Menurut WHO (2008) , anemia merupakan suatu kondisi dimana konsentrasi hemoglobin atau jumlah sel darah merah dibawah normal. Sedangkan anemia gizi adalah keadaan kadar hemoglobin, hematocrit, dan jumlah sel darah merah lebih rendah dari normal. Penyebab anemia gizi dikarenakan oleh kurangnya salah satu atau beberapa zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, asam folat, protein dan vitamin C. yang paling sering menjadi penyebab utama anemia gizi pada remaja adalah kurangnya asupan zat besi atau yang disebut anemia gizi besi (AGB) (Dieny, 2014). Remaja putri mempunyai resiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan remaja putra. Peningkatan kebutuhan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama haid. Remaja putri lebih juga memperhatikan penampilan fisiknya sehingga perilaku makannya pun keliru mereka sering membatasi asupan makanan hewani yang dianggap sebagai makanan yang mengandung lemak tinggi dan dapat memicu terjadinya kegemukan. Masalah anemia defisiensi besi pada remaja putri dan status gizi yang rendah dapat memberikan pengaruh negative pada masa kehamilan kelak, yang dapat menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR), kesakitan hingga kematiaan ibu dan bayi (Dieny, 2014). a. Faktor-faktor penyebab anemia pada remaja, yaitu : 1) Status Gizi Status gizi menyatakan keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi di dalam tubuh. Status gizi yang baik selama masa remaja merupakan dasar untuk kehidupan remaja yang sehat dan menyiapkan remaja putri menjadi calon ibu yang baik. 2) Lama Masa Haid Kebutuhan remaja putri terhadap zat besi meningkat untuk menggantikan zat besi yang hilang saat haid. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jumlah darah yang hilang selama satu periode haid berkisar antara 20-25 cc, maka kehilangan zat besi setiap harinya kira-kira 0,4-0,5 mg dan jika ditambahkan dengan kehilangan basal, total zat besi yang hilang sebesar 1,25 mg per hari. Apabila darah yang keluar selama haid sanagat banyak akan terjadi anemia besi. 3) Asupan Zat Besi (Fe) dan Protein Penyebab utama anemia besi adalah tidak memadainya asupan zat besi yang berasal dari makanan. Remaja putri lebih banyak memilih mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit dibandingkan mengkonsumsi makanan hewani. 4) Malabsorpsi Zat Besi Malabsorpsi yang terjadi pada saluran cerna akibat gastritis, ulkus peptikum, diare, adanya parasite cacing tambang, dan lainnya dapat menyebabkan anemia. 5) Penyakit infeksi Penyakit infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah gizi karena gejala yang ditimbulkan seperti muntah, diare, dan penurunan nafsu makan. Penyakit infeksi dapat memperlambat pembentukan hemoglobin dalam darah.
b. Dampak Anemia Pada Remaja dan Wanita Subur
Kejadian anemia tidak terlepas dari masalah kesehatan lainnya, dan dampaknya juga menjadi masalah yang sangat serius terhadap kesehatan masyarakat serta kualitas sumber daya manusia. Berikut ini dampak anemia menurut Dieny (2014): 1) Wanita a) Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit. b) Menurunkan produktivitas kerja. c) Menurunkan kebugaran. 2) Remaja putri a) Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar. b) Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal. c) Menurunkan kemampuan fisik olahragawati. d) Mengakibatkan muka pucat. c. Tanda dan Gejala Anemia Menurut University of North Carolina (2002) dalam Briawan, 2013 gejala anemia secara umum adalah sebagai berikut : 1) Cepat lelah 2) Pucat (kulit, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan telapak tangan) 3) Jantung berdenyut kencang saat melakukan aktifitas ringab 4) Nafas tersengkal/pendek saat melakukan aktifitas ringan 5) Nyeri dada 6) Pusing dan mata berkunang 7) Cepat marah(mudah rewel pada anak) 8) Tangan dan kaki dingin atau mati rasa d. Upaya Pencegahan Anemia Upaya-uapaya untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan telur) dan dari bahan makanan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan tempe). 2) Banyak makan- makanan sumber vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi, misalna : jambu, jeruk, tomat, dan nanas. 3) Minuman 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid. 4) Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasi ke dokter untuk penanganan selanjutnya.