4

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.

No Kriteria Perhitungan Nilai

1 Sifat masalah 1/3x1 1/3


 Potensial

2 Kemungkinan masalah untuk 2/2x2 1


dipecahkan

 Mudah

3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3x1 1

 Rendah

4 Menonjolkan masalah 0/2x1 0

 Masalah tidak diatasi

Total 2 1/3

IV. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Evalusi Rencana Tindakan


O Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Bersihan jalan Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
nafas tidak dilakukan dapat dapat keluarga tentang ISPA
efektif tindakan mengenal menjelaskan
berhubungan keperawatan masalah pengertian 2.jelaskan pada keluarga
dengan bersihan ISPA. ISPA , dapat tentang
ketidakmampuan jalan nafas menyebutkan pengertian,tanda/gejala
keluarga Tn.S dapat tanda dan tindakan yang dilakukan
merawat anak teratasi. gejala ISPA , bila salah satu anggota
dengan ISPA dapat keluarga menderita
menjelaskan ISPA.
perawatan
keluarga 3.berikan kesempatan
yang pada keluarga untuk
menderita bertanya.
ISPA.
4.berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.

5.bimbing keluarga
untuk mengulang
kembali apa yang
dijelaskan oleh perawat

6.beri pujian atas


jawaban yang
disampaikan oleh
keluarga.
Keluarga Verbal Keputusan Beri penjelasan tentang
mampu keluarg penyakit ISPA dan
mengambl untuk komplikasinya.
keputusan memeriksaka
yang tepat. n kembali
Keluarga psikomo Keluarga 1.diskusikan dengan
mampu tor Tn.S dapat keluarga tentang
melakukan melakukan pengertian ISPA
perawatan perawatan menggunakan lembar
kesehatan kesehatan. balik/leaflet. Ajarkan
kepada keluarga untuk
latihan nafas dalam dan
batuk efektif secara
mandiri.

2.beri kesempatan
kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara
nafas dalam dan batuk
efektif serta cara
membuat obat herbal
secara tradisional.

3.beri pujian positif atas


partisipasi keluarga.
Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji kebiasaan
mampu dapat keluarga Tn.S
memodifik menerapkan
asi pola hidup 2.motivasi keluarga
lingkungan sehat dalam berperilaku hidup
. sehat.

3.motivasi keluarga
dalam menata lingkungn
rumah

4.berikan penyuluhan
tentang bahaya
lingkungan yang tidak
sehat
Tn.S Psiko- Keluarga 1.menganjurkan
bersama motor Tn.S keluarga untuk
anggota memeriksaka memerikskan anggota
keluarga n anggota keluarga yang sakit.
mampu keluarga
memanfaat yang sakit ke 2.jelaskan jenis
kan pelayanan pelyanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan.
kesehatan Puskesmas.
yang ada. 3.beri kesempatan
keluarga untuk bertanya.
2 Nutrisi kurang Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1.kaji pengetahuan
dari kebutuhan dilakukan dapat mampu keluarga tentang
tubuh kunjungan mengetahui mengenal pentingnya gizi pada
berhubungan keluarga makanan maslah gizi anak
dengan diharapkan yang nutrisi yang
ketidakmampuan keluarga bergizi baik bagi 2.berikan penyuluhan
keluarga mampu baik bagi anaknya,ma kepada keluarga tentang
merawat mengenal sang anak mpu pengertian gizi,tanda
balita/bayi gizi yang mengambil kurng gizi dan
dengan gizi yang baik keputusan pentingnya gizi pada
kurang cara anak
mengatai gizi
pada 3.beri kesempatan
anaknya dan keluarga untuk bertanya
keluarga
dapat 4.beri reinforcement
menyebutkan positif atas usaha
cara keluarga yang telah
mengatasi dilakukan
gizi yang
baik bagi
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai