Anda di halaman 1dari 8

II.

LANDASAN TEORI

2.1 Kebijakan Pembangunan Daerah

2.1.1 Pengertian kebijakan

Secara umum kebijakan atau policy dipergunakan untuk menunjukan

perilaku seseorang aktor misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun

lembaga tertentu. Pada dasarnya terdapat banyak batasan atau pengertian mengenai

apa yang dimaksud dengan kebijakan. Menurut (Noeng Muhadjir, 1993: 15)

kebijakan merupakan upaya memecahkan problem sosial bagi kepentingan

masyarakat atas asas keadilan dan kesejatheraan masyarakat. Dan dipilih kebijakan

setidaknya harus memenuhi empat butir yakni; (1) tingkat hidup masyarakat

meningkat, (2) terjadi keadilan : By the law, social justice, dan peluang prestasi dan

kreasi individual, (3) diberikan peluang aktif partisipasi masyarakat (dalam

membahas masalah, perencanaan, keputusan dan implementasi) dan (4)

terjaminnya pengembangan berkelanjutan.

Kemudian Monahan dan Hengst seperti yang dikutip oleh kebijakan

(policy) secara etimologi (asal kata) diturunkan dalam bahasa Yunani, yaitu “Polis”

yang artinya kota (city). Dapat ditambahkan, kebijakan mengacu kepada cara-cara

dari semua bagian pemerintahan mengarahkan untuk mengelola kegiatan mereka.

Dalam hal ini, kebijakan berkenaan dengan gagasan pengaturan organisasi

danmerupakan pola formal yang sama-sama diterima pemerintah atau lembaga

sehingga dengan hal itu mereka berusaha mengejar tujuannya.

Istilah kebijakan dalam dunia pendidikan sering disebut dengan istilah

perencanaan pendidikan (educational planning), rencana induk tentang pendidikan


(master plan of education), pengaturan pendidikan (educational regulation),

kebijakan tentang pendidikan (policy of education) namun istilah-istilah tersebut itu

sebenarnya memiliki perbedaan isi dan cakupan makna dari masing-masing yang

ditunjukan oleh istilah tersebut (Arif Rohman, 2009: 107-108).

2.1.2 Pengertian Pembangunan

Pada hakekatnya, pengertian pembangunan secara umum pada hakekatnya

adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik

berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli

memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah

pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah

yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara

umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk

melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).Untuk

lebih jelasnya berikut ini disajikan pengertian pembangunan menurut beberapa ahli.

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai

“Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana

dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju

modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan

Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu

sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang

dilakukan secara terencana”.

Pembangunan Daerah merupakan suatu usaha yang sistematik dari berbagai

pelaku, baik umum, pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnya


pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan

keterkaitan aspek fisik, sosial ekonomi dan aspek lingkungan lainnya sehingga

peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat

ditangkap secara berkelanjutan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara:

1. Secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan

daerah.

2. Merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan daerah

3. Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah (solusi)

4. Melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya yang tesedia

2.2 Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa

untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-

hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti

tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi

masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga

negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah

ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi

moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang

telah mapan. Istilah “negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk

kepada negara-negara yang “miskin”.

Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya

bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:


1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan

miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis

kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum,

yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.

2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya

telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah

kemampuan masyarakat sekitarnya.

3. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang

atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat

kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan

tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi

kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:

1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat

dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat

pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau

perlindungan dasar.

2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama

dalam mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang

perlindungan, dan peran dalam bidang kemasyarakatan.

3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang

dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari

tekanan ekonomi dan non ekonomi.


Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain

rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,

terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu

layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi

kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan

pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

2.2.1 Program Yang Dilaksanakan Pemrintah Dalam Menanggulangi

Kemiskinan

Beberapa program yang tengah digalakkan oleh pemerintah dalam

menanggulangi kemiskinan antara Iain dengan memfokuskan arah pembangunan

pada tahun 2008 pada pengentasan kemiskinan. Fokws program tersebut meliputi

5 hal antara Iain penama menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok; kedua

mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga

menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis

masyarakat; keempat meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan

dasar; dan kelima membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial

bagi masyarakat muskin.

Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin

yang dapat tertanggulangi sedikit sedikit. Beberapa langkah teknis yang digalakkan

pemerintah terkait 5 program tersebut antara Iain:

a) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokws program ini

bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk


memenuhi kebutuhan pokok tennama dan kebutuhan pokok utama selain

beras

Program yang berkaitan dengan fokis ini seperti

• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton

• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer

• Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus

program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya

kesempatan yang lebih luas dan bagi masyarakat/keluarga miskin

Beberapa program yang berkenaan dengan fokws ini antara Iain:

• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha

nukro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvemsional.

• Bimbingan teknis•'pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga

Keuangan Mikro (LKMVKoperasi Simpan Pinjam (KSP).

• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman LLsaha

mikro

• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal

• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro

• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

• Pengembangan LLsaha perikanan tangkap skala kecil

• Peningkatan aksB informasi dan pelayanan pendampingan

pemberdayaan dan ketahanan keluarga

• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah


• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan kesempatan

bagi masyarakat miskin.

b) Program Pengembangan Infrastruktur Susial Ekonomi Wilayah

c) Program Pembangunan Dærah Tertinggal dan Khusus

• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis

masyarakat

• Meningkatkan akses masyarakat muskin kepada pelayanan dasar.

Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk

miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana

dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara

lain:

• Penyediaan bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di

Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs);

• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas•SekoIah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);

d) Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan berprestasi;

e) Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di

kelas III rumah sakit;

• Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan susial bagi

masyarakat miskin. Fokws ini bertujuan melindungi penduduk

muskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan


sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah

seperti

• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengart_sutamaan gender

(PUG) dan anak (PLIA)

f) Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan

penyandang masalah kesejahteraan susial Iainnya.

• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan

korban sosial.

g) Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang

memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan

pemeriksaan lutin BAL-ITA, menjamin anak LLSia sekolah di SIYMI dan

SMP/MTs; dan pelaksanaan pemberian bantuan susial kepada keluarga

miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).

• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang

memenuhi persyaratan )

Anda mungkin juga menyukai