Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

RS NUR ROHMAH
RS NUR ROHMAH

PRE EKLAMPSI RINGAN ( ICD-10: 0.14.9 )


1. Pengertian (definisi) Timbulnya hipertensi yang disertai protein urine dan/atau edema
setelah kehamilan 20 minggu.

2. Anamnesis 1. Terlambatnya menstruasi dengan tanda-tanda kehamilan


2. Nyeri kepala
3. Gangguan serebral atau visual
4. Nyeri epigastrik atau kuadran atas kanan
3. Pemeriksaan fisik 1. Kenaikan tekanan darah ≥ 30 mmHg atau diastole ≥ 15
mmHg (dari tekanan darah sebelum hamil) pada kehamilan 20
minggu atau lebih, atau systole ≥ 140 (≤160 mmHg), diastole
≥ 90 mmHg (≤110 mmHg) 2. Protein urine : 0,3 gr/lt dalam
24 jam atau secara kwalitatif (++). 3. Edema pada : • Pretibia
• Dinding perut • Lumbosakral • Wajah/tangan
4. Kriteria diagnosis 1. Sesuaikriteria anamnesis
2. Sesuai kriteria pemeriksaan fisik
3. Protein urine +2
5. Diagnosis kerja pre eklampsi ringan
6. Diagnosis banding 1. Hipertensi kronik Hipertensi yang sudah ada sebelum
kehamilan 20 minggu atau menetap setelah 6 minggu pasca
persalinan. 2. “Transient” hipertensi Timbul hipertensi saja tanpa
gejala lain dan hilang setelah 10 hari pasca persalinan.

7. Pemeriksaan 1. Hb, leukosit, ht


penunjang 2. UL
3. SGOT-SGPT
4. Ureum
5. Kreatinin
6. GDS
7. CTG
8. USG
8. Terapi 1. Rawat Jalan 1. Banyak istirahat (berbaring/tidur miring) 2.
Diet sedapat mungkin tinggi protein, rendah karbohidrat 3.
Dilakukan pemeriksaan penilaian kesejahteraan janin pada
kehamilan ≥ 30 mingu, dan diulang sekurang – kurangnya dalam
2 minggu. a. USG (Ultrasonografi) b. NST (Non Stres Tes) 4.
Pemeriksaan laboratorium a. PCV, Hb b. Asam urat darah c.
trombosit 5. Obat –obatan yang diberikan a. Roboransia, vitamin
kombinasi b. Aspirin dosis rendah 1x sehari (87.5 mg) 6.
Kunjungan ulang 1 minggu

2. Rawat Tinggal 1. Kriteria untuk rawat tinggal bagi penderita


preeklamsia ringan a. Hasil penilaian kesejahteraan janin ragu –
ragu atau jelek (pemeriksaan pada kehamilan ≥ 30 minggu) b.
Kecenderungan menuju gejala preeklamsia berat (timbul salah
satu/lebih gejala preeklamsia berat) 2. Pengobatan dan evaluasi
selama rawat tinggal a. Penderita tirah baring total b. Obat –
batan : • Roboransia, vitamin kombinasi • Aspirin dosis rendah
1x sehari c. Pemeriksaan laboratorium • Hb, PCV • Asam urat
darah • Trombosit • Fungsi ginjal/hepar • Urine lengkap d.
Dilakukan penilaian kesejahteraan janin

3. Evaluasi hasil pengobatan Pada dasarnya evaluasi pengobatan


dilakukan berdasarkan hasil dari penilaian kesejahteraan janin.
Bila didapatkan hasil : 1) Jelek : terminasi kehamilan dengan
seksio Sesar (pada kehamilan ≥ 30 minggu 2) Ragu – ragu :
dilakukan evaluasi ulang dari NST 1 hari kemudian 3) Baik :
penderita dirawat sekurang – kurangnya 4 hari, bila kehamilan
premature penderita dipulangkan dan rawat jalan. Pada
kehamilan aterm dengan skor pelvik yang matang (≥ 5) dilakukan
induksi dengan drip.oksitosin. Bila skor pelvik belum matang (≤
5) penderita dipulangkan dan rawat jalan, kontrol 1 minggu.

4) Terminasi dari kehamilan juga dikerjakan bila didapatkan


tanda – tanda dari impending Eklamsia dari ibunya.

9. Edukasi 1. Edukasi tentang penyakit yang diderita dan komplikasi


yang mungkin akan dihadapi
2. Edukasi dan perseujuan tindakan yang akan dilakukan
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat evidence IV

12. Tingkat C
rekomendasi
13. Penelaah kritis Dr. Anita Rohmah, Sp.Og

14. Indikator medis


15. Kepustakaan • Moeloek F A et al, editors, Standar Pelayanan Medik
Obstetri dan Ginekologi POGI, Jakarta: POGI : 2003
• Bailis A, Hipersentive Disorders of Pregnancy, The John
Hopkins Manual Of gynecology and Obstetrics, lippincott
William & Wilkins, Philadelphia; 2007

Anda mungkin juga menyukai