Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN URINALISA

No.Dokumen : SOP/C/VIII/022/07/2016
No.Revisi : -
Tanggal Terbit : Juli 2016
SOP Halaman : 1/4 UPTD
Puskesmas Kaimana

dr. Vinsensia Thie


Kabupaten
NIP.197405142006052003
Kaimana

1. Pengertian Urinalisis adalah suatu tes yang dilakukan pada urine pasien.
2. Tujuan Untuk diagnose Infeksi Saluran Kemih, Screening, dan evaluasi berbagai jenis
penyakit ginjal.
3. Kebijakan Sesuai Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kaimana tentang Jenis-
Jenis Pemeriksaaan Laboratorium yang Tersedia
4. Referensi 4.1 R. Gandasoebrata, Penuntun laboratorium klinik, Jakarta, 1968, Hal. 82
dan 111.
4.2 Buku petunjuk pemeriksaan urin dalam kit reagen.
5. Alat dan Bahan 5.1 Petugas menyiapkan alat :
5.1.1 Pot urine
5.1.2 Strip urinalisa
5.1.3 Centrifuge
5.1.4 Objek glass
5.1.5 Cover glass
5.1.6 Tabung centrifuge
5.1.7 Pipet
5.2 Petugas menyiapkan bahan :
5.2.1 Urine pasien
6. Prosedur/ 6.1 Metode Carik Celup
Langkah- 6.1.1 Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Langkah 6.1.2 Masukkan beberapa ml urine dalam tabung centrifuge lalu
miringkan dan masukkan strip urinalisa sampai semua parameter
strip menyentuh urine.
6.1.3 Angkat strip dan diamkan beberapa saat baru di cocokkan dengan
standar pada botol urine.
PEMERIKSAAN URINALISA
No.Dokumen : SOP/C/VIII/022/07/2016
No.Revisi : -
UPTD TanggalTerbit : Juli 2016 dr. VinsensiaThie
Puskesmas SOP Halaman : 2/4 NIP.197405142006052003
Kaimana

6.1.4 Pernyataan hasil dengan positif dan negative.


6.1.5 Petugas menulis pada lembar hasil pemeriksaan dan buku
register.
6.2 Sedimen Urine
6.2.1 Masukkan urine 7-8 ml dalam tabung centrifuge pertama dan air
pada tabung centrifuge kedua dengan jumlah yang sama.
6.2.2 Masukkan kedalam centrifuge putar dengan kecepatan 1.500 –
2.000 rpm selama 5 - 10 menit.
6.2.3 Tuang cairan atas keluar dari tabung dengan satu gerakan yang
agak cepat, kemudian tegakkan lagi tabung hingga cairan yang
masih melekat pada dinding mengalir kembali kedasar tabung.
Volume sediment dan cairan kira – kira 1 / 2 ml.
6.2.4 Kocoklah tabung untuk meresuspensikan sediment.
6.2.5 Dengan menggunakan pipet tetes taruhlah 2 tetes sedimen keatas
objek glas dan tutuplah dengan cover glas.
6.2.6 Turunkan kondensor mikroskop atau kecilkan diafragmanya,
kemudian periksalah sediment itu dengan lensa objektif 10x,
kemudian memakai lensa objektif 40 x.
6.2.7 Laporkan hasil mengenai unsur – unsur sediment dengan cara
semi kuantitatif per LPK / LPB.
7. Interpretasi 7.1 Makroskopis urine
Hasil 7.1.1 Volume urine Normal : 8.00 – 1.300 ml orang dewasa/24 jam
7.1.2 Warna urine Normal : jernih – kekuningan
7.1.3 Warna urine tidak Normal :
- Merah : penyebab patologi : Hemoglobin, myoglobin,
porfobilinogen, porfilin.
Penyebab non patologi : banyak macam obat dan zat warna.
- Orange : penyebab patologi : pigmen empedu
Non patologi : obat untuk infeksi saluran kemih (piridium),
obat lain termasuk fenotiasin.
PEMERIKSAAN URINALISA
No.Dokumen : SOP/C/VIII/022/07/2016
No.Revisi : -
UPTD TanggalTerbit : Juli 2016 dr. VinsensiaThie
Puskesmas SOP Halaman : 3/4 NIP.197405142006052003
Kaimana

- Kuning : penyebab patologik; urine yang sangat pekat,


bilirubin, urobilin.
- Non patologi : wortel, fenasetin, cascara nitrofurantoin
- Hijau : penyebab patologik; biliferdin, bakteri terutama
Pseudomonas , non patologi; preparat vitamin,obat psikoaktif,
diuretic.
- Biru: pengaruh obat diuretic, nitrofuran
- Cokelat : penyebab patologik: hematin nasam, myoglobin,
pigmen empedu, pengaruh obat: plefodopa, nitrofuran,
beberapa obat sulfa.
- Hitam atau hitam kecoklatan, penybab patologik; melanin,
asam homogentisat, indikan, urobilinogen, methemoglobin.
Pengeruh obat: lefodopa, cascara, kompleks besi, fenol.
- Seperti susu : penyebab patologi; fosfat, urat dalam jumlah
besar, getah prostat protein yang membeku.
7.1.4 Bau urine Normal : bau urine segar seperti bunga akasya atau bau
amoniak.
7.1.5 Kejernihan:
Kejernihan urine dinnyatakan dengan jernih, agak keruh, keruh,
atau sangat keruh.
7.1.6 Berat jenis urine :
BJ urine 24 jam normal : 1,016 – 1,022
BJ urine sewaktu normal : 1, 003 – 1, 030
7.1.7 Buih urin
Normal : berwana putih
7.2 Pemeriksaan Mikroskopis
7.2.1 Sel darah merah/ eritrosit
Urine normal 0 – 5 sel eri/LP
7.2.2 Leukosit
Urine normal 0 – 5 sel leuko/LP
7.2.3 Sel epitel
 Epitel Renatubular 0 – 1/ 5 LP
 Epitel transisi atau sel urothelial 0 – 1 /LP
 Sel epitel squamosal
7.2.4 Kristal normal; 0 – 3/LP
 Kristal asam urat
PEMERIKSAAN URINALISA
No.Dokumen : SOP/C/VIII/022/07/2016
No.Revisi : -
UPTD TanggalTerbit : Juli 2016 dr. VinsensiaThie
Puskesmas SOP Halaman : 4/4 NIP.197405142006052003
Kaimana

 Calcium oksalat Kristal asam hippuric


 Kristal amorf phospat
 Kristal triple phospat
 Ammonium biurate
 Kristal calcium karbonat
 Selinder/ Toras
 Cistin
 Pemeriksaan kimia
 Glukosa
 Protein urine normal; tidak >100 mg/24 jam atau 10 mg/Dl
 Bilirubin
 Urobilinogen
 pH urine mormal; 4,5 – 8
 Keton
8. Unit terkait 8.1 Poli Umum
8.2 Poli Klinik Reproduksi
8.3 KIA
8.4 Loket Pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai