Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KIMIA

(Korosi Besi)

DISUSUN OLEH

NAMA :
1. EGGY SEPTIANA
2. MEY AZIZAH DHEA RIANTI
3. MUHAMMAD RIZKU
4. SYAIQAH SYADZLA UZLAH
5. SYAMSU HIDAYAT
6. TIARA EFFENDI

SMA NEGERI 1 UNGGULAN MUARA ENIM


TAHUN PELAJARAN 2012/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini berisikan tentang ” korosi pada paku”.
Di harapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang ” korosi pada paku “.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Muara Enim, 22 November 2018

Penyusun
XII MIPA 4’19

1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR
ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................3
B. Tujuan..................................................................................3
C. Manfaat ...............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian besi dan korosi...................................................4
B. Penyebab korosi dan pengendalian korosi..........................5
BAB III PROSEDUL PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan.....................................................................7
B. Langka kerja........................................................................7
C. Hasil pengamatan.................................................................8
BAB IV ANALISIS DATA PENGAMAT
A. ANALISIS..........................................................................9
BAB V PERTANYAAN&KESIMPULAN ......................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12
FOTO - FOTO....................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan yakni
sesuatu yang hampir dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah
sebutan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif
yang mempengaruhi hampir semua logam. Besi adalah salah satu dari banyak
jenis logam yang mengalami korosi, tidak perrlu diingkari bahwa logam itu
paling awal menimbulkan korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila
istilah korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan
karena bersifat merusak logam dan membahayakan. Oleh karena itu, dengan
pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh
masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yang dapat
menghambat terjadinya korosi..

B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang menjadi berkarat.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan bes iberkarat.
3. Cara pencegahan korosi pada besi.
4. Menyelidiki adanya perbedaan tingkat korosi pada kondisi lingkungan tertentu

C. Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapakan akan diperoleh manfaat
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sifat dari berbagai bahan terhadap besi.
2. Dapat menambah informasi mengenai korosi (karat).
3. Dapat melatih siswa agar terampil dalam melakukan kegiatan praktikum.

3
FOTO FOTO

BAHAN-BAHAN

DATA YANG DIAMATI

13
SAAT SEDANG MELAKUKAN PRAKTEK

14
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Besi dan Korosi

1. Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai
dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe
dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya

Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:


• Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
• Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
• Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi
menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai
barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi
dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel),
akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya
Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

2. Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat


reaksiredoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi .
+
O2(g) + 4H (aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat
besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan
bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor,

4
misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari
proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuksenyawa besi oksida atau besi
sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan
untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan
bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi
senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada
banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida
dapat menghalangi beda potensialterhadap elektroda lainnya yang akan sangat
berbeda bila masih bersih dari oksida.

B. Penyebab korosi dan Pengendalian korosi

1. Penyebab korosi

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari
bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur
kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan
korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam,
baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan
tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya
dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai
untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan
kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan
tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas
ke udara.

2. Pengendalian korosi

Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur


berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya
korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui
bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi. Cara-cara
pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua
sifat tersebut.

1. Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan

5
kontak besi dengan udara dan air.
2. Melumuri dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai
perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air.
3. Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi
dengan udara dan air.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah.
Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. Timah
tergolong logam yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak mengalami
korosi karena tidak ada kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi,
lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi
besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan
timah akan membentuk suatu sel elekrokimia dengan besi sebagai anode.
Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu justru
yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan
zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut
dengan perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif
daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel
elekrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian, besi terlindungi
dan zink yang mengalami oksidasi.
6. Cromium plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat
dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap,
misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan
sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak
7. Sacrificial protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka
magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk
melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara
periodik, batang magnesium harus diganti

6
7
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan

 Alat
1. Gunting
2. Amplas besi
3. 8 buah Plastic bekas gelas air mineral
4. Tissue

 Bahan
1. Air
2. Garam dapur
3. 8 buah Paku ukuran 4 cm
4. Cuka makan
5. Minyak goreng
6. Kawat tembaga
7. Aluminium
8. Seng

B. Cara Kerja
1. Bersihkan permukaan paku menggunakan amplas besi sampai benar benar
bersih,kemudian bersihkan sisa amplas menggunakan ketas tissue
2. Masukkan paku ke dalam gelas pertama, kemudian tuangkan air bersih sampai
setinggi  2 cm
3. Masukan paku yang sudah dibengkokkan ke dalam gelas kedua, kemudian
tuangkan air bersih sampai setinggi  2 cm
4. Lilitlah paku dengan kawat tembaga, kemudian masukkan paku yang sudah dililit
kawat tembaga tersebut ke dalam gelas ketiga kemudian tuangkan air bersih
sampai setinggi  2 cm
5. Lilitlah paku dengan seng, kemudian masukkan paku yang sudah dililit seng
tersebut ke dalam gelas keempat kemudian tuangkan air bersih sampai setinggi 
2 cm

8
6. Lilitlah paku dengan aluminium kemudian masukkan paku yang sudah dililit
aluminium tersebut ke dalam gelas kelima kemudian tuangkan air bersih sampai
setinggi  2 cm
7. Masukkan paku kedalam gelas kelima, kemudian tuangkan larutan cuka sampai
setinggi  2 cm
8. Masukkan paku kedalam gelas keenam, kemudian tuangkan larutan garam
sampai setinggi  2 cm
9. Masukkan paku ke dalam gelas ketujuh, kemudian tuangkan minyak goreng
sampai setinggi  2 cm
10. Diamkan keensm gelas tersebut selama 3 hari,lakukan pengamatan setiap harinya
kemudian catat perubahan yang terjadi pada masing masing gelas beserta
gambarn

