RS NUR ROHMAH
RS NUR ROHMAH
81
ketegangan otot-otot perut. 4. Bila sudah terbentuk abses, maka
akan teraba masa pada adneksa disertai dengan suhu meningkat.
Bila abses pecah, akan terjadi gejala – gejala pelvio peritonitis
generalisata, tenesmus pada rectum disertai diare. 5. Pus ini akan
teraba sebagai suatu massa dengan bentuk tidak jelas, terasa tebal
dan sering disangka suatu subserous mioma. 6. Pemeriksaan
inspekulo memberikan gambaran : keradangan akut serviks,
bersama dengan keluarnya cairan purulen. 7. Pecahnya abses tubo
ovarial secara massif, member gambaran yang khas. Rasa nyeri
mendadak pada perut bawah, terutama terasa pada tempat rupture.
Dalam waktu singkat seluruh abdomen akan terasa nyeri karena
timbulnya gejala peritonitis generalisata. Bila jumlah cairan purulen
yang mengalir keluar banyak akan terjadi syok. Gejala pertama
timbulnya syok ialah mual dan muntah – muntah, distensi abdomen
disertai tanda – tanda ileus perilitik. Segera setelah pecahnya abses,
suhu akan menurun atau subnormal dan beberapa waktu kemudian
suhu meningkat tinggi lagi. Syok terjadi akibat rangsangan
peritoneum dan penyebaran endotoksin. 8. Anemi sering dijumpai
pada abses pelvic yang sudah berlangsung beberapa minggu.
4. Kriteria diagnosis
5. Diagnosis kerja
6. Diagnosis banding 1. Kehamilan Ektopik Terganggu 2. Abortus septikus 3. Torsi kista
ovary atau rupture kista 4. Endometriosis 5. Apendisitis
7. Pemeriksaan
penunjang
8. Terapi Berdasarkan derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi
menjadi : 1. Pengobatan rawat jalan Pengobatan rawat jalan
dilakukan kepada penderita radang panggul derajat I. obat yang
diberikan ialah : 1. Antibiotik : sesuai dengan buku Pedoman
Penggunaan Antibiotik RSUD Dr. Soetomo. Ampisilin
3.5g/sekali p.o/sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali p.o
selama 1 hari. Dilanjutkan ampisilin 4x 500 mg/hari selama 7-10
hari, atau Amoksilin 3g p.o sekali/hari selama 1 hari dan
Probonesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan
amoksilin 3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari atau Tiamfenikol
82
3.5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan 4 x 500 mg/sehari
p.o selama 7-10 hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selama
7 – 10 hari, atau Doksisiklin 2 x 100 mg/hari p.o selama 7 – 10
hari, atau Eritromisin 4 x 500 mg/hari p.o selama 7 – 10 hari 2.
Analgesik dan antipiretik Parasetamol 3 x 500 mg/hari atau
Metampiron 3 x 500 mg/hari
83
84