9
C.Hasil Pengamatan

Dari pengamatan yang kami lakukan kami memperoleh hasil sbb


PAKU + AIR
ISI GELAS PENGAMATAN
HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 3

PAKU BENGKOK + AIR

PAKU DILILIT KAWAT TEMBAGA + AIR

PAKU DILILIT SENG + AIR

PAKU DILILIT ALUMINIUM + AIR

PAKU + CUKA

10
PAKU + LARUTAN GARAM

PAKU + MINYAK GORENG

BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil
Dari pengamatan yang kami lakukan kami memperoleh hasil sbb.
Identitas Perubahan yang Terjadi
Gelas
PAKU + AIR Hari ke-1: Belum terjadi perubahan
Hari ke-2 : Terjadi perubahan, mulai timbul korosi pada paku
Hari ke-3 : Terjadi perubahan, korosi pada paku bertambah
banyak serta air berubah menjadi kuning

PAKU Hari ke-1: Belum terjadi perubahan


BENGKOK + Hari ke-2: Terjadi perubahan, mulai timbul korosi pada paku
AIR seluruh bagian paku
Hari ke-3: Terjadi perubahan, korosi pada paku bertambah
banyak dan warna air sedikit kuning.

PAKU Hari ke-1: Belum ada perubahan


KAWAT Hari ke-2: Terjadi perubahan sedikit korosi
TEMBAGA + Hari ke-3: Mengalami korosi di semua bagian paku serta
AIR tembaga dan warna air sedikit oren kemerahan

PAKU Hari ke-1: Belum ada perubahan


SENG+ AIR Hari ke-2: Terjadi perubuhan sedikit korosi pada seng
Hari ke-3: Terjadi perubahan, korosi pada seng serta paku
bertambah banyak dan air juga mulai berwarna oren
kemerahan

PAKU Hari ke-1: Belum ada perubahan


ALUMINIU
Hari ke-2: Terjadi perubahan sedikit korosi pada aluminium
M + AIR
Hari ke-3: Terjadi perubahan pada paku serta aluminium
korosi bertambah banyak dan air sedikit kekuningan

11
PAKU+ Hari ke-1: Belum terjadi perubahan
CUKA
Hari ke-2: Terjadi perubahan pada air yang mulai oren
kemerahan dan paku mulai mengjitam
Hari ke-3: Terjadi perubahan pada paku diseluruh bagian
menjadi hitam t etapi tidak berkarat
PAKU+ Hari ke-1: Belum terjadi perubahan
GARAM
Hari ke-2: Terjadi perubahan pada paku menjadi korosi
Hari ke-3: Terjadi perubahan,korosi pada paku dan air sedikit
keoren kemerahan
PAKU+ Hari ke-1: Belum terjadi perubahan
MINYAK
Hafri ke-2: Tidak terjadi korosi
GORENG
Hari ke-3: Tidak terjadi korosi

12
BAB V
MENJAWAB PERTANYAAN & KESIMPULAN

A. PERTANYAAN
1. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya korosi?
Jawab :
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi Adalah
A) Air
B) Oksigen
Faktor-Faktor Yang Dapat Mempercepat Terjadinya Korosi
A) Elektrolit
B) Permukaan Besi

2. Tuliskan reaksi perkaratan


Jawab :
Pada peristiwa korosi besi mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna cokelat-merah. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) => Fe2+(aq) + 2e Eo = +0,44 V
Electron yang di bebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi yang berlaku
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e => 4OH-(aq) Eo = +0,40 V
Atau
O2(g) + 2H+(aq) + 4e => 2H2O(l) Eo = +1,23 V
Ion besi (ii) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3.nH2O, yaitu
karat besi.
Maka reaksi yang terjadi :
Anode : 2Fe(s) => 2Fe2+(aq) + 4e Eo = +0,44 V
Katode: O2(g) + 2H2O(l) + 4e => 4OH-(aq) Eo = +0,40
V
------------------------------------------------------------------------------------------- +
Rx sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) => 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) Eo = +0,84 V
Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi :

13
4Fe2+(aq) + O2 (g) + (4 + 2n) H2O => 2Fe2O3.nH2O + 8H+(aq)

3. Analisislah peristiwa korosi pada masing-masing gelas,jelaskan mengapa korosi


terjadi tidak sama pada masing masing kondisi
Jawab :

4. Bagaimana cara melindungi logam dari terjadinya korosi


Jawab :
1. Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
besi dengan udara dan air.
2. Melumuri dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air.
3. Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan
air.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. Timah tergolong logam
yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada
kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah ada yang rusak,
misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu
terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu,
besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elekrokimia dengan besi
sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu
justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink.

14
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya
tidak utuh. Hal itu terjadi karena suatu mekanisme yang disebut dengan perlindungan
katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang
kontak dengan zink akan membentuk sel elekrokimia dengan besi sebagai katode.
Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
6. Cromium plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi
dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk
bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink,
kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang
rusak
7. Sacrificial protection (pengorbanan anode).
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu
akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang
ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.

B. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari percobaan yang kami lakukan, kami menemukan paku pada zat yang dapat
mengalami korosi yang cepat, lambat dan beberapa zat yang tidak mengalami
korosi.Yang mengalami korosi yang cepat adalah paku pada air aqua,paku pada
larutan garam, yang paling lambat adalah paku dalam cuka, dan yang tidak
mengalami korosi adalah Paku pada minyak goreng.Sedangkan saran yang kami
berikan Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur
kerja serta memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk
memperbanyak referensi guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum
maupun dalam penyusunan laporan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Www.Google.Com
Harnanto, Ari. 2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Setia Aji.

15

Anda mungkin juga menyukai